أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Wilayah Nabi dan Rasul Yang Diutus Allah
Keterangan yang sama juga terdapat dalam kitab Nur Az-Zalam, karya Syekh Nawawi bin Umar al-Jawi al-Bantani, dan ‘Aqiqah al-Awwam karya Syekh Ahmad Marzuqy. Namun dari sekian banyak nabi dan rasul tersebut, sebanyak 25 orang yang secara jelas disebutkan dalam AlQuran, dan itulah yang wajib diimani oleh umat islam.
Syam dan Palestina
Wilayah Nabi dan Rasul Yang Diutus Allah
Allah SWT mengutus lebih dari 124 ribu nabi dan 313 rasul untuk memperbaiki akhlak umat manusia.
R
|
ukun Iman terdiri dari enam hal. Dan salah satunya adalah percaya atau beriman kepada nabi dan rasul-rasul Allah. “…
Barang siapa yang ingkar (kafir) kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, sesungguhnya orang
itu telah tersesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisaa [4]: 136).
Berapakah jumlah nabi dan rasul-rasul Allah tersebut? Dalam sebuah
hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban didalam shahihnya yang bersumber dari Abu Dzar al-Ghifary
berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, berapakah jumlah para
nabi?” Rasul menjawab: “jumlahnya ada 124 ribu orang.” Lalu aku bertanya
lagi; “Berapakah jumlah rasul-rasul Allah?” Nabi SAW menjawab,
“Jumlahnya ada 313 orang”.
Keterangan yang sama juga terdapat dalam kitab Nur Az-Zalam, karya Syekh Nawawi bin Umar al-Jawi al-Bantani, dan ‘Aqiqah al-Awwam karya Syekh Ahmad Marzuqy. Namun dari sekian banyak nabi dan rasul tersebut, sebanyak 25 orang yang secara jelas disebutkan dalam AlQuran, dan itulah yang wajib diimani oleh umat islam.
Lalu,
nama-nama lain yang disebutkan dalam AlQuran dan terbukti banyak
berbuat kebajikan, seperti Luqman al-Hakim, Uzair, Dzulqarnayn, apakah
mereka juga seorang nabi dan rasul? Tak ada keterangan detail soal ini.
Antara nabi dan rasul ada dua hal yang berbeda. Pendapat umum
menyebutkan, kedua gelar tersebut berbeda makna. Rasul bersifat umum
dibandingkan dengan nabi. Rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh
Allah dengan suatu syariat dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada
kaumnya (umatnya).
Sedangkan
nabi, adalah orang yang diwahyukan kepadanya suatu syariat, namun tidak
diperintahkan untuk menyampaikannya. Berdasarkan definisi ini, maka
setiap rasul adalah nabi, dan sebaliknya, seorang nabi belum tentu
diutus menjadi rasul.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sebanyak 25 nabi dan rasul yang
disebutkan dalam AlQuran, diutus di empat wilayah, yaitu di Jazirah
Arabia, Irak, Mesir, serta Syam dan Palestina. Yang terbanyak diutus di
wilayah Syam dan Palestina, jumlahnya mencapai 12 orang. Mereka adalah
Luth, Ishak, Ya’kub, Ayub, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa,
Zakaria, Yahya, dan Isa AS. Semua nabi dan rasul yang diperintahkan oleh
Allah SWT bertugas untuk menyeru umat manusia agar senantiasa beriman
kepada Allah dan berbuat kebajikan serta menjauhi segala keburukan.
Syekh Umar al-Asyqar dalam kitabnya ar-Rusul wa ar-Risalah,
sebagaimana dikutip oleh Sami al-Maghluts, menyatakan, rasul adalah
orang yang diberikan wahyu dan suatu syariat baru, sedangkan nabi adalah
orang yang diutus untuk menetapkan syariat sebelumnya. Pendapat serupa
juga terdapat dalam Tafsir al-Alusi.
Berikut tempat-tempat dan wilayah para nabi yang diutus oleh Allah SWT.
