أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Salah satu
kekuatan yang dapat menolong kita dalam melakukan peperangan antara
kebaikan dan keburukan yang terjadi di dalam diri kita, adalah
“mengingat Allah” dengan lisan dan hati. Allah SWT berfirman dalam
Al-Quran :
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, dan
sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-
ibadah yang lain).” (QS. Al-Ankabut : 45)
Kata-kata “Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain)”
menjadi bukti bahwa zikir (mengingat Allah) itu mencakup shalat, zakat,
haji, amar makruf dan semuanya, dilakukan semata-mata untuk mengingat
Allah.
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha : 41)
Artinya,
tidak ada Tuhan yang memberikan pengaruh di alam wujud kecuali Aku, dan
wajib atas kamu beribadah kepada-Ku, dengan tujuan mengingat Aku, yang
merupakan sebesar-besarnya kewajiban.
“Sesungguhnya
Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun
di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk), dan bacaan di waktu
itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan
yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah
kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” (QS.Al-Muzammil: 5-8)
Ini berarti,
zikir (mengingat Allah) lebih tinggi daripada perkataan berat yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya Al-Musthafa SAW. Terkadang zikir
dilakukan dengan hati atau dengan lisan, dan terkadang disertai dengan
kekhusyukan dan terkadang juga tidak.
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,
dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya
di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab : 41)
Anda harus
berzikir kepada Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya, dan dilakukan
dalam setiap keadaan, serta dengan segala cara yang layak. Di samping
itu Anda juga harus bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dari
sini kita dapat mengetahui bahwa Al-Quran Al-Karim sangat menekankan
sekali kewajiban terbesar ini, dan kita harus melaksanakannya sehingga
kita dapat memperoleh pertolongan dari Allah SWT dalam mempermudah –
setidak-tidaknya – urusan-urusan dunia kita, dan Dia akan memberi
ganjaran kepada orang-orang yang senantiasa berzikir kepada-Nya di alam
akhirat. Karena perintah Allah SWT senantiasa dibarengi dengan pahala
dan ganjaran.
Barangsiapa
ingin bisa mengalahkan hawa nafsunya, maka dia harus memilih sebuah
zikir dan mengucapkannya sehari-hari, dan pada setiap saat tidak ada
satu pun waktu yang berlalu tanpa berzikir kepada Allah. Sebagian orang
memilih zikir yang berbunyi La Ilaha Illallah (tiada Tuhan kecuali Allah), dan mengulang-ulanginya di dalam setiap kesempatan. Sebagian yang lain ada yang memilih kata-kata La Hawla wa La Quwwata Illa Billahil ‘Aliyyil ‘Azhim
(tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan kekuatan Allah yang
Mahatinggi dan Mahaagung). Sebagian orang lagi mengulang suatu ayat
Al-Quran Al-Karim, dan begitu seterusnya. Perlu kita ketahui bahwa
zikir-zikir ini menutup pintu bagi setan, baik setan dari jenis jin
maupun dari jenis manusia. Dan zikir-zikir ini juga mengeluarkan
penzikir dari keadaan was-was, penuh ragu, gelisah dan pikiran-pikiran
yang meresahkan, yang biasa menimpa manusia di dalam kehidupan dunia
yang hina ini. Seutama-utamanya zikir adalah ucapan kalimat La Ilaha Illallah,
karena kata “Allah” adalah berarti “Zat” yang mana seluruh makhluk
menghambakan dirikepada-Nya tatkala mereka mempunyai kebutuhan dan
menghadapi kesulitan, pada saat mereka telah putus pengharapan dari
segala sesuatu selain-Nya.
