أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
15. Misalkan seperti sebuah benih pohon, di dalamnya ada pohon kayu, yang lengkap. Asalnya biji itu jua, setelah menjadi pohon yang tumbuh besar, biji itu pun gaib (tidak terlihat) - pohon juga yang terlihat. Warnanya pohon pun beragam, rasanya buah pun beragam, tetapi awalnya adalah dari sebuah benih itu.
'
15. Misalkan seperti sebuah benih pohon, di dalamnya ada pohon kayu, yang lengkap. Asalnya biji itu jua, setelah menjadi pohon yang tumbuh besar, biji itu pun gaib (tidak terlihat) - pohon juga yang terlihat. Warnanya pohon pun beragam, rasanya buah pun beragam, tetapi awalnya adalah dari sebuah benih itu.
'
Seperti firman Allah: ... Kami tuangkan dengan suatu air dan Kami lebihkan setengah atas beberapa pada rasa makanan.
'
Perhatikan pula misalan, seperti air hujan dalam tanam-tanaman. Air hujan itu jua yang meresapi pada sekelian tanaman dan berbagai pula rasanya. Pada jeruk masam rasanya, pada pohon tebu manis rasanya, pada Mambau pahit rasanya, masing-masing membawa rasanya. Tetapi pada hakikatnya air hujan itu jua pada sekelian tanaman itu.
'
Satu lagi misalan, seperti matahari dengan panas, jikalau panas ke bunga atau kepadacendana, tidak ia mendapat bau dari bunga (maksudnya bau bunga itu tidak memberi bau ke panas). Jika najis pun demikian lagi. Jangan diragukan di sini karena keraguan itu adalah hijab
'
16. Karena pada bekas Jalal dan pada bekas mazhar Jamal tidak iabercerai, maka Kamal namanya. Nama Al Muiz tidak bercerai, nama Al Latif dan Al Qahar tidak bercerai. Dan syirik pun bekasnya saja:
'
Seperti kata Shah Nikmatullah: Kulihat Allah pada keadaanku dengan penglihatannya; Dimulai: keadaanku itu keadaannya, maka bidik kepadaNYA dengan bidik darinya. Kekasihku, pada segala selain, lain dari adaku, Mulai: padaku adanya itu dengan keadaanku satu ju.
15. Misalkan seperti sebuah benih pohon, di dalamnya ada pohon kayu, yang lengkap. Asalnya biji itu jua, setelah menjadi pohon yang tumbuh besar, biji itu pun gaib (tidak terlihat) - pohon juga yang terlihat. Warnanya pohon pun beragam, rasanya buah pun beragam, tetapi awalnya adalah dari sebuah benih itu.
'
15. Misalkan seperti sebuah benih pohon, di dalamnya ada pohon kayu, yang lengkap. Asalnya biji itu jua, setelah menjadi pohon yang tumbuh besar, biji itu pun gaib (tidak terlihat) - pohon juga yang terlihat. Warnanya pohon pun beragam, rasanya buah pun beragam, tetapi awalnya adalah dari sebuah benih itu.
'
Seperti firman Allah: ... Kami tuangkan dengan suatu air dan Kami lebihkan setengah atas beberapa pada rasa makanan.
'
Perhatikan pula misalan, seperti air hujan dalam tanam-tanaman. Air hujan itu jua yang meresapi pada sekelian tanaman dan berbagai pula rasanya. Pada jeruk masam rasanya, pada pohon tebu manis rasanya, pada Mambau pahit rasanya, masing-masing membawa rasanya. Tetapi pada hakikatnya air hujan itu jua pada sekelian tanaman itu.
'
Satu lagi misalan, seperti matahari dengan panas, jikalau panas ke bunga atau kepadacendana, tidak ia mendapat bau dari bunga (maksudnya bau bunga itu tidak memberi bau ke panas). Jika najis pun demikian lagi. Jangan diragukan di sini karena keraguan itu adalah hijab
'
16. Karena pada bekas Jalal dan pada bekas mazhar Jamal tidak iabercerai, maka Kamal namanya. Nama Al Muiz tidak bercerai, nama Al Latif dan Al Qahar tidak bercerai. Dan syirik pun bekasnya saja:
'
Seperti kata Shah Nikmatullah: Kulihat Allah pada keadaanku dengan penglihatannya; Dimulai: keadaanku itu keadaannya, maka bidik kepadaNYA dengan bidik darinya. Kekasihku, pada segala selain, lain dari adaku, Mulai: padaku adanya itu dengan keadaanku satu ju.
No comments:
Post a Comment