أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
1.Inilah ceritera si Wujil Berkata
pada guru yang diabdinya Ratu Wahdat Ratu Wahdat nama gurunya Bersujud
ia ditelapak kaki Syekh Agung Yang tinggal di desa Bonang Ia minta
maaf Ingin tahu hakikat Dan seluk beluk ajaran agama Sampai rahsia
terdalam
2
Sepuluh tahun lamanya Sudah Wujil Berguru kepada Sang Wali Namun belum
mendapat ajaran utama Ia berasal dari Majapahit Bekerja sebagai abdi
raja Sastra Arab telah ia pelajari Ia menyembah di depan gurunya
Kemudian berkata Seraya menghormat Minta maaf
3 “Dengan tulus saya mohon Di
telapak kaki tuan Guru Mati hidup hamba serahkan Sastra Arab telah tuan
ajarkan Dan saya telah menguasainya Namun tetap saja saya bingung
Mengembara kesana-kemari Tak berketentuan. Dulu hamba berlakon sebagai
pelawak Bosan sudah saya Menjadi bahan tertawaan orang
4 Ya Syekh al-Mukaram! Uraian
kesatuan huruf Dulu dan sekarang Yang saya pelajari tidak berbeda Tidak
beranjak dari tatanan lahir Tetap saja tentang bentuk luarnya Saya
meninggalkan Majapahit Meninggalkan semua yang dicintai Namun tak
menemukan sesuatu apa Sebagai penawar
5 Diam-diam saya pergi
malam-malam Mencari rahsia Yang Satu dan jalan sempurna Semua pendeta
dan ulama hamba temui Agar terjumpa hakikat hidup Akhir kuasa sejati
Ujung utara selatan Tempat matahari dan bulan terbenam Akhir mata
tertutup dan hakikat maut Akhir ada dan tiada
6 Ratu Wahdat tersenyum lembut
“Hai Wujil sungguh lancang kau Tuturmu tak lazim Berani menagih imbalan
tiggi Demi pengabdianmu padaku Tak patut aku disebut Sang Arif Andai
hanya uang yang diharapkan Dari jerih payah mengajarkan ilmu Jika itu
yang kulakukan Tak perlu aku menjalankan tirakat
7 Siapa mengharap imbalan uang
Demi ilmu yang ditulisnya Ia hanya memuaskan diri sendiri Dan
berpura-pura tahu segala hal Seperti bangau di sungai Diam, bermenung
tanpa gerak. Pandangnya tajam, pura-pura suci Di hadapan mangsanya
ikan-ikan Ibarat telur, dari luar kelihatan putih Namuni isinya
berwarna kuning
8 Matahari terbenam, malam tiba
Wujil menumpuk potongan kayu Membuat perapian, memanaskan Tempat
pesujudan Sang Zahid Di tepi pantai sunyi di Bonang Desa itu gersang
Bahan makanan tak banyak Hanya gelombang laut Memukul batu karang Dan
menakutkan
9 Sang Arif berkata lembut “Hai
Wujil, kemarilah!” Dipegangnya kucir rambut Wujil Seraya dielus-elus
Tanda kasihsayangnya “Wujil, dengar sekarang Jika kau harus masuk
neraka Karena kata-kataku Aku yang akan menggantikan tempatmu” …
11 “Ingatlah Wujil, waspadalah!
Hidup di dunia ini Jangan ceroboh dan gegabah Sadarilah dirimu Bukan
yang Haqq Dan Yang Haqq bukan dirimu Orang yang mengenal dirinya Akan
mengenal Tuhan Asal usul semua kejadian Inilah jalan makrifat sejati”
12 Kebajikan utama (seorang
Muslim) Ialah mengetahui hakikat salat Hakikat memuja dan memuji Salat
yang sebenarnya Tidak hanya pada waktu isya dan maghrib Tetapi juga
ketika tafakur Dan salat tahajud dalam keheningan Buahnya ialah
mnyerahkan diri senantiasa Dan termasuk akhlaq mulia
13 Apakah salat yang
sebenar-benar salat? Renungkan ini: Jangan lakukan salat Andai tiada
tahu siapa dipuja Bilamana kaulakukan juga Kau seperti memanah burung
Tanpa melepas anak panah dari busurnya Jika kaulakukan sia-sia Karena
yang dipuja wujud khayalmu semata
14 Lalu apa pula zikir yang
sebenarnya? Dengar: Walau siang malam berzikir Jika tidak dibimbing
petunjuk Tuhan Zikirmu tidak sempurna Zikir sejati tahu bagaimana
Datang dan perginya nafas Di situlah Yang Ada, memperlihatkan Hayat
melalui yang empat
15 Yang empat ialah tanah atau
bumi Lalu api, udara dan air Ketika Allah mencipta Adam Ke dalamnya
dilengkapi Anasir ruhani yang empat: Kahar, jalal, jamal dan kamal Di
dalamnya delapan sifat-sifat-Nya Begitulah kaitan ruh dan badan Dapat
dikenal bagaimana Sifat-sifat ini datang dan pergi, serta ke mana
16 Anasir tanah melahirkan
Kedewasaan dan keremajaan Apa dan di mana kedewasaan Dan keremajaan?
