Friday, June 8, 2012

Hakikat Sastra Jendra Hayuningrat

Aku adalah kebijaksanaan tertinggi yang memahami sesuatu dari segala sisi, aku memahami kebaikan dari keburukan dan keburukan dari kebaikan , aku melihat yang tampak dari yang tersembunyi dan melihat yang tersembunyi pada apa yang tampak, kebijaksanaanku melihat segala sesuatu sedang berjalan ke arah kebaikan, aku terbebas dari penilaian baik dan buruk karena aku adalah kesempurnaan dalam kebaikan dan keburukan, aku menyinari kegelapan membasahi yang kering mengeringkan yang basah, aku mengisi yang kosong memberi yang meminta melepaskan yang terikat..
Kesejatian dan kebenaranku bukanlah sekadar tubuh yang kelak akan ku tinggalkan setelah kematian, kau bukan pula pikiran yang sering terjebak dalam ketidak tahuannya, kau adalah kecerdasan tak terbatas yang terkunci dalam pikiran yang terbatas, kau adalah yang selalu hidup dan yang pergi saat kematian tetapi kau sendiri tidak pernah mati…
aku adalah sebuah ketiadaan, tanpa awal dan tanpa akhir, berjalan diantara keabadian semu dan terpaku nanar dilembah lembah kesunyian, sajakku bergumam disela sela pencarian akan hakikat hidup, aku adalah kekosongan sekaligus yang mengisi kekosongan semesta raya , aku mewujudkan diriku sebagai bagian yang tak termiliki., kita tak pernah menanamkan apa apa dan takkan pernah mendapatkan apa apa, aku adalah sastra jendra yang mencari air kehidupan dan setelah semuanya usai aku akan kembali kedalam kedamaian dipelukan sang pencipta yang tiada awal dan tiada akhir… Ia berisi kebenaran yang mengalir dari Pikiran Atas Sadar
Yang Hidup Selalu Hidup  ..  Yang mati Tak Pernah Hidup ..  maka Sesungguhnya Tak Pernah Ada Kematian, Ada kesempurnaan didalam kealamian semesta
Saat kesadaran terjaga , alam semesta mendengar dan jiwa kosong berbicara…. Kau adalah entitas kesadaran agungku yang terjebak dalam semesta kecil tubuh dan pikiran manusia.. kau adalah diri kecil KU yang sedang bertumbuh untuk bisa mengingat hakikat diriku yang besar… Kau adalah alam semesta yang sedang belajar memahami dirinya sendiri… Kau adalah yang yang memberi tanpa harus meminta.. Kau adalah yang terlibat tanpa mesti terikat… Kau adalah pemilih yang tidak terjebak oleh penilaian atas setiap pilihanmu… Kau adalah kesadaran tak terbatas dalam tubuh yang terbatas… Kau adalah kecerdasan tak terbatas yang terkunci dalam pikiran yang terbatas …
Belajar dari awan….. sudah saatnya menyadari sejauh mana kita kini berada, apakah baru mulai menguap menuju setiap langit agar tamjpak sebagai kesuksesan dari bumi..ataukah masih terombang ambing dalam gerakan dualitas tinggi – rendahnya pemahaman.. mungkin juga tanpa sadar kita bahkan telah memilih menjadi bagian dari kegelapan mendung yang hadir di bumi menciptakan badai dan kehancuran bagi kehidupan…dengan labilnya pemahaman akan kesadaran jiwa kita justru akan menciptakan perdebatan, menyulutkan api kemarahan dan menggelegarkan gemuruh suara suara gusar yang menggiring dunia pada air mata kehancuran…hidup bukanlah pilihan,bukan pula sbuah tujuan namun sbuah persinggahan untuk mencapai kesempurnaan dgn melalui ilusi rintangan nyata yg blindung dibalik tirai duniawi yg bgitu halus.
Manusia bukanlah makhluk hidup yang sedang berjuang menuju cahaya melainkan makhluk cahaya yang sedang berada dalam tubuh manusia..untuk hidup dan menjalani peran keduniawiannya..
jika tuhan pun tidak lagi kuyakini, lalu siapa lagi yang bisa kupercaya dan kuyakini ?? bukankah tubuh manusia adalah kitab suci tertua yang ditulis sendiri oleh shang pencipta ?? manusia tak lain adalah alam semesta yang sedang memahami dirinya sendiri…
hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya ” tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar ‘terimalah dan hadapilah..aku kamu dan kalian adalah sebuah kebodohan yang tercipta..terlahir untuk tercerai berai terpendam…terhempas dan terhenyak, kita adalah tiada dan kembali dalam sebuah ketiadaan ”…..

No comments: