أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Pada malam Raibul Ruyub yaitu dalam keadaan antah-berantah pada zat,Semata-mata,pada belum ada awal dan belum ada akhir,belum ada Bulan dan belum ada Matahari,belum adbintang belum ada sesuatu.
Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah,maka dalam keadaan ini,diri yang punya zat tersebut ialah Mentajalikan diri-nya untuk memuji diri-nya.
Lantas Tajali-nyalah Nur Allah dan kemudian ditajali-nya pula Nur Muhammad Yaitu Insan Kamil, yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana,Ana Anta.
Maka yang punya zat bertannya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.
Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, aku ini Tuhanmu ? Maka jawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 172.
ALASTUBIRABBIKUM,QOOLU BALA SYAHIDNA.
Artinya : Bukan aku ini tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh ini dilaksankan,maka bermulalah Era barudi dalam perwujudan Allah SWT.seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya :
“Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku.
Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad.tujuan yang punya zat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri,Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui Amanah ya oleh suatu kejadian yang bernama :
Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia,atau Rohani.
FIRMAN ALLAH DALAM HADITS QUDSI ;
‘’AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU’’
Artinya : Manusia itu Rahasiaku dan akulah yang menjadi Rahasianya.
Jadi yang dinamakan manusia itu ialah : karena IA MENGANDUNG RAHASIA.
Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah.
Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya,dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal tuhannya,sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT.yaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad.
Firman Allah dalam surat An-nisa ayat 58 SBB:
INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA.
Artinya :Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah).
Hal tersebut diatas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :
MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal tuhannya.
Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini,Pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit,Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.
Seperti firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al—Ahzab ayat 72.
INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada Langit,Bumi danGunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, Lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.
Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima,maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya.
Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia.
Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Bathin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk m,emperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu Dekade ke satu Dekade,diri satu generasi ke generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA DI KUMPUL KEMBALI.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN.
Artinya : Kita berasal dari Allah, kembali kepada Allah.
Lampiran Hadits-hadits Pendukung:
1. Nasihat imam syafei
:
Dar al-Jil Diwan
(Beirut 1974) p.34
Dar al-Kutub
al-`Ilmiyya (Beirut 1986)
Artinya :
فقيها و صوفيا فكن ليس
واحدا * فإني و حـــق الله إيـــاك أنــــصح
فذالك قاس لم يـــذق قـلــبه
تقى * وهذا جهول كيف ذوالجهل يصلح
Berusahalah
engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani tasawuf,
dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya.
Sesungguhnya
demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya
mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf, maka hatinya tidak
dapat merasakan kelazatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf
tapi tidak mahu mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik?
[Diwan
Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47]
sayang bait dari diwan ini telah dihilangkan oleh wahaby laknatullah dalam
kitab diwan safei yg dicetak oleh percetakan wahaby…..
2.
Nashihat IMAM MALIK RA:
و من تصوف و لم يتفقه فقد تزندق
من تفقه و لم يتصوف فقد تفسق
و من جمع بينهما فقد تخقق
من تفقه و لم يتصوف فقد تفسق
و من جمع بينهما فقد تخقق
“ dia
yang sedang Tasawwuf tanpa mempelajari fikih rusak keimanannya , sementara dia
yang belajar fikih tanpa mengamalkan Tasawwuf rusaklah dia . hanya dia siapa
memadukan keduannya terjamin benar .
Hikmah kisah Hassan
basri rah. dan Rabi’atul-Adawiyyah rah.
Hassan Basri rah. berkata dengan niat hendak menunjukkan keramatnya kepada
orang lain yang ia dapat menguasai air (seperti Nabi Isa a.s. boleh berjalan di
atas air). Rabi’atul-Adawiyyah
berkata, “Hassan, buangkanlah perkara yang sia-sia itu. Jika kamu hendak benar
memisahkan diri dari perhimpunan Aulia’ Allah, maka kenapa kita tidak terbang
sahaja dan berbincang di udara?” Rabi’atul-adawiyyah berkata bergini kerana
beliau ada kuasa berbuat demikian tetapi Hassan tidak ada berkuasa seperti itu.
