أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Ada empat jenis manusia.
Kita berlindung kepada Allah dari orang semacam itu. Maka dari itu, menjauhlah selalu dari orang seperti itu, agar kau tak terseret oleh manisnya lidahnya, yang kemudian api dosanya akan membakarmu, dan kebusukan ruhani serta hatinya akan membinasakanmu.
ang ketiga, berhati tapi tak berlidah, dan beriman. Allah telah memberinya dari makhluk-Nya, menganugerahinya pengetahuan tentang noda-noda dirinya sendiri, mencerahkan hatinya dan membuatnya sadar akan mudharatnya berbaur dengan manusia, akan kekejian berbicara dan yang telah yakin bahwa keselamatan ada dalam ke-diam-an serta keberadaan dalam sebuah sudut, sebagaimana sabda Nabi saw.:
Ada empat jenis manusia.
Yang pertama, tak berlidah dan
tak berhati. Mereka adalah manusia biasa, bodoh dan hina. Mereka tak
pernah ingat kepada Allah. Tiada kebaikan dalam diri mereka. Mereka
bagai sekam tak berbobot, jika Allah tak mengasihi mereka, membimbing
hati mereka kepada keimanan pada-Nya Sendiri. Waspadalah, jangan menjadi
seperti mereka. Inilah manusia-manusia sengsara dan dimurkai oleh
Allah. Mereka adalah penghuni-penghuni neraka. Kita berlindung kepada
Allah dari mereka.Hiasilah dirimu dengan ma’rifat. Jadilah guru
kebenaran, pembimbing ke jalan agama, pemimpinnya dan penyerunya. Ingat,
bahwa kau mesti mendatangi mereka, mengajak mereka kepada ketaatan
kepada Allah dan memperingatkan mereka akan dosa terhadap Allah. Maka,
kau akan menjadi pejuang di jalan Allah dan akan dipahalai, sebagaimana
para nabi dan utusan Allah. Nabi Muhammad saw. berkata kepada Ali r.a.:
“Jika Allah membimbing seseorang melalui pembimbingmu atasnya, adalah lebih baik bagimu daripada tempat matahari terbit.”
Yang kedua, berlidah tapi tak berhati. Mereka
berbicara bijak, tapi tak berbuat bijak. Mereka menyeru orang agar taat
kepada Allah, tapi mereka sendiri jauh dari-Nya. Mereka jijik terhadap
noda orang lain, tapi mereka sendiri tenggelam dalam noda. Mereka
menunjukkan kepada orang lain kesalehan mereka, tapi mereka sendiri
berbuat dosa besar terhadap Allah. Bila sendirian, mereka bagai serigala
berpakaian. Inilah manusia yang tentangnya Nabi memperingatkan. Ia
bersabda:
“Hal yang paling mesti ditakuti, yang aku takuti, oleh pengikut-pengikutku, iaitu orang berilmu yang jahat.”Kita berlindung kepada Allah dari orang semacam itu. Maka dari itu, menjauhlah selalu dari orang seperti itu, agar kau tak terseret oleh manisnya lidahnya, yang kemudian api dosanya akan membakarmu, dan kebusukan ruhani serta hatinya akan membinasakanmu.
ang ketiga, berhati tapi tak berlidah, dan beriman. Allah telah memberinya dari makhluk-Nya, menganugerahinya pengetahuan tentang noda-noda dirinya sendiri, mencerahkan hatinya dan membuatnya sadar akan mudharatnya berbaur dengan manusia, akan kekejian berbicara dan yang telah yakin bahwa keselamatan ada dalam ke-diam-an serta keberadaan dalam sebuah sudut, sebagaimana sabda Nabi saw.:
“Barangsiapa senantiasa diam, maka ia memperolehi keselamatan.”
“Sesungguhnya pengabdian kepada Allah terdiri atas sepuluh bahagian, yang sembilan bahagian ialah ke-diam-an.”
