Servanthood And What It Is
أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Servanthood And What It Is
Maulana Shaykh Muhammad Nazim Al-Haqqani Al-Naqshbandi qs
Bismillahirrahman Nirrahim
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Inti Ajaran :
1. Pengabdian (Pendahuluan)
2. Menurut Kehendak Allah
3. Menyenangkan Allah
4. Untuk Allah
5. Dengan Allah
6. Mengetahui Allah
7. Hanya Allah
8. Menggapai Allah Dengan tuntunan yang benar melalui Nabi Muhammad SAW
9. Mengenali Dirimu
10.Hidup Yang Sederhana/Keabadian/Ingat
11.Kebenaran dan Karifan
Setiap
ajaran merupakan gabungan ceramah Maulana Sheikh, yang diberikan dalam
kurun waktu berbeda, mengenai subyek yang sama (November 1999-Juli 2000.
Siprus + Damaskus).
1. Penghambaan
Tujuan
dari keberadaan kita mengarungi dunia ini adalah penghambaan. Dukungan
Surgawi hanya diraih melalui penghambaan, yang merupakan realitas dari
kehidupan kalian (dan tak seorang pun yang mengetahuinya!).Satu-satunya
realitas dari keberadaan kita adalah penghambaan pada Tuhan kita Yang
Mahakuasa. Jika kalian mengetahuinya, kalian akan ditanya apa yang
kalian lakukan dengan pengetahuan itu. Ini mungkin merupakan hal yang
terpenting sepanjang hidup manusia. Menjadi hamba-Nya merupakan
kehormatan tertinggi bagi manusia, dan tiada kehormatan lain yang
melampauinya. Cobalah untuk lebih menghormati dan menghargai Tuhan
kalian. Karena selama kalian menghargai-Nya, kalian akan dihormati dan
dihargai baik di dunia maupun di akhirat kelak.Sungguh mudah. Itu
merupakan realitas, bukan imajinasi. Subhanallah! Tanpa kecuali, segala
sesuatu yang baik maupun buruk adalah ujian bagi umat manusia karena
mereka telah terpilih sebagai hamba-hamba Tuhan. Seorang astronot tidak
dapat terbang mengangkasa tanpa ujian yang sulit dan harus melewati
pendidikan terlebih dahulu
Apalagi untuk
mencapai surga.Bila kalian ingin meninggalkan level binatang, kalian
harus diuji hingga kalian diterima oleh Awliya, lalu oleh Rasulullah
SAW, dan kemudian oleh Allah SWT. Kemudian Dia menjadikan kalian sebagai
seorang hamba Tuhan. Perhatikan diri kalian. Tinggalkan level binatang,
lalu raihlah surga. Allah SWT mengingatkan hamba-hamba-Nya, “Dengarkan
Aku dan Nabi terakhir-Ku yang diutus untuk menyempurnakan dan
mempersiapkan kalian untuk pengabdian ilahiah kepada-Ku.” Apakah kalian
menyadari hal itu?!Semua tercipta dengan tujuan tertentu. Keledai untuk
membawa beban kalian. Anjing untuk menjaga kalian.
Domba untuk
makanan dan minuman kalian. Lalu untuk apa kita diciptakan? Tak lain
untuk pengabdian ilahiah!Islam datang untuk membersihkan manusia. Bila
kalian memohon untuk menjadi orang yang bersih, maka katakanlah pada
Allah SWT, “Aku budak-Mu.” Tetapi Yang Mahakuasa tidak menginginkan kita
menjadi budak-budak-Nya. Dia berfirman, “Aku memberi kalian kehormatan
agar menjadi hamba-Ku bagi Keberadaan-Ku.” (Jadi kalian harus bangga
dengan hal ini, seperti halnya kalian bekerja untuk seorang raja).Dia
berseru pada kalian, “Datanglah dan ambil bagian dalam penghambaan yang
suci, wahai hamba-Ku. Ke mana kalian berlari? (Menuju suatu kehidupan
yang kotor, ego yang kotor, dan mengikuti Setan). Mengapa kalian
menolak. Jangan menolak!Orang-orang telah kehilangan akal mereka, atau
mereka tidak menggunakan pikirannya hingga membiarkan mereka
dihancurkan. (Manusia mungkin hanya menggunakan 10% dari akalnya).Kalian
telah diciptakan dan dianugerahi akal agar dapat digunakan seluruhnya.
Mengapa tidak digunakan? (Karena 10% sudah cukup untuk memenuhi
keinginan fisik kalian. Selesai!) Dan mengapa kita diberikan yang 90%
itu? Porsi yang besar, yang tidak kita gunakan ini dimaksudkan untuk
penghambaan ilahiah. Bagian terbesar dari akal kita adalah untuk
mempersiapkan diri kita, perasaan, raga dan jiwa kita untuk menjadi
hamba yang sempurna di Hadirat Ilahi.
Tetapi kita tidak
memeliharanya dan malah meninggalkannya.Manusia meninggal dan paling
tidak dua pertiga dari akal mereka tidak pernah dipakai. Kita pastilah
hanya menghamba pada Keagungan-Nya sebentar saja. Mohonlah kekuatan yang
lebih dari-Nya, untuk bersedia bagi-Nya, dan bukan untuk dunia. Bila
kalian mengucapkan, “Laa ilaha illallaah, Muhammadan ‘abduhu wa
rasuuluh,” dan kalian menerima Nabi Muhammad SAW sebagai hamba Tuhanmu,
kalian juga harus mengucapkan, “Wahai Tuhan kami, Aku juga hamba-Mu.”
Kalau tidak, maka tak ada persaksian. Tidak. Tidak diterima.Adalah suatu
kearifan dari thariqat ini untuk mengucapkan kata-kata tersebut. Untuk
mengucapkan, “Aku juga hamba-Mu.” (Penghambaan kepada Nabi Muhammad SAW
bukanlah masalah).Ego kita memberontak seperti binatang dan tidak rela
menjadi hamba. Ambillah hanya yang perlu dari kehidupan ini dan
tinggalkan sisanya untuk melayani Allah SWT.
2. Seperti yang Dia Kehendaki
Segalanya
bergerak dan terjadi seperti Kemauan dan Kehendak Allah SWT.Di manakah
ada tempat untuk menegaskan kepribadianku dalam rancangan penciptaan?
Dan apa yang memberiku hak untuk campur tangan?Mereka yang mengenal
Allah SWT melihat bahwa semuanya yang ada berada dalam kondisi yang
terbaik dan tidak mungkin bisa lebih baik lagi. Mereka mengatakan,
“Keadaan kami yang sekarang adalah yang terbaik dan sempurna untuk
kami,” dan “Penampakan Allah SWT esok akan berbeda dari sekarang,
menempatkan segala-galanya pada tempatnya.” Namun tidak pernah akan
lebih baik daripada yang sekarang. QuranSetiap hari Dia berbuat dan
bertugas. Kulla yawmin huwa fii sya`ninKita harus membiarkan apa yang
menjadi milik Tuhan Yang Mahakuasa dan tidak berkata, “Mengapa begini?”
atau “Aku tidak setuju dengan itu.”Kata-kata seperti “mengapa” atau
“tidak” merupakan sifat Setan.
Kita berusaha untuk menjadi
seperti yang Dia kehendaki. Seperti ketika seorang tentara berkata pada
atasannya, “Siap Pak.” Tetapi kita tidak sepatuh itu kepada Yang
Mahakuasa. Tidak! Kita selalu memberontak, keberatan, melawan dan tidak
setuju dengan-Nya. Menurut adab yang baik, kita harus mengatakan,
“Seperti yang Engkau kehendaki,” walaupun terjadi sesuatu yang tidak
menyenangkan bagi kalian. Pada hakikatnya, kalian tidak dapat berbuat
apa-apa; jadi menentangnya pun menjadi sia-sia saja. Menentang Kehendak
Tuhan kalian adalah tak masuk akal, dan sekalipun kita telah mengetahui
hal tersebut, tetap saja kita tidak pernah meninggalkan kebiasaan buruk
ini. Hamba yang beradab adalah hamba yang tidak pernah mengatakan,
“Tidak!” dan tak pernah bertanya, “Mengapa ini harus terjadi?” Kalian
boleh saja mengucapkan kata-kata seperti itu, namun ketahuilah bahwa
kalian berbicara dengan Dia yang Kehendak-Nya melebihi kehendak kalian.
Bila kalian berkata, “Aku tidak suka hal ini terjadi” atau
mempertanyakan, “mengapa ini terjadi?”, artinya bahwa kalian ingin
semuanya terjadi menurut kehendak kalian dan bukan atas Kehendak-Nya.Ego
kalian meminta sesuatu yang tidak mungkin dengan mengatakan “Mengapa?”
Dia sendirilah yang tahu mengapa. Kalian tidak dapat bertanya. Kalian
adalah hamba-hamba-Nya dan Dia adalah Tuhan.
Menerima
Kehendak-Nya dan tidak mempertanyakannya adalah langkah pertama menuju
akhlak terpuji. Jangan pernah melupakan tanggung jawab dan kedudukan
kalian sebagai seorang hamba.Thariqat adalah untuk melatih kita menjadi
hamba yang tidak pernah mempertanyakan, “Mengapa Engkau
melakukannya?”Katakanlah, “Wahai Tuhan kami, apa pun Kehendak-Mu pasti
terjadi, perintah-Mu adalah yang terbaik.” Karena kebebasan yang tidak
terbatas, orang kehilangan ciri hakiki seorang hamba. Kebebasan yang
tidak terbatas mengambil akhlak terpuji seorang hamba. Akhlak terbaik
adalah berserah diri pada Kehendak Tuhan, seorang hamba hendaknya
mengikuti Kehendak Tuhannya, Perintah dan Peraturan-Nya. Bila kalian
berkata, “Silakan, apa pun kehendak-Mu,” kalian akan meraih dukungan
terbesar dari Allah SWT dan tak sesaat pun Dia akan meninggalkan kalian.
Kalian selalu berada dalam kedamaian, sukacita, dan kepuasan. Cobalah!
Kalian harus menerima apa yang menurut kalian tidak baik dan yang ingin
kalian ubah (hal yang sudah pasti tidak dapat kalian
lakukan).Pertahankan kepentingan Allah SWT serta tunjukkan kehormatan
yang tertinggi pada-Nya bila kalian ingin bahagia di dunia dan di
akhirat kelak. Semuanya yang dilakukan oleh Allah SWT adalah yang
benar-benar sempurna dan Kehendak-Nya pun benar-benar sempurna.
Barangsiapa yang ingin memaksakan kehendaknya sendiri, pastilah pada
suatu saat harus bertaubat dan berkata, “Seandainya aku membiarkan
Tuhanku yang memilih.”Bersabar dan bersyukurlah bila kalian dihadapkan
dengan sesuatu yang tidak kalian sukai.
Tak ada satu pun yang
berdasarkan kemauan kalian sendiri. Mustahil. Memang berjuta-juta
keinginan dan kemauan orang terwujud, namun Kehendak-Nya berada di atas
seluruh kemauan kita. Hanya kebodohanlah yang berani mengutarakan
keberatan atas Kehendak Tuhan Yang Mahakuasa, dan berkata, “Mengapa
begini?” atau “Mengapa ini terjadi?”Bagi pelayan seorang raja, hanya
kemauan rajalah yang bisa terwujud, bukan keinginannya sendiri. Itu
hanya seorang sultan. Orang yang congkak akan bertanya, “Mengapa
begini?” atau “Mengapa hal itu terjadi?” Jika kalian dihadapkan pada
suatu keadaan yang tidak menyenangkan ego kalian, tanyakan pada diri
sendiri, “Siapalah aku?”dan “Siapalah egoku?” Apalah ragamu itu? Dan
berapa nilainya? Tak bernilai. Hanya tulang-belulang. “Siapa kalian?”
Kalian harus menjawab, “Aku adalah hamba Tuhanku, keturunan bani Adam
AS, umat Ibrahim u dan umat Muhammad SAW.” Hadits,Aku menyatakan bahwa
aku beriman kepada Tuhanku, Kitab-Kitab-Nya, Malaikat-Malaikat-Nya, Nabi
dan Rasul-Nya, hari perhitungan, takdir baik dan buruk berasal dari
Allah SWT. Aamantu billaah wa malaa-ikatihi wa kutubihi wa rusulihi wal
yawmil aakhiri wa bil qadri khayrihi wa syarrihi minallaahi ta`aala
haqq—qabuulin yaa rabb.Itulah identitas kita. Seorang Muslim harus
berserah diri pada Tuhannya dan orang mukmin harus mengimani pada apa
yang Dia utus untuk kita yakini.
Inilah dasar dari penghambaan.
Dalam hidup kalian ada hal-hal yang menggembirakan dan baik untuk kalian
dan ada pula hal-hal yang tidak dapat diterima oleh ego kalian. Cobalah
jujur. Bila kalian melangkah menuju Allah SWT, akan kalian temui
kebahagiaan dan segala kemudahan. Bila Tuhan Pemilik Surga melihat
kalian dengan sabar berusaha mendekati-Nya dan memohon Ridha-Nya, Dia
akan mulai menganugerahkan sesuatu dari Hadirat Ilahi-Nya agar kalian
bahagia dan tidak pernah merasa jemu dalam hidup kalian. Hal ini amatlah
penting untuk direnungkan, mengingat selalu saja ada sesuatu yang
menguji kesabaran kalian setiap harinya. Bila kalian menghadapi sesuatu
yang tidak kalian sukai, maka buanglah jauh-jauh keberatan dan keluhan
kalian dan bersabarlah dalam penghambaan pada Tuhan kalian. Ingatlah
selalu bila kalian mendapati sesuatu yang bertentangan dengan keinginan
kalian, katakanlah, “Ya Allah SWT itu adalah Kehendak-Mu. Seperti
Kehendak-Mu, Sebelum Kehendak-Mu nampak, Aku telah meminta sesuatu yang
bertentangan dengan Kehendak-Mu. Ampunilah aku.” Bila kalian mengetahui
hal ini, tak ada yang dapat mengganggu kalian. Dan janganlah memohon
sesuatu pada-Nya. Itu salah. Hanya Allah SWT-lah yang berhak melakukan
sesuatu untuk hamba-hamba-Nya. Bukan pilihan, hanya Pilihan-Nya sendiri.
Kalian adalah hamba-hamba-Nya dan Dialah Tuhan kalian.
Hanya Dia
yang berhak menentukan jalan kalian ke surga atau neraka, berbahagialah
dengan penilaian-Nya, karena Dia Maha Mengetahui. Katakan, “Wahai
Tuhanku, ampunilah aku yang telah melibatkan diri dalam apa yang bukan
untukku. Aku telah mencampuri urusan yang hanya milik-Mu. Wahai Sultan,
ampunilah aku dan lakukanlah seperti Kehendak-Mu.”Kita seharusnya merasa
malu karena telah mengemukakan keinginan kita ke Hadapan Kehendak Yang
Mahakuasa. Hal tersebut sungguh tak beradab.Dan kita senantiasa meminta
imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa untuk ibadah kita, amal baik atau
penghambaan, Astaghfirullah. Tinggalkan semua itu, Dia yang menentukan.