Hassan meminta maaf. Rabi’atul-Adawiyyah berkata,“Ketahuilah bahawa apa
yang kamu boleh buat, ikan pun boleh buat dan jika aku boleh terbang, lalat pun
boleh terbang. Buatlah suatu yang lebih dari perkara yang luarbiasa itu. Carilah ianya dalam
ketaatan dan sopan-santun terhadap Allah.”
_____________
An-Nahl (16) : 43
An-Nahl (16) : 43
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن
قَبْلِكَ إِلاَّ رِجَالاً نُّوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن
كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
16.43. Dan Kami tidak
mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada
mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (yang menjaga
dzikir/mursyid/ahludzikir) jika kamu tidak mengetahui,
Catatan : untuk mempelajari
ilmu allah ladunny Maka Belajar secara syareat dan bertarikat dulu baru Anda
Belajar Mati Yaitu sabda Nabi Muhammad : Matikanlah Dirimu sebelum Engkau Di
Matikan”artinya Matikanlah Akalmu Untuk Mencapai hakekatnya Dengan
NurCahanya(ilmunya),Hanya Hati Yang terbuka Dipalu Dengan LailahaIllah
terbukalah Dari Dingding Hijab Untuk Mencapai Hakikat Diri Melihat Aku Dari
Cahanya Nurullah’(ilmunya/ciptaannya)Cahaya Di atas Cahaya’....bukan Akal
Dzahir Yang Mencari Tapi Bathin Kerohanian dengan melemahkan Otak/mematikan,dan
dikumpulkan satu titik”ingatlah jika akal untuk pencapain Untuk Yang hakikat
Maka Banyak ulama Atau Hamba2 Yang salah sehingga Otaknya Terganggu Gila atau
lupa ingatan alias Rusak Otak Karna Pemaksaan Berpikir Dengan Akal,Makanya Dia Jatuh
Kelembah Yang salah,Mohon Hati2 Menjalankannya apalagi Tanpa Guru,sekiranya
carilah bimbingan guru ,,, ini bukan Ilmunya Yang Salah Tapi Pencariannya Yang
Salah”Ilahy Anta Makshudi Waridhaka Mathlubi”Allahumma Anta Rafiqa A’la...
Sabda
rasulullah: Semua kamu (yang berfikir) tentang Zat Allah adalah orang
dungu.
Percobaan akal untuk menembusi Hijab Keteguhan adalah sia-sia. Jika dipaksa juga tidak ada yang ditemui melainkan kemungkinan menjadi gila.
Begitulah makrifat Allah s.w.t melalui akal...jadi seyogyanya Matikan dirimu/akal untuk mencapai hakekat allah dengan pencarian ladunni..
Percobaan akal untuk menembusi Hijab Keteguhan adalah sia-sia. Jika dipaksa juga tidak ada yang ditemui melainkan kemungkinan menjadi gila.
Begitulah makrifat Allah s.w.t melalui akal...jadi seyogyanya Matikan dirimu/akal untuk mencapai hakekat allah dengan pencarian ladunni..
Adapun MAHLIGAI didalam tubuh kita ada 7 (tujuh) pula yaitu :
1. DADA.
2. QALBUN.
3. BUDI.
4. JINEM.
5. NYAWA.
6. RASA.
7. RAHASIA.
1. DADA.
2. QALBUN.
3. BUDI.
4. JINEM.
5. NYAWA.
6. RASA.
7. RAHASIA.
Didalam DADA itu QALBUN dan didalam QALBUN itu BUDI dan
didalam BUDI itu JINEM dan didalam JINEM itu NYAWA dan didalam NYAWA itu RASA
dan didalam RASA itu RAHASIA (SIR).