Maka, orang ini adalah wali Allah dalam hal rahasia-Nya,
terlindungi, memiliki keselamatan dan banyak pengetahuan, terahmati dan
segala yang baik ada padanya. Nah, ingatlah, bahwa kau mesti senantiasa
bersama dengan orang semacam ini, layanilah ia, cintailah ia dengan
memenuhi kebutuhan yang dirasakannya, dan berilah ia hal-hal yang akan
menyenangkannya. Bila kau melakukan yang demikian ini, maka Allah akan
mencintaimu, memilihmu dan memasukkanmu ke dalam kelompok sahabat dan
hamba saleh-Nya disertai rahmat-Nya.
Yang keempatialah manusia yang diundang ke dunia
ghaib, yang dipakaikan kemuliaan.”Barangsiapa mengetahui dan bertindak
berdasarkan pengetahuannya dan memberikannya kepada orang lain, maka ia
diundang ke dunia ghaib dan menjadi mulia.”
Orang semacam itu memiliki pengetahuan tentang Allah dan tanda-Nya.
Hatinya menjadi penyimpan pengetahuan yang langka tentang-Nya, dan Ia
menganugerahkan kepadanya rahasia-rahasia yang disembunyikan-Nya dari
yang lain. Ia memilihnya, mendekatkannya kepada-Nya Sendiri,
membimbingnya, memperluas hatinya agar bisa menerima rahasia-rahasia dan
pengetahuan-pengetahuan ini, dan menjadikannya seorang pekerja
dijalan-Nya, penyeru hamba-hamba-Nya kepada jalan kebajikan, pengingat
akan siksaan perbuatan-perbuatan keji, dan hujjatullah di tengah-tengah
mereka, pemandu dan yang terbimbing, perantara, dan yang perantaraannya
diterima, seorang shiddiq dan saksi kebenaran, wakil para nabi dan
utusan Allah, yang bagi mereka limpahan rahmat Allah.
Maka, orang ini menjadi puncak umat manusia. Tiada maqam di atas ini, kecuali maqam para nabi. Adalah kewajibanmu untuk berhati-hati, agar kau tak memusuhi orang semacam itu, tak menjauhinya dan tak melecehkan ucapan-ucapannya. Sesungguhnya keselamatan terletak pada ucapan dan kebersamaan dengan orang itu. Sedang kebinasaan dan kesesatan terletak pada selainnya; kecuali orang yang dikurniai oleh Allah daya dan pertolongan yang membawa kepada kebenaran dan kasih sayang. Nah, telah kupaparkan bagimu bahwa manusia dibagi menjadi empat bagian. Maka, perhatikanlah dirimu sendiri jika kau punya jiwa yang mana. Selamatkanlah dirimu dengan sinarnya, jika kau ingin sekali menyelamatkannya dan mencintainya.
Semoga Allah membimbing kita kepada yang dicintainya di dunia ini dan di akhirat!
Maka, orang ini menjadi puncak umat manusia. Tiada maqam di atas ini, kecuali maqam para nabi. Adalah kewajibanmu untuk berhati-hati, agar kau tak memusuhi orang semacam itu, tak menjauhinya dan tak melecehkan ucapan-ucapannya. Sesungguhnya keselamatan terletak pada ucapan dan kebersamaan dengan orang itu. Sedang kebinasaan dan kesesatan terletak pada selainnya; kecuali orang yang dikurniai oleh Allah daya dan pertolongan yang membawa kepada kebenaran dan kasih sayang. Nah, telah kupaparkan bagimu bahwa manusia dibagi menjadi empat bagian. Maka, perhatikanlah dirimu sendiri jika kau punya jiwa yang mana. Selamatkanlah dirimu dengan sinarnya, jika kau ingin sekali menyelamatkannya dan mencintainya.
Semoga Allah membimbing kita kepada yang dicintainya di dunia ini dan di akhirat!
No comments:
Post a Comment