Yang hanya dapat kalian pinta adalah ampunan. Lain tidak! Dan katakan,
“Aku tidak pantas menjadi hamba-Mu.” Inilah ajaran Thariqat Naqsybandi.
Ini adalah jiwa dari adab dan wewangian dari penghambaan.
3. Demi Keridhaan-Nya
Apa
yang Dia kehendaki, berarti apa yang akan diridhai-Nya. Lebih
berhati-hatilah, agar kalian menjadi keridhaan-Nya. Pada setiap tindakan
dan perbuatan kalian, jagalah agar Allah SWT ridha pada kalian. Inilah
puncaknya keimanan dan akhlak mulia. Tindakan seperti itu, walaupun
mungkin dilihat orang, akan menjadi sempurna bila diniatkan agar Allah
SWT ridha pada kalian. Jangan pernah berpikir untuk menyenangkan orang.
Jangan! Tak akan pernah hal tersebut penting bagi kalian. Orang-orang
yang pandai hanya meminta untuk menyenangkan Tuhannya dan demi
keridhaan-Nya. Tujuan kita adalah untuk mencapai Hadirat Ilahiah Allah
SWT dan agar Dia ridha dengan kita.
Kita harus bersiap untuk itu
dan kita harus melatih diri untuk melakukannya. Untuk mencapainya
merupakan suatu kepercayaan yang harus kita tanggung, yang dianugerahkan
Allah SWT. Bila kalian dapat membuat Tuhan ridha, berarti kalian telah
meraih segalanya. Hal ini tidak dapat diukur dengan nilai kebendaan
apapun. Bergegaslah menuju keridhaan Tuhan kalian. Dua puluh empat jam
berlalu dan apakah sesekali kalian berpikir bahwa kalian harus melakukan
sesuatu untuk menyenangkan-Nya. Apakah kalian benar-benar
memikirkannya? Seringkali kita tidak berhasrat untuk mencari dan
memikirkan sesuatu yang khusus bagi Tuhan kalian hari ini. Memang kalian
melakukan peribadahan yang resmi, shalat lima waktu; yang merupakan
perintah dari Tuhan Yang Mahakuasa. Berpuasa, suatu perintah; demikian
pula dengan zakat. Namun di atas semua itu, apakah kalian duduk dan
berpikir bahwa Dia melihat kalian dan mengharapkan sesuatu yang istimewa
untuk-Nya. Agar Allah SWT berfirman (tidak hanya pada saat Hari
Kebangkitan, namun setiap hari), “Wahai hamba-Ku, Aku ridha
padamu.”Kalian hendaknya memikirkan hal ini. Ini akan memberikan
kehormatan pada kalian. Cobalah melakukan segala sesuatu untuk meraih
ridha Tuhan kalian. Cobalah untuk senantiasa membuat-Nya ridha.
Dia
memang tidak memerlukan sesuatu yang menyenangkan dari para hamba-Nya,
tetapi Dia senang bila hamba-Nya mencoba menyenangkan-Nya agar Dia
senang pada mereka.(Dan Dia ridha pada kalian, bila kalian ridha
pada-Nya.) Siapa pun yang berusaha untuk membuat Tuhannya ridha,
pastilah dia akan senang; siapa pun yang melupakannya, dia akan
dilupakan; siapa yang tidak lupa, dia tidak akan dilupakan! Camkanlah
hal ini. Allah SWT berfirman, “Wahai hamba-Ku, janganlah engkau
melupakan Aku. Aku bersamamu, tetapi engkau tidak bersama-Ku.” Kemudian
Dia berfirman, “Cobalah untuk bersama-Ku dan engkau akan menemukan
sesuatu yang tidak engkau duga-duga.”
Mukjizat terbesar yang
dianugerahkan kepada para hamba-Nya adalah kemampuan untuk pengabdian
yang terus-menerus. Allah SWT tidak suka bila seseorang melakukan
sesuatu hari ini, kemudian esok harinya meninggalkannya. Atau beribadah
untuk dua hari, lalu pada hari ketiga menjauhkan diri. Walaupun singkat,
namun istiqamah, Allah SWT akan menyenangi hamba tersebut. Karena Allah
SWT ingin memberikan kasih-Nya secara terus-menerus kepada hamba
tersebut. Selama Dia melihat hamba-hamba-Nya mencari-Nya dan
mengharapkan keridhaan-Nya dan berusaha terus-menerus untuk
melakukannya, maka hal tersebut akan berjalan terus. Memang Tuhan Yang
Mahakuasa meminta agar hamba-hamba-Nya selalu memohon berkah-Nya yang
tak berkesudahan. Penghambaan Ilahi merupakan penghambaan ke
Hadirat-Nya, dan tak pernah merupakan beban bagi kalian. Kita hendaknya
terus-menerus memohon berkah Allah SWT. Bila kalian mempunyai banyak
keran air, tetapi kalian menutup semuanya, maka kalian tidak akan
mendapatkan air. Kalau satu tidak ditutup, air akan selalu mengalir
kepada kalian.
Kita selalu bergelut dan memaksa untuk
mempertahankan pengabdian pada Tuhan Yang Mahakuasa. Walaupun kalian
hanya mendirikan shalat dua rakaat setiap harinya, atau mengulang
seratus kali Laa ilaha Illallaah dan seratus kali shalawat, semua itu
senantiasa membuat kalian terhubung dengan langit. Dengan demikian
pastilah kalian mendapat berkah-Nya yang tidak berkesudahan. Tetapi bila
kalian meninggalkannya dan menutup semua kerannya, maka kalian tidak
akan menerima ridha atau diberikan kesenangan lainnya oleh Tuhan kalian.
Karena kalian tidak membuat-Nya ridha atau memohon ridha-Nya dengan
do’a-do’a yang demikian sederhana. Dia tidak akan membuat kehidupan
kalian damai dengan kebahagiaan dan keridhaan. Maka berdasarkan hal ini,
bila kalian ingin hidup damai dan penuh berkah, jalankanlah. Sedapat
mungkin cobalah untuk berhubungan terus dengan Hadirat Ilahi melalui
penghambaan kalian. Allah SWT memberikan lebih banyak dari Cahaya-Cahaya
Surgawi-Nya kepada teman-teman-Nya (Awliya) yang merupakan hamba dari
Hadirat Ilahi-Nya dan kepada orang-orang yang banyak bersujud
kepada-Nya.
Untuk memperbanyak shalat di malam hari, diperlukan
keinginan dan cinta dari lubuk hati kalian terhadap Tuhan kalian.
(Termasuk perasaan hormat, harapan dan takut.) Juga diperlukan kearifan
yang luar biasa. Apakah kalian pikir, sebuah mobil dapat bergerak tanpa
bahan bakar?Jangan berdo’a untuk mendapatkan banyak nikmat surga atau
pertolongan dari Tuhan kalian. Jangan! Cobalah untuk membebaskan diri
dari segala keinginan semacam itu. Cintailah Tuhan kalian dan
mohonkanlah keridhaan-Nya. Bila Allah SWT senang dengan perbuatan, sifat
dan perilaku kalian, maka Dia akan membuat kalian bahagia. Bila tidak,
kalian tidak akan bahagia. Sangatlah penting bagi seorang hamba untuk
menjalani hidup yang membuat Allah SWT ridha padanya. Tidak semua jalan
diterima oleh Allah SWT. Tidak terhitung banyaknya jalan yang tak
diridhai Allah SWT.
Dia tidak menyukai jalan yang ditempuh hamba
yang tidak mengharapkan ridha-Nya. Setiap jalan yang ditempuh
semata-mata untuk ridha Allah SWT disukai dan diterima oleh Allah SWT.
Jadi jagalah agar semuanya hanya untuk keridhaan-Nya. Allah SWT selalu
mengawasi semua tindakan dan keadaan hamba-hamba-Nya, dan wajib hukumnya
bagi seorang hamba untuk memahami hal itu. Dia selalu melihat
segala-galanya. Dia tidak pernah lengah!Siapa pun yang berusaha untuk
mencapai-Nya dan berdo’a untuk lebih dekat kepada-Nya, dia akan
menemukan jalan yang mudah ke Hadirat Ilahi. Dia akan diliputi oleh
kebahagiaan. Bila kalian tidak suka untuk lebih mendekati-Nya, maka
neraka akan merenggut kalian. Sangatlah penting dalam kehidupan kalian
untuk bertanya, mengetahui, lalu menjalankannya. Tanyakanlah pada diri
kalian, “Untuk apa aku diciptakan?” Yakini jawabannya, lalu penuhi ego
kalian dengan tujuan itu.
Meniatkan sesuatu untuk kehidupan dunia
ini adalah tak masuk akal. Mereka yang hidup untuk meraih keridhaan
Penciptanya adalah orang yang jauh lebih pintar. Carilah setiap
kesempatan untuk meraih sesuatu yang membawa kalian lebih dekat dengan
Hadirat Ilahi. Semoga Allah SWT membuat kalian mencapai sukses membuat
Tuhan kalian ridha pada kalian. Cobalah untuk meraih keridhaan-Nya, agar
Dia ridha dengan kalian. Bila seseorang ridha dengan Tuhannya, maka
segalanya akan menyenangkannya. Dan bila seseorang tidak pernah membuat
Tuhannya ridha, maka semuanya akan memusuhinya dan semua musuh akan
mencoba mengenyahkannya. Allah SWT berfirman, “Aku akan ridha denganmu,
bila engkau ridha pada-Ku.” Yang diucapkan kepada Nabi Musa u di Gunung
Sinai 4000 tahun yang lalu mudah saja, “Bila engkau bahagia dengan-Ku,
Aku bahagia denganmu. Bila engkau mencintai-Ku, Aku mencintaimu.” Ini
merupakan kebijakan yang berlaku sepanjang masa. Kita bersyukur kepada
Allah SWT untuk kesehatan kita, tempat berteduh untuk hidup, mendapat
sandang dan pangan, mempunyai uang dan kendaraan. Tak ada alasan untuk
mengeluh. Kita lalu berkata, “Wahai Tuhanku, kami ridha pada-Mu.” Tetapi
bagaimana sikap kita kalau segalanya tidak begitu bagus, bila Tuhan
memberi kita kemiskinan atau penyakit, kita juga harus ridha
pada-Nya.Bila mendapat beban atau kesukaran apapun kita harus
mengatakan, “Wahai Tuhan kami, kami bersyukur, segala puji bagi-Mu dan
aku adalah hamba-Mu.” Pada saat-saat sulit seperti itu, akan mudah
dibedakan apakah kalian ridha dengan Allah SWT, atau tidak. Memang mudah
untuk mengatakan bahwa kita ridha pada Tuhan, kalau semua dalam keadaan
baik.
Kalau muncul kesukaran dan kalian masih tetap ridha
pada-Nya, itu pertanda bahwa Dia juga ridha pada kalian. Itulah makna
dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Musa u.Bergegaslah untuk bersujud
bila kalian ingin agar Tuhan kalian ridha pada kalian dan bila kalian
ingin menjamin suatu akhir yang selamat. Cobalah sebisa mungkin untuk
tidak membangkang dan janganlah kalian lengah, tetapi tetaplah untuk
waspada. Sedikit saja kalian lengah, itu dapat menjerumuskan kalian ke
lembah yang dalam, terbuang dari Hadirat Ilahi. Sediakan diri untuk
menyenangkan Allah SWT atau menyenangkan ego kalian.
Tak ada
jalan ketiga. Semua hak adalah hanya untuk Allah SWT saja dan setiap
saat hanya untuk-Nya, bukan untuk ego kalian. Setiap tarikan nafas
adalah untuk Allah SWT, dan bukan untuk ego kalian. Jadi tak tersisa
apa-apa untuk ego kalian!Tingkat tertinggi dari Iman dalam hidup manusia
adalah memberikan keputusan akhir terutama kepada Tuhan kalian dan
mengatakan, “Aku ini hanya untuk-Mu Ya Allah SWT dan semua yang
kulakukan adalah hanya untuk-Mu. Setiap saat untuk meraih ridha-Mu dan
setiap perbuatanku hanya untuk-Mu, wahai Tuhan kami. Untuk
menyenangkan-Mu.” Sampai saat itu kita tidak pernah akan hidup dengan
baik.Setiap hari saat memulai langkah, saat kalian menginjakkan kaki
kalian di tanah, katakanlah, “Wahai Tuhanku, aku melangkah untuk-Mu,
tolonglah hamba-Mu ini. Dengan Pertolongan Ilahiah-Mu, bila Engkau ridha
padaku, maka aku dapat melawan egoku dan memindahkan gunung-gunung yang
tinggi.”Benar, dengan Pertolongan Allah SWT, kalian dapat berbuat apa
saja dan semuanya dapat kalian lakukan dengan mudah. Jadi awasilah
langkah kalian. Setiap hari, langkah demi langkah, perbaiki langkah
kalian untuk meraih ridha Allah SWT.Cobalah sediakan diri kalian untuk
ridha dan keridhaan Allah SWT. Hal ini adalah untuk selamanya.Apa saja
yang kalian lakukan, lakukan demi ridha-Nya. Lalu Dia akan membahagiakan
kalian.
Dia menyukai hal ini. Bila Samudera Rahmat-Nya meliputi
kalian dari segenap penjuru, kalian bagaikan ikan dalam lautan, tidak
ada tempat yang kering, kalian berada dalam kedamaian yang sempurna.
Melarikan diri dari limpahan berkah dan Samudera Rahmat-Nya bagaikan
melarikan diri dari lembah hijau dengan limpahan air ke suatu padang
pasir yang asing. Begitulah yang kita kerjakan, menjauhkan diri dari
aliran cahaya. Semua yang ada di dunia telah diperintahkan Tuhan Yang
Mahakuasa untuk membahagiakan kalian dan bukan untuk menyusahkan kalian.
Apapun yang kita perlukan, pastilah telah tersedia di depan kita, jadi
kalian tidak perlu mengejar apapun.Allah SWT berfirman, “Mereka adalah
hamba-hamba-Ku dan mereka pasti ridha dengan segala yang datang dari
segala penjuru. Ridhalah pada-Ku, dengan demikian Aku pun ridha
denganmu. Tak ada satu pun yang dapat menyusahkan atau membuatnya sedih.
Tak ada. Yang ada hanya kebahagiaan.”
