أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Bagi Para Arifbillah (Mereka yang mengenal akan Allah) tentunya akan
hilang segala resah dan gelisah di dirinya dan lenyap pulalah segala
pertanyaan kenapa…. dan mengapa….. karena itu, tidak ada lagi yang
namanya saling mempertahankan pendapatnya masing2. Dengan berpatokkan
pada “Wallahu’ Alam” menunjukkan segala pengetahuan itu kembali hanya
kepada Allah Swt. Mengenai Rahasia “TITIK nya BA” ataupun “ALIF” itu
semua saling berhubungan satu dengan yang lain, sehingga jika seandainya
kita tarik garis yang lurus dari atas ke bawah….. maka kita akan
menemukan jawabannya….
Bukankah garis yang lurus itu, jika kita memulai membuat garis dimulai dengan “TITIK” lalu kemudian dari “TITIK” itu di tarik garis ke Bawah tentu akan menghasilkan “ALIF” jadinya. Dan begitu pula jika garis itu selesai sampai di bawah bukankah juga akan di temui sebuah “TITIK”?. Jika kita melihat secara mata Zahiriyah…. ketika sudah terbentuk garis yang lurus tadi tentu kita hanya dapat melihat yang ada hanya “ALIF”, tetapi jika di tela’ah ternyata pada diri “ALIF” itu diawali dengan “TITIK” dan di akhiri pula dengan “TITIK” sedangkan “ALIF” itupun adalah sekumpulan dari pada “TITIK – TITIK” yang menyatu dalam kesatuan lalu terbentuk lah “ALIF”
Jika sudah demikian apakah antara “TITIK” tadi dan “ALIF” itu perlu untuk di pertentangkan? Sedangkan IA itu satu kesatuan……….
Silahkan dari sudut manakah kita memandang…… apakah dari atas atau dari bawah, dari sebelah kanan atau dari sebelah kiri, dari muka atau dari belakang. Kesimpulannya semuanya itu “SATU” yang menyatu dari pada kesatuan diri “YANG BERDIRI DENGAN SENDIRINYA”.
Yang Jelas saat ini adalah…. dari mana kah engkau menuntut Ilmu, dengan siapakah engkau Berguru, berapa lamakah engkau sudah menimba Ilmu, maka kalian itu adalah saudara yang di ikat oleh satu kesatuan Tauhid yaitu Tauhidullah wa Tauhidurrasul serta Ma’rifatullah wa Ma’rifaturrasul.
Peluk lah saudaramu itu…..erat2, dan rangkullah serta tersenyumlah dan berbahagialah telah bertemu dengan sesama saudara seperjalanan Ilmu. Lalu mulailah dengan saling berbagi satu dengan yang lain. saling isi dan mengisi….. itulah suatu bukti yang nyata Bahwa Ilmu Allah Ta’ala itu sangat lah Maha Luas. Denga di pertemukannya kita kepada saudara2 kita seperjalanan Ilmu, di situ (pada diri saudara kita) menunjukkan ada Ilmu Allah Ta’ala juga. Lalu menjadi lah dalam kesatuan saling melengkapi dan menyempurnakan…..
Itulah salah satu keindahan dari pada sifat Jamal-Nya Allah Ta’ala yang dinyatakannya kepada kesatuan para Arifbillah (mereka yang mengenal akan Allah) untuk saling melengkapi dan menyempurnakan Ilmu Allah Ta’ala yang Maha Luas…..
Subhanallah…..Subhanallah…..Subhanallahil ‘Adziiiiim………………………
Wa Laa Haw Laa Wa Laa Quwwata Illaa Billahil “aliyyil ‘Adziiiim……
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
1. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang telah Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha mulia,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
7. Karena dia melihat dirinya serba cukup.
8. Sesungguhnya Hanya kepada Tuhanmulah ( kamu )kembali.
‘
Al-Qur’an
dturunkan oleh Allah Swt secara berangsur-angsur kepada Rosulullah Saw
dan ayat pertama yang Allah turunkan adalah Iqra ( bacalah dengan
menyebut nama Allah ).
Ini
bisa diartikan bahwa sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk
belajar membaca pada awalnya dan selanjutnya memahami akan apa yang
dibacanya .
