أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Seperti ramalan Yth “Mpu Jayabaya”,
”Zaman-Edan”, tetapi ini lebih parah lagi, karena “Edan-Tenan” atau
“zaman hampir semua makhluk benar-benar menjadi gila”.
Situasi dan kondisi Alam lingkungan,
dapat mempengaruhi sifat manusia yang berada ditempat itu. Pengaruh itu
terutama yang paling merasakan adalah jiwa. Atau situasi & kondisi
Alam-Lingkungan, amat berdampak pada efek-physilogi !.
Suatu misal, biasanya tanda-tanda akan
datangnya Bencana-Alam, didahului oleh suasana yang hening mencekam,
entah mengapa tiba-tiba saja masyarakat didaerah yang akan terkena
bencana, semuanya merasakan ada sesuatu yang menakutkan, tetapi tak
dipahaminya. Perasaan sudah membaca akan adanya bencana, namun otak dan
akal kita tidak memahami !.
Demikian pula pada saat akan mencetusnya
Perang-Dunia-Pertama & Kedua, masyarakat Dunia diliputi suatu
perasaan yang aneh, yaitu ada perasaan panik dan gelisah, namun tidak
diketahui, apa sebabnya tiba-tiba hati jadi tidak tenang dan gelisah
terus-menerus, beberapa bulan kemudian benar-benar meletus Perang-Dunia,
yang amat mengerikan !.
Itu baru perasaan yang dapat membaca,
akan timbulnya Perang-Dunia, dimana menimbulkan perasaan yang mencekam,
pada masyarakat Dunia, maka terlebih-lebih bila akan datangnya Kiamat,
maka umat manusia & semua makhluk akan diliputi perasaan yg amat
mencekam, yang frekwenti atau getaran-getaran perasaan itu memancar jauh
lebih kuat, menebar keseluruh penjuru Dunia, membentur batin semua
makhluk penghuni Bumi !.
Umat Manusia dan semua makhluk, diliputi
perasaan takut yang tak dimengertinya, sedemikian kuatnya, hingga
mempengaruhi jiwanya bahkan merusak jiwanya, yang berakibat terjadinya
kekacauan pada organ otak semua makhluk, menimbulkan tingkah laku dan
tindakan-tindakan yang amat aneh, ibarat orang yang tak waras.
Banyaknya manusia yang berhamburan lari
di-jalan-jalan raya, sambil membopong segala keperluan, ibarat hendak
mengungsi, tetapi sesungguhnya saat itu belum terjadi bencana apapun !.
Binatang-Binatang dalam hutan rimba, tiba-tiba berbondong-bondong turun
dan berkeliaran di kota-kota, dalam kepanikkannya !.
Sesungguhnya peristiwa kepanikkan itu
didahului oleh Alam, sebab Alam yang terlebih dahulu mengetahui akan
datangnya Kiamat, maka Alam dalam kepanikkannya, memancarkan
gelombang-gelombang dan getaran-getaran kepanikkan, getaran-getaran itu
menyentuh masyarakat Gaib, maka Alam Gaib dalam kepanikkannya,
memancarkan pula gelombang-gelombang kepanikan, tersentuhlah
gelombang-gelombang itu pada semua penghuni Alam Nyata Manusia, sehingga
Dunia Alam Nyata Manusia menjadi panik dan gelisah yang tak
dimengertinya, kepanikkan ini bukan saja dirasakan manusia, namun
Hewan-lah yang terdahulu terkena dampak physologi atau terkena dampak
kepanikan pada jiwanya. Jika anda dapat berkomunikasi dengan tanaman,
maka mereka juga panik.
Antara PANCASILA dan RUKUN-IMAN
KETERANGAN . :
KeTUHANan Yang Maha Esa, indentik dengan
ber-Iman pada ALLAH. ALLAH dalam hal ini Kasih-Sayang NYA, bukan
terhadap satu kaum tertentu, seperti yang banyak digambarkan umat.
Tetapi Kasih-Sayang NYA meliputi Alam-Raya-Semesta dengan segala isinya,
tanpa kecuali ! .
Jangan pula diartikan “tiada Tuhan,
kecuali Allah”, sebab semua Kitab-Suci membenarkan keberadaan Tuhan
!.(silahkan teliti Kitab-Suci anda).
