أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Menghitung Keserasian W
Wafaq
(jamaknya: Aufaq) secara bahasa artinya muwafiq , sepakat, selaras,
pas, harmonis, atau bahasa-bahasa lainnya. Secara Istilah artinya satu
tulisan yang terdiri dari angka-angka dan atau huruf-huruf yang disusun
secara sistematis mengikuti kaidah yang telah ditentukan untuk membentuk
pola energy yang diinginkan yang dapat digunakan sebagai sarana
penyembuhan, perlindungan, keselamatan, rizki dan sebagainya sesuai niat si pembuat wafaq.
Terlepas dari kontroversi seputar hukum
dan kebolehan penggunaannya, wafaq banyak digunakan dan diminati
masyarakat Islam terutama di Indonesia, sehingga buku-buku tentang wafaq
sangat laris dipasaran dari yang berbahasa Arab hingga yang terjemahan.
Buku-buku yang membicarakan tentang
wafaq ini biasa disebut mujarobat (mujarabat) yang artinya mujarab,
ampuh, dan terbukti. Penggunaan istilah ini karena wafak, jimat, dan
sejenisnya hanyalah ciptaan manusia semata, kemudian hasil ciptaan itu
diuji coba dan berhasil maka disebut mujarab. Hasil uji coba uji coba
tersebut kemudian dikumpulkan dalam satu buku, maka disebutlah buku
tersebut mujarobat artinya kumpulan wafak, jimat, isim, yang telah
terbukti ampuhnya.
Buku-buku mujarobat baik yang asli
maupun yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia seringkali
terdapat kesalahan yang kita tidak bisa membedakannya.
Kesalahan-kesalahan tersebut dapat dimaklumi karena ratusan kali di
cetak ulang dan ratusan kali dicatat ulang oleh orang yang berbeda.
Lalu bagaimana cara kita mengetahui tulisan wafaq itu benar atau salah?
Caranya sangat mudah kita hanya perlu ingat bahwa wafak itu artinya serasi, jadi kata kuncinya adalah SERASI.
Jadi untuk mengetahui satu salinan wafak sudah benar atau tidak kita
hanya perlu mengetahui keserasian angka atau huruf-huruf yang ada
didalamnya.
Untuk mempermudah kita ambil satu contoh
wafaq yang akan kita telititi keabsahan tulisannya. Kali ini saya ambil
wafak dari buku “Rahasia Ilmu Ghaib Al-Gazhali – Intisari Kitab
Al-Aufaq” yang diterbitkan oleh Ampel Mulia Surabaya, cetakan I, tahun
2003 halaman 1, wafak dari Asma Allah Lathif.
Harusnya angka-angka tersebut jika
dijumlahkan baik secara vertical, horizontal, maupun diagonal, jumlahnya
akan sama (SERASI). Untuk menjumlahkan semua angka tersebut kita harus
menkonversi kotak yang masih berbentuk huruf menjadi angka dengan
menggunakan Qaidah Abjadiyah:
- Kotak pertama dari kiri: LAM dan THA = 30 + 9 = 39
- Kotak tengah: YA = 10
- Kotak terakhir: FA = 80
Hasil dari konversi tersebut gambarnya menjadi seperti ini:
Jika kita jumlahkan maka hasilnya seperti ini:
Penjumlahan diatas terlihat ada tiga
penjumlahan yang tidak sama (TIDAK SRASI), maka dapat dipastikan bahwa
salinan wafaq diatas tidak benar karena tidak serasi. Harusnya
angka-angka tersebut jika dijumlahkan baik secara vertical, horizontal,
maupun diagonal, jumlahnya akan sama (SERASI) 129, karena hitungan huruf hijayah dari kata LATHIF adalah 129.
Setelah saya cek di KITAB Al Aufaq
Aslinya ternyata benar ada kesalahan pada penulisan wafak diatas. Dalam
kitab tersebut tertulis seperti ini:
Sekarang, cobalah jumlahkan semua angka
tersebut baik secara v ertical, horizontal, maupun diagonal. Jika
hasilnya sama, maka saatnya saya bilang SEMPURNA….
Wafak itu artinya serasi atau sama , jika tidak serasi bukan wafak atau wafak yang salah… kan..?
Contoh Lainnya:
Menghitung Keserasian W
No comments:
Post a Comment