أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Sekiranya Perang-Bhratayuda harus
tercetus kembali di Akhir-Zaman, maka putra-putra Bangsa yang
Pancasilais berada dipihak ARJUNA, sedangkan putra-putra Bangsa yang
tertipu oleh kaum Jahiliyah, berpihak pada DRUNA, yang terkenal amat
licik dan keji itu !. Jangan gentar, karena Sri Bhagawan Krisna berpihak
pada Putra-Putra Bangsa yang Pancasilais !.
Sekiranya Perang BADAR, harus tercetus
kembali di Akhir-Zaman ini, maka putra-putra Bangsa yang Pancasilais,
adalah pasukan tempur Nabi Mohammad saw., sedangkan putra-putra Bangsa
yang tertipu penjajah-jiwa-bangsa, adalah pasukan kaum Jahiliyah, yg
terkenal amat licik dan amat keji !.
Jangan gentar sedikitpun, karena Allah, para Malaikat dan para Nabi berpihak kepada Putra-2 Bangsa Yang Pancasilais !.
“MERDEKA atau MATI adalah sama saja,
karena PANCASILA tetap MENANG dan berJAYA untuk selama-lamanya, sebab
itu sudah merupakan ketetapan TUHAN Semesta Alam, yang tidak dapat
diganggu gugat !”.
Sekiranya United Nation Organisation atau
Badan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, memintakan Indonesia ikut
serta dalam misi Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, maka
Indonesia akan berpihak pada Nabi Ibrahim as., yang tidak menghendaki
angkatan keturunannya berseteruh dan saling mengadakan Pertumpahan-Darah
!.
Sekiranya semua ini adalah aku, maka aku
hanyalah untuk Indonesiaku dan tidak untuk yang lain. Merdeka atau Mati
bagiku sama saja, karena Pancasila tetap berJaya dan sangsaka
Merah-Putih, tetap berkibar untuk sepanjang masa di Bumi persadah
Nusantara Indonesia !.
Sebab sekiranya PANCASILA dan Sangsaka Merah-Putih tidak berkibar, lalu dengan apakah Dunia akan bernaung ?.
Pasukan Kami yang berada di Alam Gaib, di
Langit maupun di Bumi telah Siaga dan Siap Tempur penuh, demi tegaknya
Rahmatan lil’alamiin, dan segera akan terjun kedemensi Alam Nyata
Manusia, guna menegakkan PANCASILA dan mengibarkan Sangsaka Merah Putih,
sebagai tempat bernaungnya Bangsa-Bangsa di Dunia, Alam Gaib maupun
Alam Nyata, dari segala ancaman kejahatan dan dari ancaman Kiamat
Pemusnahan Kehidupan !.
Pasukan Tempur Kami akan terjun kedalam
Alam Nyata Manusia, setelah segala usaha dan perjuanganmu, mencukupi
bilangan standard yang telah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa !. Yang
ditandai dengan terjunnya terdahulu oleh bala Tentara Kerajaan-Kerajaan
Alam Gaib Bumi, yang berada dekat dan berada disekelilingmu, yang sedang
memantau situasi dan kondisi di Alam Nyata Manusia, sebagaimana pada
saat perang Badar berkecamuk, maka Pasukan Tempur Kami telah memberikan
bantuan pada Nabi Mohammad saw !.
Pasukan Kerajaan-Kerajaan Alam Gaib Bumi
telah bersatu padu, sehubungan dengan telah diturunkannya
Kitab-Akhir-Zaman ini, mereka melakukan langkah-langkah awal dengan
memberikan semangat keBangsaan dan semangat Patriot PANCASILA kepada
putra-putra Bangsa, untuk berjuang demi mengabdi pada Allah, melalui
Bela Negara & Bangsa demi tercapainya kemerdekaan Jiwa dan
kemerdekaan Raga Bangsa, dan demi tegaknya Pancasila serta berkibarnya
Sangsaka Merah-Putih menyongsong kebangkitan para Nabi dan Tokoh-Tokoh
Penting Dunia,guna meluruskan Sejarah dan demi menyongsong
ke-Khalifah-an ALLAH, di Bumi Persadah Pancasila Nusantara Indonesia,
sebagai zamrud di-khatulistiwa, seperti yang telah di isyaratkan
dihampir semua Kitab-Suci !.