Tuhan, artinya “Sembahan yang bersifat
Gaib” atau abstrak, yakni yang disembah tidak tertampak Pancaindera,
tetapi keberadaan-Nya adalah pasti.
Allah , artinya “PUJAAN bersifat Maha
Gaib”, namun keberADAanNYA adalah Pasti, meskipun tak dapat terjangkau
Pancaindera, namun Akal-Sehat-Ilmiah dapat mengetahui secara baik dan
benar, tentang adanya Allah.
Semua makhluk menyembah, terhadap segala yang dipujanya !.
Sebagai contoh. :
Anak bayi yang baru lahir, menyembah
pujaannya, yakni air-susu ibu. Bayi akan menangis,bila tidak diberi air
susu, apa itu susu dari ibunya atau dari air-susu yg lain !.
Jadi sang bayi, menyembah pada Sumber-Kehidupan-nya, yang merupakan Pujaan-nya !.
Karakteristik bagi semua makhluk, yang
secara refleksi “menyembah terhadap apa yang di Puja nya”, adalah
merupakan kodrat Sang Pencipta.
Tanpa memiliki karakteristik serupa itu,
niscaya machluk tak akan dapat hidup !. Bagi manusia dan
khewan,karakteristik serupa itu,sudah ada, semenjak cabang bayi masih
didalam kandungan sang ibu, bahkan sebelum itu, yang masih berupa ROH,
sudah punya karakteristik tauhid seperti itu.
Banyaknya kalimat tauhid didalam
Kitab-Suci, tetapi kenapakah hanya kalimat tauhid yang berbunyi,”Tiada
yang diSembah, kecuali Pujaan”, yang secara umum dipakai, lalu apa
fungsi kalimat-kalimat tauhid lainnya ? .
Kalimat-Kalimat Tauhid yang lain berbunyi, antara lain . :
“ Tiada yang patut disembah, kecuali AKU “.
“ Tiada yang patut disembah,kecuali ENGKAU “.
“ Tiada yang patut disembah,kecuali DIA “.
“ Dari asal Sembahan,maka akan kembali pada Pujaan “.
“ Segala Puja-Puji hanya patut dipersembahkan padaMU “.
“ Maha Suci lagi Maha Tinggi, Penguasa Kerajaan SORGA “.
“ Maha Kuasa lagi Maha-Perkasa,Engkau atas segala sesuatu “.
“ Diatas segala yg mengetahui, masih terdapat Yang Maha Mengetahui”.
“ Maha Pertama dan Maha Akhir dari segala sesuatu yang ada “.
“ Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,Maha Agung dari segala keagungan yang ada. Maha Pelindung, Maha Pendidik, Maha Pemelihara, Maha Pemilik, Maha Pemusnah, Maha Cepat, Maha-Benar, dan sebagainya !.
“ Tiada yang patut disembah,kecuali ENGKAU “.
“ Tiada yang patut disembah,kecuali DIA “.
“ Dari asal Sembahan,maka akan kembali pada Pujaan “.
“ Segala Puja-Puji hanya patut dipersembahkan padaMU “.
“ Maha Suci lagi Maha Tinggi, Penguasa Kerajaan SORGA “.
“ Maha Kuasa lagi Maha-Perkasa,Engkau atas segala sesuatu “.
“ Diatas segala yg mengetahui, masih terdapat Yang Maha Mengetahui”.
“ Maha Pertama dan Maha Akhir dari segala sesuatu yang ada “.
“ Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,Maha Agung dari segala keagungan yang ada. Maha Pelindung, Maha Pendidik, Maha Pemelihara, Maha Pemilik, Maha Pemusnah, Maha Cepat, Maha-Benar, dan sebagainya !.
Banyak Tuhan-tuhan yang dijadikan Pujaan,
oleh umat di Alam-Nyata & juga oleh umat Alam-Gaib, maka
Tuhan-tuhan sebanyak itu sesungguhnya bersatu dan bertumpu pada TUHAN
Yang Maha Esa !.
Maka demikian pula hendaknya, semua umat
di Alam-Nyata & semua umat di Alam-Gaib, bersama-sama Tuhan-tuhan
yang disembah dan yang kamu jadikan Pujaan, bersatu dan bertumpulah pada
TUHAN Yang Maha-Esa !. Hentikanlah perselisihan, permusuhan apalagi
pertumpahan-darah, karena mereka yang melakukan perbuatan Keji, sama
sekali tidak mengerti & tidak mengetahui secara baik dan benar
tentang TUHAN YME.