Banyak
sekali ayat-ayat dimana Allah mengatakan ” Bagi oang-orang yang
berpikir ” inipun menunjukan bahwa Al-Qur’an hanya bisa dipahami oleh
orang-orang yang berpikir, yaitu orang-orang yang berpikir tentang
keagunganNya.
Allah Swt Berfirman :
1. Alif laam miim.
2. Kitab (Al-Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
‘
Semua
umat islam pastilah tahu atau memiliki Al-Qur’an, ini artinya bahwa
Al-Qur’an itu merupakan petunjuk bagi diri-diri pribadi umat islam itu
sendiri hanya saja sayangnya masih banyak umat islam yang hanya
membacanya saja dan tidak dilanjutkan kepada tahap pemahaman akan isi
dari kandungan Al-Qur’an itu sendiri, ada juga yang hanya menghapal
untuk dijadikan senjata untuk menyerang atau memvonis seseorang itu
sesat atau tidak sesat dan yang terparah adalah menjadikannya
(Al-Qur’an) sebagai alat untuk membenarkan tindakannya walaupun
terkadang tindakannya salah.
Disini
saya hanya akan membahas mengenai Al-Qur’an agar sesuai dengan Firman
Allah yang mengatakan bahwa sesungguhnya Al-Qur’an itu terpelihara
sampai hari kiamat dan Allahlah penjaganya.
Al-Qur’an itu Mulia dan tidak terkena rusak ? lalu Al-Qur’an yang manakah yang disebut Mulia dan tidak terkena rusak ?
Sesungguhnya Al-Qur’an itu ada 4 Perkara :
1. Qur’anul majid. Yaitu Al-Qur’an yang biasa kita baca sekarang ini, nyatanya ada sampulnya dan ada tulisan/hurufnya
2. Qur’anul Karim ( Qur’an Yang Mulia ). Yaitu
Al-Qur’an yang biasa kita baca sekarang ini, nyatanya adalah tangan
dan jari kita karena sudah jelas sekali dengan perantara tangan dan
jari kitalah terciptanya huruf Al-Qur’an.
3. Qur’anul Hakim ( Qur’an Yang Agung ). Yaitu
Al-Qur’an yang biasa kita baca sekarang ini, nyatanya adalah
penglihatan kita karena tangan dan jari kita tidak mungkin bisa menulis
huruf Qur’an dengan benar jika tidak disertai dengan penglihatan
4. Qur’anul Adzim ( Qur’an Yang Suci dan Langgeng ). Yaitu
Al-Qur’an yang biasa kita baca sekarang ini, nyatanya adalah Hidup
karena tangan , jari dan penglihatan tidaklah akan bisa menulis huruf
Qur’an jikalau tidak hidup
‘
Setelah
kita mengetahui ke empat perkara diatas jadi jelaslah sudah bahwa yang
disebut Qur’an yang suci dan Langgeng adalah yang memulai adanya Qur’an
tersebut.
Islam
itu suci bersih jadi kalau kita ingin sampai pada kesucian/kesempurnaan
maka ke 4 pasal Al-Qur’an tersebut harus dipelajari seluruhnya.
Pertama-tama
kita harus mau membaca Qur’anul Majid yaitu Al-Qur’an yang ada
hurufnya karena ini ada hubungannya dengan perintah iqra.
Selanjutnya
adalah memahami/belajar Qur’anul Karim yaitu bagaimana menggunakan
tangan dan jari kita agar sesuai dengan apa yang diinginkan Qur’an
yaitu suci bersih dengan tidak menggunakan tangan dan jari untuk
perbuatan-perbuatan yang tidak baik melainkan kita harus menggunakan
tangan dan jari kita agar bisa dijadikan jalan untuk mengenal Allah dan
Rosulullah. Kemudian naik lagi mempelajari/memahami Qur’anul Hakim yaitu
bagaimana menggunakan penglihatan kita agar sesuai dengan apa yang
diinginkan Qur’an yaitu suci bersih dengan tidak menggunakan
penglihatan untuk hal-hal yang tidak baik melainkan kita harus bisa
menggunakan penglihatan tersebut untuk mengenal dengan jelas hakekatnya
Allah Taala.
Dan terakhir adalah memahami/mengenal Qur’anul Adzim yaitu yang hidup yang mengadakan Qur’an pertama kalinya.
