Adapun Aqa’idul Iman itu lima bahagi:
1.
Aqa’idul Iman 50, yaitu dengan ringkas untuk mengesahkan iman kita dan
wajib diketahui bagi tiap-tiap orang islam yang baligh lagi beraqal
laki-laki atau perempuan yang mula hendak mengerjakan ibadah kepada
Allah Ta’ala, jikalau tiada kita mengetahui Aqa’idul Iman yang ringkas
ini maka tiadalah syah ibadah kita kepada Allah Ta’ala yaitu 20 sifat
yang wajib dan 20 sifat yang mustahil dan 1 sifat yang harus maka
dijumlahkan jadi 41 dan 4 sifat yang wajib bagi rasul dn 4 sifat pula
yang mustahil dan 1 sifat yang harus pada rasul maka jadi 9, maka
dijumlahkan dengan 41, jadi 50 Aqa’id
2. Aqa’idul Iman 60
3. Aqa’idul Iman 64
4. Aqa’idul Iman 66
5. Aqa’idul Iman 68
Adapun
Aqa’idul Iman yang empat (4) kemudian ini untuk ma’rifat yaitu untuk
membedakan dzat Allah Ta’ala dengan dzat yang baharu, dan membedakan
sifat Allah Ta’ala dengan sifat yang baharu dan membedakan perbuatan
Allah Ta’ala dengan perbuatan yang baharu, maka kesemuanya itu benar,
hanya perselisihannya pada Rukun Iman sahaja, setengahnya tiada
dimasukkan Rukun Iman yang 4 perkara, maka jadi 60, setengahnya
dimasukkan Rukun Iman tetapi tiada dimasukkan lawannya, maka jadi 64,
dan setengahnya dimasukkan Rukun Iman yang 4 perkara dan lawannya , maka
jadilah 68 dan yang 66 tiada masyhur sebab tiada dimasukkan satu (1)
sifat yang wajib bagi Rasul dan lawannya maka inilah sebab menjadi 66.
Maka baharulah jadi Syahadat itu dua (2) bahagi:
1. Syahadat Tauhid, yaitu Ashadu anllaa ilaha ilallah
2. Syahadat Rasul, yaitu Ashadu ana muhammadarrasuulullaah
Adapun Fardhu Syahadat itu dua perkara:
1. Diikrarkan dua kalimah itu dengan lidah
2. Ditasdiqkan makna itu kedalam hati
Syarat Syahadat itu empat perkara:
1. Diketahui apa isi didalam dua kalimah itu
2. Diikrarkan dua kalimah itu dengan lidah
3. Ditasdiqkan maknanya itu kedalam hati
4. Diyakinkan sungguh-sungguh didalam hati
Rukun Syahadat itu empat perkara:
1. Mengisbatkan dzat Allah Ta’ala dzat yang wajibal wujud
2. Mengisbatkan sifat Allah Ta’ala sifat yang kamalat atau sifat yang kesempurnaan
3. Mengisbatkan af’al Allah Ta’ala memberi bekas dan yang berlaku dalam alam ini semua perbuatannya
4. Mengisbatkan kebenaran Rasulullah dan Muhammad itu benar-benar pesuruh Allah
Kesempurnaan Syahadat itu empat (4) perkara:
1. Diketahui
2. Diikrarkan dengan lidah
3. Ditasdiqkan maknanya didalam hati
4. Diamalkan dari dalam hati hingga melimpah keseluruh anggota
Yang Membinasakan Syahadat itu empat (4) perkara:
1. Syak hatinya pada Allah Ta’ala
2. Menduakan Allah Ta’ala
3. Menyangkal dirinya dijadikan Allah Ta’ala
4. Tiada mengisbatkan dzat, sifat dan af’al Allah Ta’ala dan kebenaran Rasul
Adapun dzikir itu tiga (3) bahagian
1. Dzikir lidah yaitu: Laa ilaha ilallah
2. Dzikir hati yaitu: Allah
3. Dzikir sirr yaitu: Huwa
Adapun Laa ilaha ilallaah dzikir orang Syari’at
Adapun Allah… Allah… dzikir orang Tarikat
Adapun Huwa… Huwa… dzikir orang Hakikat
Laa ilaha ilallaah itu makanan Jasmani
Allah… Allah… itu makanan Qalbu
Huwa… Huwa… itu makanan Ruhani
ALLAH
Alif = Dzat
Lam = Sifat
Lam = Af’al
Ha = Asma’
No comments:
Post a Comment