“RESIMEN BERANI MATI BELA PANCASILA” di
Alam Gaib yang pernah terjun kedalam Alam Nyata Manusia, di Zaman
Revolusi sebelum & sesudah mencapai kemerdekaan Raga Bangsa, kembali
siap untuk terjun kedalam Alam-Nyata-Manusia, guna memerdekakan
Jiwa-Bangsa dari cengkraman kaum Jahiliyah sebagai Penjajah
Jiwa-Raga-Bangsa !.
“Kemerdekaan adalah hak semua Bangsa,
oleh karena itu segala bentuk penjajahan di Alam Gaib maupun di Alam
Nyata Manusia harus dilenyapkan dari planet Bumi dan harus musnah
diseluruh penjuru Alam-Raya-Semesta, demi tegaknya Kasih Bagi
Alam-Raya-Semesta dengan segala isinya !”
Rukun Iman itu ada Lima-Perkara dan bukan
Enam-Perkara seperti yang dikemukakan kaum Jahiliyah dan putra-putra
Bangsa yang tertipu, silahkan perhatikan Al Qur’an !.
Dan Nabi Mohammad saw. pun tak mungkin
menyimpang dari ketetapan Al Qur’an, semua itu adalah manipulasi dari
kaum Jahiliyah, untuk menghancurkan Pancasila !.
Sedangkan Rukun Islam yang Lima Perkara itu, adalah Rukun Syari’at !.
Karena Rukun Islam itu berstatus sunah rasul, guna menyatukan bani Ismail as. yang sedang berpecah belah pada saat itu !.
Karena Rukun Islam itu berstatus sunah rasul, guna menyatukan bani Ismail as. yang sedang berpecah belah pada saat itu !.
Rukun Islam tidak akan sanggup
mempersatukan Bangsa-Bangsa diDunia, karena bersifat lokal dan milik
kaum tertentu, maka lebih tepat dikategorikan sebagai Rukun Syari’at,
karena tak akan sanggup membawa Perdamaian bagi Bangsa-Bangsa di Dunia
!. “Setiap Agama mempunyai syari’at nya masing-masing, maka janganlah
mempertentangkan masalah syari’at, namun hendak masing-masing kembali
dan bersatu kepada TUHAN !”.
TUHAN Semesta Alam itu cuma Satu,
meskipun sebutan dan nama yg diberikan manusia menurut bahasa kaumnya
masing-masing, melebihi dari satu nama dan banyaknya Julukan, namun
TUHAN Semesta Alam tetap Satu.
Jangan kamu tertipu oleh kaum yang tak mengerti dan suka berdusta !.
Jangan pula kamu terkecoh oleh perbedaan
Bahasa, yang penting pengertian itu sama yaitu, Penguasa-Agung atau
Raja-Agung Alam-Raya-Semesta, disebut pula dalam Kitab Weda dengan
julukan WIWASWAN atau TUHAN Seribu Cahaya Matahari, itulah Rabbil
alamiin atau Tuhan Semesta Alam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Nabi
Mohammad saw. pada saat peristiwa Isra Mi’raj, dimana sahabat bertanya
pada Rasulullah saw. :
”Wahai Rasulullah saw. bagaimanakah wajah Rabbil alamiin, didalam peristiwa Isra Mi’raj yang telah Nabi saw. alami ?”.
Rasulullah menjawab.:”Tataplah cahaya Matahari, maka Rabbil alamiin adalah Seribu kali Cahaya Matahari !”.
Kaum Jahiliyah itu hanya ingin kaum nya
saja yang diagungkan, dengan tidak hendak ber-iman pada Kitab-2 Suci
sebelumnya, padahal sesungguhnya orang-2 dahulu telah mengetahui tentang
Rabbil alamiin melalui Kitab-Kitab Suci nya, jauh sebelum peristiwa
Isra Mi’raj Nabi Mohammad saw. terjadi !.