4. Untuk Allah SWT
Kita
sudah diminta untuk merenungkan apa yang sedang kita lakukan setiap
saat. Tanggung jawab ini memberikan kehormatan kepada kita. Kalian harus
tahu apa yang kalian lakukan dan untuk siapa atau untuk apa kalian
bergerak, berlari atau bertanya tentang sesuatu. Renungkanlah. Apa
tujuan atau target kalian? Apa yang kalian lakukan untuk ego kalian dan
untuk dunia ini adalah palsu dan akan lenyap. Semua ini hanya sementara
dan karenanya tidak bernilai. Tetapi apa yang kalian lakukan untuk Allah
SWT itu tidak akan berakhir. Bila aku duduk, maka istirahatku pun untuk
Allah SWT. Aku bergerak atau tidak, semuanya untuk Allah SWT. Dan aku
berserah diri pada Tuhanku. Aku akan bersegera mengerjakan perintah-Nya.
Tanggung
jawab itu dimulai sejak kalian terjaga. Hendaknya kalian melihat untuk
apa dan siapa kalian kerjakan dan apa manfaatnya. Bila tidak bermanfaat
untuk diri kalian sendiri atau untuk orang lain, tinggalkan niat itu,
karena saat itu akan mengundang kutukan atas diri kalian. Segalanya
hanya untuk Allah SWT. Dan semua yang kalian lakukan adalah untuk Allah
SWT (hal dan aturan yang penting). Semua yang menjadi milik Allah SWT
pastilah untuk Allah SWT. Itulah Iman sejati dan kalian telah ditawarkan
untuk memegang teguh peraturan itu. Karena kalian tahu bahwa semuanya
untuk Allah SWT, maka kalian harus melakukan segalanya untuk Allah SWT
semata. Bila hidup, hiduplah untuk Allah SWT, matilah untuk Allah SWT,
dan makanlah untuk Allah SWT. Bila minum, minumlah untuk Allah SWT; bila
membangun, lakukanlah untuk Allah SWT. Kalau bicara, bicaralah untuk
Allah SWT. Sehingga semuanya akan menjadi ibadah.
Bila setiap
tindakan dan setiap saat diperuntukkan untuk Allah SWT, maka Allah SWT
akan mengusung dan mendukung hamba tersebut. Karena dia hidup untuk
Allah SWT dan melakukan semuanya untuk Allah SWT, maka Allah SWT
pastilah mendukungnya. Manusia jatuh ibarat daun berguguran dari
pohonnya. Tidak lagi bermanfaat bagi pohon induknya. Hanya bagi diri
mereka sendiri. Tidak pernah mengindahkan Tuhannya atau melakukan
sesuatu untuk Penciptanya. Terkecoh oleh dunia. Hidup hanya mengejar
materi. Tidak pernah memikirkan kehidupan spiritual. Kita harus
mengelola kehidupan spiritual selama 24 jam sehari, tetapi kita tidak
memikirkannya walaupun hanya 24 detik. Segalanya untuk Allah SWT dan
kalian juga untuk Allah SWT, jadi lakukan semuanya untuk Allah SWT.
Allah SWT melihat niat kalian dan bila ditujukan untuk-Nya, kalian tidak
akan ditinggalkan oleh-Nya dalam genggaman Setan.
Tidak! Allah
SWT akan menjaga dan mendukung kalian. Allah SWT melihat ke dalam hati
kalian dan bila Dia melihat kalian mengabdi pada ego kalian atau hasrat
fisik kalian, Dia akan menghentikan dukungan-Nya. Dia akan melihat
apakah kalian tetap mengikuti jalan dan perintah-Nya; bila tidak, Dia
akan meninggalkan kalian sebentar, siapa tahu kalian akan kembali pada
jalan yang benar. Bila beramal untuk Allah SWT, maka semua yang kalian
kerjakan akan diberkahi, dihormati dan diterima oleh-Nya. Bila pekerjaan
kalian bukan untuk-Nya, maka sia-sialah pekerjaan itu dan kalian
menghancurkan diri sendiri. Kesukaran yang tidak terhitung akan
mengelilingi kalian. Perhatikan selalu pekerjaan kalian, apakah
benar-benar untuk Tuhan kalian? Perhatikan berapa jam tersedia
untuk-Nya, berapa lama kalian berhubungan dengan Hadirat Ilahi dan
berapa jam kalian bersama ego kalian. Bila kalian makan, minum, bekerja,
shalat, pokoknya setiap waktu hendaklah kalian bersama Allah SWT. Ini
akan membuat kalian kuat dan bahagia dan hidup akan terasa manis.
Allah
SWT menganugerahkan hidup yang indah dan nyaman bagi orang beriman,
bukannya hidup yang sulit dan hambar. Yang demikian itu adalah untuk
mereka yang tidak beriman atau mereka yang berbuat ingkar. Hiduplah dan
menyediakan diri untuk Allah SWT. Matilah untuk Allah SWT. Hanya itu.
Biarkan mereka merenggut seluruh dunia. Mereka hanya ingin hal-hal
duniawi, makan dan minum saja. Jangan! Kenikmatan itu datangnya dari
Allah SWT dan hati kita menantikan berkah-Nya yang tak terhingga. Dengan
bekerja untuk Allah SWT dan taat kepada-Nya, Dia akan menyelubungi
kalian dengan Cahaya Ilahiah. Setelahnya, kalian harus melindungi dan
mempertahankannya. Kalian harus mengorbankan hasrat fisik kalian agar
kekuatan spiritual dengan cepat dan mudah mencapai jiwa kalian.Janganlah
kehilangan kepercayaan pada Pencipta kalian yang berfirman, “Akulah
penjamin makan dan minum kalian. Dan bila kalian menyediakan diri kalian
untuk-Ku, Aku akan memudahkan segalanya untuk kalian.
Bila
kalian percaya pada-Ku, Aku tidak akan membuat kalian lelah.” Hal ini
akan memberikan rasa puas dalam diri kalian. Tak usah memikirkan apapun.
Cukup penghambaan saja. Tuhan berfirman, “Percayalah pada-Ku, Aku akan
memudahkan segalanya.” (Prinsip terpenting dalam Islam).Siapa pun yang
hidup untuk Allah SWT mengetahui bahwa Allah SWT saja lebih dari cukup.
Kita percaya dan mempercayai Allah SWT dan mencoba untuk menyediakan
diri untuk penghambaan Ilahinya. Berpeganglah pada jalan ini, jalan yang
paling aman. Carilah kehormatan dari Allah SWT dan bukan dari yang
lain.Sebuah gedung yang didirikan bukan untuk kehormatan Allah SWT dan
untuk kehormatan Rasulullah SAW akan runtuh. Bila dibangun untuk Allah
SWT, kalian akan bahagia dan tidak terbebani. Setiap hari berbuatlah
sesuatu untuk Allah SWT.
Ketahuilah hak-hak-Nya, bekerjalah
untuk-Nya dan bukan untuk yang lain.Kalian dapat melakukan apa saja,
tetapi cobalah melakukannya hanya karena Allah SWT semata. Lakukan
sesuatu yang akan membuat Allah SWT ridha pada kalian. Bila tidak,
kalian akan tenggelam dalam samudera yang demikian dalam sehingga tak
seorang pun dapat menyelamatkan kalian. Cara hidup kalian akan menjadi
cara mati kalian dan akan menjadi cara kalian dibangkitkan kembali.
Hiduplah untuk Allah SWT. Mereka yang mematuhi perkataan Nabi e berarti
mematuhi perintah Allah SWT. Hiduplah untuk-Nya dan tidak ada sesuatu
pun yang harus ditakuti.Ada orang yang mengatakan bahwa kita harus
belajar atau melakukan sesuatu. Tidak! Seluruh hidup kita adalah untuk
Islam dan Islam adalah untuk Allah SWT. Jika kalian melangkah,
jadikanlah langkah itu untuk Allah SWT. Begitulah cara kalian menjalani
Islam. Kalian harus memperhatikan ke mana kalian melangkah dan apa yang
kalian cari. Apakah kalian mencari Allah SWT atau ego kalian? Bila
kalian rentangkan tangan dan menangkap sesuatu, kalian harus perhatikan
untuk siapa kalian membawa atau menyentuhnya. Perhatikan apa yang kalian
dengar.
Untuk Allah SWT atau ego kalian? Bila berbicara,
perhatikan untuk apa kalian bicara, untuk Allah SWT atau untuk ego
kalian? Dan bila kalian duduk dan berpikir, untuk siapa? Kalian tidur,
untuk apa? Kalian makan untuk kekuatan kalian atau atas perintah Tuhan
kalian? Setiap saat di setiap harinya, setiap tarikan nafas adalah untuk
Tuhan kalian.Barangsiapa yang telah mencapai maqam sebagai deputi
sejati (sekarang kita semua hanya kandidat) harus mengawasi setiap
tarikan nafasnya. Setiap tarikan nafas hanya untuk Allah SWT, “Huu, Huu,
Huu, Huu… (dalam hati).” Barangsiapa yang dapat mengendalikan nafasnya
setiap saat, itulah utusan deputi Allah SWT yang sejati. Kita harus bisa
membawa diri kita ke jalur tersebut. Janganlah sendirian. Pada setiap
tarikan nafas, jangan lupa kalian berada bersama siapa. Cukuplah yang
demikian itu. Hal itu merupakan latihan bagi kalian.
Bila kalian
tidak lupa, maka setiap saat adalah peribadatan kepada Allah SWT atau
suatu pengabdian untuk Hadirat-Nya. Setiap saat, setiap tarikan nafas
kalian mengabdi, meraih Hadirat-Nya yang suci dan nama kalian akan
tercatat sebagai hamba Ilahi. Cobalah, coba ikuti.Jangan menyia-nyiakan
hidup kalian.
5. Bersama Allah SWT
Jangan
biarkan pikiran kalian disibukkan dengan urusan dunia. Tetaplah bersama
Allah SWT. Pemikiran kalian dan segalanya dari diri kalian.Kalian
adalah seorang manusia. Makhluk tertinggi dan yang paling berharga di
antara semua makhluk. Kehormatan hanya bagi mereka yang mengabdi dan
mereka akan banyak dikejar agar mereka berpaling dan melenceng dari arah
yang dituju. Hanya itu yang dapat mereka lakukan. Mereka tidak dapat
merenggut jiwa kalian. Mereka mungkin dapat meraih jasad ragawi kalian,
lalu merenggutnya; namun mereka tidak dapat menyentuh Iman dalam hati
kalian. Kalau tidak bersama Allah SWT, maka hati kalian bersama dunia.
Mereka
tidak dapat mendekati kalian. Allah SWT akan melindungi kalian dan
mereka tidak dapat menyentuh kalian. Bila hati kalian bersama Allah SWT,
maka gerakan jasad ragawi kalian tidak pernah akan membahayakan kalian.
Tidak pernah!Kita tidak dapat membayangkan diri kita secara fisik dekat
dengan Allah SWT, tetapi bila kalian menjaga agar hati kalian selalu
bersama Allah SWT, maka kalian akan dekat dengan Hadirat-Nya. Jiwa
kalian akan membawa jasad kalian ke Hadirat Ilahi. Tetapi bila kalian
menuruti hasrat fisik kalian, jiwa kalian tidak dapat membawa kalian ke
Hadirat Ilahi.Mereka yang benar-benar hidup, hidup bersama Allah SWT.
Paling tidak kalau kita shalat, kita harus mencoba dekat dengan Allah
SWT. Lalu berkah akan menyebar setelah shalat dan berkah itu akan
menemani semua amal kita selama 24 jam. Kehormatan itu adalah untuk
orang yang hidup. Kita bersumpah pada hari perjanjian di hadapan Allah
SWT, bahwa kita selalu akan bersama-Nya dan tidak meninggalkan-Nya.
Tetapi begitu kita tiba di sini, kita meninggalkan-Nya.Kehormatan bagi
orang yang beriman bergantung pada cahaya mereka. Tingkat
dan kedekatan mereka dengan Allah SWT di dunia dan di akhirat nanti
tergantung pada hal itu. Jadi kita hendaknya selalu mencari Nuur.Tidak
sekejap pun Nabi Muhammad SAW tidak berada bersama Allah SWT. Bila bukan
dengan Allah SWT, lalu harus dekat dengan siapa? Hal apa yang lebih
penting daripada selalu bersama Allah SWT? Apakah ada kehormatan yang
lebih tinggi daripada duduk bersama Allah SWT? Dan Dia berfirman, Hadits
Qudsi:“Aku bersama (mereka) yang selalu ingat kepada-Ku”Bila kalian
bersama Allah SWT, Allah SWT akan bersama kalian. Dan inilah yang Dia
minta dari kalian. Katakanlah, “Wahai Tuhan kami, Engkaulah tujuan
kami.”Seseorang yang berniat bepergian selalu mempunyai tujuan. Tujuan
itu pastilah untuk mencapai Samudera Kesatuan. Semua kesukaran dan
masalah muncul karena kita jauh dari Allah SWT. Orang yang jauh dari
Allah SWT, tidaklah bersama Allah SWT. Sebab-sebab dari kesukaran, dosa,
depresi, kecemasan, bahaya di dunia dan di akhirat terjadi karena kita
jauh dari Allah SWT.
Barangsiapa yang mencapai Samudera Kesatuan,
berarti dia telah bersama Allah SWT. Bagai setetes air yang jatuh makin
mendekati samudera dan bila memasukinya tidak ada yang tersisa.Semua
masalah dan keluhan disebabkan karena kita jauh dari Allah SWT.Semua
jalan Sufi, terutama Thariqat Naqsybandi ingin menganjurkan agar manusia
selalu memohon untuk bersama Allah SWT. Allah SWT bersama kalian,
tetapi kalian tidak selalu bersama-Nya. Allah SWT tidak lupa pada
kalian. Dia bersama kalian di manapun kalian berada. Juga di Alam
Barzakh atau di Surga. Tak ada suatu tempat pun di mana Allah SWT tidak
bersama hamba-hamba-Nya. Saat-saat bersama Allah SWT adalah saat yang
paling berharga dan tak terkira nilainya. Selalu bersama Allah SWT. Di
mana Allah SWT? Allah SWT Sang Pencipta. Keberadaan-Nya adalah abadi.
Tak berawal dan tak berakhir. Tak ada yang dapat menyerupai-Nya.
Dia
satu-satnya. “Di mana Dia?” Kalian tidak dapat bertanya. Tetapi kalian
dapat menanyakan, “Di mana Dia tidak berada?” Apakah kalian dapat
menemukan suatu tempat tanpa Allah SWT? Keberadaan mutlak hanyalah untuk
Allah SWT semata. Keberadaan-Nya memenuhi semua ruang. Di mana saja.
Apakah kalian mengetahuinya, atau tidak?Dia berada dalam bagian terkecil
suatu benda. Walaupun lebih kecil daripada sebuah atom, Dia tetap
bersamanya. Kalau tidak, itu berarti benda itu tidak ada. Allah SWT
pastilah bersama apa yang telah Dia ciptakan. Oleh karena itu mohonlah
pada-Nya.Dia tidak jauh dari kalian, mungkin kalian sendiri jauh dari
diri kalian. Karena kalian tidak mengenal diri kalian sendiri secara
fisik maupun spiritual. Tak seorang pun dapat mengetahui identitas
pribadinya dan tak seorang pun tahu egonya seperti apa.
