أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
'Shahih, Singkat, Ringan untuk diamalkan, Fadhilahnya Besar'
Sebagai
seorang mukmin sejati, kita wajib meyakini bahwa wirid dan dzikir yang
shahih dari Nabi adalah wirid dan dzikir yang terbaik di sisi Allah.
Untuk itu, di sini kami sajikan beberapa wirid yang jelas keotentikannya
dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam berdasarkan riwayat-riwayat yang shahih. Padanya terdapat banyak sekali fadhilah yang agung dan pahala yang besar.
Salah satu fadhilah terbesar dari mengamalkan wirid yang diajarkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam adalah
diraihnya pahala istimewa karena telah menghidupkan sunnah beliau.
Selain itu, mengamalkan wirid yang diajarkan beliau dan lebih
mengutamakannya di atas wirid-wirid yang lain, juga merupakan salah satu
tanda cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi yang lain.
Allah berfirman:
قُلْ
إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah
(wahai Muhammad ): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah
Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” [QS. Ali Imran: 31]
Sayyidul Istighfaar
اللَّهـُمَّ
أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إلَهَ إلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ
وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُبِكَ مِنْ
شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ
بِذَنْبِيْ فَغْفِرْلِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya
Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada yang berhak diibadahi selain
Engkau, Engkau menciptakan aku, aku adalah hamba-Mu, aku berada dalam
perjanjian dengan-Mu dan aku melaksanakan perjanjian itu semampuku. Aku
berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang aku perbuat, aku mengakui
nikmat-Mu dan aku mengakui dosaku maka ampunilah aku, karena tidak ada
yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (Dibaca pada waktu pagi dan sore
masing-masing 1x)
Diriwayatkan dari sahabat Syaddad bin Ausin Radhiallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam
bersabda tentang fadhilah Sayyidul Istighfaar ini: “Barangsiapa
membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu dia meninggal sebelum masuk
waktu sore, maka termasuk ahli surga. Dan barangsiapa yang membacanya di
waktu sore lalu dia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka dia
termasuk ahli surga.” [HR. Bukhari: 6306, 6323]
Ayat Kursi
اللَّهُ
لا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَـيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا
نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي
يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا
خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat
memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa
yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” [QS.
al-Baqarah: 255]
Ayat Kursi ini dibaca pada
setiap selesai sholat fardhu lima waktu 1x. Dalam riwayat yang shahih
disebutkan bahwasanya: “Barangsiapa membacanya setiap selesai shalat,
tidak ada yang menghalanginya untuk masuk ke dalam surga selain
kematian.” [Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah: II/697 no. 972, oleh
Imam al-Albani rahimahullah]
Selain itu ayat yang agung ini juga dibaca sebagai wirid pada waktu pagi dan sore hari sebanyak 1x. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam
bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang membaca ayat ini ketika pagi
hari, maka ia dilindungi dari gangguan jin hingga sore hari. Dan
barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari
gangguan jin hingga pagi hari.” [Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib: I/418
no. 662]
Ta’aawudz bi Kalimaatillah
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“Aku berlindung dengan Kalimat-Kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan sesuatu yang diciptakan-Nya.”
Wirid ini dibaca 3x khusus pada waktu sore [lihat Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib: I/412 no. 652].
Adapun
fadhilah wirid ini, disebutkan dalam Shahih Muslim (2709) dari Abu
Hurairah t bahwasanya ada seorang laki-laki datang menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam lantas bertanya: “Wahai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, apa gerangan yang membuatku disengat kalajengking tadi malam?” Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab: “Jika engkau mengucapkan pada sore hari...(wirid di atas)..., maka tidak akan (ada yang) membahayakanmu.”
Tashbih wat Tahmiid
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang membaca pada pagi dan sore hari:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
(artinya:
Mahasuci Allah, aku memuji-Nya) sebanyak 100x maka tidaklah ada
seorangpun yang datang pada hari kiamat dengan sesuatu yang lebih baik
dari apa yang dia bawa kecuali seseorang yang mengucapkan dzikir semisal
ini atau lebih banyak lagi.” [HR. Muslim: 2701]
Radhiitu Billaahi Rabban...
Dalam riwayat yang shahih disebutkan bahwasanya: “Barangsiapa yang membaca:
رَضِيْتُ باِللهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا
(artinya:
Aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad
sebagai Nabiku) 3x ketika pagi dan sore, maka Allah memberikan
keridhaan-Nya kepadanya pada hari kiamat.” [Silsilah al-Ahaadiits
ash-Shahiihah no. 2686]
Ta’aawudz bi Asmaa-illaah
بِسْـمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِـي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
“Dengan
Nama Allah yang tidak ada bahaya atas Nama-Nya sesuatu di bumi dan
tidak pula di langit. Dia-lah yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui.”
Wirid
di atas adalah wirid yang besar fadhilahnya, sebagaimana yang
disebutkan dalam riwayat yang shahih bahwasanya: “Barangsiapa yang
membacanya 3x ketika padi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang
akan membahayakan dirinya.” [HR. Tirmidzi, lihat Shahiih at-Targhiib
wat Tarhiib: I/413 no. 655]
Agar Kita Berada dalam Taufik dan Pertolongan Allah pada Setiap Detik Kehidupan
يَاحَيُّ يَا قَيُّوْمُ, بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ, أَصْلِحْ لِي شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
“Wahai
Rabb yang Mahahidup, Wahai Rabb yang Mahaberdiri sendiri (yang tidak
butuh pada segala sesuatu) dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan,
perbaikilah segala urusanku dan jangan Engkau serahkan kepadaku meski
sekejap mata sekalipun (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”
Do’a tersebut shahih bersumber dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam, dibaca pada waktu pagi dan sore hari masing-masing 1x. [Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib: I/147]
Catatan Penting
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam banyak mengamalkan wiridnya pada waktu pagi dan sore (petang). Karena yang demikian ini adalah tuntunan al-Qur-an.
Allah
berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ber-dzikir-lah
(dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan
bertasbihlah kepada-Nya di waktu Bukroh dan Ashiila.” [QS. al-Ahzaab:
41-42]
Bukroh berarti pagi; yaitu waktu antara
Shubuh dan terbitnya matahari, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul
Qayyim, sedangkan Ashiila berarti sore/petang yaitu; antara Ashar dan
Maghrib sebagaimana penjelasan al-Jauhari (seorang ulama bahasa Arab).
No comments:
Post a Comment