Artinya sebenarnya ; didalam Tubuh cucu nabi Adam As ada
Hati didalamnya Ada Buah Hati,Didalamnya ada Nyawa,didalamnya ada Rahasia
didalamnya ada Nurullah didalamnya Ada AKU.(alhadist)
Hadist diatas adanya pemahaman sesuatu yang harus
diketahui dengan tingkatan dari zahir sampai kepada rahasia yang
tersembunyi,ketahuilah gudang dari pada ilmu dan rahasia ada pada hakekat
tersembunyi,,yaitu ilmu langsung dari allah,,dengan pengetahuannya kita
mengetahui,dengan pengenalannya kita mengenalnya.sebagaimana rasulullah bersabda:kenalilah dirimu maka
engkau mengenal tuhanmu..
MAKRIFAT IALAH :Mengenal Allah SWT.pada Zat-nya,pada
Sifat-nya,pada Asma’nya dan pada Af’al-nya.
1. AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya :
Awal agama mengenal Allah.
2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya :
Tidak syah shalat tanpa mengenal Allah.
3. MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya :
Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhannya.
4. ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALA SYAHIDENA Artinya :
Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 172)
5. AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya :
Manusia itu rahasiaku dan akulah rahasianya.
6. WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya :
Aku ada didalam Jiwamu mengapa kamu tidak melihat.
7. WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya :
Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
8. LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH Artinya :
Aku tidak akan menyembah Allah bila aku tidak melihatnya lebih dahulu
1. AWALUDIN MA’RIFATULLAH Artinya :
Awal agama mengenal Allah.
2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya :
Tidak syah shalat tanpa mengenal Allah.
3. MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU Artinya :
Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhannya.
4. ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALA SYAHIDENA Artinya :
Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 172)
5. AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya :
Manusia itu rahasiaku dan akulah rahasianya.
6. WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya :
Aku ada didalam Jiwamu mengapa kamu tidak melihat.
7. WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ Artinya :
Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
8. LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH Artinya :
Aku tidak akan menyembah Allah bila aku tidak melihatnya lebih dahulu
9.WAKALBUL MU’MIN ITU RUMAHNYA
ALLAH Artinya :Jiwa orang Mu’min itu rumahnya Allah
10.Nabi Muhammad saw Bersabda : Hati hati
pirasat orang Mukmin karna ianya Melihat Cahaya Allah
11.Jibril berkata kpd Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam . Kabarkan kepadaku apa itu IHSAN. Nabi
saw bersabda: Maksudnya: IHSAN ITU, KAMU beribadat kepada Allah seolah-olah kamu MELIHAT ALLAH, JIKA KAMU
TAK MELIHAT ALLAH, ALLAH MELIHAT KAMU.
Istilah Al-Ihsan tersebut, dalam prakteknya,
memunculkan tradisi agung dalam Islam, yaitu amaliyah batin yang kekal
membangun suatu akademi esoteris yang luar biasa. “Seakan-akan melihat Allah
dan Allah melihatnya,” adalah puncak dari prestasi moral seorang hamba Allah
disaat sang hamba berhubungan denganNya,,
Inilah salah satu hadist
pegangan para ahli tasawuf/sufi ladunni dan ilmu hikmah penjelasannya:
A.dalam mengenai IKHSAN beribadat seolah olah melihat allah, disini tidak ada keharusan
hamba allah untuk melihat allah karna untuk melihatnya pastilah hamba hamba
yang terpilih/wali wali allah..lihatlah dan pahami kata seolah olah artinya
bukan suatu keharusan karna ini suatu yang sulit tanpa bimbingan dan ilham dari
allah swt.jika dihilangkan kata seolah olah,,berarti itu suatu keharusan
Melihat Allah swt dengan pandangan bathin/mata hati..beginilah orang yang
mengenal kepada allah,melihat allah ...inilah rahasia hakekat ketuhanan,ilmu
hai’atul maknum..jadi sebagai hamba haus akan ilmu atau ingin hakekat kebenaran
dengan cinta allah maka berusahalah mencari/mengetahui/sejatinya “AKU”
B.dalam penjelasan kedua:JIKA KAMU TIDAK MELIHAT ALLAH,ALLAH
MELIHAT KAMU hadist disini dijelaskan pada
hamba allah yang ahli syareat,artinya
sesuatu yang hanya diketahui dengan kebesarannya,keagumannya,dan segala
ciptaannya dan kekuasaannya,,dengan suatu kenyakinan bahwa kita ini adalah
hamba allah dengan ciptaanya dan kembali kepada allah.,tanpa melihat dan hanya
dengan suatu kenyakinan Allah itu ada dan kuasa atas segala sesuatu dan melihat
hamba hambanya yang taat dan patuh atas segala perintahnya..cara beribadat
seperti ini dalam sembahyang/sholat
melihat dirinya/ciptaanya,keagumannya,kebesarannya,..