Mengapakah dari sekian banyaknya kalimat
tauhid, hanya tauhid yang bermakna * Tiada yang disembah, kecuali yang
dijadikan Pujaan “. yang lebih di utamakan, dan di cantumkan dalam “dua
kalimat Syahadat” ?.
Jawabnya sekali lagi . : “ Karena kalimat
tauhid ini bersifat umum dan berlaku bagi semua makhluk, tanpa kecuali
dan tidak terdapat paksaan sedikit pun, karena kalimat tauhid semacam
itu, sadar maupun tak disadari sebagai suatu ke-mutlak-kan guna
menjalani HIDUP !. Apabila makhluk tidak berpegang pada kalimat tauhid
tersebut, ia akan menderita kelaparan dan kehausan serta terkena derita
penyakit yang menyiksa diri dan akan mengantarkannya kepada kebinasaan !
“.
“JADI APA PULA MAKSUDMU INGIN TEGAKAN TAUHID ? “.
Kalimat tauhid ,”Tiada yang di Sembah,
kecuali Pujaan”, bermakna mengHIDUPi . Jadi kenapakah ada sekelompok
kaum, yang menegakan tauhid dengan cara paksaan bahkan pertumpahan-darah
?.
Mereka yang tidak memahami makna sesungguhnya dari kalimat tauhid tersebut, menegakan tauhid dengan cara-cara yang amat Keji !.
Jika kamu benar-benar ingin menegakan
kalimat tauhid, maka berilah nafkah atau sumber kehidupan, kepada
makhluk yang membutuhkannya dan patut menerima bantuanmu itu !.
Tegakanlah Kalimat Tauhid dengan cara-cara yang terpuji, dan gunakan kemuliaan akhlak, dalam menegakannya !.
Negara berdaulat adalah Negara Hukum,
maka tegakanlah Hukum yang berlaku di Negara ini, dengan baik, benar dan
semangat keBangsaan. Dan jangan biarkan, hukum-hukum yang berlaku di
Negara Jahiliyah & hukum-hukum yang berlaku di Negara lain,
diberlakukan di Negara mu !.
Masing-Masing Negara mempunyai Hukum dan
Undang-Undang tersendiri, yang hanya berlaku di wilayahnya masing-masing
dan tidak harus sama !, karena Hukum, Undang-Undang dan Peraturan
dibuat berdasarkan Situasi & Kondisi wilayah serta menilik
karakteristik masyarakatnya, dsb. dimana tiap-tiap Negara pasti berbeda
!.
Kalimat tauhid,” Tiada yang di Sembah, kecuali Pujaan
” bermakna “ Rahmatan lil ‘alamiin “ atau “ Kasih bagi Alam-Raya-Semesta “ !.
Kalimat tauhid tersebut, berlaku bagi
semua makhluk hidup tanpa kecuali, dimana menunjukan, adanya saling
ketergantungan satu terhadap lainnya, dalam melestarikan dan
kelangsungan hidup bagi semua !.
Berlaku bagi semua Adat, semua Agama dan semua disiplin ilmu-pengetahuan juga teknologi !.
“ Tanpa PUJAAN, semangat hidup akan
menjadi pudar, lalu dengan apakah dunia ilmu-pengetahuan dan teknologi
akan dikembangkan ? “.
“ PUJAAN menimbulkan semangat, semangat
menimbulkan kehidupan, maka semangatlah yang menyebabkan berkembangnya
dunia ilmu-pengetatahuan dan teknologi !”.
“ Dengan Semangat-Persatuan dan Kesadaran, keMERDEKAan suatu Negara dan Bangsa dapat tercapai !”.
“ Tetapi tanpa Jati-Diri-Bangsa, bagaimanakah semangat keMerdekaan dapat dibangun ? “.
“ Tanpa Jati-Diri-Bangsa, semangat
kehancuranlah yang akan timbul dan Bangsa dikendalikan oleh unsur-unsur
dari luar, yang saling berbenturan, karena banyaknya aneka kepentingan
unsur-unsur luar masuk dan tertanam dalam tubuh-Bangsa, sehingga Negara
menjadi kacau,tak terkendali !”.
