أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Pendahuluan
Kita mendapati lebih dari
sepuluh persen ayat-ayat AlQuran merupakan rujukan-rujukan fenomena alam.
Termasuk masalah dengan kepentingan mendasar adalah menyikapi bentuk risalah
yang disebut ayat-ayat keilmuan yang kita dapati, dan bagaimana kita dapat
memanfaatkannya. Mengenai masalah ini ada dua pandangan yaitu :
Pandangan pertama mengatakan bahwa
Alqur’an suci mencakup seluruh pengetahuan dan dengan demikian itu mencakup
unsure-unsur dasar seluruh ilmu-ilmu kealaman.
Alam berarti dunia fisik,yaitu kita berhubungan dengannya
lewat indra kita. Dalam Alqur’an lebih dari 750 ayat yang merujuk pada fenomena
alam. Hampir seluruh ayat ini memerintahkan manusia untuk mempelajari kitab
(hal-hal yang berhubungan dengan ) penciptaan dan merenungkan isinya
.sebagaiman dikukuhkan oleh banyak ulama islam terkemuka, Alqur’an bukanlah
sebuah buku ilmu kealaman, melainkan kitab petunjuk dan pencerahan. Rujukan
Alqur’an terhadap fenomena alam dimaksudkan untuk menarik perhatian manusia
terhadap pencipta Alam yang Maha Mulia lagi Bijaksana dengan mepertanyakan dan
merenungkan wujud-wujud alam; dan mendorong manusia pada agar berjuang mendekat
padaNYA
Dalam visi Alqur’an fenomena alam merupakan tanda-tanda
yang Mahakuasa , dan suatu pemahaman alam adalah analog dengan pemahaman
tanda-tanda yang bisa membawa kita meraih pengetahuan tentang Tuhan.
Dalam pandangan Alqur’an pemahaman alam adalah bukan
merupakan usaha yang bermakna , kecuali jika ia membantu kita memahami Pencipta
Maha bijak dunia ini dan mendekatkan diri padaNYA. Memahami alam dapat
mengembangkan wawasan manusia bagi pengenalan Allah dan memungkinkannya untuk
dapat lebih baik memanfaatkan pemberian-pemberian Allah demi kebahagian dan
kesejahteraan dirinya
Didalam Alqur’an banyak
sekali ayat yang menyuruh manusia mempelajari alam :
Katakanlah “Perhatikan apa yang ada dilangit dan di bumi” (yunus 101)
Ayat-ayat diatas menunjukan bahwa
memahami alam adalah mungkin, jika tidak, Dia tidak akan menganjurkan
mempelajarinya.
Masalah Utama Memahami Alam
Walaupun dalam kacamata Alqur’an tujuan utama memahami
Alqur’an adalah untuk memahami dan mendekati Tuahn, tetapi ada tujuan-tujuan
tambahan tertentu yang diklasifikasikan dalam tiga kelompok :
- Asal-usul dan evolusi makhluk-makhluk
Dalam Alqur’an kita
diharuskan berusaha membuka asal-usul dan evolusi makhluk-makhluk karena hal
ini akan membantu dalam meningkatkan keimananmanusia dan membawa manusia lebih
dekat kepada Allah.
Dalam Alqur’an fenomena alam disebutkan sebagai indikasi
kebangkitan :
Dan tidaklah tuhanmu
menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang kuasa yang serupa
dengan itu ? benar, Dia Maha pencipta lagi Maha Mengetahui (QS 36 :81 )
- Penemuan Aturan koordinasi dan Tujuan Alam
Beberapa ayat Alqur’an
menyebutkan adanya aturan dan koordinasi, dantujuan alam sebagai bukti-bukti
yang mengukuhkan eksitensi pencipta yang Maha bijaksana dan Mahakuasa. Ayat itu
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok :
a.
Sebagian menjelaskan bahwa penciptaan langit dan bumi
tidaklah sia-sia, tetapi dibalik itu benar-benar memiliki tujuan
Dan tidaklah kami ciptakan
langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya sia-sia (QS 21:16 )
b. Didalam beberapa ayat
disebutkan bahwa kejadian –kejadian mengikuti suatu jalur alami untuk periode
tertentu yang sebelumnya sudah ditentukan.