Seorang
manusia dapat memanfaatkan waktu ketika dia menempuh perjalanan dari
rumah ke tempat kerja dengan mengucapkan salah satu bentuk zikir tadi
atau semacamnya. Karena, riwayat-riwayat menyebutkan, bisa saja seorang
pemuda keluar dari rumahnya menuju tempat pekerjaannya dalam keadaan
taat beragama, namun kemudian pada sore harinya ketika dia kembali ke
rumah dia dalam keadaan kafir. Inilah yang terjadi pada banyak pemuda,
yang disebabkan mereka mendengar hal-hal syubhat yang berlabel
kebenaran, padahal sesungguhnya itu tidak lain semata-mata kebatilan,
sehingga dengan begitu agamanya menjadi guncang. Kelemahan akidahnya dan
keminiman ilmunya juga mendorong kepada hal itu. Dan yang demikian itu
tidak mendatangkan kerugian sedikit pun kepada Allah.
Seorang
teman yang buruk dapat menyelewengkan sahabatnya kepada jalan yang tidak
terpuji. Pada bulan Ramadhan, seorang teman yang jahat bisa saja
menarik sahabatnya untuk berbuka puasa di siang hari, atau melakukan
perbuatan-perbuatan dosa besar lainnya. Oleh karena itu, saya
mengingatkan kepada diri saya dan juga kepada para pembaca yang mulia
tentang perlunya menjauhi bisikan-bisikan yang terkadang dibisikkan oleh
seorang teman yang jahat, meskipun pada dasarnya kita merasa cukup dari
bisikan-bisikan itu dengan adanya zikir yang Allah anugrahkan kepada
kita, dan menjadikannya sebagai hadiah terbesar bagi hamba-hamba-Nya
yang berpegang teguh kepada ajaran-Nya.
Terkadang
seseorang dengan perantaraan sebuah zikir dapat berubah menjadi seorang
mukmin yang mukhlis, yang mempunyai kedudukan yang sedemikian tinggi
sehingga menyamai kedudukan malaikat yang ada di langit dan yang ada di
bumi. Kalimat La Ilaha Illallah yang keluar dari mulut yang
ikhlas semata-mata karena Allah, dapat berubah menjadi sebuah gunung
yang tinggi dan kokoh. Zikir mempunyai rasa dan kedudukan yang khas.
Karena, zikir mempunyai andil dalam merubah pikiran, hati dan amal
perbuatan menjadi baik.
Zikir ada dua macam : Pertama, zikir dengan lisan, dan Kedua, zikir dengan hati.
Para pakar
ilmu jiwa menyebutkan begitu besarnya pengaruh zikir lisan kepada jiwa
manusia. Zikir lisan masuk ke dalam hati melalui talqin (pendiktean ucapan lisan), dan ini merupakan salah satu macamnya. Ucapan zikir La Ilaha Illallah
sebanyak seribu kali, bisa saja Anda ucapkan dan Anda baca secara
berulang-ulang tanpa memahami maknanya, namun secara tiba-tiba Anda
dapat merasakan pengaruhnya di dalam hati Anda. Yang demikian itu dapat
kita umpamakan seperti api dan batu bara. Batu bara yang diletakkan di
tengah-tengah api, tidak bisa terbakar kecuali sedikit demi sedikit,
untuk kemudian secara tiba-tiba batu bara itu menyala dan berubah
seluruhnya menjadi api.
Jika Anda
diperintahkan untuk membaca Al-Quran sementara Anda berada pada
waktu-waktu luang Anda di sekolah, di kampus atau waktu-waktu luang
Anda yang lain, maka janganlah Anda malas, dan kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepada Anda, karena selang beberapa waktu setelah sebagian
kalimat-kalimat Al-Quran tertanam di hati Anda, niscaya Anda akan dapat
menyaksikan pengaruh bacaan Al-Quran ke dalam hati Anda.
Barangsiapa
yang Al-Quran tertanam kokoh di hatinya, maka pasti dia akan sampai
kepada keridhaan Allah SWT. Demikian juga halnya dengan tasbih Az-Zahra,
yang dibaca setiap selesai shalat fardhu. Yaitu tasbih yang terdiri
dari bacaan Allahu Akbar sebanyak 34 kali, bacaan Alhamdulillah sebanyak 33 kali dan bacaan Subhanallah sebanyak 33 kali. Mungkin Anda tidak meyakini pentingnya bacaan Allahu Akbar sebanyak 34 kali, namun pengalaman membuktikan pentingnya bacaan ini dan pengaruhnya ke dalam hati seorang Muslim.
