أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Saudara Gaib { Sedulur alus }
Sejak zaman kuno, spiritualitas Jawa mengakui bahwa setiap orang
mempunyai saudara-saudara halus yang mendampinginya. Mereka tentu tidak
kelihatan oleh mata biasa ,karena mereka tidak berbadan fisik. Mereka
itu ada dan berbadan halus yang berujud sinar.
Dalam pemahaman spiritualitas universal dinyatakan bahwa setiap
manusia selalu didampingi oleh spirit guide atau pengawal suksma, bisa
satu pengawal bisa lebih. Para guides atau pengawal juga berasal dari
dunia suksma.
Seperti kita telah fahami bahwa manusia sejati adalah suksma yang
memakai pakaian badan halus dan badan fisik yang sesuai. Suksma atau
jiwa hidup langgeng atau immortal, yang rusak adalah raga. Bila raga
rusak, maka suksma/jiwa kembali kealam asal atau dalam bahasa
sehari-hari disebut meninggal dunia. Orang Jawa kuno bilang : Kembali
kemula-mula, pulang keharibaan Gusti, Tuhan.
Manusia hidup yang berujud bleger- raga eteris dan fisik, didalamnya
berupa suksma, yang dalam spiritualitas sering dipanggil pribadi sejati
atau Higher Self dan pada penampilan luarnya berujud manusia yang
beraga.( Mengenai Pribadi Sejati atau Higher Self, ada sementara
spiritualis muda kita, yang menyebutnya dengan “ Kembaran Saya”, mereka
berdalih pada waktu ketemu dengan Pribadi Sejati, rupa dan bentuknya persis seperti dirinya).
Menurut kawruh Kejawen, pengetahuan spiritual Jawa yang merupakan satu kebenaran dan kenyataan, setiap manusia selalu didampingi oleh saudara-saudara halusnya. Dari begitu banyak bibit kehidupan berupa sperma sehat calon Bapak yang masuk dalam gua garba ibu, hanya satu yang menjadi janin dan ketika sudah 9/sembilan bulan dikandungan ibu, terlahir sebagai bayi.
Menurut kawruh Kejawen, pengetahuan spiritual Jawa yang merupakan satu kebenaran dan kenyataan, setiap manusia selalu didampingi oleh saudara-saudara halusnya. Dari begitu banyak bibit kehidupan berupa sperma sehat calon Bapak yang masuk dalam gua garba ibu, hanya satu yang menjadi janin dan ketika sudah 9/sembilan bulan dikandungan ibu, terlahir sebagai bayi.
Bisa juga dua atau lima , kalau terjadi bayi kembar. Jadi banyak
bibit kehidupan yang tidak mendapatkan kesempatan untuk terlahir sebagai
bayi manusia.Sedangkan yang telah menjadi bayi , tumbuh menjadi manusia
untuk menjalani kehidupan didunia ini. Oleh karena itu, kita yang
menjadi manusia , wajib mensyukuri hidup ini dan mengisi kehidupan
didunia ini dengan benar, baik dan berguna bagi sesama dan jagat ini.
Manusia dalam kiprahnya menjalani kehidupan dibumi , selalu didampingi oleh saudara-saudara Gaibnya
kapanpun dan dimanapun dia berada. Para saudara halus ini mendapatkan
tugas dari Sang Pencipta Kehidupan, Gusti, Tuhan untuk membantu dan
menjaga saudaranya yang pada saat ini menjadi manusia dibumi.
Siapa saja saudara Gaib itu?
Sedulur alus yang tidak berbadan fisik itu menurut kepercayaan
tradisional Jawa selalu membantu saudaranya yang manusia dengan jalan
menyertai, melindungi, membantu supaya saudaranya yang manusia menjalani
kehidupannya dengan selamat, sehat, sejahtera selama hidup dibumi ini.
Tugas sedulur alus tersebut sesuai dengan paugeran – ketentuan dari
Gusti.
Saudara Gaib itu jumlahnya banyak, mari kita coba mengenali mereka :
Mar dan Marti, biasa dipanggil Mar Marti.