Keterangan dari penjelasan diatas adalah melihat allah dengan penglihatan allah
pada hambanya karna kita ketahui bahwa segala yang tercipta pada hambanya itu
adalah kepunyaan Allah swt ia menciptakan dirinya kedalam dirinya dengan
beberapa proses/tingkatan sehingga engkau ada/tercipta..allah menciptakan
dirinya didalam dirinya sehingga ada yang namanya menjadi BAHARU yang ber awal
dan yang ber akhir yaitu HAMBA..kita tercipta dari nurullah sehingga kita
hidup(hayat) dengan ruh allah,,jika itu tiada maka kita mati..jadi hadist
hadist yang diatas yang di jelaskan semua itu adalah hakekat ruh allah pada
hambanya..
salah satu firman
allah yang dipertentangkan para ahli syareat yaitu:hanya Allah yang mengetahui
yang Ghaib:jadi seyogyanya jika hamba mengetahui ghaib allah itu jua yaitu
ruh allah juga yang mengetahuinya yang ada pada setiap ikhsan hamba allah:
1.ada pertanyaan para pembaca kitab ini semoga dipahami:wahai
saudaraku bagaimana anda mengingat,yang diingatkan ,dan siapa engkau ingat
dalam sholat/sembahyang?..apakah anda sholat mengingat allah atau cuman bacaan
bacaan sholat atau lafadz allah atau keaguman yang mana,kebesarannya,ciptaan
yang mana,atau hanya keyakinan dan ini keyakinan yang mana ?jadi seyogyanya
para hamba allah mayoritas menyembah allah kebanyakan dengan melalui perantara(wasilah)
yaitu bacaan bacaan di dalam sholat begitupun zikir kepada allah dengan suatu
kenyakinan allah tahu,mendengar,mengetahui hambanya.
2.apa yang di ingatkan yaitu nyawa kita itulah yang kembali
kepada allah swt itu ruh allah yang terpenjara dalam wadah/tubuh kita,sehingga
sebagai hamba allah swt ,perbanyaklah
bertobat dan perbanyaklah amal,karna kita datang dari allah swt secara
fitrah(suci) seyogyanya kembali dalam keadaan fitrah pula
3.ingat allah dengan penuh keyakinan tanpa suatu terlintas hal
hal yang bisa merusak amal ibadahmu terutama ke bi’dahan yang mengundang pada
kesyirikan
Inilah hadist nabi muhammad saw riwayatkan oleh Abu
Hurairah sebagai berikut
“Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku (engkau menghalalkan darahku). (HR. Thabrani)
sudah jelas hadist hadist diatas menyangkut Rahasia yang sangat dalam,ilmu itu ada dua 1.ilmu syareat dan ilmu bathin,,,sebagaimana para ahli tasawuf dan para sufi untuk mencari kebenaran sejati dari pengenalan diri dengan pengenalan tuhannya..hai’atil maknum merupakan ilmu hakekat yang sangat rahasia karna ini menyangkut KETUHANAN sebagaimana kita salah menafsirkan maka akan terjatuh dari pada lembah kekufuran,sudah jelas hadist diatas adalah untuk para ahli sufi,ladunni,ilmu hikmah,ilmu bathin,,,
“Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku (engkau menghalalkan darahku). (HR. Thabrani)
sudah jelas hadist hadist diatas menyangkut Rahasia yang sangat dalam,ilmu itu ada dua 1.ilmu syareat dan ilmu bathin,,,sebagaimana para ahli tasawuf dan para sufi untuk mencari kebenaran sejati dari pengenalan diri dengan pengenalan tuhannya..hai’atil maknum merupakan ilmu hakekat yang sangat rahasia karna ini menyangkut KETUHANAN sebagaimana kita salah menafsirkan maka akan terjatuh dari pada lembah kekufuran,sudah jelas hadist diatas adalah untuk para ahli sufi,ladunni,ilmu hikmah,ilmu bathin,,,
Bahwa
kita selaku hamba Allah, biarlah amal ibadah kita sedikit, asal saja makrifat
kita kepada Allah bersemayam di dalam diri kita. Ini adalah lebih bagus drpd
amal ibadah yang banyak tetapi hati kita lalai kepada Allah. Allah
berfirman:
“Maka kecelakaanlah bagi orang-2 yang shalat, iaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya.” QS Al-Maa’un: 4-6.