“Berimanlah pada Al Qur’an dan Kitab-Kitab Suci sebelumnya !”.
“Sesungguhnya Al Qur’an, tercantum pada Kitab-Kitab orang terdahulu !”.
Kamu tidak akan mengetahui hikmah yang terkandung didalam Al Qur’an secara baik dan benar, sebelum kamu mengetahui hikmah yang terkandung dalam Kitab-Kitab Suci sebelumnya !.
Kamu tidak akan mengetahui hikmah yang terkandung didalam Al Qur’an secara baik dan benar, sebelum kamu mengetahui hikmah yang terkandung dalam Kitab-Kitab Suci sebelumnya !.
Kaum Jahiliyah itu mengatakan bahwa,
Agama Islam adalah Agama terakhir, dan tidak akan ada Nabi dan Agama
lain sesudah Agama Islam !.
Kalau Agama Islam adalah Agama terakhir,
berarti mempunyai kaitan dengan Agama Pertengahan dan Agama Awal, jika
Agama Islam berdiri sendiri, maka patutkah disebut Agama terakhir ?.
Apakah yang telah ditampilkan kaum Jahiliyah itu, lebih pantas disebut
Agama-Baru ?. Karena kaum Jahiliyah itu, telah memisahkan Agama Islam
dari Agama-Agama lain sebelumnya dan bahkan memisahkannya dari Adat Awal
Bumi yang dibawakan oleh Bapak Pertama umat Manusia, Nabi ADAM as. !.
Islam sudah dikenal, semenjak dahulu kala
pada saat ke Nabian Adam as. Banyak lagi bukti-bukti didalam Al Qur’an,
yang menegaskan Agama Islam & Al Qur’an mempunyai kaitan yang amat
erat, terhadap Agama-Agama dan Kitab-Kitab Suci sebelumnya !.
“Kamu tidak dipandang ber-Agama
sedikitpun, sebelum kamu menegakkan Zabur, Taurat, Injil & apa saja
yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu ! “.
“Sesungguhnya tidak akan ada kekhawatiran barang sedikitpun, bagi kaum Yahudi, kaum Nasrani dan kaum Sabi’in (penyembah bintang-bintang), asalkan mereka beriman kepada Allah dan beriman pada Hari Kemudian ! “.
“Sesungguhnya tidak akan ada kekhawatiran barang sedikitpun, bagi kaum Yahudi, kaum Nasrani dan kaum Sabi’in (penyembah bintang-bintang), asalkan mereka beriman kepada Allah dan beriman pada Hari Kemudian ! “.
Cukup ber-iman pada Allah dan beriman pada Negeri Akhiraat, sudah dapat menjamin keselamatan sang Arwah !.
Allah yang dimaksud disini Pujaan yang
berstatus Gaib, mengajarkan perbuan-perbuatan yang baik dan mulia,
melarang perbuatan-perbuatan Jahat dan merusak !.Karena tidak ada asmaul
husnah atau kata sifat, sesudah kata Pujaan, maka terdapat kebebasan
dalam menentukan Pujaaan yang disembahnya.
Kaum Sabi’in, adalah kaum yang menyembah benda-benda Angkasa, atau dapat dikategorikan sebagai Aliran-Kepercayaan !.
Kaum Sabi’in, adalah kaum yang menyembah benda-benda Angkasa, atau dapat dikategorikan sebagai Aliran-Kepercayaan !.
Tidak perduli siapa Nabi dan Imam yang
membawakannya, Agama & Aliran Kepercayaan tersebut, asalkan beriman
pada Allah dan Hari Kemudian dijamin selamat Akhiraatnya, sepanjang
tidak berbuat kejahatan dan kerusakan !.
Karena bukan masalah Adat,
Aliran-Kepercayaan atau Agamanya yang akan di Adili, melainkan perbuatan
baik dan buruk dari penganutnya, yang akan di ADILi, guna menentukan
seseorang itu akan masuk Neraka atau Sorga !.