Pada puncak tertinggi dalam beriman kepada ALLAH, maka kita telah mencapai tingkatan berTakwa kepada ALLAH !.
Maka demikian pula, pada puncak KeTUHANan Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara RI, akan di PIMPIN oleh TUHAN YME.
Maksudnya Bangsa dan Negara di-Pimpin oleh seorang Presiden yang .:
Ia berpikir sebagaimana TUHAN berpikir.
Ia mengatur Negara dan Bangsa, berdasarkan kehendak TUHAN.
Apa yang dikeluarkan dalam ucapannya, adalah Firman TUHAN.
Ia tidak memutuskan segala sesuatu, kalau bukan kehendak NYA.
Ia tidak akan bertindak, kalau bukan karena kehendak NYA.
Ia melihat, sebagaimana TUHAN Maha Melihat.
Ia mendengar sebagaimana TUHAN Maha Mendengar.
Tetapi dia bukan Tuhan, melainkan dirinya telah dipakai TUHAN, karena dia telah mencapai TAKWA dalam makna yang sesungguhnya !.
Ingat !. Bukan pula TUHAN seperti yang digambarkan oleh kaum Jahiliyah.
Tetapi TUHAN yang Kasih Sayang NYA,
meliputi semua Adat yang cinta damai, meliputi semua Agama yang cinta
damai, dan meliputi semua makhluk baik di Alam Gaib maupun yang berada
di Alam-Nyata-Manusia, yang cinta-damai.
“Sebab TUHAN diatas dan membimbing Raja-Damai di-Akhir-Zaman “.
“ Sabdah Raja-Damai, adalah Firman TUHAN ! “.
Dengan alasan inilah, para Nabi hanya ingin di Bangkitkan, di Wilayah dan Negara dimana Raja-Damai-Akhir-Zaman memerintah !.
Sebab tanah dimana Raja-Damai-Akhir-Zaman
memerintah, telah dijadikan “Tanah yang Kudus “, maka tidak akan ada
satu kejahatan pun, yang sanggup beraksi di Tanah yang telah di
Kuddus-kan itu !.
Tanah-Kuddus itu akan menjadi “MercuSuar
Dunia”, cahaya-nya menerangi semua kegelapan di Bumi, karena pada Hari
itu,tidak ada apapun yang dapat bersembunyi dan disembunyikan, sebab
Hari itu adalah . :
“ HARI diNAMPAKan SEGALA RAHASIA “.
Sebagaimana TUHAN telah berjanji, seperti yang telah tercantum dalam Kitab-Kitab Suci !.
Tanah-Kuddus itu juga akan menjadi
“Pusat-Dunia”, karena di situlah berpadu-nya Ilmu-Pengetahuan &
Teknologi antara Alam-Gaib dengan Alam Nyata, yang menghasilkan
Ilmu-Pengetahuan & Teknologi Akhir-Zaman yang teramat canggih,
sebagai sunatullah yang tiada tolok bandingannya !.
Bangsa-Bangsa akan berbondong-bondong,
masuk didalam Cahaya yang penuh Damai !.Dari Tak-Ada, menjadi Ada, maka
akan tiba saatnya, akan tak-ada kembali.
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”,
indentik dengan “Beriman pada Malaikat”.WIWASWAN (TUHAN Semesta Alam)
menciptakan raga Swayambhuwa Manu, yang ditiupkan ROH kedalamnya, maka
terjadilah Manusia-Pertama, juga sebagai Bapak-Pertama-Umat-Manusia.
WIWASWAN mengajarkannya pada ISWAKU, maka
ISWAKU menciptakan raga Bhatari Satarupa, yang juga terbuat dari tanah
Sorga yang Kudus, lalu ditiupkan Roh kedalamnya, terjadilah
Manusia-Kedua, dan sebagai IBU-PERTAMA-Umat-Manusia.
ISWAKU mengajarkannya kepada sekalian
Dewa-Pencipta, maka terciptanya aneka makhluk yang berbadan Astral,
sampai makhluk-makhluk berbadan Kasar termasuk angkatan keturunan Adam
a.s. dan Sitti Hawa adalah ciptaan para Malaikat-Pencipta.