Dan sosok
spiritual kalian pun bersembunyi dari diri kalian. Untuk menemukan
identitas kalian yang tersembunyi merupakan suatu pekerjaan sulit dan
memakan waktu; harus dilakukan dengan sabar, langkah demi langkah. Allah
SWT bersuka cita bila hamba-Nya menangis, menjerit dan memohon pada-Nya
selalu. Allah SWT senang bila kita seperti singa. Barangsiapa bersama
Tuhannya akan seperti singa. Barangsiapa bersama egonya adalah ibarat
serigala yang merupakan binatang kotor dan berbahaya. Singa adalah raja
rimba. Bila dia mengaum semua makhluk takut. Singa tidak pernah takut.
Semua binatang hidup berkelompok, tetapi singa hidup sendiri. Dia tidak
mengizinkan makhluk lain berada di kawasannya. Aaaum!!
6. Kenalilah Allah SWT
Mohonlah
diberi pengetahuan tentang Allah SWT. Hal tersebut adalah pengetahuan
yang tersembunyi. Bukan tentang dunia dan segala isinya, bukan pula
tentang kehidupan yang fana ini. Pengetahuan tentang Allah SWT yang
diizinkan untuk kalian ketahui, bukanlah tentang Zat-Nya. Tidak, kalian
tidak diizinkan untuk mengetahuinya dan kalian juga tidak dapat
mendekatinya. Atau mengetahui tentang Sifat-Sifat Ilahiah-Nya. Semua
yang ada adalah milik salah satu Asma itu. Setiap Asma suci adalah
ibarat sebuah samudera dan dari sanalah kalian dapat mencapai Allah SWT.
Kalian dapat menggunakan kekuatan kalian untuk memahami apa yang
diciptakan oleh Allah SWT, lalu mewujudkannya. Dari ciptaan Allah SWT,
kalian dapat mencoba mendekatinya sampai kalian menemukan jalan untuk
memahami sesuatu. Dan apa yang kalian ketahui akan menjadi sebuah
samudera yang dapat kalian arungi hingga mencapai keabadian.
Karenanya
kita memohon ilmu yang dapat membawa kita lebih dekat dengan Hadirat
Ilahi. Tujuan utama dari keberadaan kita adalah untuk mencapai kehidupan
sejati dan ke akar keberadaan kita. Untuk mengambil kekuatan dari
rahasia-rahasia kehidupan abadi sehingga nampaklah daun-daun,
bunga-bunga dan buah-buahan melalui diri kita. Merupakan suatu
pengetahuan bahwa Allah SWT itu Subhan dan bahwa Dia Sulthan.Allah SWT
berfirman bahwa tak sesuatu pun diciptakan tanpa alasan dan tujuan.
Tidak ada yang sia-sia. Semuanya yang ada, sekecil apapun diketahui dan
ada dalam jangkauan Sang Pencipta dan diberi makna. Adalah hal yang
bodoh untuk menyangkalnya. Jadi bagaimana dengan kalian? Allah SWT
memberi petunjuk pada segalanya, merancangnya dan mewujudkannya. Tidak
terhitung rancangannya. Benak kalian tidak akan mampu memuatnya. Tidak
mungkin mencapai kesempurnaan, kebijaksanaan, pengetahuan, kekuatan atau
kemampuan Sang Pencipta. Laa ilaha illallaahSang Pencipta berfirman,
“Datang dan Jadilah! Datang dan tunjukkan diri kalian dan ucapkanlah,
Subhanallaah!” Atom terkecil mendengarnya dan patuh. Dan setiap atom
atau elektron dianugerahi kemuliaan yang berbeda, karena masing-masing
mempunyai kepribadian tersendiri yang khas. Kalian berbeda dengan yang
lainnya, demikian pula sebaliknya. Cara mereka bertasbih terhadap Tuhan
mereka juga unik. Allaahu Akbar! Merupakan suatu kebodohan tidak
menggunakan pikiran kalian untuk memikirikan hal-hal seperti itu. Kita
diperintahkan untuk menggunakan akal kita.
Semakin
memperdalamnya, kalian akan menemukan samudera kebijaksanaan yang lebih
besar, kekuatan yang tidak terbatas. Semoga Tuhan kita memberikan
kesempatan pada kita untuk merenungkan hal-hal tersebut. Ini dapat
membimbing kita menuju kemegahan yang tidak terbatas dan samudera
kekuatan. Kasihanilah orang-orang yang hanya hidup dan memikirkan
perutnya saja, tidak pernah memikirkan hal-hal yang lain. Jadi benak
mereka tidak memberi kesempatan pada hatinya untuk mengabdi pada Tuhan
mereka, Allah SWT.Kebanyakan orang setingkat dengan binatang, mungkin
lebih rendah, karena binatang pun bertasbih pada Allah SWT.
Grandsyaikh
mengatakan, “Sekecil apapun suatu materi pastilah mempunyai nama, kalau
memang memiliki kepribadian.” Sama halnya bahwa setiap orang di kota
mempunyai nomor telepon yang berbeda-beda. Setiap atom mempunyai nama
tersendiri bagi sifat-sifatnya, yang mana digunakan untuk mengagungkan
Penciptanya.Kita tertidur, mabuk dunia dan mabuk isi perut. Mana ada
waktu bagi kita untuk merenungkan hal-hal tersebut. Allah SWT tetap
sama, dahulu maupun sekarang. Tidak ada (istilah) sebelum bagi Allah SWT
dan tidak pula setelah.Allah SWT memerintahkan kita, “Jangan memikirkan
Aku. Kalian tidak sanggup. Kalian dilarang untuk mencoba atau
memikirkan bagaimana wujud-Ku. Jangan! Hal tersebut terlarang. Kalian
boleh memikirkan apa yang Aku ciptakan.” Paling tidak pikirkanlah
tentang diri kalian sendiri.
Sekarang kalian bagaikan salah satu
piramida batu di Mesir. Orang melihatnya dan berpikir bahwa piramida itu
hanya bangunan yang dibangun dari batu tanpa pintu dan jendela.
“Mustahil! Untuk apa? Tak ada pintu atau lubang!?” Tetapi akan tiba
waktunya manusia akan berpikir keras dan mereka akan berkata, “Kita
harus menelitinya untuk mengetahui maknanya.” Lalu bila mereka telah
memperdalamnya, maka Tuhan Yang Mahakuasa akan membuka kesempatan untuk
menemukan jalan masuknya. Sekarang kalian ibarat piramida tadi. Kalian
beranggapan bahwa kalian tidak mempunyai gerbang, lubang atau jalan
menuju ke Surga. Kalian menganggapnya hanya seperti bangunan batu di
atas bumi. Berlari, datang, dan pergi; makan, minum dan setelah itu
selesai. Tetapi Tuhan Yang Mahakuasa berfirman bahwa bila kalian dengan
tekun mencari jalan dari diri kalian menuju diri kalian, kalian akan
menemukannya.
Bila Allah SWT membukannya, kalian pasti akan
menemui jalan Tuhan kalian. Tetapi bila kalian tidak membuka diri dan
memahami, maka kalian tidak akan menemukan jalan menuju Tuhan kalian.
(Atau mengenal-Nya).Gerbang menuju Tuhan kalian adalah melalui diri
kalian sendiri. Kalianlah pintu yang harus kalian buka, lalu kalian akan
menemukan Hadirat Ilahi Tuhan kalian. Berbahagialah dan berbangga
hatilah dengan keberadaan kalian. Hal tersebut merupakan kesempatan yang
paling besar. Bila Dia tidak menciptakan kita, maka kita tidak akan
dapat memahami tentang keberadaan kita. Subhanallaah!Dia memerintahkan
agar kita dibuat dari tanah. Kalian tidak dapat membayangkannya! Kalian
dapat membuat patung atau gambar dari laki-laki, perempuan atau
binatang. Mudah! Tetapi untuk memberi seekor singa ciri khasnya,
mungkinkah? Hanya kalau diberi sifat itu kalian dapat mengatakan bahwa
itu benar-benar seekor singa.
Kalian tidak dapat mengatakan bahwa
itu keledai. Tuhan menciptakan ciri khas untuk bentuk seekor keledai.
Sehingga kalian dapat mengatakan bahwa bentuk seperti itu memang seekor
keledai, tidak dapat disebut harimau. Sang Pencipta menciptakan bentuk,
lalu memberikan ciri khas pada bentuk itu. Kalian tidak dapat memberikan
ciri khas seekor macan kepada keledai. Camkanlah hal penting ini. Semua
itu terjadi karena Keagungan Allah SWT. Menciptakan dan memberi ciri
khasnya. Sebagai singa, anjing, banteng, sebagai serigala, beruang atau
sebagai macan. Dia memberikan ciri khas pada setiap makhluk yang
diciptakannya. Bila ciri khas itu tidak diberikan kepada bentuk singa,
maka bentuk itu bukan singa. Itu hanya merupakan bentukan saja, kumpulan
materi. Kalian dapat melihat bentuk, tetapi bukan seekor singa. Untuk
memberikan ciri khas pada singa hanya dapat dilakukan oleh-Nya, Sang
Pencipta. Demikian pula Allah SWT menciptakan manusia. Allah SWT telah
memberikan ciri khas kepada berjuta-juta makhluk.
Dia anugerahkan
setiap manusia ciri khas yang berbeda-beda agar kalian bukan Jamaludin
dan kalian tidak dapat berkata bahwa dia si Farhat atau si Nabil. Lalu
Allah SWT memberi ciri khas kepada bangsa-bangsa: Jerman suatu ciri
khas, pada bangsa Arab ciri khas yang lainnya. Orang dari Indonesia akan
mengatakan, “Aku bukan orang Malaysia, aku orang Indonesia.” Dan orang
Australia akan menolak kalau dikatakan bahwa mereka orang Selandia Baru.
Setiap bangsa telah dianugerahi ciri khas mereka dan mereka bahagia
akan hal tersebut. (Jadi renungkanlah Kebesaran Tuhan kita).Quran: Dia
menciptakan setiap makhluk…Khaliqu kulli syay-inDan ketika semut
berlarian ke kanan atau ke kiri, ketahuilah bahwa setiap semut telah
diarahkan, pasti! Kalian tidak dapat melangkahkan kaki kalian selangkah
pun tanpa diarahkan menuju suatu tujuan.
Oleh karena itu, seorang
mukmin yang sempurna akan menyatakan, “Wahai Tuhan kami, Engkau
demikian agung. Engkau tidak tertandingi. Hanya Engkau, tak ada yang
seperti-Mu, segala Keesaan dan Kebesaran bagi-Mu.”Kalian tidak tahu
berapa ciri khas yang dimiliki seekor semut. Dan kesemuanya menyatu
dalam diri seekor semut. Dan kalian akan menemukan berbagai macam semut
di berbagai belahan dunia. Dan setiap semut berbeda satu dengan yang
lainnya. Ada sebuah seruan dari Rasulullah SAW: Kalian harus mencoba
memahami ciptaan-ciptaan Tuhan kalian. Tentang sifat dan ciri khas
mereka. Janganlah kalian mencoba memahami Zat Allah SWT.
Setiap
Mahkluk dianugerahi ciri khas dan kemampuan yang akan menjadi kenyataan
dalam dirinya. Allaahu Akbar! Semoga Allah SWT menganugerahkan kita
sesuatu dari Cahaya-Nya. Karena bila seseorang jatuh ke dalam kegelapan,
dia tidak mengetahui apa-apa yang mengelilinginya. Dengan cahaya, maka
dia dapat melihat apa yang ada di sekelilingnya. Kalian harus
menggunakan akal kalian untuk memahami Kekuasaan Allah SWT yang tidak
terbatas, Kemampuan-Nya yang tidak terbatas dan Kehendak-Nya yang tidak
terbatas untuk berbuat sesuai Kehendak-Nya. Ikutilah Dia melalui jalan
hamba yang paling dicintai-Nya. Bilamana kita menuruti kehormatan
kata-kata Sayyidina Muhammad SAW kita mungkin dapat memahami sesuatu dan
hati kalian pasti dibukakan. Anugerah Allah SWT selalu bertambah. Bukan
untuk-Nya, melainkan untuk hamba-hamba-Nya. Dan penciptaan berlangsung
terus-menerus. Tetapi Kerajaan-Nya milik tunggal-Nya, merupakan harta
karun yang tak mungkin dipahami. Allah SWT sekarang pun tetap seperti
sedia kala.Yang diciptakan selalu bertanya, “Apakah masih ada lagi?” Dan
Sang Pencipta akan menjawab, “Masih banyak lagi.”Bilamana kalian akan
membagi sedetik menjadi 4 bagian atau menjadi ribuan atau jutaan bagian,
maka di antara dua bagian selalu ada waktu.
Benak kalian dapat
menerima bahwa kalian membaginya menjadi ratusan bagian atau juga dapat
mencapai jutaan bagian. Hal ini berarti bahwa masih dapat dibagi dalam
triliyun. Ada rahasia di sini. Dan tidak ada yang tahu sejak dahulu
kala, jumlah setiap bagian yang ada di antara bagian-bagian lain yang di
antaranya ada waktu. Dan setiap waktu itu mengandung suatu kewajiban
yang satu dengan yang lainnya berbeda. Pikiran itu statis dan tidak
dapat bergerak. Tetapi jiwa itu mengalir dan bergerak. Jiwa itu dapat
masuk. Jiwa itu dapat dikemas tetapi tidak demikian dengan akal. Akal
bekerja di muka bumi, bukan untuk alam malakut. Hanya sedikit orang yang
dapat mencapai sisi jiwa di mana tidak ada kecemasan. Jangan
beranggapan bahwa darah satu orang sama dengan darah orang lain. Tidak!
Apa yang ada di dalam seseorang hanya satu.
Para dokter berkata,
“mirip” dan “anda dapat menggunakannya.” Tetapi jangan beranggapan bahwa
darah itu 100% cocok untuk orang lain. Tidak, tidak mungkin. Setiap
orang hanya satu. Allah SWT tidak pernah membuat duplikat. Tidak! Salah
satu Asma suci Allah SWT adalah al-Mubdi`u, yang berarti Dia menciptakan
dan ciptaan itu hanya satu dan unik. Tidak ada dua yang sama. Nama yang
suci itu memberikan ciri yang khas. Janganlah beranggapan bahwa Tuhan
Yang Mahakuasa menciptakan sesuatu seperti sebuah pabrik. Tidak!Pembuluh
darah di dalam badan kita, dan sistem saraf kita, bagaimana
dipertahankan? Dan siapa yang mengaturnya? Bagaimana aku ada dan hidup?
