أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Mengenal Diri I
Banyak orang beranggapan bahwa yang
dimaksud dengan Diri adalah yang kelihatan yaitu jasad kasar kita ini
atau yang di sebut dengan panggilan Badan. atau Tubuh.
Sebenarnya bukan itu yang dimaksudkan disini..
Diri yang di maksudkan itu adalah Diri Sebenar Diri, yang duduknya di dalam Jasad atau tubuh kasar kita ini.
Mari kita pisahkan antara :
Mana Jasmani mana Rohani
Mana Diri terdiri dan Diri terperi,
Mana Jiwa dan mana Raga
Mana Zahir dan mana Batin.
Baiknya kita pahami terlebih dahulu perbedaan dua kata ini, sebelum kita berkata..
Sebenarnya bukan itu yang dimaksudkan disini..
Diri yang di maksudkan itu adalah Diri Sebenar Diri, yang duduknya di dalam Jasad atau tubuh kasar kita ini.
Mari kita pisahkan antara :
Mana Jasmani mana Rohani
Mana Diri terdiri dan Diri terperi,
Mana Jiwa dan mana Raga
Mana Zahir dan mana Batin.
Baiknya kita pahami terlebih dahulu perbedaan dua kata ini, sebelum kita berkata..
Diri berbeda dengan Badan, Jasmani
tentunya berbeda dengan Rohani, Jiwa berbeda dengan Raga dan pastinya
Zahir berbeda dengan Batin,
Jika tidak mengapa ada dua perkataan tersebut yang senatiasa menjadi sebutan kita?
Jika tidak mengapa ada dua perkataan tersebut yang senatiasa menjadi sebutan kita?
Kita selalu menyebut akan kata-kata diatas ini, tapi tahukah kita perbedaan antara keduanya?
Perbedaan inilah yang banyak orang tidak dapat menerangkan dengan jelas apalagi untuk dapat merasakan perbedaannya.
Perbedaan inilah yang banyak orang tidak dapat menerangkan dengan jelas apalagi untuk dapat merasakan perbedaannya.
Bahwa..
Jasad kasar kita ini atau badan kita ini tidak dapat hidup dengan sendirinya,
Jasad atau Badan kasar kita ini yang kita jaga dan dipercantik, sebenarnya cuma benda mati, yang tidak dapat berbuat apa apa jika tidak ada “Penghidupnya” yang duduk nya didalam jasad itu sendiri.
Penghidup inilah yang dipanggil Diri Sebenar Diri.
Diri yang berdiri dengan sendiri dan yang ujud apabila Roh memasuki Jasad ,
Sekali lagi.. Diri sebenar Diri ujud sesudah Roh berada di dalam Jasad.
Sebagimana tentang ujudnya Adam pada mulanya..
Alkisah :
Setelah Malaikat menyiapkan Jasad Adam maka Jasad Adam terbaring kaku, dan Allah pun memerintahkan Roh untuk masuk ke dalam Jasad Adam, kemudian bertanyalah Roh kepada Allah ” Ya Allah melalui jalan manakah aku harus masuk?” maka Allah pun menjawab, ” Masuklah melalui mana saja yang kamu suka” dan seterusnya Roh memasuki Jasad Adam melalui Hidung. untuk selanjutnya kita bernafas melalui hidung.
Jasad kasar kita ini atau badan kita ini tidak dapat hidup dengan sendirinya,
Jasad atau Badan kasar kita ini yang kita jaga dan dipercantik, sebenarnya cuma benda mati, yang tidak dapat berbuat apa apa jika tidak ada “Penghidupnya” yang duduk nya didalam jasad itu sendiri.
Penghidup inilah yang dipanggil Diri Sebenar Diri.
Diri yang berdiri dengan sendiri dan yang ujud apabila Roh memasuki Jasad ,
Sekali lagi.. Diri sebenar Diri ujud sesudah Roh berada di dalam Jasad.
Sebagimana tentang ujudnya Adam pada mulanya..
Alkisah :
Setelah Malaikat menyiapkan Jasad Adam maka Jasad Adam terbaring kaku, dan Allah pun memerintahkan Roh untuk masuk ke dalam Jasad Adam, kemudian bertanyalah Roh kepada Allah ” Ya Allah melalui jalan manakah aku harus masuk?” maka Allah pun menjawab, ” Masuklah melalui mana saja yang kamu suka” dan seterusnya Roh memasuki Jasad Adam melalui Hidung. untuk selanjutnya kita bernafas melalui hidung.
Jadi melalui cerita ini dapatlah kita
pahami bahwa ketika Roh masuk ke dalam jasad Adam, barulah Adam hidup
dan seterusnya bangun dan berdiri, ini jelas menunjukkan setelah Roh
masuk kedalam Jasad barulah Jasad hidup atau juga disebut BERNYAWA.
Maka…
Diri sebenar Diri adalah…
Setelah Roh memasukki Jasad, barulah ujudnya “Diri” atau jelasnya “Diri” ini DATANG
Kesimpulannya…
Roh itu adalah Cahaya dan ketika ia memasukki jasad maka cahaya tadi memenuhi ruang jasad di dalam dan akan menjadi saperti jasadnya sendiri.
Maka dengan sebab inilah “Diri” itu rupanya sama dengan jasadnya sendiri, HANYA SAJA ia ghaib.
