أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
1. Persoalan
kebangkitan Imam Zaman Ajf merupakan sebuah persoalan dan peristiwa
paling penting yang keagungannya telah menyebabkan pemilik kebangkitan
itu sendiri dijuluki dengan "yang ditunggu-tunggu oleh berbagai agama" (mau'ud) dan pembaharu dunia.
2. Karena
kemunculannya merupakan persoalan yang terpenting, maka hal ini harus
disertai dengan tanda-tanda yang hingga saat itu belum terwujud. Hal ini
sebagaimana peristiwa-peristiwa penting lainnya semacam kelahiran
Rasulullah Saw dan persoalan-persoalan seperti ini yang senantiasa
diiringi dengan tanda-tanda istimewa.
3. Manfaat dan hasil dari keberadaan tanda-tanda ini bisa diringkas dalam beberapa kesimpulan berikut:
Sebagian dari tanda-tanda tersebut, sebegitu agungnya sehingga telah mengagungkan kebangkitan dan pembangkitnya.
Beberapa dari tanda-tanda tersebut berada dalam posisi mengancam dan menimbulkan goncangan dahsyat dalam kalbu para musuh.
Sebagian lainnya merupakan imbalan dan tanda-tanda bagi sebagian dari mereka yang menanti kedatangannya.
4. Merupakan
sebuah hal yang sangat baik bagi para mukmin untuk menyadari keberadaan
tanda-tanda ini sehingga tidak akan tertipu dan tidak menganggap setiap
kejadian sebagai tanda-tanda kemunculan, karena ketiadaan pengetahuan
terhadap hal-hal ini bisa jadi akan dimanfaatkan oleh para "mahdi-mahdi
palsu" atau seluruh faktor-faktor licik lainnya. Namun pada saat yang
bersamaan, tenggelam dalam meneliti tanda-tanda inipun merupakan sebuah
perbuatan tak terpuji yang penjelasannya akan kami paparkan lebih jeluk
pada bagian mendatang.
Tafsiran atas Tanda-tanda Kemunculan
Terdapat
berbagai klasifikasi tentang"tanda-tanda kemunculan" ini yang di
antaranya adalah: tanda-tanda pasti dan tanda-tanda tak pasti. Kesalahan
yang dilakukan oleh mayoritas masyarakat dalam masalah ini adalah
mereka menyangka dengan pastinya sebagian dari tanda-tanda ini maka
persoalan "kemunculan" ini seratus persen bergantung dengan terwujudnya
tanda-tanda tersebut. Sementara kenyataan yang ada –berdasarkan sebagian
riwayat- persoalan kemunculan ini berada sepenuhnya pada "kehendak
Ilahi". Tanpa memandang apakah tanda-tanda tersebut telah terwujud
ataukah belum. Dengan pemahaman seperti ini, pengertian tanda-tanda
pasti akan bermakna bahwa sebagian dari tanda-tanda memiliki asumsi
lebih banyak untuk diikuti dengan kemunculan (hanya kemungkinannya yang
lebih banyak, bukan kejadian yang seratus persen akan terjadi). Dengan
demikian menjadi jelaslah bahwa tanda-tanda tak pasti hanya akan berada
dalam posisi yang memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terjadi
dibanding dengan tanda-tanda pasti.
Dengan mencermati hadis di bawah ini kita akan mendapatkan alasan pemaknaan tanda-tanda pasti dan tak pasti tersebut:
"Daud
bin Abi Al-Qasim menukil, "Kami tengah berada di hadapan Imam Jawad As,
ketika itu terjadi pembicaraan tentang (tanda-tanda kemunculan) bangkit
dan keluarnya (seseorang yang bernama) Sufyani, dan bagaimana dikatakan
dalam sebagian riwayat bahwa (hal ini merupakan tanda-tanda kemunculan)
hal ini pasti akan terjadi. Aku bertanya kepada Imam As, "Apakah dalam
prinsip kejadian atau keistimewaan persoalan-persoalan pasti seperti ini
Tuhan juga akan membuat perubahan (seperti akan mengubahnya menjadi
sama sekali tidak akan terwujud atau janji-janji pasti dengan
tanda-tandanya tidak akan terjadi)? Imam bersabda, "Ya, kemungkinan
untuk mengalami perubahan itu senantiasa ada, bahkan dalam persoalan
yang pasti sekalipun", aku berkata, "Dengan demikian, kami khawatir
bahwa Tuhan akan mengadakan perubahan (bada') dalam prinsip
kemunculan Imam Zaman Ajf?" Imam menjawab, "(Tidaklah demikian, karena)
Kebangkitan Qaim Ajf merupakan salah satu dari janji-janji Tuhan yang
tidak akan mengalami perubahan. "[1]
Muhaddis Nuri Ra salah satu dari muhaddis