Sedangkan Adat, Aliran-Kepercayaan &
Agama, akan dapat mengangkat derajad seseorang, apabila dipahami dan
diamalkan secara Baik & Benar, dengan kata-lain, akan memperoleh
jabatan atau kedudukan di Akhiraat, sesuai dengan keahlian yang
dimilikinya, guna ikut serta dalam mengurus dan menata segala
permasalahan didalam Alam-Raya-Semesta !.
Semua Adat, Aliran-Kepercayaan dan Agama,
pasti terdapat ancaman siksa Neraka, bagi penganutnya yang melakukan
kejahatan & kerusakan !.
Dengan demikian Adat, Aliran-Kepercayaan dan Agama, tidak menjamin seseorang atau pun sekelompok kaum pasti masuk Sorga !.
Sekali lagi, semua itu tergangtung dari PERBUATAN, penganutnya !.
Kaum Jahiliyah itu telah merusak,
mengacau, mengadu domba, berdusta, menimbulkan permusuhan, peperangan
& pertumpahan darah, terhadap bani ADAM as. dan bani IFRIT as. serta
berbuat kerusakan terbesar di Akhir-Zaman terhadap ALAM, yang telah
Kami ciptakan atas perintah TUHAN SemestaAlam !.
Patutkah kaum Jahiliyah itu, menjadi teladan bagi Dunia ?.
Patutkah kaum Jahiliyah itu, menjadi teladan bagi Dunia ?.
Patutkah kaum Jahiliyah itu, mengibarkan panji-panji perDamaian ?.
Dapatkah kaum Jahiliyah itu, menjadi teladan Dunia dan menciptakan perDAMAIan Dunia, dengan berDUSTA dan dengan keJahatannya ?.
Apakah mungkin, kebangkitan Islam di abad
ke-XV Hijriah, ditegakkan dengan kekerasan, fitnah,dusta dan ditegakan
dengan kejahatan ?.
Tidak dan sekali lagi tidak, karena kebangkitan Islam di abad ke-XV Hijriah, hanya dapat dibangkitkan dengan Akhlakul Karima !.
Kebangkitan ISLAM di-abad ke-XV. Hijriah,
harus ditegakan dengan keMuliaan Akhlak, Budi pekerti-Luhur, diluar
dari ketentuan itu adalah sia-sia dan Dusta !.
Kebangkitan ISLAM di Awal Abad-ke-XV. tidak akan dibangkitkan di Negara-Negara Timur-Tengah, dan tidak juga di Negara-Negara lain, melainkan dibangkitkan didaerah Zamrud-Katulistiwa-Bumi-Pancasila-Persadah-Nusantara-Indonesia !.
Kebangkitan ISLAM di Awal Abad-ke-XV. tidak akan dibangkitkan di Negara-Negara Timur-Tengah, dan tidak juga di Negara-Negara lain, melainkan dibangkitkan didaerah Zamrud-Katulistiwa-Bumi-Pancasila-Persadah-Nusantara-Indonesia !.
Itu adalah ketetapan TUHAN Semesta-Alam, jauh sebelum Indonesia ada !.
Itu adalah ketetapan TUHAN Semesta-Alam,
jauh sebelum planet Bumi diadakan dan sebelum Langit Atmosfir Galaxi
Matahari terbentuk !.
“Antara Alam-Raya-Semesta dan PANCASILA,
membentuk Budaya terMulia yang pernah terjadi, dalam perjalanan Sejarah
Alam-Raya-Semesta yg teramat panjang ini, pada demensi Peradaban seluruh
Machluk penghuni garba “Brahmanda-Alam-Raya-Semesta” (B’ARS)
di-Akhir-Zaman, yakni Zaman-Kali-Yuga, sebagai pertanda akan berakhirnya
“Catur Yuga”, guna menyongsong datangnya “Pralaya” yakni, tibanya
“KIAMAT-Pemusnahan-Kehidupan, terhadap semua yang berdomisili didalam
Galaxi-Matahari !”.