Mereka adalah saudara manusia yang lebih tua. Mereka tidak ikut
dilahirkan melalui gua garba ibu. Mar yang paling tua merefleksikan
perjuangan ibu sewaktu melahirkan bayi. Dia adalah daya, kekuatan yang
kuat, hebat untuk hidup dan melindungi hidup.
Marti merefleksikan perjuangan ibu setelah melahirkan. Perjuangannya
berhasil, lega rasanya. Oleh karena itu Mar Marti tinggi pangkatnya,
sebagai Raja dan Ratu. Secara mistis warnanya berupa cahaya putih bersih
dan kuning muda jernih.
Mar Marti membantu manusia yang dikawalnya ,hanya untuk hal-hal yang
penting, dalam keadaan yang benar-benar diperlukan. Karena derajat Mar
Marti adalah bagai Raja dan Ratu, maka manusia yang meminta bantuan
mereka adalah yang punya perbuatan, pikiran dan rasa yang jernih.
Menurut istilah Kejawen adalah manusia yang telah melakukan tapabrata
terlebih dahulu, yang sudah melakukan laku spiritual yang
sungguh-sungguh.
Sedulur papat kalimo pancer
Saudara empat yang kelima pancer, yaitu :
Kakang Kawah : Kakak Kawah, yang keluar dari rahim ibu, sebelum sibayi. Warnanya putih, tempatnya di Timur.
Adi Ari-ari : Adik ari-ari, yang keluar dari rahim ibu, sesudah si bayi. Warnanya kuning, tempatnya di Barat.Getih : Darah yang keluar dari rahim ibu sewaktu melahirkan. Warnanya merah, tempatnya di Selatan.
Puser : Pusar, yang dipotong sesudah kelahiran bayi. Warnanya hitam, tempatnya di Utara.
Pancer : Pancer adalah bleger ,wujud badan jasmani yang ada ditengah keempat saudara yang lain yang tidak punya raga fisik.
Sedulur papat kalimo pancer juga disebut Keblat papat,
kalimo tengah ,artinya : Kiblat empat, yang kelima ditengah.( Mengenai
kiblat: Timur, Selatan, Barat, Utara dan Tengah, ini mengandung
pemahaman tersendiri dalam spiritualitas Kejawen, yang akan diuraikan
dilain kesempatan).
Para saudara halus ini mempunyai tugas untuk membantu manusia didalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya ada saudara-saudara halus yang dipanggil sebagai :
Para saudara halus ini mempunyai tugas untuk membantu manusia didalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya ada saudara-saudara halus yang dipanggil sebagai :
Kabeh kadang ingsun kang metu saka margo ino lan kang ora metu saka marga ino.
Semua saudaraku, yang ada melalui rahim ibu dan yang tidak melalui rahim ibu.
Kabeh kadang ingsun kang ora katon miwah kang ora karawatan.
Semua saudaraku yang tidak kelihatan dan tidak terawat.
Kabeh kadang ingsun kang lahir bareng sadino sawengine karo aku.
Semua saudaraku yang lahir siang malam bersamaku.
Jadi, memang benar saudara halus manusia itu ada banyak, mereka juga
sering disebut sedulur sinarawedi- saudara terdekat. Dari sudut
kebatinan, ada yang menyebut mereka makdum sarpin.
Perlu dikenal
Para pinisepuh Kejawen mengajarkan supaya kita semua mengenal dan
syukur kalau mau ngerteni – memahami saudara halus kita. Mereka itu
selalu mengawal dan membantu kita, disadari atau tidak, karena mereka
dapat tugas dari Gusti, Tuhan. Tentunya ,si manusia juga harus berbuat
dan berkemauan yang baik.
Perlu diketahui bahwa para saudara halus tersebut merasa senang kalau
kita mengetahui kehadiran dan keberadaan mereka, terlebih kalau kita
memperhatikan mereka. Kalau mereka merasa dianggap dan diperhatikan
tentu mereka akan lebih rajin dan giat membantu. Mereka senang bila
setiap saat diajak berpartisipasi dalam setiap kegiatan kita, seperti :
makan, minum, belajar, bekerja, menyopir, mandi dsb.
