أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
RUANG KOSONG PADA ATOM
Untuk diketahui, bagian terbesar dari sebuah atom terdiri dari ruang kosong. Mungkin kita bertanya-tanya dalam hati: “Mengapa mesti ada ruang kosong ini?”
Marilah kita merenung sejenak. Secara sederhana, atom terdiri atas
sebuah inti yang dikelilingi oleh elektron-elektron. Antara inti dan
orbit elektron ini tidak dijumpai partikel atau benda kecil apapun.
Jarak mikroskopis (yang padanya tidak dijumpai partikel apapun) ini
ternyata sangat besar jika dilihat dari skala atom. Kita dapat
memisalkan skala ini sebagaimana berikut: jika sebutir kelereng
berdiameter 1 cm mewakili elektron yang terdekat dengan inti atom, maka
inti atom tersebut berada pada jarak 1 km dari kelereng ini. Di bawah
ini sebuah kutipan yang memberikan gambaran yang lebih jelas kepada kita tentang dimensi ruang kosong pada atom:
Terdapat ruang kosong besar [yang mengisi ruang] antara partikel-partikel dasar [penyusun atom].
Jika
saya umpamakan proton dari inti atom oksigen sebagai kepala jarum yang
tergeletak di atas meja di depan saya, maka elektron yang berputar
mengelilinginya akan membuat orbit lingkaran yang melalui negeri
Belanda, Jerman dan Spanyol (disini bila mejanya adadi Perancis). Oleh
karenanya, jika semua atom yang menyusun tubuh saya saling mendekatkan
diri satu sama lain, hingga semua atom ini saling bersentuhan, maka anda
tidak akan mampu melihat saya lagi. Anda benar-benar tidak akan pernah
dapat melihat saya dengan mata telanjang. [Tubuh] saya akan [menjadi]
sekecil partikel debu berukuran seper sekian ribu milimeter.
(Jean Guitton, Dieu et La Science: Vers Le Métaréalisme, Paris: Grasset, 1991, hal. 62)
Sampai di sini, kita telah memahami bahwa terdapat kemiripan
antara ruang kosong pada sistem paling kecil seperti atom dengan ruang
kosong pada sistem paling besar seperti alam semesta. Ketika kita arahkan penglihatan kita pada bintang-bintang, akan kita lihat ruang hampa sebagaimana ada pada atom.
Terdapat ruang hampa berjarak milyaran kilometer di antara berbagai
bintang dan di antara galaksi-galaksi. Namun, di kedua macam ruang hampa
ini, terdapat sebuah keteraturan yang luar biasa yang sulit dipahami
akal manusia.
Yang
telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan
kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu
itupun dalam keadaan payah.
(QS. Al-Mulk, 67:3-4)
Wallaahu a’lam bisowab..
Selamat istirahat berselimut dzikrullah…
Yaa.. Allah.. Ajari aku akan Ilmu-Mu.. Rahmati disetiap Gerakku.. Khusukkan Ibadahku…
No comments:
Post a Comment