“wa yaquuluuna mataa haadzal wa’du in kuntum shaadiqiin”.
Dan mereka berkata.:”Bilakah terjadinya janji ini (Hari-Berbangkit), jika kamu adalah orang-orang yang benar “.
“maa yanzhuruuna illaa shaihataw waahidatan ta’khudzuhum wa hum yakhish-shimuun”.
Mereka tidak menunggu, melainkan dengan
satu teriakan saja, maka mereka akan binasa semuanya, tatkala mereka
sedang bertengkar !.
“fa laa yustathii’uuna taushiyataw wa laa ilaa ahlihim yarji’uun”
Lalu mereka tak kuasa membuat satu wasiatpun dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya !.
Berbicara tentang Kiamat dan Hari
Berbangkit, maka kebanyakan manusia tidak mempercayainya, kecuali
orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan !.
Tetapi manakala Kiamat & Hari
Berbangkit itu, telah menimpa mereka, meskipun mereka percaya sesudah
kejadian itu, maka semua sudah terlambat, karena pintu gerbang taubat
telah tertutup !.
Tahukah kamu, apakah yang dimaksud dengan “satu teriakkan saja” ?.
Jawabnya.: ”Itulah peristiwa terSOBEKnya
Langit penahan Oksigeen yang menyelimuti Planet-BUMI, agar zat oksigeen
itu tidak meninggalkan Bumi, dan agar zat oksigeen itu tidak berkeliaran
ke Angkasa-Raya, yg akan berakibat binasanya semua kehidupan di
Planet-BUMI. Maka bunyi sobekkan langit itulah yang dimaksud dengan
“satu teriakkan saja” !”.
Hanya mereka yang mengetahui ilmu-Kimia,
mengenal pentingnya”oksigeen” Mereka yang hanya bermodalkan “Iman”,
& tidak memiliki “Ilmu-Pengetahuan”, hanya sekedar percaya, namun
sama sekali tidak dipahaminya !.
Iman tanpa Ilmu-Pengetahuan, adalah iman
yg membuta, menimbulkan sifat “Fanatik-Buta”, fanatik-buta menimbulkan
egoisme dan kesombongan, yang berakibat temperamen arogan-nya muncul
kepermukaan, dan membuat kerusakkan dan kejahatan dimana-mana, bahkan
lebih berbahaya lagi, mereka membawa wabah penyakit yg amat cepat
menular didalam masyarakat, lebih teramat berbahaya lagi, bila mereka
dijadikan Pemimpin yang berkuasa di suatu Negeri, maka nantikanlah akan
kehancuran Negeri itu !.
Demikian pula sebaliknya,
Ilmu-Pengetahuan tanpa dikendalikan Iman yang baik & benar, niscaya
akan terjadi hal serupa, dalam menuju kehancurannya !.
“Tetapi apakah mungkin manusia dirubah menjadi Malaikat ? “.
Itu mustahil akan terjadi !. Malaikat yang membimbing, Manusia mengikutinya, Malaikat mengajar dan Manusia sebagai muridnya, maka peristiwa ini dapat terjadi, namun tetap, Manusia bukanlah Malaikat !.
“Tetapi apakah mungkin manusia dirubah menjadi Malaikat ? “.
Itu mustahil akan terjadi !. Malaikat yang membimbing, Manusia mengikutinya, Malaikat mengajar dan Manusia sebagai muridnya, maka peristiwa ini dapat terjadi, namun tetap, Manusia bukanlah Malaikat !.
“Hidup sebagai manusia, tidak akan
terluput dari dosa, oleh sebab itu manusia dipicu dan dituntut untuk
berbuat amal kemuliaan sebanyak-banyaknya, karena selamat & tidaknya
kehidupan di Akhiraat, ditentukan oleh Neraca Akhiraat, manakala neraca
Dosa jauh lebih besar dari neraca Amal-Mulia, niscaya siksa derita
Nerakalah yang diperoleh !.