Bagaimana sistem pernafasan bekerja? Dan sistem pencernaanya? Bagaimana
mataku dapat melihat? Siapa yang merancang telinga kita pada tempatnya,
dan bukan di atas kepala? Bagaimana kalian bertanya? Bagaimana Allah
SWT? Lebih baik tanyakanlah, “Bagaimana aku?” Bagaimana organ luar dan
organ dalamku dirancang? Ribuan pertanyaan, bagaimana? Setanlah yang
membuat orang mengajukan pertanyaan yang tak patut seperti itu. Kalian
tidak dapat membayangkan keabadian. Manusia menggunakan akal mereka
dengan cara yang tidak selamat. Sadarlah akan keterbatasan kalian.
Janganlah angkuh. Kalian di sini untuk belajar sesuatu yang termasuk
keabadian. Janganlah mencoba mempelajari apa yang ada di sekeliling
kalian.
Pelajarilah Sang Perancangnya. Perenungan satu jam sama
nilainya dengan ibadah tujuh puluh tahun.Hadits: Pergilah ke negri Cina
untuk menuntut ilmu. Dengan kata-kata ini, Rasulullah SAW tidak
memaksudkan untuk mencari pengetahuan biasa yang dapat ditemukan di mana
saja. Tidak! Yang Nabi e maksud adalah pengetahuan yang tersembunyi dan
rahasia pengetahuan yang bukan untuk sembarang orang pula. (Pada waktu
itu negeri Cina adalah negeri yang terjauh dan tidak dikenal).Untuk
pengetahuan seperti itu kalian harus bertanya pada seseorang yang
mengetahui. Pergilah kepada orang itu.Quran: Ikutilah dia yang telah
mengorbankan hidupnya untuk-Ku.Wat-tabi` sabiila ansaaba ilayyaTanpa
menemukan seorang `Arifbillah (seseorang yang mengenal Allah SWT),
bagaimana kalian akan menemukan Ma`rifatullaah (Pengetahuan tentang
Allah SWT).
7. Hanya Allah SWT
Janganlah
berkata, “Aku dapat melakukannya.” Katakanlah, “Dengan kekuatan
Tuhanku, mungkin aku dapat melakukannya. Bila Dia mendukungku, aku
mungkin dapat berdiri. Dan bila Dia membantuku, aku akan berhasil.”
Dalam segala-galanya. Ketahuilah bahwa kalian bukan apa-apa. Sama sekali
bukan apa-apa. Bila kalian mengatakan, “Aku dapat melakukannya,” atau,
“Aku mampu melakukannya,” kalian seharusnya merasa malu. Siapa kalian?
Kalian bukan apa-apa. Bagaimana kalian dapat menyatakan hal itu,
astaghfirullaah! Seandainya salah seorang di antara kalian dianugerahi
semua kekuatan ummat manusia, tetap saja kalian bukan apa-apa. Atau
seandainya pun dianugerahi kekuatan dari seluruh makhluk, termasuk
makhluk surga, tetap saja kalian bukan apa-apa, dan tak dapat berkata,
“Aku dapat melakukannya.” Andai kalian diberikan kekuasaan dari jutaan
malaikat (yang salah satu di antaranya adalah Jibril u; yang mempunyai
600 sayap, dua di antaranya saja tidak cukup untuk dibentangkan dari
Timur hingga ke Barat), tetap saja kalian seharusnya merasa malu untuk
menyatakan, “Aku mempunyai kekuatan,” melalui samudera kekuatan-Nya yang
tak bertepi. Semuanya tidak berarti.
Mengapa kalian sombong, dan
karena apa kalian menyatakan bahwa kalian berkuasa, kuat? Apakah karena
mempunyai pakaian atau mobil? Kekayaan kalian atau harta kalian?
Mengapa kalian sombong? Kesombongan adalah ciri dari ego yang paling
buruk.Kalian ingin bersaing dan berkata kepada Allah SWT, “Aku juga
kuat.” Siapa kalian!? Menyadari bahwa kalian lemah dan bukan apa-apa
itulah yang memberikan kehormatan pada kalian. Walaupun hanya
menyatakan, “Wahai Tuhanku, aku tidak cukup kuat untuk memberikan
kepatuhanku,” atau “Aku begitu lemah untuk menjadi hamba-Mu; wahai
Tuhanku, ampunilah aku.” Hal itulah yang memberi kehormatan pada kalian.
Tanpa melakukan apa-apa, hanya minta maaf dan mohon pengampunan, maka
hal-hal tersebut akan memberikan lebih banyak kehormatan pada kalian,
daripada menyatakan memuja Allah SWT dan berbangga atas ibadah dan
penghambaan itu.
Hanya kerendahan
hati yang akan menyelamatkan kalian dari kesukaran, kesengsaraan,
masalah dan kesulitan. Bila kalian rendah hati, maka ampunan akan sampai
pada kalian, dan demikian pula dengan berkah. Kalian tidak pernah akan
menemui mata air di puncak gunung, tetapi kalian akan menemukannya di
dasar lembah. Semua hal buruk datang dari kesombongan dan semua kebaikan
tumbuh dari kerendahan hati. Kita begitu kecil, tidak saja secara
perorangan, tetapi juga secara kolektif. Kalau kita membayangkan dimensi
alam semesta, atau bahkan bila kita menggunakan kekuatan daya khayal
kita dan membayangkannya jutaan kali lebih besar, tetap saja kecil
karena tidak berarti dibandingkan dengan Keagungan Allah SWT yang
memiliki Keagungan yang tak terukur. Tidak dapat dinyatakan dengan angka
atau timbangan apapun. Ketika kita mengangkat tangan, kita harus
mengatakan, “Wahai Tuhan kami, kami demikian kecilnya dan Engkau
demikian agung. Engkaulah Yang Maha Agung dan Keagungan-Mu tidak
terbatas.”
Kalau ada batasannya, berarti Dia setara dengan
manusia biasa. Tidak ada ruang, jarak, ukuran ataupun titik terkecil
yang tercipta dapat menyatakan diri bahwa mereka ada dan dapat
mengatakan, “Aku di sini,” atau, “Aku mempunyai keagungan.” Tidak ada
tempat untuk makhluk dan ciptaan dalam Keberadaan Allah SWT.
Keberadaan-Nya meliputi semuanya. Jadi makhluk-makhluk, atom-atom,
galaksi-galaksi, alam semesta, tidak dapat berkata bahwa mereka memiliki
tempat, ruang, melalui Keberadaan Tuhan kita. Tidak! Tidak ada tempat
untuk apapun yang tercipta melalui Keberadaan-Nya. Quran: Dialah yang
Awal dan Dialah yang Akhir.Huwal awwalu wal aakhiruTidak ada sesuatu pun
yang dapat memasukinya dan berkata, “Aku ada di sini.” Tuhan Mahakuasa.
Grandsyaikh berkata, “Keberadaan kita bagaikan keberadaan kalian
melalui cermin. Kalian dapat melihat dan melihat diri kalian sendiri di
dalam cermin yang besar.
Tetapi apa yang kalian lihat tidak dapat
mengatakan bahwa dia ada, demikianlah keberadaan kalian.”Keberadaan
kalian tidak ada melalui cermin itu. Tidak mungkin! Karenanya kita
mengatakan bahwa kita amat kecil. Hal ini berlaku untuk kalian karena
kalian menyatakan keberadaan kalian. Tidak hanya itu, kalian juga
menyatakan bahwa kalian orang besar. Kalian tidak hanya mengatakan, “Aku
di sini,” tetapi kalian juga mengatakan bahwa kalian tuhan dan kalian
tidak mau mengatakan bahwa kalian seorang hamba. Bergabunglah dalam
penghambaan. Ketuhanan adalah bagi Dia yang keberadaan-Nya telah ada
sejak zaman pra azali sampai zaman azali. Datanglah dan katakan bahwa
kalian adalah hamba dari yang keberadaan-Nya abadi dan katakanlah,
“Wahai Tuhan kami, kami adalah hamba-Mu.”Keberadaan Ilahiah-Nya adalah
dari masa azali hingga pra azali; dan Kerajaan-Nya dan Kekuasaan-Nya
tidak pernah berakhir hingga ke keabadian.
Allaahu Akbar! Apapun
yang kalian lihat, sentuh dan meminta agar disimpan melalui keabadian
tidak berarti apa-apa. Allaahu Akbar! Keagungan-Nya meliputi masa pra
azali sampai masa azali dan Kebesaran-Nya adalah untuk
Keabadian-Nya.Siapa kalian? Kalian bukan apa-apa. Janganlah anggap
sebagai sesuatu. Sesuatu tidak berarti apa-apa. Jangan mengutarakannya.
Akuilah ketidakberartian kalian dan berusahalah membuat ego kalian agar
mengakui ketidakberartiannya. Sama sekali tidak berarti apa-apa.
Kemudian kalian akan mencapai kesempurnaan dan kepuasan. Kesempurnaan
yang sempurna dan kedamaian paripurna. Inilah hal terpenting yang dicoba
diajarkan oleh Khatamul Anbiya Rasulullah SAW kepada manusia.
Keberadaan-Nya dari masa azali hingga masa pra azali. Tidak ada yang
lain kecuali Dia. Dalam keberadaan yang ada hanyalah Allah SWT. Tak ada
yang lain. Wahidun Ahad (Yang Tunggal, Satu-satunya).
Tak ada
yang eksis kecuali Dia. Apalah kita ini. Kita bukanlah apa-apa.
Barangsiapa yang menyatakan keberadaan bagi dirinya sendiri, maka dia
telah menyekutukan Allah SWT (syirik). Dan karena kita tidak termasuk
dalam kelompok yang ada, Allah SWT tidak peduli bahwa kita akan
menyekutukannya. Karena pada dasarnya tidak ada apa-apa. Tetapi Allah
SWT suka bila hamba-Nya menjaga sopan-santun yang baik. Karena alasan
itu, syari`ah dan thariqat datang untuk meniadakan pengakuan itu dari
dunia ini. Sehingga orang tidak mengatakan, “Aku ada.” Karena kalian
tidak ada. Seratus tahun yang lalu tak satu pun di antara kita yang ada.
Dan setelah seratus tahun, tak seorang pun yang sekarang ada masih ada.
Di sana tidak ada, di sini pun tidak ada. Dan apa yang muncul di antara
dua ketiadaan juga tidak ada. Tinggalkan pikiran kalian, diri kalian,
dan semuanya sampai tetesan kalian bersatu dengan samudera (fana`
billaah).
Dengan kesediaan kalian, kalian dapat mengorbankan diri
dan raga. Jangalah mohon agar menjadi sesuatu, tetapi sebaliknya
mohonlah segala-galanya. Kebenaran muncul dan penciptaan menjadi
kenyataan. Ini terjadi dalam waktu kurang dari sekejap mata. Dan di
antara para Awliya, waktu untuk keberadaan ini laksana cahaya kilat. Dan
pemunculan kita sekarang ini adalah seperti itu. Itu akan segera
berakhir dan tidak ada lagi. Karena Allah SWT akan bertanya,Quran:Milik
siapakah kerajaan itu sekarang?Limanil mulkul yawma?Tetapi tak ada yang
menjawab. Allah SWT akan menjawabnya sendiri. Allah SWT, Yang Maha Esa,
al-Qahhar (Sang Penguasa).Dan Dia yang menguasai hamba-Nya melampaui
kematian akan menjawab sendiri melalui Dirinya sendiri, Kalian tidak
menjawabnya. Karena orang yang biasanya berkata, “Aku seorang ini,” atau
“itu,” tidak akan ada lagi. Mereka telah dikuasai. Mereka mendengar
tetapi tidak dapat menjawab. Dan bahkan yang lebih agung adalah bahwa
Dia tidak akan menjawab dengan berkata, “Itu milik-Ku.” Tetapi Dia
berfirman, Quran:Milik Allah SWT, Yang Maha Esa, Sang Penguasa.Lillaahil
waahidil qahhaar Juga ada suatu rahasia bahwa yang mewakili Dia, akan
menjawab.
Dialah
yang telah dijadikan wakil-Nya. Dialah yang kalau dia tidak ada, maka
Allah SWT tidak akan menciptakan seluruh makhluk. Para ulama mengatakan
bahwa Allah SWT yang memberikan jawaban tersebut, tetapi seolah-olah ada
seseorang yang menjawab. Dan siapakah dia? Yang telah Allah SWT hiasi
dengan Sifat-Sifat-Nya, dan mengangkatnya ke maqam al-mahmud. Dialah
yang menjawab, pasti dan sudah sepantasnya begitu. Bila sesuatu, bahkan
atom dibiarkan sendiri, dia tidak akan ada lagi. Bila diambil dari atom,
maka pengamatan Allah SWT (muraqaba) akan hilang. Karena keberadaan
sejati hanya bagi Allah SWT. Quran:Dan tak ada sesuatu pun yang setara
dengan Dia.Wa lam Yakun lahu kufuwan ahad Tak ada sesuatu yang setara
dengan Dia.
Keberadaan mutlak adalah untuk Allah SWT. Siapa lagi
kalau bukan Dia? Tak ada ruang untuk yang kedua. Hanya ada Allah SWT dan
tak ada siapa pun bersama-Nya. Anggapan kalian bahwa kalian ada, adalah
salah. Karena Allah SWT tidak menerima bahwa ada seseorang yang setara
dengan-Nya.Manusia telah menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak
perlu untuknya. Tanpa samudera, tak ada yang dapat berenang. Dan tanpa
lautan takkan ada ikan. Dan mana di antara kedua ini yang lebih baik?
Yang mempertanyakan (hal ini) adalah orang yang tidak berpikir! Sebuah
samudera adalah samudera dengan segala isinya, dan jalan untuk
mencapainya adalah melalui Kemurahan Allah SWT.
Berdiri di
hadapan cermin keabadian, dihiasi dengan eksistensi sejati, menatap pada
kenyataan diri, dalam Samudera Keesaan.Seekor ikan berkata, “Aku adalah
samudera, “ dan untuk berkata, “Aku di sini,” tanpa samudera, adalah
suatu pernyataan yang keliru. Astaghfirullaah!Semoga Allah SWT
menganugerahi kita pemahaman yang baik. Ada beberapa hal penting yang
harus dipahami. Bila kalian tidak memahaminya, kalian tidak dapat
diselamatkan dari kejahatan ego kalian atau dari Setan
8. Mencapai Allah SWT,Dengan bimbingan hakiki yang mewakili Nabi Muhammad SAW
Allah
SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk mengikuti jejak Sahabat-Nya dan
berada bersama mereka. Karena itu kita perlu berdekatan secara fisik
dengan orang-orang yang diberkahi, lalu hati kita akan dapat didekatkan.
Bila kalian tidak memasang salurannya, maka keran tidak akan mengalir.
Aliran mata air dapat mencapai kalian melalui saluran. Tanpa itu, air
tidak akan mencapai kalian. Jadi harus ada salurannya. Semua Nabi
termasuk Sayyidina Muhammad SAW membawa aliran surgawi dan rahmat ke
dalam jiwa kita. Karena itu, kita hendaknya selalu memelihara hubungan
dengan jiwa mereka yang suci dan murni (dari kebijakan surgawi).