“Maka kecelakaanlah bagi orang-2 yang shalat, iaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya.” QS Al-Maa’un: 4-6.
Rasulullah bersabda “Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah
selalu menyertaimu dimanapun kamu berada“. (HR. Ath Thobari)
Dimana
mukamu berada disitu wajah ALLAH (al hadist)
Wujud
alam ini fana (binasa) dalam wujud Allah.Dalilnya ialah Firman
Allah dalam Surah An-Nur:35 yang bermaksud;
"Cahaya atas cahaya, Allah membimbing dengan cahayanya sesiapa yang dikehendakinya." dan "Allah adalah cahaya langit dan bumi."
"Cahaya atas cahaya, Allah membimbing dengan cahayanya sesiapa yang dikehendakinya." dan "Allah adalah cahaya langit dan bumi."
Kewalian ialah melihat Allah melalui Allah. Kenabian ialah
melihat Allah melalui makhluk. Dalam kewalian tidak ada bayang makhluk yang
wujud. Dalam kenabian makhluk masih nampak di samping memerhati Allah.
Kewalaian ialah peringakat fana dan kenabian ialah peringkat baqa
. Tidak ada pandangan yang pernah melihat Tajalinya Zat. Jika ada pun ia mencapai Tajalli ini, maka ianya binasa dan fana kerana Tajali Zat melarutkan semua cermin penzohiran. Firman Allah yang bermaksud :.
Sesungguhnya Allah meliputi segala-galanya.(Surah Al-Fadhilah:54)
. Tidak ada pandangan yang pernah melihat Tajalinya Zat. Jika ada pun ia mencapai Tajalli ini, maka ianya binasa dan fana kerana Tajali Zat melarutkan semua cermin penzohiran. Firman Allah yang bermaksud :.
Sesungguhnya Allah meliputi segala-galanya.(Surah Al-Fadhilah:54)
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Pada malam Raibul Ruyub yaitu dalam keadaan antah-berantah pada zat,Semata-mata,pada belum ada awal dan belum ada akhir,belum ada Bulan dan belum ada Matahari,belum adbintang belum ada sesuatu.
Malahan belum ada Tuhan yang bernama Allah,maka dalam keadaan ini,diri yang punya zat tersebut ialah Mentajalikan diri-nya untuk memuji diri-nya.
Lantas Tajali-nyalah Nur Allah dan kemudian ditajali-nya pula Nur Muhammad Yaitu Insan Kamil, yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana,Ana Anta.
Maka yang punya zat bertannya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.
Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, aku ini Tuhanmu ? Maka jawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Araf 172.
ALASTUBIRABBIKUM,QOOLU BALA SYAHIDNA.
Artinya : Bukan aku ini tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh ini dilaksankan,maka bermulalah Era barudi dalam perwujudan Allah SWT.seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya :
“Aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku.
Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad.tujuan yang punya zat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri,Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui Amanah ya oleh suatu kejadian yang bernama :
Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia,atau Rohani.
FIRMAN ALLAH DALAM HADITS QUDSI ;
‘’AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU’’
Artinya : Manusia itu Rahasiaku dan akulah yang menjadi Rahasianya.
Jadi yang dinamakan manusia itu ialah : karena IA MENGANDUNG RAHASIA.
Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah.
Karena manusia menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya,dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal tuhannya,sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada yang punya diri pada waktu dipanggil oleh Allah SWT.yaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad.
Firman Allah dalam surat An-nisa ayat 58 SBB:
INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA.
Artinya :Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (Allah).
Hal tersebut diatas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :
MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal tuhannya.
Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini,Pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit,Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.
Seperti firman Allah SWT. Dalam Al-Qur’an surat Al—Ahzab ayat 72.
INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada Langit,Bumi danGunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, Lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.
Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima,maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya.
Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia.
Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia (diri Bathin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk m,emperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu Dekade ke satu Dekade,diri satu generasi ke generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA DI KUMPUL KEMBALI.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN.
Artinya : Kita berasal dari Allah, kembali kepada Allah.
1.Wafi ampusikum afala tubsirun artinya
: Aku ada didalam jiwamu (hatimu) mengapa kamu tidak melihat (QS.ZARIAT 21).
2.Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhan-nya.(Hadits Qudsi)
3. Lat5ak budu Rabbana lam yarah artinya : Aku (Saidina Ali) tidak menyembah Allah bila aku tidak melihatnya. (Hadits Qudsi)
4. Wakulu man Birairi Ilmin Ya’malu akmaluhu Mardudatun Latak balu artinya : Setiap orang dengan tanpa ilmu dia beramal, maka amal-amalnya ditolak,tidak diterima (Hadits Qudsi)
5. Fas’alu ahlaz zikri inkuntum latak lamun artinya : Bertanyalah kepada orang mempunyai pengetahuan (ilmu) atau pada ahlinya jika kamu tidak mengerti/tidak mengetahui.(QS.AN-Nahl 43)
Beberapa ucapan sahabat yang menggambarkan
betapa rahasianya Ilmu Hakikat itu antara lain ucapan Abu Hurairah, “…Apabila aku ceritakan niscaya Halal darahku”,
apabila hakikat itu diceritakan dengan bahasa salah maka nyawa sebagai taruhan. Atau
ucapan saidina Husaen ra,
“Apabila aku jelaskan hakikat itu kepada kalian niscaya kalian akan menuduh aku
sebagai penyembah berhala”. Orang yang telah mencapai kaji disana
akan tersenyum membaca ucapan dari saidina Husein ra, dan andai hakikat itu
dibuka di zaman sekarang pasti orang akan menuduh yang sama yaitu dianggap
orang yang mengamalkan hakikat itu sebagai penyembah berhala.2.Man Arafa Nafsahu Faqad Arafa Rabbahu artinya : Barang siapa mengenal dirinya dia akan mengenal Tuhan-nya.(Hadits Qudsi)
3. Lat5ak budu Rabbana lam yarah artinya : Aku (Saidina Ali) tidak menyembah Allah bila aku tidak melihatnya. (Hadits Qudsi)
4. Wakulu man Birairi Ilmin Ya’malu akmaluhu Mardudatun Latak balu artinya : Setiap orang dengan tanpa ilmu dia beramal, maka amal-amalnya ditolak,tidak diterima (Hadits Qudsi)
5. Fas’alu ahlaz zikri inkuntum latak lamun artinya : Bertanyalah kepada orang mempunyai pengetahuan (ilmu) atau pada ahlinya jika kamu tidak mengerti/tidak mengetahui.(QS.AN-Nahl 43)
salah satu nasihat IMAM HASAN as IBNU ALI RA