Tetapi manakala neraca Dosa seimbang dengan neraca Amal-Mulia, maka kenikmatan sebagai penghuni Sorga-lah yang diperoleh !.
Namun manakala neraca Amal Mulia jauh
lebih besar nilainya, daripada neraca Dosa, maka kebahagiaan sebagai
Anggota Dewan Panitera Sorga yang perolehnya !.
Maka dari semua itu, tidak akan ada yang dapat menandingi, mereka yang memiliki keMuliaan Akhlak dan Ilmu-Pengetahuan yg luas !.
Sebab Mereka inilah yang akan diikut
sertakan, dalam merancang bentuk dan tatanan yang jauh lebih baik dan
jauh lebih canggih, manakala Alam-Raya-Semesta-Baru diadakan, setelah
Kiamat-Pemusnahan Alam-Raya-Semesta-Lama yang kita tempati bersama ini
berlalu, sebagai Anggota Staff TUHAN Semesta Alam, yang berkedudukan di
‘ARSY atau berkedudukkan di Alam BRAHMA !.
Sebab itu belajarlah senantiasa, guna
dapat mengendalikan diri dari pengaruh yang jahat & segala nafsu yg
kotor serta sanggup melenyapkan angkara murka didalam diri dan
berbekallah ilmu-pengetahuan yg luas, sebelum sakaratul maut menjelang
ajal !.
Jahiliyah adalah kebodohan, yang
menggunakan Agama untuk memusuhi yang lain, menganggap dirinyalah yang
paling benar dan yang paling sempurna, sedangkan diluar mereka, semuanya
dianggap tidak benar dan tersesat, dengan menutup diri, tanpa berani
beradu argumentasi guna mendapat rahmat bersama !.
Jahiliyah adalah kebodohan, tetapi mengaku dirinyalah yang paling pandai.
Mungkin ada benarnya yakni, pandai bersilat lidah, pandai menfitnah, pandai memutar balik fakta, pandai berdusta, pandai berbuat dosa dan pandai pula menciptakan dosa !.
Mungkin ada benarnya yakni, pandai bersilat lidah, pandai menfitnah, pandai memutar balik fakta, pandai berdusta, pandai berbuat dosa dan pandai pula menciptakan dosa !.
Neraka dikiranya Sorga dan Sorga disangkanya Neraka !.
Mungkinkah kaum yang tak cinta Damai dan
amalannya hanya mencari musuh, membuat kekacauan dan pertumpahan-darah,
patut sebagai penghuni Sorga ?.
Allah subahana wa ta’alaa atau Allah Maha Suci & Maha Tinggi sebagai Penguasa Sorga, dengan demikian ada dua syarat penting yang harus dipenuhi, guna dapat mencapai Sorga yakni, ke-SUCI-an dan Derajad-Tinggi–disisi-Nya !.
Allah subahana wa ta’alaa atau Allah Maha Suci & Maha Tinggi sebagai Penguasa Sorga, dengan demikian ada dua syarat penting yang harus dipenuhi, guna dapat mencapai Sorga yakni, ke-SUCI-an dan Derajad-Tinggi–disisi-Nya !.
Sorga dibawah telapak kaki Bunda Sitti
Hawa rq. Atau Sorga dibawah telapak kaki Ibu-Pertama-Umat-Manusia, dan
bukan pada telapak kaki ibu kandungmu !. Sebab tidak semua ibu pasti
masuk Sorga, bahkan Neraka lebih banyak dihuni kaum wanita, jadi apabila
ibu itu adalah ahli waris Neraka, maka patutkah ibu tersebut telapak
kakinya berada di Sorga ?.
Yang jelas dan pasti, Ibu-Pertama-Umat-Manusia-lah yang sudah berada di Sorga !.
Dengan demikian, Sorga itu berada ditelapak kaki Bunda-Pertama-Umat-Manusia !.
Demikian pula dengan JIN, Sorga berada
ditelapak kaki Bunda Nilalohita, atau Sorga bagi bangsa JIN, terletak
ditelapak kaki Bunda-Pertama-umat-JIN !.
