أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Kita sama-sama yaqin bahwa haq itu pasti menang, Bathil pasti hancur, karena Alloh ta’ala telah berfirman dalam Al Qur-an :
WAQUL JAA’AL HAQQU WAZAHAQOL BAATHILU INNAL BAATHILA KAANA ZAHUUQON. ( Q.S. Bani Isroil / Ayat 81)
Artinya : ” Dan katakanlah, yang benar telah datang dan yang
bathil telah lenyap, sesung-guhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang
pasti lenyap “
Akan tetapi kita juga sama-sama membuktikan di lapangan yang tak
terbantah, bahwa sering kali yang haq bisa dikalahkan oleh yang bathil.
Mengapa terjadi yang demikian itu?
Apakah Informasi Al Qur-an tersebut tidak tepat?
Tentulah tidak demikian adanya. Adanya haq bisa dikalahkan oleh kebathilan tentulah ada sebab-sebabnya.
Apa sebab-sebabnya ?
Mari kita tela’ah secara mendalam !
1. Dalil Naqol
Kita ini hidup tidak sendirian, akan tetapi hidup ditengah-tengah
masyarakat manusia. Ditengah- tengah masyarakat manusia itu ada dua
golongan yakni :
1. Golongan manusia yang meng-organisir dirinya bekerja sama untuk menegakkan kebaikan dan taqwa.
2. Dan ada pula segolongan manusia yang meng-organisir dirinya bekerjasama untuk mene-gakkan kedurhakaan dan permusuhan.
Dan kita di perintah oleh Alloh Ta’ala supaya membuat organisasi
bekerjasama untuk mene-gakkan kebaikan dan taqwa, dan dilarang untuk
membuat organisasi untuk menegakkan kedur-hakaan dan permusuhan. Dalam
Al Qur-an disebutkan :
WATA’AAWANUU ‘ALALBIRRI WATTAQWAA WALAA TA’AAWANUU ‘ALAL ITSMI WAL
‘UDWAANI WATTAQULLOOHA INNALLOOHA SYADIIDUL ‘IQOOB. (Q.S. Al Maidah /
Ayat 2 )
Artinya : ” Dan hendaklah kamu tolong menolong (bekerja sama) atas
menegakkan kebaikan dan ketaqwaan. Dan janganlah kamu tolong-menolong
atas menegakkan kedurhakaan dan permusuhan. Dan takutlah kepada Alloh,
sesungguhnya siksa Alloh itu amat berat adanya” .
Ayat ini menerangkan bahwa ada dua organisasi :
1. Organisasi yang menegakkan Kebenaran.
2. Organisasi yang menegakkan Kebathilan.
Organisasi untuk menegakkan kebenaran di-istilahkan dalam Al Qur-an : (HIZBULLOH). Sebagaimana tersebut dalam Al Qur-an :
ULAA-IKA HIZBULLOOHI ‘ALAA INNA HIZBALLOOHI HUMULMUFLIHUUN.
(Q.S. Al Mujadalah / Ayat 22)
Artinya :”Itulah hizbulloh (golongan yang menegakkan kebenaran).
Ingatlah sesungguhnya hizbulloh itu mereka (golongan) yang akan
mencapai keberuntungan”.
Adapun organisasi yang menegakkan kebathilan di-istilahkan dalam Al Qur-an: (HIZBUSY SYAITHON).
Sebagaimana tersebut dalam Al Qur-an :
Sebagaimana tersebut dalam Al Qur-an :
ULAA-IKA HIZBUSY SYAITHOONI ALAA INNA HIZBASY SYAITHOONI HUMUL KHOO SYIRIIN. (Q.S. Al Mujaadalah / Ayat 19)
Artinya : ” Itulah hizbusy syaithon (golongan yang menegakkan
kebathilan ). Ingatlah sesungguhnya hizbusy syaithon itu golongan yang
merugi “.
Dalam kata (HIZBUN) artinya : Sekumpulan manusia yang meng-organisasikan diri bekerjasama untuk menegakkan sesuatu.
Hizbulloh untuk :
~ Menegakkan (HAQ).
