أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Kebenaran Masjidil Aqsa
Coba perhatikan kedua foto di atas! Yang manakah foto Masjid Al-Aqsa?
Mungkin
banyak dari kita akan segera memilih foto sebelah kanan sebagai Masjid
Al-Aqsa. Namun percayalah, foto sebelah kiri yang berupa masjid dengan
kubah yang berwarna hijau itulah Masjid Al-Aqsa yang sebenarnya.
Dewasa
ini, telah terjadi banyak kesalahpahaman diantara umat muslim tentang
masjid Al-Aqsa yang sebenarnya. Banyak umat muslim maupun non-muslim
yang mempublikasikan foto Masjid Al-Aqsa yang salah, tapi yang
mengkuatirkan saat ini, kebanyakan umat muslim memajang foto Qubbatus
Shakrah (Kubah Batu/ Dome of The Rock) dirumah maupun dikantor mereka
dengan sebutan Masjid Al-Aqsa. Ini telah menjadi kesalahan umum di dunia
muslim.
Kompleks Masjid Al-Aqsa
Al-Masjid
El-Aqsa merupakan bahasa arab yang berarti Masjid terjauh. 10 tahun
setelah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, beliau melakukan
perjalanan malam dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina) dan kemudian
menuju langit ketujuh untuk menerima perintah sholat 5 waktu dari Allah,
peristiwa ini disebut Isra’ Miraj.
Sebelum
turun perintah menjadikan Ka'bah yang ada di Makkah sebagai kiblat
sholat umat muslim, selama 16 setengah bulan setelah Isra Miraj,
Masjidil Aqsha inilah yang dijadikan arah kiblat.
Ketika
masih hidup, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat muslim untuk tak
hanya mengunjungi Ka'bah di Makkah tapi juga Masjid Al-Aqsa yang
berjarak sekitar 2000 kilometer sebelah utara Kota Makkah.
Masjid
Al-Aqsa merupakan bangunan tertua kedua setelah Ka’bah di Makkah, dan
tempat suci dan tempat terpenting ketiga setelah Makkah dan Madinah.
Luas
kompleks Masjid Al-Aqsa sekitar 144.000 meter persegi, atau 1/6 dari
seluruh area yang dikelilingi tembok kota tua Jerusalem yang berdiri
saat ini. Dikenal juga sebagai Al Haram El Sharif atau oleh yahudi
disebut Kuil Sulaiman. Kompleks Masjid Al-Aqsa dapat menampung sekitar
400.000 jemaah (Masjid Al-Aqsa menampung sekitar 5.000 jamaah,
selebihnya sholat di kompleks yang ber-area terbuka).
Pembangunan
kembali kompleks Masjid Al-Aqsa dimulai 6 tahun setelah Nabi wafat oleh
Umar Bin Khattab. Beliau menginginkan untuk dibangun sebuah masjid di
selatan Foundation Stone (membelakangi Foundation Stone, menghadap
selatan/Mekkah). Pembangunan tersebut dilakukan oleh Khalifah Ummayah
Abd Al Malik Ibn Marwan dan diselesaikan oleh anaknya Al Walid 68 tahun
setelah Nabi wafat dengan diberi nama Masjid Al Aqsha.
Di
pusat kompleks Kuil Sulaiman, terdapat Foundation Stone yaitu batu
landasan yang dipercaya umat Yahudi sebagai tempat Yahweh (nama Tuhan
orang yang beragama Yahudi) menciptakan alam semesta dan tempat Ibraham
mengorbankan Ishaq. Bagi umat Islam batu ini adalah tempat Nabi Muhammad
menjejakkan kakinya untuk Mi’raj. Untuk melindungi batu ini, Khalifah
Abd Al Malik Ibn Marwan membangun kubah dan masjid polygon, yang
kemudian terkenal dengan nama Dome of The Rock (Kubah batu).
|
Masjid Al-Aqsa
|
|
Kubbatus Shakhrah (The Doom of Rock), Kubah Batu
|
Demikianlah,
dengan kondisi yang mengkuatirkan ini, kita sebagai muslim hendaklah
turut membantu menyebarkan informasi yang benar kepada saudara kita dan
dunia. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari distorsi informasi
lebih jauh yang akhirnya akan merugikan umat bila tidak disikapi dengan
baik.
Wallahua’lam.
No comments:
Post a Comment