Sedangkan ibu kandung kita wajib
dihormati, apapun yang akan terjadi dengan masalah Akhiraatnya nanti,
karena ibu kandung adalah jembatan guna mencapai Pintu Gerbang Sorga,
dalam batas-batas menghargai atas pengorbananya untuk melahirkan dan
membesarkan-mu, dan tidak mentaati perintah-perintah dan
ajaran-ajarannya yang tersesat !.
Namun harus bersikap lemah lembut dan dilarang bertindak kasar apalagi bertindak keras !.
Demikian pula, sikap sopan santun terhadap Ayah, juga terhadap orang lain, harus dijaga dan dipelihara !.
Bahasa menunjukkan Bangsa, watak kasar dan keras menunjukkan martabat dan perilaku yang sesat !.
PESAN. :
Manusia sebagai makhluk yang menyandang
keKhalifahan dalam hidup, harus senantiasa berhati-hati. Gunakanlah
ke-Pemimpin-an mu itu, untuk mencapai keMuliaan, dengan menolong orang
lain yang membutuhkan, dan membawa manfaat baik bagi diri sendiri,
keluarga dan orang lain.
Hindarilah permusuhan terhadap siapapun,
dengan memandang bahwa semua yang ada ini, termasuk Raga & Jiwa
kita,bukan milik kita, melainkan milik Tuhan Sang Pencipta !.
Sadarlah bahwa, setiap ucapan, tindakan
dan langkah kita, pasti akan di mintai pertanggungan-jawab, baik diDunia
ini, terlebih-lebih diAkhiraat kelak.
Manusia dapat lolos dari
pertanggungan-jawab dan tuntutan di Dunia, tetapi jangan mengira bahwa
persoalan itu telah selesai, sebab segala apa yang terluput dari
tuntutan Dunia ini, akan berlanjut di Akhiraat dan tidak ada satu
perkarapun yg telah diperbuat manusia, dapat luput dari Pengadilan
Akhiraat !.
Belajarlah dengan pengalaman hidup diri sendiri dan terhadap orang lain, dengan memetik hikmah yang baik dan bermanfaat !.
Adat, Aliran Kepercayaan dan Agama,
adalah sistimatik pendidikan dari TUHAN kepada manusia dan Alam-Gaib
yang sanggup memahaminya, semua mempunyai kaitan satu terhadap lainnya,
juga berkait pula dengan Ilmu-Pengetahuan-Eksata-Ilmiah yg merupakan
sunatullah, pelajarilah keseluruhannya, maka kamu akan lebih luas
pengetahuanmu, dan akan lebih mengenal TUHAN secara Baik dan Benar !.
Apabila semua itu dipandang secara iqraa,
sebagaimana kamu mempelajari Ilmu-Pengetahuan-Eksata, maka perbedaan
bukan permasalahan, karena itu memang harus berbeda, sebagai misal, Ilmu
Elektronika berbeda dengan Ilmu Ekonomi, beda pula dengan Ilmu Kimia
dan seterusnya, namun perbedaan diantara aneka bidang Sunatullah ini,
tidak akan menimbulkan permusuhan apalagi pertumpahan darah, bahkan bila
terjadi titik temu dapat membawa rahmat dan manfaat yg jauh lebih luas,
seperti Titik-Temu antara Ilmu Elektronika dengan Ilmu Ekonomi,
menghasilkan alat Kalkulator,
Kompiuter, yang akan mempermudah & mempercepat tugas-tugas pekerjaan di Bidang Ilmu-Ekonomi,………..dst.
Maka demikian pula apabila semua penganut
Adat, Aliran-Kepercayaan dan aneka Agama, memakai disiplin Sunatullah
atau disiplin ilmu-pengetahuan, niscaya semua konflik tidak akan terjadi
dan Negara tidak lagi disibukkan dengan masalah konflik yang tak
kunjung selesai, yang menyebabkan urusan-urusan pembangunan dibidang
lain terbengkalai. DAMAIlah !.
A M I I N
No comments:
Post a Comment