~ Menegakkan (TAUHID).
~ Menegakkan (IMAN).
~ Menegakkan (SYUKUR).
~ Menegakkan (HASANAT).
~ Menegakkan (TAWADLU’).
~ Menegakkan (TAQWA).
~ Menegakkan (IKHWAN).
~ Menegakkan (ADIL).
Adapun HIZBUSY- SYAITHON) suatu organisasi yang :
~ Menegakkan (BATHIL).
~ Menegakkan (SYIRIK).
~ Menegakkan (NIFAQ).
~ Menegakkan (KUFUR).
~ Menegakkan (SAYYI’AT).
~ Menegakkan (TAKABBUR).
~ Menegakkan (HAWA).
~ Menegakkan (‘UDWAN).
~ Menegakkan (DHOLIM).
Jika yang bekerjasama untuk menegakkan kebenaran itu kadernya lebih
militan, organi-sasinya lebih rapi, kerjanya lebih kompak, persatuannya
lebih kokoh dari pada kadernya, organisasinya, kekompakkannya kader
yang menegakkan kebathilan, Alloh akan meme-nangkan perjuangan yang haq
dan dapat menga-lahkan penegak bathil, walaupun jumlah kadernya itu
hanya sedikit. Ini tersebut dalam Al Qur-an :
KAMMIN FI-ATIN QOLIILATIN GHOLABAT FI-ATAN KATSIIROTAN BI-IDZNILLAAH WALLOOHU MA’ASHSHOOBIRIIN.
(Q.S. Al Baqoroh / Ayat 149)
Artinya : ”Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat
mengalahkan golongan yang banyak dengan idzin Alloh. dan Alloh beserta
orang-orang yang shobar”.
Sebaliknya apabila golongan penegak kebathilan
HIZBUSY SYAITHON) itu kader-kadernya lebih berkualitas, organisasinya
lebih rapi, persatuannya lebih kuat, kerjanya lebih kompak daripada
golongan penegak kebenaran : (HIZ-BULLOH), dapat dipastikan akan dapat
menga-lahkan golongan penegak kebenaran, walaupun golongan penegak
kebenaran personalnya lebih banyak.
Ada sebuah hadits dalam Sunan Abi Dawud menerangkan ; Bahwa umat
Islam pada akhir zaman akan menjadi santapan oleh umat-umat yang lain.
Shohabat tanya kepada Rosululloh:
(HAL MIN QIlLATIN?)
“Apakah pada waktu itu kami golongan yang sedikit?”
Jawab Rosululloh :
(LAA BAL ANTUM AKTSAR)
“Tidak, tetapi kamu pada waktu itu golongan yang banyak”. Hanya saja kamu sepeti buih.
Didalam hatimu ada penyakit (WAHAN).
Lalu shohabat tanya : Apakah wahan itu ?
Jawab Rosululloh : Wahan itu ialah penyakit :
Jawab Rosululloh : Wahan itu ialah penyakit :
(HUBBUD DUN-YAA WAKAROOHIYATAL MAUT) “Cinta dunia dan takut mati”.
Jadi yang menjadikan umat Islam itu seperti buih, yang menjadikan
umat Islam itu keropos, yang menjadikan umat Islam itu bisa menjadi
santapan oleh umat-umat yang lain di sebabkan didalam jiwanya digerogoti
penyakit wahan.
Dalil Tarikh
Ketika Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam di Mekkah, beliau
belum mengadakan organisasi. Beliau masih mengadakan pembentukan
kader-kader tauhid selama 11 tahun.
Pada tahun 12 Kenabian, kader tauhid tersebut diseleksi keimanannya
melalui peristiwa Isro’ Mi’roj. Dengan adanya seleksi Isro’ Mi’roj itu
kader-kader tauhid tersebut pecah menjadi 3 golongan :
1. Golongan Pertama.
Golongan yang tambah kuat Imannya. Golongan inilah yang dipelopori Shohabat Abu Bakar Shiddiq RA.
2. Golongan Kedua.
Ada yang murtad keluar dari Islam.
3. Golongan Ketiga.
Ada yang terombang-ambing antara iman dan kufur.
