أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Dalam rangkaian tour ke dunia timur, pendiri ISCA, Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani QS dan ketua ISCA, Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS memimpin delegasi ISCA mengunjungi beberapa negara yang dimulai pada awal bulan April 2001. Tour ini bertujuan untuk membangkitkan kembali praktik-praktik tradisional Islam, seperti berziarah ke situs-situs Muslim yang penting, berkumpul bersama dalam mengingat Allah SWT dan berdoa untuk masyarakat umum. Sebagai organisasi keagamaan non-profit yang berbasis di Washington DC, ISCA berusaha untuk mempromosikan Islam sebagai agama yang damai, moderat, toleran, dan adil ke seluruh dunia.
Turki dan Uzbekistan (1-17 April 2001)
Salah
satu kegiatan istimewa adalah mengunjungi mushaf suci Al-Qur’an yang
pernah dibaca oleh Sayyidina Utsman RA ketika beliau dibunuh oleh para
pengkhianat. Mawlana juga melihat manuskrip yang ditulis tangan oleh
Syah Bahauddin Naqsyband QS. Kota-kota yang dikunjungi antara lain
adalah Tashkent dan Samarqand, yang merupakan tanah para Sahabat, ulama
dan Sultan
Kunjungan dan Ziarah Sultan Awliya Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS (2001)
The Naqshbandi Eastern World Tour 2001
Dalam rangkaian tour ke dunia timur, pendiri ISCA, Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani QS dan ketua ISCA, Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS memimpin delegasi ISCA mengunjungi beberapa negara yang dimulai pada awal bulan April 2001. Tour ini bertujuan untuk membangkitkan kembali praktik-praktik tradisional Islam, seperti berziarah ke situs-situs Muslim yang penting, berkumpul bersama dalam mengingat Allah SWT dan berdoa untuk masyarakat umum. Sebagai organisasi keagamaan non-profit yang berbasis di Washington DC, ISCA berusaha untuk mempromosikan Islam sebagai agama yang damai, moderat, toleran, dan adil ke seluruh dunia.
Turki dan Uzbekistan (1-17 April 2001)
Setelah
sukses dengan tour ke Afrika pada awal tahun 2001, ISCA kemudian
menggagas acara yang bertajuk “The Naqshbandi Eastern World Tour” dan
sebagai tujuan pertama adalah Istanbul di Turki dan Uzbekistan, negri
kuno bagi kaum Sufi. Dalam sejarah awal Islam, Uzbekistan menjadi pusat
pendidikan dan pusat spiritualitas bagi seluruh dunia Muslim. Uzbekistan
juga merupakan asal bagi Imam Bukhari QS, Syah Naqsyband QS dan
beberapa Syekh Naqsybandi lainnya
Masjid
Mufti Uzbekistan terkenal dengan koleksi manuskrip-manuskrip asli yang
sangat berharga, salah satunya adalah mushaf suci Al-Qur'an Sayyidina
Utsman RA.
Masjid dan Museum Amir Timur sebagai penanda kota Bukhara
Berziarah ke makam Imam Bukhari
Makam Syekh Abdul Khaliq al-Ghujdawani QS di Ghujdawan dekat Bukhara
berdoa di depan makam Syekh Abdul Khaliq al-Ghujdawani QS
Pintu
Ka'bah dari abad ke-6 H. Diceritakan bahwa suatu hari Ka'bah mendatangi
Syekh Abdul Khaliq al-Ghujdawani QS, lalu tawaf mengelilingi beliau dan
meninggalkan pintunya sebagai bukti
makam Syah Bahauddin Naqsyband QS, Imam Tarekat Naqsybandi.
makam Syekh Arif ar-Riwakri QS di Riwakar, dekat Ghujdawan
ziarah ke makam Khwaja Mahmud al-Injir al-Faghnawi QS di Qilit, dekat Bukhara
Di
Bukhara, yang terdapat Masjid dan Museum Timur, Mawlana dan rombongan
berziarah ke makam Imam Bukhari, Khwaja Abdul Khaliq al-Ghujdawani QS,
Syah Bahauddin Naqsyband QS, Khwaja Ali ar-Ramitani QS, Sayyid Muhammad
Baba as-Samasi QS, Sayyid Amir Kulal QS, Khwaja Arif ar-Riwakri QS,
Khwaja Mahmud al-Injir al-Faghnawi QS, Masjid Bukhara, dan lembah
Farghana yang indah, di mana beliau bertemu dengan salah satu awliya
besar, Syekh Abdurrauf al-Yamani QS.
Syekh Abdurrauf al-Yamani QS, seorang wali besar dalam Tarekat Naqsybandi yang mempunyai banyak pengikut di Farghana
No comments:
Post a Comment