Makkah
Gambar Kota Makkah abad ke 19
Makkah
al-Mukarramah adalah tanah yang sangat disucikan oleh umat Islam,
sebab, Allah SWT telah menegaskan hal itu dalam AlQuran.
“Dan
mereka berkata: “ Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya
kami akan diusir dari negeri kami.” Dan apakah Kami tidak meneguhkan
kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci) yang aman, yang
didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam
(tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al-Qashash [28]: 57).
Sebagai kota yang disucikan, tentu saja Makkah memiliki banyak keistimewaan. Diantaranya, didirikan Baitullah sebagai kiblat umat islam di seluruh dunia. Seluruh kaum muslimin wajib menghadapkan wajah ke arah Baitullah setiap akan mendirikan shalat lima waktu.
Allah
juga memberikan keberkahan kepada Makkah. Diantaranya, Allah
mengharamkan peperangan di kota ini, dilarang mencabut rumput, dilarang
membunuh hewan, dan lain sebagainya.
Selain itu, tentu saja, kemuliaan Makkah karena disinilah Allah mengutus nabi pertama (Adam AS) dan nabi terakhir (Muhammad SAW). Dalam kitab Athlas Tarikh al-Anbiya’ wa ar-rusul, Sami bin Abdullah Al-Maghluts
menjelaskan, ada enam orang nabi dan rasul yang diutus Allah di Makkah
dan sekitarnya (Jazirah Arabia). Keenam nabi dan rasul itu adalah Nabi
Adam AS, Nabi Ismail AS, Nabi Saleh AS, Nabi Hud AS, Nabi Syuaib AS, dan
Nabi Muhammad SAW.
Dari
25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam AlQuran, hanya enam nabi saja
yang diutus di bumi Makkah dan sekitarnya. Sebagian dari 25 rasul itu,
pernah berkunjung ke Makkah, bahkan melaksanakan ibadah haji. Diantara
mereka adalah Nabi Ibrahim AS.
Selain Makkah, tanah yang disebut suci oleh Allah adalah Palestina dan sekitarnya. “Hai
kaumku, masuklah ke tanah suci (palestina) yang telah ditentukan Allah
bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena taku kepada musuh),
maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.” (Al-Maidah [5]: 21). Lihat juga dalam surah Al-Isra[17] ayat 1.
Sedangkan Madinah al-Munawwarah, disucikan oleh Rasulullah SAW. Anas RA. mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda: “Madinah
itu haram (tanah suci) dari ini sampai ini, tidak boleh dipotong
(ditebang) pohonnya, dan tidak boleh dilakukan bi’dah di dalamnya.
Barang siapa yang membuat bid’ah (atau melindungi orang yang berbuat
bidd’ah) di dalamnya, maka ia terkena laknat Allah, malaikat, dan
manusia seluruhnya.” (HR Bukhari).
Dalam hadist lain, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya
tanah haram tidak melindungi orang yang maksiat, orang yang lari dari
(hak) darah (orang lain), maupun yang lari dari khurbah (bencana,
wabah).” (HR Bukhari).
Mesir
Mesir adalah negeri para raja. Disinilah Firaun (raja-raja mesir)
berkuasa, negeri ini telah ada sejak abad ke-32 sebelum masehi, atau
sekitar 3200 SM. Sejak Nabi Ibrahim AS, negeri ini sudah ada. Pada saat
itu dinasti yang berkuasa adalah Dinasti Usrah di era klasik (3200-2160
SM). Selanjutnya, sebelum masa Firaun, sudah didirikan piramida, itulah
yang disebut era Mesir Kuno.
Menurut Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam bukunya Athlas Tarikh al-Anbiya’ wa ar-rusul (Atlah Sejarah Nabi dan Rasul), sedikitnya
ada empat periode pada masa mesir kuno ini. Yakni periode Kerajaan Era
Klasik (3200-2160 SM). Pada masa ini terdapat sepuluh dinasti yaitu
dinasti I-IX.