Contoh mengajak saudara halus kita, katakan dalam batin :
“ Semua saudara halusku ( secara lengkap adalah : Kakang
kawah, adi ari-ari, getih, puser, kadang ingsun papat kalimo pancer,
kabeh kadang ingsun kang metu saka margo ino lan kang ora metu saka
margo ino, kabeh kadang ingsun kang ora katon miwah kang ora karawatan,
kabeh kadang ingsun kang lahir bareng sadino sawengine karo aku), saya
mau makan, bantulah saya – Aku arep mangan, ewang-ewangono. Artinya supaya kita dibantu bisa makan dengan selamat dan makanan itu juga baik untuk kita.
“ Semua saudara halusku, bantulah saya menyopir mobil ini atau
naik motor ini supaya selamat dan lancar sampai ke kampus atau ke
kantor”. Artinya supaya dibantu supaya tidak ada halangan maupun
kecelakaan.
“ Semua saudara halusku, bantulah saya dalam bekerja, sehingga pekerjaan saya lancar dan benar”.
Perlindungan pada waktu tidur
Pada waktu tidur, kita tidak bilang supaya dibantu tidur. Nanti
mereka semua tidur dan tidur itu bukan kebutuhan mereka. Katakan dalam
batin : “ Kabeh sedulur alusku, aku arep turu, reksanen aku
sajerone turu, yen ana kang ngganggu utawa mbebayani tandangono utawa
gugahen aku”.
Artinya :
“ Semua saudara halusku, saya mau tidur, lindungilah saya. Kalau ada
yang mengganggu atau membahayakan, kamu atasi atau kamu bangunkan aku”.
Sambil merebahkan badan ditempat tidur, sebelum menutup mata,
letakkan telapak tangan kanan diatas dada , menyentuh jantung, katakan
dalam batin : “Saya juga hidup “–“ Aku iyo urip”.
Berdasarkan pengalaman, biasanya tidur nyenyak, selamat, bangun tidur sehat, cerah.
Akrab dengan saudara halus
Hubungan akrab dengan semua saudara halus bisa dilakukan dengan
biasa melakukan komunikasi. Seperti juga dalam pergaulan antar manusia,
kalau sering terjadi komunikasi, tentulah hubungannya menjadi lebih
terbiasa dan bahkan menjadi akrab. Kalau sudah akrab, bisa terjadi
hubungan yang saling membantu.
Jalinan komunikasi pertama adalah : Anda sering menyebut nama mereka
secara lengkap, satu per satu. Ini anda lakukan karena anda perlu minta
dibantu atau dilindungi. Dengan menyebut mereka dan minta bantuan itu
artinya anda mengakui keberadaan mereka dan bahwa mereka adalah
saudara-saudara anda yang anda sayangi dan perlukan. Jadi menyebut
mereka dan minta kerjasama mereka, itu tidak merendahkan mereka maupun
anda, itulah kenyataan yang digariskan Gusti, sesuai Kejawen. Ini adalah
tindakan terhormat karena anda dan saudara-saudara anda adalah dari
satu sumber yang sama yaitu atas karsa Gusti.
Seandainya anda, tidak pernah menyapa mereka, maka sebagai sesama
makhluk mereka juga merasa bahwa keberadaan mereka tidak anda perhatikan
dan perlukan. Mereka akan tidak antusias mendampingi, melindungi dan
membantu anda, meskipun itu tugas alami mereka atas kehendak Gusti. Maka
jangan heran kalau kita lihat banyak teman, kenalan kita yang hidupnya
kesandhung-sandhung – banyak menghadapi kendala, sial, nasib jelek dan
sebagainya. Mungkin saja mereka tidak dibantu secara optimal oleh
saudara-saudara halusnya sendiri, selain ada masalah karma.