kawakan, dalam kaitannya dengan hal ini menulis, "Selain masalah
kemunculan dan bangkitnya al-Hujjah bin al-Hasan al-Mahdi Ajf yang pasti
akan terjadi dan samasekali tidak akan mengalami perubahan ataupun
penyimpangan, seluruh apa yang dikatakan dalam ayat-ayat dan tanda-tanda
sebelum kemunculan dan yang datang bersamaan dengannya, seluruhnya bisa
mengalami perubahan, pergantian, terjadi lebih cepat, lebih lambat, dan
sebagainya, bahkan pada tanda-tanda yang telah digolongkan dalam
tanda-tanda pasti sekalipun, hal ini dikarenakan yang dimaksudkan dengan
pasti di sini -dalam berita tersebut- bukanlah bahwa sama sekali tidak
bisa mengalami perubahan dan akan terjadi dengan cara yang sama persis
dan tanpa perbedaan dengan apa yang difirmankan, melainkan maksudnya
adalah hal tersebut merupakan tingkatan dari penegasan yang terdapat di
dalamnya dimana hal ini tidak akan berkontradiksi dengan perubahan yang
terjadi pada sebuah tingkatan."[2]
Dengan
alasan inilah sehingga menjadi sebuah hal yang layak apabila seluruh
manusia berusaha untuk menggapai tujuan yang sangat mulia dalam
mempersiapkan wahana kemunculan, dan menggantikan rasa kekhawatiran
(yang muncul karena ketiadaan harapan terhadap rahmat-Nya dan perhatian
Imam Zaman ajf) dengan melakukan doa secara ikhlas dan rendah hati serta
menciptakan dinamika jasmani dan ruhani untuk menggapai sumber rahmat
Ilahi dan memunculkan diri menjadi insan mulia, dan semuanya ini berada
dalam lingkup makrifat yang mendalam terhadap agama dan merupakan hasil
dari melakukan kewajiban serta meninggalkan dosa.
Jenis dan Jumlah Tanda-tanda yang Pasti
Berdasarkan
sebagian riwayat, terdapat lima tanda-tanda yang bisa digolongkan dalam
tanda-tanda pasti dimana nama masing-masingnya telah disebutkan.
Tentunya penjelasan tentang hal tersebut, juga bagaimana dan seperti apa
tanda-tanda tersebut sangatlah luas yang tidak dapat kami ulas secara
rinci dalam tulisan pendek ini.
Abi
Hamzah Tsumali mengatakan, "Aku berkata kepada Imam Shadiq As bahwa
ayah mulia beliau yaitu Imam Muhammad Baqir As bersabda bahwa keluarnya
seseorang yang bernama Sufyani merupakan salah satu persoalan yang
pasti, demikian juga dengan adanya pantulan panggilan dari langit,
terbitnya matahari dari arah Barat, dan beliau juga menyebutkan beberapa
hal lain yang dianggap sebagai persoalan-persoalan yang pasti akan
terjadi. Mendengar hal tersebut, Imam Ja'far Shadiq As pun menambahkan
apa yang telah disabdakan oleh ayahandanya dengan bersabda, "Demikian
juga dengan terjadinya ikhtilaf antara Bani Fulan (mungkin Bani Umayyah
yang tak lain adalah medan kebatilan) pun merupakan salah satu dari
persoalan yang pasti, terbunuhnya Nafsu Zakiyyah pun pasti, dan keluar
serta bangkitnya Qaim Ajf pun pasti, bahkan merupakan salah satu janji
yang yakin." Aku bertanya, "Mohon Anda jelaskan tentang tanda-tanda
panggilan dari langit", beliau bersabda, "Pada awal hari, pemanggil akan
berteriak dengan suara lantang –sedemikian hingga setiap bangsa
memahami dengan bahasanya masing-masing- dengan mengatakan, "Ketahuilah
bahwa kebenaran (haq) bersama Ali dan para pengikutnya", dan pada
penghujung hari Iblis juga akan berteriak, "Ketahuilah sesungguhnya hak
bersama Sufyani dan para pengikutnya." Dan pada saat inilah orang-orang
yang tidak kokoh dalam kebenaran akan mengalami keraguan."[3]
Catatan:
Yang
dimaksud dengan Nafsu Zakiyyah adalah manusia yang sangat mulia dan
berwibawa yang mendapatkan tugas dari Imam Zaman Ajf untuk melakukan
tabligh dan berdakwah, akan tetapi dibunuh dan syahid di Ka'bah, di
antara rukun dan maqam.[4]
Dan
yang dimaksud dengan Sufyani adalah seseorang dari kaum Ma'andin yang
bangkit dengan tujuan untuk melawan Imam Ajf, akan tetapi atas kehendak
Tuhan, dia akan terperosok bersama seluruh pasukannya ke dalam tanah di
daerah yang bernama Baida' (terletak di Yaman).[5]
No comments:
Post a Comment