Periode kedua adalah era pertengahan yang dimulai dari tahun 2160-1585
SM. Di masa ini dinasti yang berkuasa mulai dari dinasti XI-XVII. Pada
era ini Hykos menyerbu Mesir. Selanjutnya, Periode ketiga, yaitu
kerajaan era baru (1585-1200 SM). Yang berkuasa adalah dinasti XVIII-XX.
Di saat inilah Firaun berkuasa dan saat Musa keluar bersama kaumnya
dari Mesir. Terakhir, era kelemahan dan kemunduran (1200-332 SM) yang
diwarisi oleh dinasti XXI-XXX. Pada masa ini, Alexander Macedonia masuk
ke negeri Mesir.
Al-Maghluts menyebutkan, dinasti XII berada satu masa dengan peristiwa
besar dalam sejarah kuno. Di masa ini, Ibrahim AS yang dilahirkan di
Irak Selatan, kemudian hijrah ke Suriah dan sempat pergi ke Mesir
setelah Suriah mulai mengalami kekeringan. Saat itulah, raja mesir yang
berkuasa memberikan padanya seorang pelayan, bernama Hajar, yang
akhirnya dijadikan istri oleh Ibrahim.
Sebelum Kairo, ibukota Mesir adalah Asta Tawi, yang berarti penggenggam
bumi. Daerah ini terletak di dekat ibukota lama, yaitu Memphis. Pendiri
dinasti ini adalah Amenhotep I yang memiliki perhatian besar pada
pembangunan benteng-benteng di delta timur dan barat. Kekuasaannya
kemudian dilanjutkan oleh Snosert I. disebutkan, Snosert I inilah yang
menggali kanal dan meyambungkan antara sungai Nil dan Laut Merah.
Diantara para penguasa dari dinasti XII adalah Amenhotep II, kemudian
Snosert II. Setelah itu, roda kekuasaan dipegang oleh Amenhotep III yang
masa pemerintahannya terkenal aman dan sejahtera. Raja ini membangun
beberapa pyramid di negeri Hawarah di daerah al-Fayyum. Politik luar
negeri pada masa dinasti XII ini ditekankan pada pengutamaan hubungan
harmonis dengan Negara tetangga. Semikian disebutkan Dr. Jamal Abdul
Hadi dan Wafa’ Raf’at dalam kitab Tarikh Ummah Muslimah Wahidah fi Misri wa Irak.
Selain
al-Fayyum, terdapat sekitar 25 kota besar lainnya di Mesir waktu itu.
Diantaranya, Kairo, Memphis, Luxor, Aswan, Asyut, al-Bahr al-Ahmar (Laut
Merah), Iskandariyah, Ismailiyah, dan lainnya.
Di era modern ini, Mesir sebagian wilayahnya terletak di Afrika bagian
timur laut. Secara total luas Mesir mencapai hamper satu juta kilometer
persegi, tepatnya 997.739 kilometer. Wilayah Mesir mencakup semenanjung
Sinai (dianggap sebagai wilayah Asia Barat Daya), sedangkan sebagian
lainnya di wilayah Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di
sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur,
dan berbatasan dengan perairan Laut Tengah di utara dan Laut Merah di
timur.
Dalam AlQuran, Allah mengutus sebanyak 25 Nabi dan Rasul. Dan dari 25
itu, tiga orang Nabi yang diutus ke wilayah Mesir ini. Ketiga nabi dan
rasul tersebut adalah Yusuf AS, Musa AS, dan Harun AS.
Irak
Irak adalah salah satu negeri tempat diutusnya nabi dan rasul Allah.
Sedikitnya ada empat nabi dan rasul yang diutus di negeri ini. Yaitu
Idris, Nuh, Ibrahim, dan Yunus.
Nabi
Idris diutus di wilayah Irak Kuno, tepatnya di daerah Babylonia. Nabi
Nuh diutus di wilayah Mesopotamia, Ibrahim di wilayah Babylonia, dan
Yunus di daerah Ninawa (Ninive).