Hendaknya diketahui bahwa para saudara halus itu berada didunia
dengan tanpa raga fisik, itu adalah juga latihan bagi mereka, bila nanti
satu ketika ,mereka diperbolehkan menjalani kehidupan sebagai manusia
oleh Gusti, Tuhan. Bila mereka bisa menjalankan tugas dan kewajibannya
dengan baik, itu harapan lebih besar dan lebih cepat untuk muncul dibumi
sebagai manusia.
Mereka juga senang kalau manusia yang dikawal sukses, maju dan baik
kehidupannya. Sebaliknya ,bila yang dikawal tidak baik, tidak memahami
mereka, mereka juga punya rasa bosan. Lalu timbul perasaannya :” Buat
apa mendampingi lama-lama manusia seperti ini. Lebih baik dia cepat
dipanggil kembali kealam asal yaitu alam suksma dan kamipun juga bebas
tugas dan juga kembali kealam suksma. Disana kami menanti anugerah Gusti
untuk diciptakan sebagai manusia dan boleh hidup dibumi sesuai
ketentuan”.
Komunikasi dan ajakan kepada saudara halus yang utama adalah ketika
kita manembah kepada Gusti. Kita ajak mereka, disebut namanya satu
persatu untuk membantu dan melindungi kita dan penyembahan kita, semadi
kita, meditasi kita diperkenankan oleh Gusti.
Pendekatan kita yang kedua adalah ketika kita melakukan laku
spiritual untuk memperteguh iman kita untuk percaya, berbakti dan
mendekatkan diri kepada Gusti. Ajaklah saudara halus untuk membantu dan
melindungi.
Pendekatan ketiga supaya akrab dengan saudara halus adalah supaya
mereka membantu kita dalam menjalankan tugas kehidupan yang baik dan
benar supaya berhasil dan tidak terkena halangan atau goda yang negatif.
Pendekatan yang lain ketika kita mengajak saudara halus kita membantu kita supaya kita berhasil mencapai cita-cita dan keinginan yang baik.
Pendekatan yang lain ketika kita mengajak saudara halus kita membantu kita supaya kita berhasil mencapai cita-cita dan keinginan yang baik.
Menurut pengalaman para pinisepuh dan yang sudah akrab dengan
saudara-saudara halus, sebenarnya mereka itu masing-masing punya
kekhususan a.l .:
Mar Marti, hanya membantu dalam hal yang sungguh perlu dalam
kehidupan seseorang. Kakang Kawah dan Adi Ari-ari adalah yang banyak
membantu dalam memenuhi kehendak yang baik. Kakang Kawah selalu membantu
sebaik-baiknya terjadinya satu cita-cita/ keinginan, sedangkan Adi
Ari-ari selalu mendukung dan menyenangkan. Getih membantu menggerakkan
gairah dan semangat, Puser memperhatikan kemauan dan kebutuhan duniawi.
Sedangkan bagi saudara-saudara spiritualis yang sudah serasi
hubungannya dengan Pribadi Sejati atau Higher Self, Pribadi Sejati bukan
untuk permintaan apapun ,apalagi yang bersifat keduniawian,tetapi
untuk sumarah – berpasrah total kepada Gusti.Pada tataran ini seorang
manusia sejati sebenarnya telah memasuki tataran kesadaran spiritual
yang jarang digapai oleh orang biasa.
Mengenai kesadaran- consiousness yang berupa bawah sadar, kesadaran normal dan kesadaran tinggi, akan kita bicarakan kemudian.
NB: . UNTUK MINTA BANTUAN SEDULUR PAPAT KELIMO PANCER
“Kakang kawah adi ari-ari sedulur tua papat lima
pancer, sing dumunung ana ing awak ingsun, jungkungana laku ingsun,
bisa kasembadan apa sing ana ati lan pikiran ingsun yaiku…(sebutkan permintaan anda ex: bisa ketemu kelawan sira sedulur kabeh), kanti kalis ing sambekala padang panjang…Amien…”
No comments:
Post a Comment