Kalian
dapat mencapai mereka dan memuaskan dahaga kalian dari aliran rahmat
agungnya. Tanpa Awliya, kalian tidak dapat mencapainya. Allah SWT telah
membuat Awliya menjadi mata air rahmat-Nya. Barangsiapa yang mencapainya
akan hidup dan menjadi orang yang sungguh-sungguh hidup. Barangsiapa
yang mencapai Awliya, mereka menggapai kehidupan yang abadi. Bagaimana
kita mencapai Allah SWT? Begitu sulit! Tetapi bila kalian dapat
menggapai Wakil-Nya, berarti kalian bersama Allah SWT. Bilamana tidak
mencapai Awliya, sukar untuk mendapatkan berkah. Ada berkah biasa saja
yang sampai pada semua orang (juga pada mereka yang bukan mukmin, kalau
tidak mereka tidak akan ada), tetapi bila kalian ingin lebih dekat
dengan Allah SWT kalian memerlukan berkah yang lain. Barangsiapa yang
tidak patuh, akan kehilangan hidupnya yang mahal dan menyia-nyiakan
waktunya yang berharga.Untuk orang yang diberi kuasa, hal tersebut tidak
perlu ditunjukkan, karena pada dasarnya dia selalu bersama Syaikhnya.
Dia
mempunyai hubungan semacam telepon dengan Syaikhnya untuk mengetahui
apa yang bermanfaat bagi dirinya. Tidak ada hubungan dengan keinginan
kita sendiri, tetapi semua itu adalah kemauan Sang Syaikh yang
diambilnya dari hadirat Nabi e yang selalu bersama Allah SWT. Muraqaba
(Pengamatan Penuh Perhatian atau Kewaspadaan)Hamba yang memohon mencapai
Hadirat Ilahiah Allah SWT atau Rasulullah SAW dan Syaikh hendaknya
selalu memelihara perhatiannya yang ditujukan kepada Syaikh. Perhatikan
selalu Syaikh kalian, karena dia selalu memelihara kalian.
Dia
tidak pernah meninggalkan kalian. Menunjukkan perhatian berarti kalian
memahami bahwa Syaikh selalu bersama kalian da bahwa dia selalu
memperhatikan kalian. Murid tidak pernah sendirian. Katakan, “Ya Allah
SWT, jangan tinggalkan aku sendirian dengan egoku.” Bila murid tidak
bersama Syaikhnya, maka dia bersama egonya dan Setan. Dan ego itu penuh
dengan tipu muslihat. Bila murid tetap memperhatikan Syaikhnya (satu
menit, beberapa lama atau selama mungkin), Syaikh akan bersamanya dan
dalam setiap situasi, Syaikh akan mendukungnya. Perhatian akan
mendatangkan Madad (pertolongan) dan bila kalian memutuskannya maka
dukungan Syaikh akan terputus pula.
Syaikh mendukung orang yang
berjalan menuju Allah SWT (sama seperti mobil mengisi tangkinya pada
pompa bensin sebelum meneruskan perjalanannya). Dan orang yang
benar-benar yang telah diberi kuasa mempunyai maqam sedemikian hingga
kalian dapat mencapai Allah SWT. Orang itu mengambil sesuatu dari Syaikh
yang mengambilnya dari hadirat Nabi Muhammad SAW yang menerimanya dari
Hadirat Allah SWT. Jika kalian memutuskannya, kalian akan ditinggalkan
sendirian dan kalian seperti sebuah rekorder yang kehabisan baterai.
Tetapi bila kalian didukung oleh sebuah kabel, maka kalian tidak pernah
akan terputus atau berkurang dukungannya. Selalu akan berjalan. Untuk
berapa lama kalian ingin memelihara ego kalian?Memperhatikan Syaikh
adalah salah satu di antara hal yang paling penting sehingga kalian
selalu bersama Syaikh dan agar kalian dapat mendekati hadirat Nabi
Muhammad SAW. Kemudian kalian dapat memperhatikan Nabi Muhammad SAW dan
kalian dapat melihat bahwa Nabi Muhammad SAW memperhatikan kalian dan
kalian memahami makna ayat Quran,Dan Rasulullah SAW berada di antara
kalian.
Fiikum rasuulallaahBeliau selalu ada.Bila tidak ada
kewaspadaan (muraqaba), kalian tidak akan melihat atau merasakan
sesuatu. Muraqaba membuat murid dapat mendengar sesuatu dari Syaikhnya
dan dia dapat melihat dan memperhatikan. Dan kalian dapat melihat
realitas Syaikh yang kekuasaannya meliputi seluruh dunia (bila dia
adalah Syaikh sejati). Tidak ada batasan. Tidak! Tidak, bila kekuasaan
yang diberikan kepadanya secara resmi berasal dari Nabi Muhammad SAW.
Kekuasaannya selalu ada, di setiap tempat. Di daratan maupun di lautan.
Ke mana pun kalian pergi, dia selalu ada. Dan bila kalian mempunyai
hubungan yang baik, pertama-tama kalian akan mendengar (seperti semacam
telepon ilahiah kepada Syaikh) dan dia akan menunjukkan jalan dengan
cara yang akan dia tunjukkan. Setelah itu bila muridnya meningkat
maqamnya, murid itu akan juga melihat siapa yang akan menuntunnya dengan
kata-kata. Ini adalah tingkat tertinggi (dari muraqaba murid) sampai
dia meningkat ke perhatian Nabi Muhammad SAW, bila dia dapat mendengar
sampai murid itu meningkat lebih tinggi dan dia dapat menemui Nabi
Muhammad SAW.
Pada tingkat ini,
yang termulia dari semua yang suci biasanya berkata, “Bila kita tidak
memandang Nabi Muhammad SAW walau hanya sekejap mata pun dan bila beliau
terputus dari hadapan kita, maka anggaplah bahwa kita bukan seorang
Muslim lagi.” Karena kalau manusia bersama egonya (lebih mementingkan
egonya) maka dia bukanlah seorang Mukmin (tidak beriman). Kecuali dia
mendekati Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dan Nabi-Nabi lainnya, hubungan
akan diputuskan dan yang diabadikan hanyalah egonya sendiri. Dia telah
membuat dirinya menjadi budak dari egonya sampai mereka akan mengatakan
tentang dirinya,Quran:Apakah kalian melihat orang yang telah menjadikan
egonya sebagai Tuhannya? Ara-ayta manit-takhadza ilahahu hawaahuDan dia
tidak lagi akan memisahkan apa yang halal atau haram dan dia berkata,
“Aku bebas. Semua yang ingin kulakukan, akan dapat kulakukan.”Oleh sebab
itu, perhatian murid terhadap Syaikh adalah suatu hal yang terpenting
untuk memperbaiki diri dalam perjalanannya ke jalan yang benar. Kalau
tidak mesinnya mati dan dia akan berhenti di tengah jalan tanpa
bergerak. Dan bila dia bersikeras tidak mau memikirkan Syaikhnya maka
dia akan dibiarkan di tempat itu. Ada beberapa titik yang peka yang
telah diintervensi oleh Setan dan kaki tangannya untuk menipu
orang-orang yang sedang dalam perjalanan ke jalan yang benar. Mereka
mengatakan bahwa apa yang dilakukan orang tersebut adalah syirik.
Tidak
mungkin hal ini syirik atau kufur. Orang ini memiliki pemahaman tentang
bagaimana mencapai jalan yang benar. Muraqaba adalah untuk orang yang
sedang dalam perjalanan dan harus selalu dilakukan. Sampai dia mencapai
Hadirat Ilahi. Setelah itu dia akan menjadi orang yang mencapai jalan
itu dan di sana tidak tersisa lagi kecemasan akan duniawi atau tentang
akhirat kelak. Dia akan berada dalam kekekalan. Ini adalah ceramah yang
terperinci dan berat dan tidak ada seorang pun pada saat ini di antara
orang-orang yang mempunyai wewenang yang boleh membicarakan hal ini,
kecuali dari perwakilan Grandsyaikh. Thariqat mempunyai adab dan
ditujukan untuk menuntun orang ke tingkat adab tertinggi. Menjadi murid
sejati berarti menjadi orang yang diterima dalam hadirat Nabi Muhammad
SAW dan dalam Hadirat Ilahi yang suci. “Ya Allah SWT, anugerahilah lebih
banyak kemuliaan dan kehormatan kepada Kekasih-Mu.”Barangsiapa yang
tidak berdzikir, tidak memiliki cahaya. Dan yang tidak memiliki cahaya
adalah buta. (Jadi tabir tidak dapat disingkirkan).FanaBila seorang
murid ingi mewakili Syaikhnya, dia harus menghilangkan kepribadiannya
dan memasuki kepribadian Syaikhnya. Jika masih ada yang tersisa dari
dirinya maka dia tidak mewakili Syaikhnya. Selesai!Barangsiapa yang
menyatakan keberadaan di samping keberadaan Syaikh, tidak dapat mewakili
Syaikh tersebut dan Syaikh pun tidak dapat mewakilinya. Tidak
mungkin!Di samping itu, bila seseorang berkata bahwa dia mewakili Nabi
Muhammad SAW, hal itu tidak mungkin; kecuali dia telah menyatu (fana) ke
dalam kepribadian Nabi Muhammad SAW.Hanya ada satu Muhammad SAW. Saya
Muhammad SAW, kalian adalah Muhammad SAW. Dia menjadi satu. Bila kalian
menjadi Muhammad SAW, berarti kepribadian kalian menjadi hilang. Kalian
membuat kepribadian kalian hilang agar Nabi Muhammad SAW muncul.
Rasulullah
SAW adalah penjelmaan kebenaran dan bila Rasulullah SAW tidak
melenyapkan kepribadiannya, maka Allah SWT tidak akan menjelma dalam
dirinya. Al-Awwalu, al-Akhiru, az-Zhaahiru, al-Baathinu, Yang Pertama,
Yang Terakhir, Yang Nampak dan Yang Tersembunyi.Dia adalah Yang Maha
Mewujud. Dan melalui siapa Dia termanifestasi? (atau dengan siapa?)
Melalui matahari atau bintangkah? Melalui dunia? Atau melalui binatang?
Para malaikat? Para jin? Dengan atau melalui siapa Dia termanifestasi?
Dia termanifestasi melalui Nabi Muhammad SAW, lalu Nabi Muhammad SAW
menghilang sehingga Allah SWT menjelma dalam dirinya. Nabi Muhammad SAW
telah melenyapkan dirinya sehingga tidak ada yang tersisa darinya. Lalu
Allah SWT termanifestasi dalam diri Nabi Muhammad SAW.Dan bila tidak ada
cermin untuk memantulkan gambaran kalian, maka kalian tidak akan
nampak. Contohnya, bila kalian dalam rumah di mana tidak ada cermin maka
kalian tidak akan kelihatan. Alam semesta, mulai dari yang terendah
hingga yang tertinggi tidak akan nampak kalau tidak ada cermin
Rasulullah SAW. Ketika Nabi Muhammad SAW sampai di Sidratul Muntaha
(Pohon Lote terjauh, batas Surga ketujuh) terdengarlah suara yang
berseru kepada beliau, “Wahai Muhammad SAW, masuklah…”Dan Nabi Muhammad
SAW berseru kepada Jibril u, “Ikutlah bersamaku.” Dan Jibril u berkata,
“Ya Muhammad SAW, bila aku melewati perbatasan ini, walau hanya sehelai
rambut, aku akan terbakar karena cahayanya.”Lalu ada pertanyaan, “Siapa
kamu?” dan beliau menjawab, “Engkau Ya Tuhanku.” Selesailah. Tidak ada
lagi dua. Hanya satu. Yang tinggal hanya Allah SWT dan Muhammad SAW
menjadi cermin untuk penampakkan semua makhluk. Dari yang terkecil
hingga yang terbesar. Pada kenyataannya, mi’raj (perjalanan) adalah
kekal (Quran mengatakan demikian). Tidak terjadi dalam kurun waktu
tertentu, tetapi terjadi sepanjang hidup Nabi Muhammad SAW. Semua itu
terjadi sebelum terciptanya waktu dan ruang dan keberadaan seluruh dunia
muncul melalui cermin tersebut. Dan seandainya cermin ini diselubungi
oleh sesuatu, maka semuanya akan lenyap. Menjadi satu dengan ciptaan
harus melalui tahapan.
Pada tingkat yang terakhir tidak akan
tersisa identitas pribadi dan kalian akan menjadi cermin dan menjadi
pewaris Nabi Muhammad SAW. Jadi inilah penuntun sejati. Yang lainnya
menipu orang. Dia mengatakan, “Pandanglah dinding. Tetapi tidak ada
cermin di situ, hanya sebuah dinding.” Dia adalah seorang pembohong!Kita
memohon kepada Allah SWT agar kita dapat lebih dekat dengan orang yang
diberkati, sehingga mereka dapat menembus diri kita. Berkat dari Allah
SWT tergantung pada kedekatan kalian pada seorang Wali. Bila hati kalian
sibuk padanya selama 24 jam, maka kalian akan diberkati selama 24 jam.
Bila kalian setengah-setengah maka kalian hanya mendapat berkah selama
setengah hari dan selebihnya akan terputus. Kita hendaknya memohon dari
para Awliya suatu benteng kekuatan. Melihat dengan bijaksana. Bila
kalian tidak hati-hati, maka Setan dan teman-temannya akan membawa
kalian ke kedudukan yang lebih buruk. Selalu berada bersama
sahabat-sahabat Allah SWT, bukan dengan ego kalian. Dengan berkah
mereka, kalian dapat mencapai Tuhan kalian dan Pertolongan-Nya memang
diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya.
9. Kenalilah Ego Kalian
Semoga
Allah SWT tidak meninggalkan kita pada ego kita yang kotor. Waspadailah
ego kalian. Dia merupakan musuh terbesar kalian yang memotong jalan
kalian menuju Allah SWT. Dia berkata, “Layanilah aku, merunduklah
padaku,” dan “tinggalkan segala kemauan dan keinginanmu kecuali yang
ditujukan untukku. Akulah segalanya dan engkau adalah budakku.”Ibadah
dan puasa adalah untuk mengenyahkan ego kalian. Untuk melemahkannya,
kemudian lenyap. Karena selama ego kalian memberi perintah dan kalian
mematuhinya, kalian tidak dapat meraih apapun dari Hadirat Ilahi. Hanya
ada satu Sultan. Dan kalian pastilah hamba-Nya.
