أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
PANGKAT MULIA DISISI ALLAH
Berjalan menuju Allah
adalah sebuah perjalanan diri Menuju tempat yang dekat dengan
ALLAH,yaitu didalam diri yang sucibersih dari segala kotoran ,hati yan
bersih ibarat cermin yang bisa menangkap bayang sosok wujud sebuah benda
sehingga sosok wujud itu nampak dengan jelas, wujud itu tak akan jelas
tanpa cahaya , sinar yang menerangi wujud atau yang menyinari cerminya
dan kemudian memantul ke wujud sehingga wujud itu tersinari dan terlihat
dalam cermin itu.
Cahaya
adalah sinar hidayah Allah yng dapat ditangkap dengan jelas dalam
cermin hati yang tersucikan.bila sosok hidyah itu dapat kita tangkap
dengan jelas dan bermukim dihati maka selamatlah diri kita karena akan
membuahkan sifat takwa yang akan beranak dan pianak menjadi sifat sifat
yang mulia, sifat ikhlas, istiqomah, dan qanaah, maqam syukur akan terlahir dalam diri kita.Sehingga diri ini berteduh dan berlabuh dalam keheninggan genggaman illahi.
Secara
sederhana dapat kita katakan bahwa perjalanan menuju Allah adalah
berpindah dari sosok yang kurang sempurna menjadi pribadi yang senpurna
dalam kesalehan,mengikuti ucapan perbuatan dan sifat batin
Rosulullah.Target utamanya adalah hati yang sehat,yaitu hati yang
menyambut segala perintah Allah dengan nyaman dan ikhlas dengan
totalitas ketundukan dan keridlaan. Sehingga menuntun jasad untuk
berjalan menuju pengamalan perintah Allah dengan kekuatan semangat dan
kesungguhan.
Dalam
pandangan syeikh Sa’id Hawa r.m membicarakan perjalanan menuju Allah
bukanlah perkara mudah.Ada beberap faktor yang penyebabnya antara lain;
Pertama : sangat sulit membatasi dan memetapkan permasalahan ini
Kedua:
karena dalam menyoroti permasalahn ini manusia terpecah menjadi
beberapa golongan,setiap golongan memiliki kecenderungan yang
berbeda.Mereka memandang seluruh persoalan dengan kacamata masing
masing.
Seorang
yang sedang berjalan menuju Allah sering mengalami kondisi ruhiyah yang
menghayutkan perasaannya.Merasakan kemahaesaan Tuhan hanyut merasakan
nama Allah yang menjadi tempat meminta dan berteduh dari segala
kebutuhan kita.Ini adalah kondisi dimana orang merasakan segala sesuatu
menjadi lenyap tidak berbekas.namun,perasaan itu harus dibarengi
keyakinan bahwa Allah adalah pencipta semua alam dan bukan makhluk atau
alam itu sendiri.Tasawuf adalah penghayatan aqidah, bukan keyakinan yang
berseberangan dengan nash dan paham yang shahih.
Allah telah menurunkan syariat
yang membuat batasan batasan dan nash nash alqur’an sebagai pedoman
dari seluruh permasalahan umat membedakan mana yang benar dan
bathil.Inilah yang menjadi hakim dan rambu dijalan selama perjalanan
menuju Allah,siapapun yang melanggar dan menentang dinyatakan sesat
Jika
kita merasa diri ini kotor maka sudah saatnya memberikan dorongan
kepada hati untuk bergerak dan berjalan menuju hati yang tersucikan
dengan melewati jalan yang ditunjukan Allah yaitu jalan lurus;jalan
orang orang yang dirahmatiNYA, Dan bukan jalanya orang orang yang
dimurkai
Target
utama dalam menempuh jalan Illahi adalah hati yang suci ,kesempurnaan
diri dan meraih maqam kesempurnaan.Ada dua maqam ( jenjang spiritual )
yang disebutkan dalam Al qur’an yaitu maqam rabbaniyyah dan maqam shidiqiyah.
Dalam
pandangan Syeikh Sa’id Hawa “shidiq” menurut beberapa nash memiliki dua
makna,pertama: sangat membenarkan (mempercayai) kedua ; sangat
benar.Firman Allah :
وَالَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصِّدِّيقُونَ وَالشُّهَدَاء عِندَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ
وَنُورُهُمْ وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
“Dan
orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mereka itu
adalah As shidiqun (pencinta kebenaran) dan saksi-saksi di sisi Tuhan
mereka. Mereka berhak mendapat pahala dan cahaya. Tetapi orang-orang
yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni-penghuni neraka.”(al hadid 57:19)
Hal
yang menjadikan mereka ashidiqun adalah tasdiq(pembenaran ) atas
keimanan mereka.oleh karena mereka benar dan selalu berupaya mencari
yang benar,ia menjadi “shidiqun“
Rabbaniyyah adalah shidiqiyyah plus; shidiqiyyah didasarkan pada ma’rifah ( mengenal ) Allah dan ibadah
kepadanya.dan rabbaniyah adalah siddiqiyyah yang disertai dengan
ilmu,mengajar,nasehat, berhukum dengan apa yang diturunkan Allah,amar
ma’ruf nahi mungkar
Dalam
kedua maqam itu ada kedalaman iman, akhlak dan perangai yang akan
menjadikan pemilik kedua maqam tersebut memperoleh kedudukan yang tinggi
disisi Allah.Mereka adalah as sabiqun ( para senior dan pelopor dalam kebaikan) dan al muqorrobun ( orang yang didekatkan Allah);Firman
وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ -١٠- أُوْلَئِكَ الْمُقَرَّبُونَ -١١
Dan
as sabiqun ( orang orang terdahulu)itu adalah as sabiqun.Mereka itu
adalah al muqarrabun ( orang orang yang dihampirkan Allah )
( al waqi’ah 56: 10 – 11 )
Selanjutnya dalam surat yang sama di ayat 88 – 91 Allah berfirman :
فَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ -٨٨- فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّةُ نَعِيمٍ -٨٩- وَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ
أَصْحَابِ الْيَمِينِ -٩٠- فَسَلَامٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ -٩١-
“Maka
adapun jika ia dari golongan al muqarobin,maka baginya
kelapangan,istirahat dan surga kenikmatan.Dan adapun jika ia dari
ashabul yamin ( golongan kanan ),maka keselamatan bagimu dari golongan
ashabul yamin ” (al waqi’ah 56: 88- 91 )
Jalan
untuk sampai kepada Allah berkaitan dengan maqam,maqam dalam hati.As
shidiqiyah merupakan perbuatan dan hal ikhwal yang berkenaan dengan
hati.Syeikh al Qosyairi r m. telah membicarakan kedudukan as shidiqun
yang berkaitan dengan perbuatan dan berkenaan dengan hati yaitu
maqam,;toubat,mujahadah,khalawat,uzlah,zuhud,diam ,lapar dan
lainnya,merupakan maqam yang harus dilalui sebagai stasiun dalam
perjalanan menuju Allah.
Asssdiiqun
dan Rabbaniyun adalah pangkat mulia yang dijanjikan Allah yaitu hamba
hamba Allah yang layak dekat dengan Tuhanya dan menjadi wallinya.surga
kautstar yang penuh telaga madu susu dan khamar serta air tawar yang
meneduhkan perasan hambanya, sunyi dari hal yang mengeruhkan
perasaannya.
Pangkat
itu hak yang bisa diraih setiap muslim yang sungnguh sungguh diberikan
oleh Allah swt..Semestinya kita ingin itu semua ??????
No comments:
Post a Comment