Dari Junadah bin Abi Umayyah berkata : Ketika Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib as. Sakit yang membawa kepada kematiannya….. aku datang menjenguknya, lalu aku berkata : Wahai tuanku mengapakah anda tidak berobat ? Beliau menjawab : “ Hai Abdullah, dengan apa kematianku harus kuobati “ ? Aku berkata : Inna lillah wa Inna Ilaihi rajiun. ( Kita hanya milik Allah dan hanya kepada-Nya lah kita kembali ). Lalu beliau as. Menoleh kepadaku dan berkata : Demi Allah, Rasulullah saww, telah memberitahu kita sesungguhnya perkara ini ( imammah ) akan di pegang oleh dua belas Imam dari keturunan Ali da Fathimah. Tidak ada seorang dari kami ( Ahlul bayt ) akan mati melainkan diracun atau terbunuh. Kemudian beliau as. Menangis. Lalu aku berkata kepadanya. Wahai putra Rasulullah , berilah aku nasihat. Beliau menjawab : Baiklah ! . Bersiaplah untuk perjalananmu dan ambillah bekal sebelum tiba ajalmu. Ketahuilah bahwa kau mencari dunia, sedangkan kematian juga mengejarmu. Dan janganlah memikul beban hari yang belum datang kepadamu. Dan ketahuilah bahwa engkau tidak mencari harta yang lebih dari bekal makanmu, kecuali berarti engkau menyimpan untuk orang lain.Sadarlah bahwa harta halal yang kau tumpuk ada hisabnya, dan jika harta itu haram . engkau akan disiksa, sedang jika syubhat ( dalam keraguan ) engkau akan dicela. Maka jadikanlah dunia ini laksana bangkai, Ambillah secukupnya , sehingga jika itu halal maka engkau telah berlaku zuhud dan jika itu haram maka engkau akan terkena celaan yang ringan. Maka kamu mengambil darinya sebagaimana kamu mengambil dari bangkai, berbuatlah untuk suatu urusan duniamu seakan-akan kau akan hidup selamanya, dan berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok. Jika engaku ingin perkasa tanpa bantuan orang lain dan ingin karisma tanpa harus jadi sultan ( kekuasaan ) maka tinggalkanlah maksiat kepada Allah dan masuklah dalam lingkaran ketaatan-Nya.
Dari Junadah bin Abi Umayyah berkata : Ketika Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib as. Sakit yang membawa kepada kematiannya….. aku datang menjenguknya, lalu aku berkata : Wahai tuanku mengapakah anda tidak berobat ? Beliau menjawab : “ Hai Abdullah, dengan apa kematianku harus kuobati “ ? Aku berkata : Inna lillah wa Inna Ilaihi rajiun. ( Kita hanya milik Allah dan hanya kepada-Nya lah kita kembali ). Lalu beliau as. Menoleh kepadaku dan berkata : Demi Allah, Rasulullah saww, telah memberitahu kita sesungguhnya perkara ini ( imammah ) akan di pegang oleh dua belas Imam dari keturunan Ali da Fathimah. Tidak ada seorang dari kami ( Ahlul bayt ) akan mati melainkan diracun atau terbunuh. Kemudian beliau as. Menangis. Lalu aku berkata kepadanya. Wahai putra Rasulullah , berilah aku nasihat. Beliau menjawab : Baiklah ! . Bersiaplah untuk perjalananmu dan ambillah bekal sebelum tiba ajalmu. Ketahuilah bahwa kau mencari dunia, sedangkan kematian juga mengejarmu. Dan janganlah memikul beban hari yang belum datang kepadamu. Dan ketahuilah bahwa engkau tidak mencari harta yang lebih dari bekal makanmu, kecuali berarti engkau menyimpan untuk orang lain.Sadarlah bahwa harta halal yang kau tumpuk ada hisabnya, dan jika harta itu haram . engkau akan disiksa, sedang jika syubhat ( dalam keraguan ) engkau akan dicela. Maka jadikanlah dunia ini laksana bangkai, Ambillah secukupnya , sehingga jika itu halal maka engkau telah berlaku zuhud dan jika itu haram maka engkau akan terkena celaan yang ringan. Maka kamu mengambil darinya sebagaimana kamu mengambil dari bangkai, berbuatlah untuk suatu urusan duniamu seakan-akan kau akan hidup selamanya, dan berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok. Jika engaku ingin perkasa tanpa bantuan orang lain dan ingin karisma tanpa harus jadi sultan ( kekuasaan ) maka tinggalkanlah maksiat kepada Allah dan masuklah dalam lingkaran ketaatan-Nya.
No comments:
Post a Comment