Keempat nabi dan rasul ini diutus oleh Allah dengan membawa bukti-bukti yang nyata. “Sesungguhnya
Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang
nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan)
supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.” (QS Al-Hadid [57]: 25).
Mereka
semua senantiasa menyeru umat manusia ke jalan yang lurus, yakni
menyembah Allah dan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
Ada beberapa kota yang terkenal di Irak, diantaranya Baghdad, Basrah,
dan Kufah. Hingga kini ketiga kota tersebut terkenal sebagai pusat
penyebaran agama Islam. Bahkan, pada masa Dinasti Abbasiyah, kota
Baghdad menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan mencapai
puncaknya (golden age) pada masa Khalifah Harun ar-Rasyid.
Syam dan Palestina
Peninggalan Kota Syam (sekarang meliputi Syria, Palestina, Yordania dan Libanon)
Sementara
itu, di Syam dan Palestina terdapat 12 orang nabi dan rasul yang diutus
oleh Allah di wilayah tersebut. Mereka adalah Luth, Ishak, Ya’kub,
Ayub, Zulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Zakaria, Yahya, dan Isa
AS.
Tentu ada pertanyaan besar, mengapa nabi dan rasul banyak diutus Allah
di Syam dan Palestina? Apakah sudah begitu sesatnya umat manusia
sehingga Allah mengutus banyak nabi dan rasul pada kedua daerah
tersebut? Tak ada keterangan yang kuat mengenai hal ini. Tentu saja,
semua itu adalah kehendak (iradah) Allah.
Yang
pasti, tujuan nabi dan rasul berdakwah adalah untuk menyeru umat
manusia agar kembali ke jalan yang lurus dan senantiasa beriman kepada
Allah SWT.
Dan
mengapa pula diutusnya di kedua wilayah tersebut? Dalam AlQuran, Allah
SWT berfirman, bahwa Palestina dan Syam adalah negeri yang diberkahi
oleh Allah SWT, selain Makkah dan madinah.
Semua ahli tafsir sepakat, bahwa negeri yang diberkahi dalam ayat di atas adalah Syam dan Palestina. Misalnya, dalam Al-Qur’an Digital
disebutkan, yang dimaksud dengan negeri dalam keterangan ayat di atas
adalah Syam dan Palestina. Allah memberkahi negeri itu, karena
kebanyakan nabi berasal dari negeri ini dan tanah nya pun subur.
Palestina
misalnya, disebut sebagai salah satu negeri tertua di dunia. Dan
Palestina, tepatnya Yerusalem, kota ini disebut sebagai Kota Tiga Iman.
Demikian Karen Amstrong menyebutnya. Dan dia menyatakan, sebelum abad
ke-20 SM, negeri ini telah dihuni oleh bangsa Kanaan.
Prof.
Dr. Umar Anggara Jenie, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
menyatakan, Kota Jerusalem merupakan bukti yang paling baik dalam
kekunoan pemukiman-pemukiman bangsa arab – semistis purba Palestina –
yang telah berada di sana jauh sebelum bangsa-bangsa lainnya dating.
Kota
ini didirikan oleh suku-suku Jebus, yaitu cabang dari bangsa Kanaan
yang hidup sekitar 5000 tahun lalu. “Yang pertama mendirikan Jerusalem
adalah seorang raja bangsa Jebus-Kanaan,” ujarnya.
Wajarlah bila di negeri ini banyak diutus para nabi dan rasul, karena
merupakan salah satu kota tertua di dunia. Di negeri ini terdapat Haikal Sulaiman
dan Kerajaan Daud, juga tempat kelahiran Isa, tempat diadzabnya kaum
Luth, tempat Zakaria melaksanakan shalat, tempat Rasulullah SAW
melaksanakan Isra dan Mi’raj, Masjidil Aqsha, dan lainnya. Bahkan di
salah satu menara masjid di Damaskus, dipercaya sebagai tempat turunnya
Nabi Isa di Akhir zaman nanti.
Wallahu A’lam.
No comments:
Post a Comment