Kami sekarang ini, juga anak, cucu yang akan lahir kemudian, bukan ciptaan Wiwaswan, melainkan ciptaan para Malaikat-Pencipta !.
WIWASWAN hanya menciptakan, Bapak-Pertama-Umat-Manusia.
ISWAKU hanya menciptakan, Ibu-Pertama-Umat-Manusia.
ISWAKU hanya menciptakan, Ibu-Pertama-Umat-Manusia.
Sudah barang tentu,
para-Malaikat-Pencipta-Aneka-Makhluk, khusus
para-Malaikat-Pencipta-Umat-Manusia, tidak menghendaki ciptaanNya
dirusak, dianiaya, dibunuh dan membunuh diri, Para Malaikat ini
menghendaki agar semua berlaku adil dan jangan biadab !.
Dengan demikian, jelaslah sudah bahwa,”Kemanusiaan yang adil dan Beradab” indentik dengan “Ber-iman pada Malaikat” !.
“Persatuan Indonesia” indentik dengan
“Beriman pada Nabi-Nabi”. Perdamaian sudah ada semenjak pertama kali
para Mantan Penghuni Sorga, menginjakkan kakinya untuk pertama kali di
Planet Bumi.
Sedangkan tidak dapat dipungkiri bahwa,
para Nabi terpenting sebanyak lebih dari 27 000 orang, sedangkan secara
umum para Nabi itu jumlahnya jutaan orang, jelas adalah angkatan
keturunan Bapak Pertama dan Bunda Pertama umat Manusia.
“Adat AWAL BUMI” adalah akar dari semua lahirnya Agama-Agama di muka Bumi, berdasarkan hukum causalitet !.
Sekiranya tidak terjadi
pelanggaran-pelnggaran serius terhadap “AKAR Adat BUMI”, niscaya tidak
akan diturunkan Agama, maka yg diturunkan hanyalah “ilmu Pengetahuan” !.
Jelaslah, dari mulai Adat sampai aneka Agama dan Dunia Ilmu Pengetahuan, mempunyai KAITan satu terhadap yang lain !.
Persatuan Indonesia = Beriman pada Nabi-Nabi, jelas amat indentik !.
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan, dalam permusyawaratan dan perwakilan” indentik dengan
“Ber-iman pada Al-Qur’an dan Kitab-Kitab Suci sebelumnya” . :
Didalam Kitab-Suci Al Qur’an,ditegaskan “Beriman-lah pada Al-Qur’an dan Kitab-Kitab (Suci) sebelumnya”.
Menjadi jelas, antara satu Kitab-Suci
terhadap Kitab-Kitab Suci lainnya mempunyai hubungan yang amat erat,
karena semua itu merupakan mata-rantai sistimatik pendidikan TUHAN
kepada umat di Alam-Nyata-Manusia dan umat di-Alam-Gaib !.
Didalam Kitab-Kitab Suci tercantum
pelajaran-2 yang amat berharga, terutama masalah etika dan sopan-santun
dalam bermasyarakat, berbangsa dan ber-Negara, agar tidak terjadi
kekacauan, yang dapat menghambat pembangunan dan memperlambat kemajuan
Bangsa & Negara, serta tidak menjadi Bangsa dan Negara
Jahiliyah,yang amat keji !.
Dengan demikian, amat indentik-lah “sila
keempat dari PANCASILA” terhadap “Beriman pada Al Qur’an dan Kitab-Kitab
(Suci) sebelumnya”.
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” indentik dengan “Beriman terhadap adanya Negeri Akhirat”. :
Negeri Akhiraat, dihuni berbagai aneka jenis makhluk-makhluk Gaib, terutama dan kebanyakan adalah jenis Arwah.
Pada halaman-halaman sebelumnya, sudah
dijelaskan bahwa, Bangsa yang durhaka adalah Bangsa yang tidak
menghormati jasa-jasa para Pahlawan-Bangsanya dan tidak menghormati para
Leluhurnya sendiri, serta tak menghargai Alam, yang telah memberikan
tempat berdomisili & sumber-kehidupan bagi manusia (durhaka terhadap
Alam).