Thariqat adalah
suatu pelatihan untuk mencapai akhlak yang baik. Kalian harus melupakan
dan memerangi ego kalian, lalu terimalah dan bersuka cita dengan kemauan
Tuhan kalian. Jangan pernah lalai dalam mengagungkan Tuhan kalian,
kalau tidak kalian akan terbelenggu dengan ego kalian yang kotor itu
(bagaikan singa dalam kurungan). Ingat untuk setiap saat kalian lalai,
maka kalian hanya menerima kehancuran atau hukuman. Walaupun hanya
sekejap, akan datang kutukan atas kalian. Semua orang amat ramah pada
egonya. Mereka mengatakan, “Apa yang engkau perintahkan? wahai egoku,
wahai sultanku. Apapun yang engkau inginkan, akan kusediakan bagimu.
Apapun keinginanmu. Aku adalah hambamu dan engkau adalah sultanku.”Dan
pada akhirnya ada mayat dengan bau yang teramat busuk.Ego itu adalah
seorang dungu, tetapi dia memperkenalkan dirinya sebagai orang yang
sangat berkuasa. Ego mengatakan, “Engkau harus mematuhiku, aku tidak
suka sekutu apapun. Aku yang pertama dan juga yang terakhir bagimu.
Semua kehormatan dan pujian harus diberikan kepadaku.”Kebanyakan manusia
itu pemalas dan selalu menuruti egonya (yang paling malas di antara
semua makhluk). Sosok fisik kalian tidak dapat meraih kebesaran dunia,
tetapi lain halnya dengan sosok spiritual kalian. Dia dapat meraihnya,
bila kita terus memberinya kata-kata surgawi.
Dari
semula sejak Allah SWT menciptakan nafsu kita, Allah SWT berfirman,
“Majulah,” dan sang ego malah mundur. Itu adalah tabiatnya yang tidak
pernah menerima perintah Tuhannya. Allah SWT memberikan kehormatan pada
manusia untuk menjadi hamba-Nya, tetapi ego selalu menghalangi kalian
untuk menaati Tuhan kalian. Setiap Nabi telah membawa metode dari Allah
SWT untuk melatih ego kita agar mengatakan, “Wahai Tuhanku, aku berserah
pada-Mu.” Tetapi ego kalian mengatakan kepada Allah SWT, “Tidak!” dan
ketika Allah SWT menanyakan ego kalian, “Siapa engkau?!” Ego menjawab,
“Aku adalah aku, engkau adalah engkau. Engkau ya engkau, aku adalah
diriku sendiri.” Jadi Tuhan Yang Mahakuasa memerintahkan agar dia
dimasukkan ke dalam neraka panas selama 1000 tahun, lalu mengeluarkannya
dan pertanyaan yang sama diajukan. Dia menjawab, “Engkau ya engkau, dan
aku masih yang sama.” Lalu Tuhan memerintahkan agar dia dimasukkan ke
dalam neraka dingin selama 1000 tahun, dan setelah itu Allah SWT
bertanya lagi, “Siapakah engkau?” tetapi jawabannya masih tetap sama
seperti sebelumnya.
Lalu ego dimasukkan ke dalam lembah kelaparan
selama 1000 tahun, dan sekali lagi dia dipanggil dan ditanya, dan kali
ini dia menjawab, “Engkau adalah Tuhanku, dan aku adalah hamba-Mu.”Ego
selalu berkata, “Aku mempunyai sifat ketuhanan, tetapi ketuhanan hanya
untuk Allah SWT. Kita semua adalah hamba, tetapi kita tidak pernah
mengakuinya!Nabi e membawa perintah Allah SWT untuk berpuasa. Lalu ego
muncul dan berkata, “Aku tidak akan mengaku lagi sebagai Tuhan di
hadapan-Mu. Aku adalah hamba-Mu yang lemah dan Engkau adalah
Tuhanku.”Barangsiapa tidak dapat mengendalikan dirinya adalah buruk
sekali dan berbahaya. Berpuasa melatih kalian untuk mengontrol ego
kalian. Sehingga dia akan mendengarkan kalian. Bila kalian mengatakan,
“Kerjakanlah,” maka dia akan mengerjakannya. Atau bila kalian
mengatakan, “Berhenti!”, ego akan berhenti. Oleh sebab itu, sejak awal
hingga akhir puasa merupakan pilar terpenting dalam penghambaan. Tanpa
puasa, tak seorang pun dapat menjadi hamba sejati, karena ego kalian
selalu menang. Ego selalu memperalat kalian dan berkata, “Turuti aku.”
Kendalikanlah diri kalian dan cobalah untuk mengendalikan ego kalian.
Semoga Allah SWT mengampuni kita dan memberi kita kekuatan dan kemampuan
untuk mengendalikan ego kita.
Bila Allah SWT memerintahkan kita
untuk mengambil selembar bulu atau setangkai bunga lima kali sehari di
dalam masjid atau dari suatu ruangan ke ruangan lainnya, ego akan tetap
keberatan dan berkata, “Ini sulit,” dan “Apa gunanya?”Ego kalian membuat
kalian ketakutan. Ego itu mengatakan, “Aku tidak dapat mengendalikan
amarah.” Untuk menelannya pada awalnya memang sukar, tetapi bila kalian
kukuh dengan niat kalian untuk menelannya, maka pada akhirnya kalian
akan bahagia. Kalian akan berkata, “Betapa menyenangkan dapat menahan
amarahku yang begitu merugikan.”Allah SWT meminta agar kita naik dari
tingkat keduniaan ke tingkat Surgawi.
Ego menyukai keduniaan dan
bukan hal-hal spiritual (seperti halnya malam hari tidak mendapat
manfaat dari matahari).Palingkan badan kalian menghadap kiblat dan jiwa
kalian menghadap langit (Allah SWT). Nikmat yang paling utama dari Allah
SWT adalah bahwa kalian dapat memasuki Hadirat Ilahiah-Nya yang suci.
Inilah puncak dari segala keinginan dan harapan kita. Mohonlah agar ego
kalian dihilangkan bersama gangguannya. Berhentilah memohon kenikmatan
duniawi.Allah SWT mengetahui bila kita menghabiskan kekuatan fisik kita
untuk sesuatu yang bukan Dia, melainkan untuk kesenangan ego kita.
Walaupun kita telah melakukannya seharian, ego kita tetap tidak merasa
puas. Sebanyak kalian berbuat untuk ego kalian, sebanyak itulah beban
yang kalian tanggung menjadi berat.Tak terhitung sudah kita berbuat
untuk ego, namun dia berkata, “Ahh! Apa yang kau lakukan untukku?”Bahkan
bila kalian bekerja 24 jam sehari untuk memuaskannya, tetap saja ego
kalian berkata bahwa kalian seorang pemalas.Jika setiap orang memberikan
Allah SWT sebanyak apa yang diberikan kepada egonya, maka mereka akan
mengangkasa.
Kalian lebih dari sekedar budak bagi ego kalian,
tetapi dia akan mengatakan bahwa kalian tidak peduli padanya. Adalah
sangat penting untuk mengetahui bahwa ego kalian tidak akan pernah ridha
atas diri kalian.Tetapi bila kalian melakukan hanya sebagian kecil dari
apa yang kalian lakukan terhadap ego kalian, untuk Allah SWT, maka Dia
akan memberi kalian kebahagiaan, kepuasan dan harapan melalui hati
kalian; yang kemudian akan menyelimuti tubuh kalian. Itu berarti tubuh
kalian tidak akan pernah mati atau menjadi debu. Di dalam kubur tidak
pernah berbau busuk dan kalian akan sampai pada hari perhitungan dengan
jasad yang utuh seperti ketika kalian masih hidup di dunia. Yang lain
tidak akan mengalaminya. Akan terlihat siapa yang merupakan mukmin
sejati dalam penghambaan terhadap Tuhannya dan siapa yang menghamba pada
egonya. Barangsiapa yang menghabiskan kekuatan hidupnya untuk
penghambaan Ilahi, dia akan dimuliakan.
Grandsyaikh mengatakan
bahwa manusia biasanya memohon untuk mewujudkan diri sendiri atau
menghilangkannya. Ini adalah ringkasan dari semua syari`ah (hukum
surgawi). Perhatikanlah hal ini. Setiap orang melakukan salah satu di
antaranya. Membuat egonya tumbuh lebih besar atau menghilangkannya.
Mewujudkan keberadaan diri sendiri atau menghilangkan keberadaannya
sendiri.Setiap ego senang mewujudkan keberadaannya dan menggunakan
segala kesempatan untuk mewujudkan keberadaannya seraya berkata, “Aku di
sini.” Pilihan lainnya adalah menghilangkan keberadaan diri sendiri.
Tetapi kebanyakan orang, katakanlah 99 dari 100 orang ingin mewujudkan
keberadaannya.Allah SWT mengharapkan hamba-hamba-Nya agar mereka
menghilangkan keberadaan mereka (fana’ al-Wujud).Kalian harus memilih
antara keduanya.
Berada dengan kebinatangan kalian atau dengan
Tuhan kalian. Barangsiapa yang mewujudkan egonya dapat terbuang bersama
sampah. Dia tidak berguna. Menurut kalian, mengapa tak seorang pun yang
datang ke thariqat?!Tinggallah bersama diri kalian sendiri. Tetapi
kalian tidak dapat memasuki hadirat yang sejati.Quran:Sesungguhnya
mereka yang takut pada Tuhan berada dalam Surga, dengan sungai-sungai
yang mengalir, dalam keadaan ikhlas, dalam Hadirat Sang Raja Yang
Mahakuasa.Innal muttaqiina fii jannaatiw wa naharin fii maq`adi shidqin
`inda maliikim muqtadirAl-Muqtadhi, Yang Maha Berkuasa, Asma Allah SWT
ini mempunyai makna yang tidak terjangkau, bahkan oleh seluruh Nabi,
atau melalui kekuatan seluruh Awliya dan Jinn. Barangsiapa yang
memanifestasikan dirinya di hadapan Syaikh, juga akan memanifestasikan
dirinya di hadapan Rasulullah SAW, dan juga di hadapan Allah SWT, yang
mana hal itu adalah tidak mungkin.
Di depan pintu, tak ada yang
mengizinkan kalian masuk. Berapa banyak orang yang meninggal bersama
egonya dan dikubur dengan kebinatangannya?Bila kalian setuju untuk
meninggalkan ego kalian, Grandsyaikh akan mengatakan, “Selamat datang di
thariqat kami.”Untuk memasuki hadirat Nabi-Nabi yang suci, kalian wajib
meninggalkan ego kalian. Menurut kalian, untuk apa kalian berdzikir,
menjaga awrad kalian, shalat di malam hari dan berpuasa di siang hari?
Tetap saja Setan dan ego yang kotor menunggangi kalian di setiap langkah
yang kalian ambil. Dia berkata, “Aku di sini, Aku di sini, Aku di
sini.” Dengan demikian kalian berada di level terendah. Perwujudan
(Itsbat) dan Menghilang (Ifna`)Murid harus memilih salah satu di antara
keduanya. Bilamana dia meninggalkan egonya, dia akan bersama Syaikhnya,
dengan Nabi Muhammad SAW dan bersama Allah SWT.
Pada manusia
terdapat ego, nafs. Binatang juga mempunyai nafs, tetapi nafs mereka
hanya untuk mengendalikan diri mereka sendiri dan keturunannya. Nafs
binatang digunakan sebagai insting. Tanpa itu mereka tidak akan makan.
Keinginan untuk makan, minum dan meneruskan spesiesnya berasal dari
nafs.Nafs merupakan ujian bagi ummat manusia, agar mereka dapat meraih
maqam yang tinggi, (atau tidak). Barangsiapa yang menentangnya, dia akan
meraih maqam yang lebih tinggi. Ada sesuatu yang dapat diperoleh.
Setiap orang hendaknya memohon lebih banyak kekuatan untuk menyelamatkan
spiritualitas dan jiwanya dari kekangan egonya. Ego itu menyerang sosok
spiritual kita dan tidak pernah membiarkannya agar mendapat dukungan
surgawi atau untuk mencapai tingkat mukmin sejati. Oleh sebab itu setiap
saat kita harus memohon dukungan, dan santapan bagi spiritualitas
kita.Thariqat Naqsybandi kita tidak untuk setiap orang, karena tidak
setiap orang dapat menjalankannya.Untuk menjadi seorang Naqsybandi,
kalian harus memerangi dan menghancurkan ego kalian; dan menjadikannya
nol.
Bila setiap orang mampu mengendalikan ego mereka, mereka
akan dipanggil, “Mari, datanglah.”Orang yang tidak berakal memaksa pergi
menemui Sultan dengan keledainya. Kalian tidak dapat melakukan hal itu!
Kalian harus meniggalkan nafs kalian. Ketika kalian sudah dapat
mengatakan bahwa keberadaan kalian telah lenyap, maka kalian boleh
pergi. Jutaan orang mengaku bahwa mereka adalah Naqsybandi, tetapi bila
kalian mengusiknya sedikit saja, mereka akan menendang kalian. Bila
kalian mendekatinya dari belakang atau dari depan, mereka akan menendang
dan menggigit! Jika kalian tidak meninggalkan keledai kalian, kalian
tidak dapat menjadi Naqsybandi, yang mempunyai disiplin ketat, lain
tidak. (jadi kalian belum berada di sana).
Bila kalian mewakili
nafs kalian, tak ada yang dapat diambil dan kalian tidak lain akan
dikirim ke kandang, bersama kuda dan keledai yang menghentak-hentakkan
tanah dan menggerakkan kepala-kepala mereka. Janganlah menghantam orang
lain. Jangan berdebat atau berkelahi dengan orang lain, atau mencampuri
urusan orang lain. Kendalikanlah nafsu kalian sendiri dan jangan katakan
bahwa kalian lebih baik daripada orang lain. Barangsiapa mengeluarkan
kata-kata itu, maka tempatnya adalah di kandang.Kalian harus menerima
semua orang. Macam apapun. Allah SWT telah menciptakan menurut
Kehendak-Nya dan Dia dapat menciptakan setiap orang dengan cara apapun.
Kalian harus menghormati Pencipta kalian dan menyukai apapun yang Dia
ciptakan. Allah SWT menyukainya dan menciptakannya, jadi kalian harus
berkata bahwa kalian juga menyukainya. Kalian harus mengendalikan nafs
kalian. Kalian tidak tahu berhadapan dengan siapa dan rahasia-rahasia
apa yang mereka miliki. Bila seseorang terikat pada nafs-nya, dengan
mudah kita dapat melihat sisi buruk mereka. Tetapi lupakanlah, dan
lihatlah mutiara di kedalamannya. Jangan hanya melihat sisi buruknya dan
melihat realitas dari nafs.