Karena peristiwa Isro’ Mi’roj itu adalah peristiwa yang sangat
sulit dengan pertimbangan akal fikir semata-mata. Hanyalah harus
diterima dengan iman yang sungguh-sungguh.
Kemudian pada tahun 13 kenabian, Kader-kader Tauhid yang lulus dari
ujian Isro’ Mi’roj, diuji lagi dengan ujian yang paling berat, yaitu :
Peristiwa hijrah dari mekah ke madinah. Dari ujian ini ada yang lulus,
ada yang tidak lulus.
Setelah Rosululloh saw. sampai ke madinah, barulah Beliau membentuk
organisasi yang tersusun dari shohabat shohabat : Muhajirin dan
Anshorin (Hisbulloh) untuk menghadapi ( Hizbus Syaithon) yang di
organisasi oleh golongan kaum kafirin Makah. Terjadilah peperangan
sampai 52 kali. Berkat kualitasnya kader tauhid Muhajirin atau Anshorin
dan kokohnya persatuan, rapinya organisasi, kompaknya kerjasama
kader-kader tauhid, maka hancurlah Hizbusy Syaithon, walaupun mereka itu
golongan yang besar.
Itulah Uswatun Hasanah yang dicontohkan oleh Rosululloh SAW.
***
Pada abad sekarang ini kita dapat menyaksikan sendiri, Israel
adalah satu negara yang kecil, penduduknya hanya sedikit, padahal
terkepung oleh negara-negara Islam yang banyak yang jumlah penduduknya
umat Islam lebih banyak dari pada umat Yahudi.
Akan tetapi mengapakah negara Islam yang banyak itu kalah dengan satu negara yang kecil ?
Tidak lain disebabkan karena kader-kader Yahudi sangat tinggi
kualitasnya, organisasinya rapi, kerja samanya kompak dan kesatuaannya
kokoh. Sampai kaum Yahudi dapat mendikte Amerika Serikat yaitu satu
negara Super Power.
Sebaliknya, negara-negara Islam timur tengah walaupun penduduknya
banyak, akan tetapi persatuannya rapuh, organisasinya semrawut, kader
kadernya tidak berkuwalitas, hatinya kejangkitan penyakit wahan( cinta
dunia dan takut mati )
Yang sangat memalukan Umat Islam seluruh dunia ialah negara
Kerajaan Saudi Arabia. Obrolannya saja katanya menjadi penjaga
Ka’batulloh, akan tetapi demi untuk mengagungkan kekuasaan raja, perlu
mengundang tentara Amerika yang pro Israel itu untuk melindunginya.
Hingga sampai sekarang ini, lebih-lebih keanehan yang sulit
diterima oleh agama Islam dan akal sehat, negara Saudi Arabia malahan
memusuhi negara Irak dan Iran yang sama-sama negara Islam.
Dengan minta bantuan negara amerika, tak terbilang harta kekayaan
Raja Saudi Arabia yang membanjiri Amerika. Akan tetapi saudaranya Islam
palestina yang di hancurkan oleh Israel, mereka tidak peduli, jangankan
tenaganya, harta bendanya-pun tidak menetes ke negara palestina.
Saudaranya Ummat Islam Palestina dibantai oleh Israel yang di
sokong Amerika, tapi raja Saudi Arabia malah cumbu cumbuan dengan
mesranya dengan tentara-tentara Amerika.(Subhanalloh).
Sekarang tela’ah dalam-dalam, bagaimanakah keadaan umat Islam di
Indonesia sekarang ini. Ketika waktu reformasi, kompak tapi setelah itu
persatuannya rapuh, ribut mendirikan partai-partai sendiri, yang
semuanya gampang di baca oleh lawan-lawannya, yang mungkin kalau tidak
waspada dapat digulung oleh penegak-penegak kebathilan yang semakin
rapi, kokoh kesatuannya.
Oleh sebab itu, saya mengharap-harap dan berdo’a mudah-mudahan
saudara-saudara pembaca di sini dapat memeperoleh manfaat bagi diri
kita, keluarga dan bagi warga negara Indonesia.
No comments:
Post a Comment