Kemiskinan para Leluhur dan kemiskinan
Alam, karena tak dikelolah secara baik & benar dari segi demensi
gaibnya, akan berakibat banyak terjadinya kekacauan, kecelakaan dan
bencana alam, sehingga Negara tertimpa kemiskinan !. Dengan terjadinya
kemiskinan, maka bagaimanakah keadilan sosial dapat diwujudkan ?.
Dengan “Beriman pada Negeri Akhiraat”,
yakni menghormati Para Pahlawan bangsa dan para Leluhur sendiri serta
tidak durhaka terhadap Alam, maka ketentram meliputi Alam Gaib, yang
akan mempengaruhi ketentraman kehidupan di Alam Nyata Manusia, dan akan
membawa Bangsa dan Negara menuju dan mencapai kesejahteraan, kemakmuran
serta dapat menggapai kemajuan disegala bidang yang terpuji !.
“Maka keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dapat diwujudkan dengan beriman pada Negeri Akhiraat !.
Pancasila indentik Rukun-Iman.
Peringatan . :
Siapa saja yang akan menghancurkan
PANCASILA, berarti mereka akan menghancurkan Rukun-Iman, yang tercantum
didalam Kitab-Suci Al Qur’an, maka mereka akan berhadapan dengan seluruh
Bangsa Indonesia yang Pancasilais, baik di Alam Gaib maupun di Alam
Nyata !.
Ini hari ataupun esok dan kapanpun
sakaratul maut akan merenggut nyawa, itu tak penting !. Tetapi yang
teramat penting adalah . :
“Lebih baik gugur sebagai Kusuma Bangsa, daripada mati sebagai boneka Penjajah jiwa raga Bangsa !”.
“jaa al haqqu wa za haqqal bathilu innal bathila kana za huqqa ! “.
“Telah datang yang Benar, musnahlah yang Palsu, sesungguhnya yang Palsu itu adalah sesuatu yang pasti musnah ! “.
Telah cukuplah kejahatanmu, tertampak di Bumi Pancasila, & telah cukup pula Kami bersabar, menunggu tipu daya mu !.
Maka sekarang telah tiba saatnya, Kami akan membalas setimpal dengan kejahatan dan tipu dayamu di Bumi Pancasila !.
“ Nantikanlah sesaat lagi Hari-Pembalasan itu ! “.
“Bangsa yg besar, adalah Bangsa yang
menghormati jasa-jasa para Pahlawannya” Bapak Proklamator mu tidak
sekedar berujar kata, tanpa ada makna !.
Dunia menghormati Bapak Proklamator mu,
karena jasa-jasa beliau sangat besar dalam Perdamaian Dunia, tetapi
mengapakah kamu lecehkan ?.
Para Pahlawan Penjajah, kamu agungkan,
sedangkan para Pahlawanmu yang telah mengorbankan keringat, air-mata,
tetesan darah, bahkan nyawa, kamu hinakan !. Apakah mereka yang akan
menghancurkan Pancasila itu yang me-merdeka-kan Bangsa & Negaramu ?.
Pernahkah ada bantuan sandang dan pangan,
dari kaum Jahiliyah yang anti Pancasila, saat Negara dan Bangsa mu
mengalami paceklik ?.
Justru yang memberikan bantuan, adalah Negara-Negara non Jahiliyah !.
Pernahkah kamu dengar dan lihat, bahwa yang menjalani bom-bunuh-diri di dalam Negaramu, adalah orang Jahiliyah itu sendiri !.
Tidak pernah ada, kaum Jahiliyah itu
hanya menghasut dengan tipu daya, kemudian bangsamu yang tertipu, itulah
yang disuruh bunuh-diri !.
Mereka pula termasuk diantara yang lain, memperdagangkan Narkoba, guna membeayai perang dan merusak Negara orang lain !.
Masih percayakah kamu akan janji-janji pahala dan sorga, yang dikatakan kaum anti Pancasila itu ?.
“Seburuk-buruknya binatang dalam
pandangan TUHAN, adalah orang-orang yang tidak hendak menggunakan
akal-sehatnya & fakta yang ada ! “.
Semua Nabi berada di PANCASILA,
melindungi semua Adat yang berBudi-Luhur, Adat yang mempersatukan
didalam Damai, tetapi bukan adat yang menyuruh melakukan perbuatan-2
kotor dan keji !.
No comments:
Post a Comment