Ingatlah mutiaranya.Jangan berkata
bahwa kalian tidak suka pada seseorang. Bila kalian perhatikan dengan
seksama, kalian mempunyai sifat-sifat yang sama. Allah SWT akan
berfirman, “Engkau menolak hamba itu, padahal engkau mempunyai
nilai-nilai yang sama.”Kalian menolak, tetapi bahkan kalian tidak dapat
menghilangkan hal-hal yang sama itu dari diri kalian. Sibukkan diri
dengan mencari kebaikan dalam setiap orang. Dengan demikian, jalan
menuju Allah SWT menjadi semakin dekat dan lebih pendek. Kalian dapat
mencapai-Nya. Pintu-pintu akan dibukakan untuk kalian. Bila tidak,
kalian akan tetap bersama nafs kalian.Bila Allah SWT tidak memberi nilai
pada orang itu, Dia tidak akan menciptakannya.Tidak baik untuk mencari
keburukan seseorang dan membeberkannya. Hal ini tidak membuat kalian
bebas dari nafs kalian. Jangan beranggapan bahwa kalian lebih berharga
di hadapan Allah SWT.Semua orang berseteru, tidak menyukai satu sama
lain, cemburu pada orang lain, atau saling bermusuhan.
Padahal
mereka semua sama saja.Jangan biarkan nafs kalian memimpin. Mereka akan
menjerumuskan kalian ke dalam got untuk menjadi tikus. Semua Nabi
mengundang orang agar menjalani hidup yang bersih dan terhormat. Nafsu
kalian seperti tikus yang berkata, “Apa yang kami lakukan dalam air yang
bersih? Tempat kami di comberan.”Masyarakat abad ke dua puluh menentang
para Nabi, khususnya pada Nabi yang terakhir, karena beliau mengundang
orang ke perairan yang bersih.Semua orang menganggap dirinya berada di
atas, tidak berpijak pada tanah. Mereka mengklaim, “Aku lebih tinggi
daripada kalian.” Lalu yang lain mengatakan, “Tidak, aku yang lebih
tinggi daripada kamu.” Keduanya bicara melalui egonya saja. Dan manusia
di dunia ini saling berkompetisi di antara mereka sendiri, agar lebih
tinggi dalam urusan duniawi. Allah SWT sama sekali tidak suka akan hal
ini. Tidak. Dia suka bila kita saling berlomba untuk mendekatkan diri
dengan Hadirat-Nya.Kehidupan sederhana memuaskan jiwa kita.Kita
hendaknya berbahagia dapat tidur di atas lantai. Kita hendaknya
berbahagia dalam kebersamaan.
Kita hendaknya berbahagia bisa
berjalan. Dan kita hendaknya juga berbahagia dengan apa yang kita lihat
pada orang lain. Saya berusaha untuk mengubah kekuatan dari ego kalian
menjadi kekuatan spiritual kalian. Pada dasarnya ego kita bukan untuk
merugikan diri kita sendiri. Bukan. Ego itu bagaikan suatu kabel listrik
telanjang. Dia dapat melukai kalian. Kalian tidak dapat menyentuhnya
atau menggunakannya. Karena itu kalian kehilangan kesempatan yang telah
diberikan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Bila kabel itu diberi pelindung,
kalian dapat menyentuh kabel itu. Jika kalian bertanya, “Mengapa kawat
yang berbahaya itu ada di dalam?” dan bila kalian mengeluarkan kawat itu
dari plastik pembungkusnya maka kawat itu tidak berguna lagi dan kalian
telah kehilangan daya yang besar itu. Ego kita adalah anugerah yang
besar dari Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa ego
itu merupakan kuda yang dapat kalian tunggangi ke manapun kalian ingin
pergi. Dia dapat membawa kalian ke titik ambang tertinggi dari
penciptaan, tetapi kalian bertanya, “Mengapa kita diberi ego?”Bila kita
tidak mempunyai ego, kita akan seperti malaikat. Tetapi Tuhan Yang
Mahakuasa menciptakan suatu makhluk baru yang 100% berbeda dengan para
malaikat (untuk alasan, maksud dan kebijaksanaan tertentu). Jadi Dia
menciptakan Adam AS dan memberinya ego. Bila Nabi Adam AS tidak diberi
ego, dia akan tetap seperti malaikat. Dan tanpa ego, tanpa kuda itu,
kalian tidak dapat meraih kehormatan yang telah dianugerahkan oleh Allah
SWT kepada makhluk yang mempunyai ego. Itulah suatu kebijaksanaan besar
yang hendaknya dipahami.Allah SWT berfirman, “Gunakan ego kalian dan
datanglah kepada-Ku.”Ketika Abu Yazid al-Bistami k sampai pada Hadirat
Ilahi dan mohon agar dapat masuk, Allah SWT berkata, “Wahai Abu Yazid k,
tinggalkan egomu dan datanglah kepada-Ku.” Ini berarti bahwa tujuan
dari pemberian ego itu adalah agar kalian dapat meraih tingkat tertinggi
dari tingkat terendah. Bagai pesawat yang terbang membawa seseorang ke
tempat yang ingin dituju.
Dan bila pesawat terbang itu membawa
kalian ke Jerman, kalian tidak dapat meminta agar pesawat itu membawa
kalian ke tempat tidur. Tidak bisa! Pesawat itu berkata bahwa kalian
harus turun dan berjalan ke sana. Pesawat itu berkata, “Aku tidak dapat
melakukannya. Batasku berakhir di sini. Pergilah dan tinggalkan aku.”
Jadi setiap orang yang ingin sampai ke Hadirat Ilahi harus menggunakan
egonya sebagai tunggangannya. Tetapi bila kalian memohon untuk memasuki
Hadirat Ilahi Rabbi, maka Dia akan berkata, “Tinggalkan kudamu di luar,
lalu masuklah.”Kuda itu ibarat ego kalian. Kalian tidak dapat memasuki
istana kerajaan untuk menghadap Raja dengan kuda kalian. Tidak bisa!
Bila kalian dapat menggunakan ego kalian, maka ego itu bisa menjadi
hamba kalian untuk mencapai Hadirat Ilahi. Ketika sudah sampai,
keberadaannya tidak penting lagi dan kalian dapat menyuruhnya untuk
kembali. (Seperti pesawat yang akan membawa penumpang yang baru). Ego
merupakan makhluk yang paling liar dan lalai yang pernah diciptakan. Dia
memiliki sifat-sifat yang paling buruk, yang mewakili seluruh binatang
dalam dirinya.
Binatang yang hidup dekat dengan manusia dan
binatang dari hutan rimba serta binatang buas dan menakutkan lainnya.
Sifat-sifat mereka semuanya disatukan dan diberikan kepada ego kita.
Tidak ada makhluk yang lebih kuat daripada ego, namun tak ada makhluk
yang lebih berguna dibandingkan ego kita. Ego itu dapat membawa kita
dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi. Ya, dia memang sangat
berbahaya dan kuat; dan pekerjaannya sangat penting. Tak ada sarana lain
yang dapat membawa ummat manusia dari tingkat terendah ke tingkat yang
paling tinggi. Allah SWT telah menciptakan ego dan memberikannya kepada
manusia. Tetapi Allah SWT tidak pernah menciptakan sesuatu tanpa
kebijaksanaan. Allah SWT berfirman, “Aku telah menciptakan anak-anak
Adam AS agar menjadi kalifah-Ku.” Kalian tahu bahwa seorang sultan di
antara bala tentaranya akan menunggangi kuda yang terbaik, tercepat dan
terkuat (bukan yang tua atau kuda betina).
Karena dia memang
sultan. Dan Allah SWT telah memberikan kalifah-Nya, anak-anak Adam AS,
tunggangan yang paling kuat dan penting. Dia menempatkannya pada tingkat
yang paling rendah, yaitu di bumi dan Dia berfirman, “Datanglah
pada-Ku.”Inilah sebabnya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Egomu adalah
tungganganmu.” Cukuplah kebijaksanaan ini bagi seluruh ummat manusia
untuk memahami diri mereka sendiri. Tetapi ternyata manusia tidak pernah
paham, sehingga mereka terhempas ke bawah tingkat terendah. Mereka
hanya mengerti caranya makan, minum, dan bersenang-senang. Tidak ada
yang mengerti. Tidaklah tunggangan terpenting itu diberikan kepada
kalian hanya untuk makan, minum dan bersenang-senang belaka. Tidak! Sang
Sultan menginginkan agar kalian menungganginya dan datang ke
Hadirat-Nya.Itulah masalah terbesar dalam kehidupan ummat manusia.Semua
orang ditunggangi kuda mereka.
Memanjakannya dengan makan, minum
dan bersenang-senang. Sebanyak-banyaknya! Namun tak seorang pun memohon
untuk menungganginya, dan datang ke Hadirat-Nya. Barangkali di antara
sepuluh ribu orang, hanya satu yang memahami kebijaksanaan ego tersebut.
Rasulullah SAW mengendarai tunggangan surgawinya, yaitu Buraq pada
peristiwa isra mi’raj. Ketika beliau sampai di Hadirat Ilahi, beliau
bertanya pada malaikat Jibril u, “Adakah tunggangan semacam ini bagi
ummatku?”Jibril u menjawab, “Ya. Dan bila mereka mengendarainya, mereka
bisa datang dan mencapai apa yang sedang engkau capai.”Jadi yang
berbahaya dan sangat kuat itu, ego kita, adalah Buraq kita. Tetapi
orang-orang tidak memahaminya dan mereka tidak menggunakannya.Semua Nabi
telah memanggil orang-orang ke arah ini. Mengertikah kalian?!Itulah
pintu gerbang ke semua kebijaksanaan. Kalian dapat memasukinya dan
meraih semua daya. Jika tidak, kalian akan tetap tinggal di bawah
supremasi ego kalian yang akan menghancurkan kalian dan pada akhirnya
menjadikan kalian debu di pemakaman. Namun para ksatria itu, yang
menunggangi kuda mereka melalui pemakaman, bumi pun tidak akan
menghancurkan mereka dan mereka akan tiba di Hari Perhitungan dengan
jasad yang sama yang akan bercahaya laksana matahari.
Barangsiapa
yang menggunakan akalnya akan mencapai maqam itu. Mengapa harus
menunggu?! Sang Sultan memelihara kalian. Mengapa tidak mempersiapkan
diri kalian untuk Hadirat-Nya?Allah SWT mendengar semuanya dan Dia
melihat dan mengetahui siapa kalian dan apa niat atau maksud kalian.
Pada saat kalian memohon atau menolak. Dia paham bahwa ego kalian
mengklaim sebagai yang nomor satu dari semua makhluk dan dia ingin agar
semua perintahnya dituruti. Itulah rahasia dari realitas ego kalian yang
tersembunyi bila ego berkata, “Mengapa ini terjadi?” Artinya bahwa
hamba ini meminta ketuhanan baginya. Ego tidak bahagia dengan ke-Ilahian
Allah SWT dia percaya bahwa dia dapat berpikir dengan lebih sempurna.
Dia berkata, “Menurut aku, apa yang aku pikirkan dalam situasi tersebut
lebih baik daripada apa yang terjadi.” Astaghfirullah!Barangsiapa yagn
selalu menyalahkan orang lain, tidak pernah menyukai tindakan dan
sifat-sifat orang lain, merupakan budak dari ego mereka. Barangsiapa
memohon jalan menuju kesempurnaan harus mulai dengan menyalahkan diri
sendiri (berintrospeksi), meneliti kekurangan-kekurangan sendiri tanpa
memperhatikan ketidaksempurnaan orang lain.
Hanya orang yang
tidak sempurnalah yang akan melihat ketidaksempurnaan di
sekelilingnya.Barangsiapa yang memiliki ketidaksempurnaan, selalu
melihat ketidaksempurnaan dalam diri orang lain kecuali dalam dirinya
sendiri. Itu yang dinamakan mementingkan diri sendiri.Kalian harus
berusaha untuk memperbaiki diri kalian sendiri. Bila kalian telah
memperbaiki diri dan mencapai kesempurnaan, kalian hanya akan
menyalahkan diri sendiri. (ego kalian, atau nafs kalian).Kita berharap
tidak hidup untuk kesenangan sendiri tetapi untuk keridhaan Allah SWT.
Kita ingin hidup untuk Allah SWT, bukan untuk ego kita. Tidak! Kalau aku
ingin hidup untuk egoku lebih baik aku mati. Tetapi bila hidup untuk
Allah SWT, aku ingin hidup (untuk selamanya). Mohonlah selalu
perlindungan terhadap ego kalian. Kita telah diciptakan sebagai makhluk
lemah dan ego kita membawa kita sesukanya. Ego dalam jasad setiap orang
mewakili Setan.
Ketika meninggalkan masa kanak-kanak, menjadi
dewasa, Tuhan Yang Mahakuasa berfirman, “Sekarang jadilah engkau
hamba-Ku. Ikutilah Aku!” Tetapi Setan mengatakan, “Jangan ikuti Dia.”
Dan dia mempunyai lebih banyak kesempatan karena dia menyapa hasrat
ragawi kalian dan berkata, “Kamu akan memenuhi semua keinginanmu yang
tanpa batas itu. Jangan dengarkan mereka yang berkata, ‘Jangan lakukan
ini atau itu,’ Aku katakan, kebebasan mutlak ada di tanganmu! Hingga
engkau mati.”Musuh terbesar kalian adalah Setan dan wakilnya melalui
diri kalian sendiri, yaitu ego kalian. Waspadailah Setan. Waspadailah
ego kalian.Setan meminta kita untuk mencampuradukkan pemikiran yang baik
dan inspirasi-inspirasi yang datang pada hati kita. Ketika kita ingin
melakukan sesuatu yang baik, Setan ingin menghancurkannya agar tidak
bermanfaat (atau meningkatkan tingkat perkembangan kita yang tidak
berbatas).
Setan membuat kalian melanggar syari’ah. Setan menipu
kalian berulang kali, tetapi kalian mengatakan hal itu tidak terjadi.
Terlalu! Kalian berkata, “Aku baik-baik saja. Sempurna!”
Astaghfirullah!Dalam setiap langkah selalu ada halangan yang mencegah
kalian untuk mencapai kebenaran. Dan bilamana sukar untuk mencapai
kebenaran, Setan dengan cepat menemukan jalan untuk menipu kalian
(dengan hal-hal palsu, bentuk-bentuk atau rekaan pikiran). Dia
mengajarkan orang-orang dan berkata, “Inilah kebenaran.”Jika tidak
memutuskan belenggu hasrat, maka kita selalu akan menjadi budak. Jika
kalian menjadi budak ego kalian, maka dengan sendirinya kalian menjadi
budak dunia, Setan dan hawa nafsu kalian. Tidak hanya untuk ego, karena
semuanya saling berkaitan. Kalau salah satunya merangkul kalian sebagai
budak, maka kalian menjadi budak untuk semuanya.
Bila kalian
bebas dan selamat, maka kalian tidak dapat ditipu oleh Setan dan kalian
tidak akan lengah agar tidak terperangkap dengan ego kalian. Ketika
kalian mengucapkan, “A`uudzubillaahi minasy-syaythaanir rajiim,” berarti
kalian sungguh-sungguh memohon perlindungan dari Allah SWT.
No comments:
Post a Comment