Dan harus diingat hanya yang GAIB saja yang dapat menghubungi yang GAIB.
Diri sebenar Diri adalah…
Setelah Roh memasukki Jasad, barulah ujudnya “Diri” atau jelasnya “Diri” ini DATANG
Kesimpulannya…
Roh itu adalah Cahaya dan ketika ia memasukki jasad maka cahaya tadi memenuhi ruang jasad di dalam dan akan menjadi saperti jasadnya sendiri.
Maka dengan sebab inilah “Diri” itu rupanya sama dengan jasadnya sendiri, HANYA SAJA ia ghaib.
Dan harus diingat hanya yang GAIB saja yang dapat menghubungi yang GAIB.
Cahaya (Diri) tadi mengalir ke seluruh
jasad di dalam, dan dialah yang menjadi “PENGHIDUP” kepada Jasad. Dia
lah hidup sebenar benar hidup, lagi menghidupkan.
Mengenal Diri II
“AKU”
Siapa AKU ..?
Perlukah kita mencari AKU..?.
Pentingkah AKU..?
AKU adalah diri yang sebenar-benar diri.
AKU adalah diri yang sebenar-benar diri.
AKU adalah ROHULLAH yang datangnya dari ZATULLAH.
Dan Menyatakan akan UJUDULLAH,
AKU lah yang dinamakan AMAR ROBBI yaitu urusan Tuhan.
AKU yang hidup datangnya dari Yang Maha Hidup yang bersifat ghaib yang datang dari Yang Maha Ghaib…
Takkala ZATUL HAQ ingin menyatakan akan diriNya maka DIA mentajallikan akan NUR-Nya
yang dinamakan ROHULLAH atau AKU.
yang dinamakan ROHULLAH atau AKU.
Kini AKU yang nyata dan AKU merupakan SIFATNYA.
Sebagaimana firmanNya…
“Kulli rohi min amri robbi” Artinya : Setiap Roh itu adalah urusanku
Banyak yang mencari AKU namun jarang yang ketemu.
Ini karena AKU berada jauh didalam RASA yaitu di ALAM RASA yang mendalam…
Dimanakah AKU berada ?
Tentunya pada Badan yaitu didalam Badan Diri.
Kalau ada yang mau mencari AKU, maka katakanlah….
AKU ada tetapi tiada.., AKU tiada tetapi ada…
Ada pada Hakekat.. namun tiada pada Rupa.
AKU yang tidak berupa merupakan sumber atau daya QUDRATULLAH yang hidup
lagi menghidupkan karena AKU adalah HAYATULLAH yang berasal dari
ZATULLAH.
Mengenal Diri III
“Barang siapa mengenal Dirinya maka kenalah dia akan Tuhannya”
Diri ini Rupanya saperti kita cuma saja ia ghaib.
Duduknya di dalam jasad kasar kita ini, dan tugas nya menghidupkan jasad kita dengan cara mengalirkan pancaran cahaya kehidupan maka dia juga di sebut NYAWA.
Inilah Diri Sebenar Diri yang harus di kenal dengan RASA dan PERASAAN.
Bagaimana cara kita untuk mengenalnya..?
Jika ingin mengenalnya, dalam arti kata kenal yang sebenar benar kenal tentulah kita perlu “melahirkan” Diri itu.
Duduknya di dalam jasad kasar kita ini, dan tugas nya menghidupkan jasad kita dengan cara mengalirkan pancaran cahaya kehidupan maka dia juga di sebut NYAWA.
Inilah Diri Sebenar Diri yang harus di kenal dengan RASA dan PERASAAN.
Bagaimana cara kita untuk mengenalnya..?
Jika ingin mengenalnya, dalam arti kata kenal yang sebenar benar kenal tentulah kita perlu “melahirkan” Diri itu.
Kelahiran pertama kita adalah ketika Ibu kita melahirkan kita..,
Kelahiran kedua adalah ketika kita mampu melahirkan Diri Sebenar Diri
Yang diamnya di dalam jasad kita sendiri.. dan dengan tugas dan rahasianya yang tersendiri…
Menghidupkan kita..
Tapi sayang…
Mengapa Jasad tidak pernah berpikir untuk memikirkan siapakah yang menghidupkan nya.?.
Kelahiran kedua adalah ketika kita mampu melahirkan Diri Sebenar Diri
Yang diamnya di dalam jasad kita sendiri.. dan dengan tugas dan rahasianya yang tersendiri…
Menghidupkan kita..
Tapi sayang…
Mengapa Jasad tidak pernah berpikir untuk memikirkan siapakah yang menghidupkan nya.?.
Karena itu kenali-lah Diri sebenar Diri mu itu..,
Diri yang banyak daya guna..
Diri yang bisa dimintakan pertolongan…
Diri yang banyak menyimpan rahasia…
Bukankah dia berasal dari sana.. ?.
Dari Yang Maha Pencipta dan Yang Maha Besar…?
Diri yang banyak daya guna..
Diri yang bisa dimintakan pertolongan…
Diri yang banyak menyimpan rahasia…
Bukankah dia berasal dari sana.. ?.
Dari Yang Maha Pencipta dan Yang Maha Besar…?
Untuk itu lahirkan-lah Diri Sebenar Diri mu..
Dengan mau membuka pintu baginya untuk keluar.,
Dengan mau membuka pintu baginya untuk keluar.,
Salam
No comments:
Post a Comment