Jadi
kalau sudah memahami hakekat Qur’an apakah kita masih berani
menggunakan alat dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk
perbuatan-perbuatan yang tidak baik ?
Sesungguhnya
jika kita mengaku Islam maka dari ujung rambut sampai ujung kaki
haruslah islam juga yaitu tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh
Allah Swt dan Rosulullah Saw.
Sesungguhnya
dari ujung rambut sampai ujung kaki akan menjadi saksi kita di Yaumil
Akhir nanti atas apa yang pernah kita lakukan selama hidup dialam dunia
ini. Berhati-hatilah………
- Kesimpulan daripada Al-Qur’an adalah Surat Al-Fatihah
- Kesimpulan Surat Al-Fatihah adalah “Iyyakana’Budu Wa Iyyakanastain”
- Kesimpulan “Iyyakana’Budu Wa Iyyakanastain” adalah “Bismillahirrahmanirrahim”
- Kesimpulan “Bismillahirrahmanirrahim” adalah “TTIK nya BA”
- Kesimpulan Surat Al-Fatihah adalah “Iyyakana’Budu Wa Iyyakanastain”
- Kesimpulan “Iyyakana’Budu Wa Iyyakanastain” adalah “Bismillahirrahmanirrahim”
- Kesimpulan “Bismillahirrahmanirrahim” adalah “TTIK nya BA”
Bukankah garis yang lurus itu, jika kita memulai membuat garis dimulai dengan “TITIK” lalu kemudian dari “TITIK” itu di tarik garis ke Bawah tentu akan menghasilkan “ALIF” jadinya. Dan begitu pula jika garis itu selesai sampai di bawah bukankah juga akan di temui sebuah “TITIK”?. Jika kita melihat secara mata Zahiriyah…. ketika sudah terbentuk garis yang lurus tadi tentu kita hanya dapat melihat yang ada hanya “ALIF”, tetapi jika di tela’ah ternyata pada diri “ALIF” itu diawali dengan “TITIK” dan di akhiri pula dengan “TITIK” sedangkan “ALIF” itupun adalah sekumpulan dari pada “TITIK – TITIK” yang menyatu dalam kesatuan lalu terbentuk lah “ALIF”
Jika sudah demikian apakah antara “TITIK” tadi dan “ALIF” itu perlu untuk di pertentangkan? Sedangkan IA itu satu kesatuan……….
Silahkan dari sudut manakah kita memandang…… apakah dari atas atau dari bawah, dari sebelah kanan atau dari sebelah kiri, dari muka atau dari belakang. Kesimpulannya semuanya itu “SATU” yang menyatu dari pada kesatuan diri “YANG BERDIRI DENGAN SENDIRINYA”.
Yang Jelas saat ini adalah…. dari mana kah engkau menuntut Ilmu, dengan siapakah engkau Berguru, berapa lamakah engkau sudah menimba Ilmu, maka kalian itu adalah saudara yang di ikat oleh satu kesatuan Tauhid yaitu Tauhidullah wa Tauhidurrasul serta Ma’rifatullah wa Ma’rifaturrasul.
Peluk lah saudaramu itu…..erat2, dan rangkullah serta tersenyumlah dan berbahagialah telah bertemu dengan sesama saudara seperjalanan Ilmu. Lalu mulailah dengan saling berbagi satu dengan yang lain. saling isi dan mengisi….. itulah suatu bukti yang nyata Bahwa Ilmu Allah Ta’ala itu sangat lah Maha Luas. Denga di pertemukannya kita kepada saudara2 kita seperjalanan Ilmu, di situ (pada diri saudara kita) menunjukkan ada Ilmu Allah Ta’ala juga. Lalu menjadi lah dalam kesatuan saling melengkapi dan menyempurnakan…..
Itulah salah satu keindahan dari pada sifat Jamal-Nya Allah Ta’ala yang dinyatakannya kepada kesatuan para Arifbillah (mereka yang mengenal akan Allah) untuk saling melengkapi dan menyempurnakan Ilmu Allah Ta’ala yang Maha Luas…..
Subhanallah…..Subhanallah…..Subhanallahil ‘Adziiiiim………………………
Wa Laa Haw Laa Wa Laa Quwwata Illaa Billahil “aliyyil ‘Adziiiim……
.
Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNya……….
No comments:
Post a Comment