أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Setiap
Muslim meyakini bahwa Allah sebagai Tuhannya yang tidak ada Tuhan
selain Allah, akan tetapi banyak pula yang mengakui Tuhannya adalah
Allah sedangkan pada kenyataannya tidak mengenal akan Allah. Sehingga di
dalam amal ibadahnya menuju kepada Allah tetapi sebenarnya tidak menuju
kepada Allah. Seperti contoh ……, jika kita mau menyadarinya! Perihal…,
Sholat saja’ itupun masih banyak yang bingung dan tidak sedikit yang
masih di dalam sangka-sangka tentang Allah. Menuju kepada Allah tetapi
hatinya ngambang di dalam menghadap kepada Allah, walaupun dalam
ucapannya telah dikatakannya : Ya Allah…. Sesungguhnya, Aku hadapkan
wajahku ke hadapan wajah Engkau! Tetapi mana buktinya…., Dusta
semua perkataan itu jika belum mengenal Akan Allah. Jika demikian,
berarti banyak yang mendustai Allah dalam Amal Ibadah….??? Ya…..
Renungkanlah…!!!!.
Ada yang hanya menyangka-nyangka bahwa Allah itu sangat dekat sekali tetapi ia sendiri belum lah mengetahuinya…..,
apakah ini….. bukan yang di katakana ber TUHAN kan Bayangan???
Ada
pula yang mendapatkan suatu penghabaran tentang Allah itu bersemayam di
atas Arsy’, tetapi ia sendiri belumlah mengetahuinya, apakah Arsy’ itu
dan dimana Arsy’ itu, bukankah Allah tidak bertempat??…..
apakah ini …. Bukan yang di katakan ber TUHAN kan bayangan???
Yang
lebih Dahsyat lagi mengatakan bahwa Allah berada di dalam diri
orang-orang tertentu..!!! inipun jika mereka menyadarinya maka
sesungguhnya ia pun telah ber TUHAN kan bayangan.
Bukankah Allah telah menegaskan dengan Firmannya yang sangat Nyata sekali, Bahwa :
“Dan
kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di
situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha
Mengetahui”. (QS, Al-Baqarah:115).
“Semuanya
itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran
dan kemuliaan. Maka nikmat Tuhan kamu yang mana lagikah yang kamu
dustakan?”. (QS, Ar-Rahman:26-28)
Salahkah
mereka yang beribadah untuk menuju kepada Tuhannya tetapi tidak
mengetahui dan tidak mengenal kepada Allah? Tidak!!!, mereka tidak
salah!!!. Akan tetapi sangat-sangat bodohlah mereka, kenapa mereka tidak
menuntut Ilmu untuk bisa mengetahui dan mengenal akan Allah. Karena
kebodohannya itulah….. mereka selalu menurutkan Hawa Nafusnya dan selalu
membenarkan Prasangkanya yang ia sendiri belum mengetahui kebenaran
sesungguhnya di balik apa-apa yang ia prasangkakan itu. Dan karena
itulah yang menyebabkan Dosa bagi dirinya.
Sehingga
pada kebenaranya, Allah sekali-kali tidak ingin menyiksa Hambanya
karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, akan tetapi karena diri
mereka sendirilah yang tidak mengerti dan tidak mengetahui karena tidak
mencari tahu maka mereka menjadi Tersiksa.
Tersiksa
oleh tekanan-tekanan Batin, tersiksa oleh prasangka-prasangka, tersiksa
oleh bayangan lamunan, tersiksa oleh perasaan di dirinya. Yang itu
semua menunjukkan bahwa mereka itu telah jauh dari pada Tuhannya karena
mengenal Allah hanya sebatas bayangan yang menurutnya itu sudah benar
adanya.
Jika ingin mengetahui bahwa dirinya telah dekat dengan Allah yang sebenarnya, maka diantara tanda-tandanya adalah :
1. Ia tidak bangga apabila menerima pujian-pujian.
2. Ia tidak takut dan berkecil hati jika di caci dan di cela.
3. Hatinya selalu dalam ketenangan beserta Allah walau apapun duka cita dan persoalan datang pada dirinya.
4. Akhlaknya akan berubah menjadi akhlak yang terpuji.
5. Hatinya akan diliputi oleh Cinta Kasih Allah dan teraplikasi Cinta kasih itu kepada siapa saja.
6. Tidak berprasangka buruk atas tiap-tiap sesuatu, karena ia Melihat Allah di balik sesuatu itu.
7. Jika berprasangka buruk, maka sama halnya ia berprasangka buruk kepada Allah.
8.
Senantiasa berprasangka baik terhadap sesuatu, karena dibalik itu Allah
menyampaikan Ilmu yang tersirat bagi yang memikirkannya.
Semoga
Allah memudahkan bagi kita semuanya untuk lebih mengenal akan diri-Nya,
yang tidak ada sekutu bagi-Nya, Esa dengan sendirinya dan Laisa
Kamitslihi Syai’un (Tidak bisa dipermisalkan dan disamakan dengan
sesuatu apapun).Saya ingat kata2 Imam Ali yakni:
Ada 3 sifat dalam diri manusia dalam beribadah kepada Allah:
1. Melaksanakan ibadah krn perintah ini disebut ibadah budak
2. Melaksanakan ibadah krn mengharapkan surga (pamrih) ibadah
ini disebut ibadah pedagang
3. Melaksanakan ibadah krn mensyukuri nikmat Allah ibadah ini
ibadah orang merdeka (ikhlas)
Mas menghendaki ibadah yg no 3. Kalau kita ingin mencapai yg no 3 maka kita harus berpegang teguh atas firman Allah yang maknanya ALLAH TDK MEMBUTUHKAN SEGALA IBADAH KITA.
Ada 3 sifat dalam diri manusia dalam beribadah kepada Allah:
1. Melaksanakan ibadah krn perintah ini disebut ibadah budak
2. Melaksanakan ibadah krn mengharapkan surga (pamrih) ibadah
ini disebut ibadah pedagang
3. Melaksanakan ibadah krn mensyukuri nikmat Allah ibadah ini
ibadah orang merdeka (ikhlas)
Mas menghendaki ibadah yg no 3. Kalau kita ingin mencapai yg no 3 maka kita harus berpegang teguh atas firman Allah yang maknanya ALLAH TDK MEMBUTUHKAN SEGALA IBADAH KITA.
Karena itu Tauhid yang benar yang tak akan roboh dan tak akan runtuh
tidak hanya sekedar mengucap “LAA ILAA HA ILLALLAH” akan tetapi
mengetahui akan makna di balik Kalimah Tsb. Karena di balik Makna Tsb,
tersimpan rahasia jalan menuju Ma’rifatullah (Mengenal akan Allah).
Tentu dengan di ketahuinya jalan mengenal akan Allah, seseorang itu akan
lebih mudah untuk mengingat kepada-Nya. Bukankah seseorang itu mustahil
bisa mengingat sesuatu sebelum mengenal akan sesuatu itu? Begitu lah…..
halnya dengan seseorang Hamba, bagaimana mungkin bisa ingat akan Allah
jika belum mengenal akan Allah. Mereka yang mengenal Allah hanya sebatas
bacaan/tulisan maka belum bisa untuk mengingat Allah karena ia belum
mengenal dengan Allah yang sebenarnya
No comments:
Post a Comment