Dan mengapa mereka tidak
merenungkan diri mereka sendiri ? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan
apa yang ada diantara keduanya melainkan denga tujuan yang benar dan waktu yang
ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar
akan pertemuan dengan Tuhannya. (QS 30: 8 )
c.
Beberapa ayat menyebutkan kepada kita bahwa keseluruhan
proses penciptaan dan perjalanan kejadian-kejadian didalam alam mengikuti suatu
perhitungan dan ukuran yang sesuai.
Matahari dan bulan itu
mengikuti suatu perhitungan (QS 55:5 )
Sesungguhnya karena adanya keturunan inilah maka hokum
alam itu menjadi bermakna. Para sarjana
ilmu-ilmu kealaman tidak akan begitu giat mencari penemuan hukum-hukum alam
jika tidak benar-benar sadar akan adanya aturan alam ini.
Dari ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa penemuan
aturan dan koordinasi didalam alam dan kepastian dalam karya Tuhan amat penting
dalam memahami Alam.
Cara-cara memahami Alam
Beberapa
ayat Alqur’an memberitahu kita mengenai cara memahami alam seperti ndalam ayat
dibawah ini :
Dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, pengelihatan, dan intelek agar kamu bersyukur (QS 16: 78 )
Ayat diatas memberitahukan bahwa memahami alam dapat
diraih lewat mata, telinga, dan intelek. Diantara indra-indra eksternal hanya
pengelihatan dan pendengaran yang disebut karena keduanya merupakan alat-alat
utama yang membantu seseorang dalam meraih pengetahuan akan dunia fisik .
Bagaimanapun orang dapat menyimpulkan dari Alqur’an bahwa indra perasa,
pencium, dan peraba juga berguna dalam memberikan informasi berharga tentang
dunia ekternal kepada kita, sebagaimana kutipan ayat dibawah ini :
Dan
kalau kami turunkan kepadamu tulisan diatas kertas, lalu merka dapat
memegangnya dengan tangan mereka sendiri tentulah orang-orang yang kafir itu
berkata: “ ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata “ (QS 6 : 7 )
Peranan Wahyu dalam
memahami Alam
Disimpulkan oleh Alqur’an bahwa guru sejati seluruh ilmu pengetahuan
yang sebenarnya adalah Allahyang maha tinggi.
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan ….yang
mengajari (untuk menulis) dengan pena, mengajari manusia dengan apayang tidak
diketahuinya ( QS 96 : 1-5 )
Dialah yang menciptakan manusia dan mengajarinya
berbicara ( QS 2 : 31 )
Dari dua ayat diatasdapatlah kita menyimpulkan bahwa
Tuhan menganugerahi manusia dengan kemampuan untuk mendapat pengetahuan dan
memberinya peralatan yang penuh.
Sebenarnya sumber ilham utama manusia dalam masalah
pengetahuan adalah pemberi ilmu yang Maha tinggi, yaitu Allah.
Penutup
Demikianlah sedikit uraian
pemahaman alam dalam pandangan Alquran. Yang mana dari uraian di atas bahwasanya dalam visi Alqur’an fenomena alam merupakan
tanda-tanda yang Mahakuasa , dan suatu pemahaman alam adalah analog dengan
pemahaman tanda-tanda yang bisa membawa kita meraih pengetahuan tentang Tuhan.
Dalam pandangan Alqur’an pemahaman alam adalah bukan
merupakan usaha yang bermakna , kecuali jika ia membantu kita memahami Pencipta
Maha bijak dunia ini dan mendekatkan diri padaNYA. Memahami alam dapat
mengembangkan wawasan manusia bagi pengenalan Allah dan memungkinkannya untuk
dapat lebih baik memanfaatkan pemberian-pemberian Allah demi kebahagian dan
kesejahteraan dirinya. Dan dikatakan juga bahwa memahami alam dapat diraih lewat mata,
telinga, dan intelek
No comments:
Post a Comment