Kata-kata
yang diucapkan dapat memberikan pengaruh negatif atau pun pengaruh
positif kepada hati. Terkadang kata-kata itu menyebabkan hati menjadi
keras atau pun sebaliknya. Demikian juga halnya dengan zikir. Zikir
memberikan pengaruh kepada hati manusia. Dia memasukkan cahaya ke dalam
hati. Islam memberikan perhatian yang khusus kepada zikir lafzhi,
melebihi perhatian yang diberikan Islam kepada kewajiban-kewajiban yang
lain. Yang demikian itu dilakukan adalah senantiasa mengingatkan hati
kepada Allah Yang Mahamulia dan Mahakuasa.
Betapa indah kata-kata Al-Quran yang berbunyi, “Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah.”
(QS. An-Nur : 37). Ayat ini menerangkan kepada kita mengenai pentingnya
zikir dan pengaruhnya yang hebat kepada jiwa manusia, untuk bisa sampai
ke tempat yang diridhai oleh Allah SWT.
Seorang
pezikir dapat sampai kepada suatu keadaan di mana segala sesuatu di
dalam hidupnya adalah zikir kepada Allah. Sedang berada di rumah dia
ingat Allah, dan begitu juga ketika sedang pergi ke tempat kerja. Ketika
tengah makan, makanan yang dimakannya mengingatkannya kepada nikmat
Allah SWT yang lain. Bahkan terkadang seorang manusia sampai kepada
tingkatan yang lebih tinggi lagi, yaitu di mana dia mengingat Kekasihnya
Allah SWT hingga di dalam tidurnya.
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.”
(QS. Ar-Ra’d : 28)
Kata ala (ingatlah) di dalam ayat ini adalah untuk penegasan, begitu juga bentuk jar majrur yang datang sesudahnya, sehingga ayat ini kira-kira berbunyi, “Tidak diragukan bahwa mengingat Allah itu menentramkan hati, sehingga tidak ada itu yang namanya keresahan dan kegelisahan.”
Aku arahklan pandanganku ke padang pasir, maka aku pun melihat Engkau
Aku selami kedalaman lautan, dan aku pun melihat Engkau
Setiap kali aku melihat gunung, daratan dan lembah
Maka aku pun tahu bahwa semuanya itu
Sebagai petunjuk akan keindahan Wajah-Mu.
“Kami
akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap
ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa
Al-Quran itu adalah benar.” (QS. Fushshilat : 53)
Di dalam
ayat tersebut juga terdapat penekanan. Dengan penekanan ini Allah SWT
hendak menjelaskan bahwa penyebutan ayat-ayat yang tentang ufuk ini
adalah supaya manusia memahami alam mikro, dan supaya manusia mengetahui
bahwa tidak ada penolong atau pun pencipta selain dari Allah SWT.
Seorang yang pandai, mengetahui betul bahwa untuk bisa melihat Allah SWT
di ufuk dan di dalam diri kita sendiri, tidak mungkin dapat dilakukan
kecuali dengan zikir lafzhi (zikir dengan ucapan). Oleh karena
itu, kita harus mengarahkan pandangan kita dan memperhatikan ayat-ayat
Allah yang tidak terhitung jumlahnya, supaya kita mengetahui bahwa
keberadaan ayat-ayat Allah ini menjadi petunjuk bagi keberadaan
penciptanya.
Ya Allah, berikanlah kekuatan kepada kami untuk bisa berzikir lafzhi dan berzikir qalbi,
demi hak ucapan “Tidak ada Tuhan selain Engkau”, dan sampaikanlah
shalawat dan salam kepada Muhammad SAW dan keluarganya yang suci.
No comments:
Post a Comment