Dimana letak Kedewasaan dalam keremajaan? Api melahirkan kekuatan Juga
kelemahan Namun di mana letak Kekuatan dalam kelemahan? Ketahuilah ini
17 Sifat udara meliputi ada dan
tiada Di dalam tiada, di mana letak ada? Di dalam ada, di mana tempat
tiada? Air dua sifatnya: mati dan hidup Di mana letak mati dalam hidup?
Dan letak hidup dalam mati? Kemana hidup pergi Ketika mati datang? Jika
kau tidak mengetahuinya Kau akan sesat jalan
18 Pedoman hidup sejati Ialah
mengenal hakikat diri Tidak boleh melalaikan shalat yang khusyuk Oleh
karena itu ketahuilah Tempat datangnya yang menyembah Dan Yang Disembah
Pribadi besar mencari hakikat diri Dengan tujuan ingin mengetahui
Makna sejati hidup Dan arti keberadaannya di dunia
19 Kenalilah hidup
sebenar-benar hidup Tubuh kita sangkar tertutup Ketahuilah burung yang
ada di dalamnya Jika kau tidak mengenalnya Akan malang jadinya kau Dan
seluruh amal perbuatanmu, Wujil Sia-sia semata Jika kau tak
mengenalnya. Karena itu sucikan dirimu Tinggalah dalam kesunyian
Hindari kekeruhan hiruk pikuk dunia
20 Keindahan, jangan di tempat
jauh dicari Ia ada dalam dirimu sendiri Seluruh isi jagat ada di sana
Agar dunia ini terang bagi pandangmu Jadikan sepenuh dirimu Cinta
Tumpukan pikiran, heningkan cipta Jangan bercerai siang malam Yang
kaulihat di sekelilingmu Pahami, adalah akibat dari laku jiwamu!
21 Dunia ini Wujil, luluh lantak
Disebabkan oleh keinginanmu Kini, ketahui yang tidak mudah rusak
Inilah yang dikandung pengetahuan sempurna Di dalamnya kaujumpai Yang
Abadi Bentangan pengetahuan ini luas Dari lubuk bumi hingga
singgasana-Nya Orang yang mengenal hakikat Dapat memuja dengan benar
Selain yang mendapat petunjuk ilahi Sangat sedikit orang mengetahui
rahasia ini
22 Karena itu, Wujil, kenali
dirimu Kenali dirimu yang sejati Ingkari benda Agar nafsumu tidur
terlena Dia yang mengenal diri Nafsunya akan terkendali Dan terlindung
dari jalan Sesat dan kebingungan Kenal diri, tahu kelemahan diri Selalu
awas terhadap tindak tanduknya
23 Bila kau mengenal dirimu Kau
akan mengenal Tuhanmu Orang yang mengenal Tuhan Bicara tidak
sembarangan Ada yang menempuh jalan panjang Dan penuh kesukaran Sebelum
akhirnya menemukan dirinya Dia tak pernah membiarkan dirinya Sesat di
jalan kesalahan Jalan yang ditempuhnya benar
24 Wujud Tuhan itu nyata
Mahasuci, lihat dalam keheningan Ia yang mengaku tahu jalan Sering
tindakannya menyimpang Syariat agama tidak dijalankan Kesalehan
dicampakkan ke samping Padahal orang yang mengenal Tuhan Dapat
mengendalikan hawa nafsu Siang malam penglihatannya terang Tidak
disesatkan oleh khayalan
35 Diam dalam tafakur, Wujil
Adalah jalan utama (mengenal Tuhan) Memuja tanpa selang waktu Yang
mengerjakan sempurna (ibadahnya) Disebabkan oleh makrifat Tubuhnya akan
bersih dari noda Pelajari kaedah pencerahan kalbu ini Dari orang arif
yang tahu Agar kau mencapai hakikat Yang merupakan sumber hayat
36 Wujil, jangan memuja Jika
tidak menyaksikan Yang Dipuja Juga sia-sia orang memuja Tanpa kehadiran
Yang Dipuja Walau Tuhan tidak di depan kita Pandanglah adamu Sebagai
isyarat ada-Nya Inilah makna diam dalam tafakur Asal mula segala
kejadian menjadi nyata 38 Renungi pula, Wujil! Hakikat sejati kemauan
Hakikatnya tidak dibatasi pikiran kita Berpikir dan menyebut suatu
perkara Bukan kemauan murni Kemauan itu sukar dipahami Seperti halnya
memuja Tuhan Ia tidak terpaut pada hal-hal yang tampak Pun tidak
membuatmu membenci orang Yang dihukum dan dizalimi Serta orang yang
berselisih paham
39 Orang berilmu Beribadah
tanpa kenal waktu Seluruh gerak hidupnya Ialah beribadah Diamnya,
bicaranya Dan tindak tanduknya Malahan getaran bulu roma tubuhnya
Seluruh anggota badannya Digerakkan untuk beribadah Inilah kemauan
murni
40 Kemauan itu, Wujil! Lebih
penting dari pikiran Untuk diungkapkan dalam kata Dan suara sangatlah
sukar Kemauan bertindak Merupakan ungkapan pikiran Niat melakukan
perbuatan Adalah ungkapan perbuatan Melakukan shalat atau berbuat
kejahatan Keduanya buah dari kemauan
No comments:
Post a Comment