أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
ALLAH adalah nama, tuhan derajatnya, dan hakekatnya adalah Zat,
Zat inilah yang haq, sebelum ada awal dan sebelum ada apa yang namanya
“tidak ada apa-apa” hanya DIA semata-mata, kemudian di tajalikannya nur
Allah ini, dari kata Allah yaitu Alif, Lam, Lam Ha mengartikan Allah, Lillahi, Lahu, Hu
semua kembali kepada ZatuliHaq, Tasjid pada kata Allah mengartikan Nur
ala Nur yang artinya diatas nur ada nur inilah ZatullHaq itu, bukankah
jelas dikatakan Qul Hu Allahu Ahad = katakan DIA allah itu Satu? Atau Bismillahilazi La Illallah Illa HU = Dengan nama Allah tapi Tidak ada Allah Kecuali DIA,
ini semua mengartikan bahwa dengan nama Allah lah maka kalian
mengenalKU, bukankah Nama dengan yang punya nama itu berbeda? Lalu
kenapa kita selalu permasalahkan tentang nama ini? Bisa saja dengan Zat
yang sama tapi orang lain menyebutnya dengan nama yang berbeda bukan?
Apakah ini salah? La sautin = Tidak ada nama yang terucap Wa La Harfun = dan tidak ada huruf yang bisa ditulis, itulah hakekatnya ZATULLHAQ.
MUHAMMAD itu Insan Kamil
yaitu manusia yang sempurna, Muhammad disini bukanlah Muhammad Bin
Abdullah yaitu Muhammad putra Abdullah, tapi Muhammad yang mempunyai
arti yang sangat luas karena dia yang awal dan dia yang akhir, dia yang buka dan dia yang tutup,
bukankah dulu nabi adam bertobat dengan menyebutkan nama Muhammad? Ini
menandakan bahwa sebelum ada nabi adam, Muhammad sudah ada, seluruh
nabi-nabi yang ada hakekatnya adalah Muhammad, jadi salah kalau kita
menyangka bahwa Muhammad sudah mati. karena dia itu Rahmatan Lil Alamin = Rahmat bagi seluruh alam,
tidak mungkin kita yang dirahmati masih hidup sementara yang
memberikan rahmat sudah mati bukan? Wa’lamu ana fikum Rasullullah =
Sesungguhnya Muhammad ada dalam diri setiap manusia, jadi jelas bagi
kita bahwa Muhammad bukan jasmani saja tapi ada Muhammad Rohani
sebagaimana dalam syahadat Rasul, Muhammad bin Abdullah telah bersaksi :
“Wa ashadu anna Muhammadarasullullah” bukan “Wa ashadu anna
Rasullullah” berarti dalam Muhammad ada Muhammad.
ISLAM itu Universal
mencakup seluruh kehidupan umat manusia, Islam sudah ada sejak permulaan
manusia ada dimuka bumi, karena Islam adalah norma-norma agama yang
luhur, tetapi arti islam yang selama ini telah kita berikan sebagai
salah satu agama yang muncul pada abad ke 6 masehi dengan perlambangan
dan tatacara beridahnya sudah mengklsifikasikan umat manusia apalagi
dengan adanya beberapa dalil yang telah diartikan secara “Extrem” dengan
mengkafirkan orang lain diluar ajaran agama Islam, Apakah adil ketika
ada orang yang berahlaq baik lantaran hanya berbeda ajaran menjadi
kafir? sesungguhnya Islam tidak sesempit yang mereka pikirkan, dilihat
dari kata ISLAM yaitu, Alif, Syin, Lamalif, Mim artinya Alif melambangkan Anna Allah Hu Ahad = ZatullHaq, Syin = Selamat, Lamalif = Laillaha illallah dan Mim = Muhammadrasullullah
jika dirangkum menjadi = Allah menyelamatkan orang yang menyebut
Laillahaillallah Muhammadarrasullullah, (Laillahaillallah = Diri batin,
Muhammadrasullullah=Diri Lahir) kalimat ini kita jabarkan lagi menjadi “Allah menyelamat orang yang menjaga dirinya secara lahir dan batin” maksud akhirnya ditujukan bagi semua umat manusia untuk memelihara diri lahir dan batinnya.
AL-QUR’AN bukan sebagai kitab suci umat islam tapi umat manusia di muka bumi
ini hanya berupa buku atau benda mati yang berisi petunjuk untuk
menjelaskan tentang Al-qur’an yang hidup yang ada pada diri manusia, berbicara tentang manusia = berbicara tentang alam semesta = berbicara tentang tuhan,
karena ini semua kait – terkait, jadi Al-qur’an yang hiduplah yang
harus kita tanamkan dalam dada bukan al-qur’an yang berupa buku yang
kita persoalkan, dalam Al-quran ada Al-quran artinya
Alquran tidak bisa di artikan secara harfiahnya saja, ada Al-quran yang
tersembunyi yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mendapatkan
hidayah, kalau saja ilmu Al-quran ini tertulis dan bisa dibaca maka
semua orang cukup dengan membaca sudah pasti memahami ilmunya, tapi lain
teori lain prakteknya karena dalam praktek kita akan mendapatkan teori
yang baru, inilah yang dimaksudkan dengan Alquran yang hilang tersebut
yang harus kita cari, tidak terbatas kepada kata-katanya saja. Al-quran
telah diartikan sebagai firman tuhan = kata-kata tuhan berarti tuhan berbicara apa yang muncul dipikiran kita ketika mendengar tuhan berbicara?
SHOLAT bukanlah untuk
kita menyembah tuhan seperti apa yang kita pahami selama ini karena
tuhan tidak butuh disembah, ketika kita menyembah berarti ada yang kena
sembah, sesuatu yang disembah selalu berada dihadapan orang yang
menyembah sama artinya kita mengatakan tuhan itu bertempat, sedang tuhan
tidak bertempat dan tidak ada dimana atau dimana tapi ada dimana-mana
dan berlainan dengan apa-apa yang ada di alam semesta ini, sholat mempunyai arti kata “hubungan” artinya mendekatkan diri dengan tuhannya, tuhan ingin dikenal oleh karenanya sholat adalah untuk kita mengenal diriNYA dengan diriNYA
yaitu diri rahasia tuhan yang ada dalam diri kita, hubungan dengan
tuhan harus terjadi setiap saat dimanapun dan kapanpun karena setiap
detik tuhan menunggu kita bukan hanya dalam lima waktu sholat saja,
bukankah dalam perjalanan menerima perintah sholat ini tuhan menghendaki
50x dalam sehari? Apa ini cuma basa-basi tuhan saja?
Bahwa inti sholat adalah mengenal diri, mengenal diri mengenal sholat
mengenal sholat mengenal tuhan, kalau sudah mengenal tuhan apa kita
masih perlu sholat juga?
No comments:
Post a Comment