أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Dapatkah orang yang tersesat, menemukan Pintu Gerbang SURGA ?.
Jalan keSURGA ada aturannya, tetapi jalan
menuju keNERAKA teramat mudah, karena tanpa aturan pun Pintu Gerbang
Neraka akan kamu temukan, maka kebanyakkan diantara kamu, lebih menyukai
jalan yang teramat mudah, daripada harus bersusah payah !.
Hidup ini adalah Perjalanan, perjalanan
adalah Perjuangan. Perjuangan adalah Pengabdian, Pengabdian adalah
Pengorbanan. Maka tiada hidup di Dunia ini, terlebih-lebih hidup di
Akhiraat kelak, semua harus dilalui dengan aneka Pengorbanan, tanpa
Pengorbanan Hidup ini akan TERHENTI !.
Telah kami jelaskan arti sesungguhnya
dari “Allah menciptakan Langit dan Bumi, dalam “Enam-Masa”. & apa
pula maksudnya “Allah menciptakan Langit dan Bumi dalam “Dua-Masa”. Juga
tentang adanya “Empat-Kadar-Makanan” !.
Sudah lebih Seribu-Tahun, Kitab-Suci itu
diturunkan kepadamu tetapi tak satu umatpun yang mengetahui, perbedaan
antara “Enam-Masa” dgn “Dua-Masa” juga tentang “Empat-Kadar-Makanan”
secara baik & benar, karena kebanyakkan mereka hanya mengejar-ngejar
Pahala & Sorga !.
Kalaupun memohon Petunjuk, hanya sekedar
meminta”rezeki”untuk kepentingan & kekayaan pribadinya, tidak satu
umat pun mencoba untuk bertanya pada kami,tentang isi Kitab-Suci yang
belum dimengertinya. Mereka hanya berkata, ”hanya Allah jua yang
Maha-Mengetahui !”.
Untuk apa semua itu diturunkan kepadamu, kalau tak boleh diketahui ?
Apakah kamu mengira Allah gegabah seperti itu ?. Diturunkan semua itu agar kamu mencari Petunjuk-Allah, sekiranya kamu mendapatkan jawaban dari Kami, niscaya bertambah-lah keIMANan mu !.
Apakah kamu mengira Allah gegabah seperti itu ?. Diturunkan semua itu agar kamu mencari Petunjuk-Allah, sekiranya kamu mendapatkan jawaban dari Kami, niscaya bertambah-lah keIMANan mu !.
Namun sebelum kamu memahami tentang isi
Kitab-Suci mu itu, kamu telah menyombongkan diri, dengan menyatakan diri
yang paling benar & paling sempurna, bahkan kamu mengangkat diri,
lebih mulia dari Malaikat !.
Sadarkah kamu, dengan kesombongan yang melampaui batas itu, kamu telah menutup diri dari datangnya Petunjuk Allah !.
Kamu mencoba menafsirkannya sendiri,
tanpa Petunjuk sedikitpun dari Kami & tanpa Ilmu-Pengetahuan yg
memadai, guna memahami Kitab Suci mu itu, sehingga umat menjadi Jahat
& berbuat keRUSAKan !.
Beranikah kamu mempertanggung jawabkan, perbuatan sesat mu itu ?.
Rakyat kecil yang tertindas, tidak kamu “bela”!. Karena kamu lebih menyukai membela para-Pejabat yg mau mengikuti kesesatan mu !.
Beranikah kamu mempertanggung jawabkan, perbuatan sesat mu itu ?.
Rakyat kecil yang tertindas, tidak kamu “bela”!. Karena kamu lebih menyukai membela para-Pejabat yg mau mengikuti kesesatan mu !.
Tuhanmu adalah uang & kenikmatan
sedangkan Allah, para Malaikat& Nabimu serta Kitab-Suci mu, kamu
jadikan matapencaharian guna mendapatkan kekayaan dan kenikmatan
lahiriah belaka !.
Jangan kamu mengira Kami tak melihatnya, dan jangan pula kamu kira Kami biarkan saja perbuatan-mu yg amat tersesat itu !.
Maka apabila telah cukup bilangan-nya
itu, kamu semua akan menerima akibat dari perbuatan kotor dan keji yang
sudah kamu lakukan !.
Barang siapa berbuat aniaya terhadap yang lain, maka ketahuilah ia telah menganiaya diri sendiri !.
Maka jika Peringatan ini, tidak juga
membuatmu bertaubat & kembali pada yang Benar, berarti kamu
mempercepat datangnya Hari-Pembalasan, berupa musibah yg menimpa dirimu
secara bertubi-tubi !.
Demikian hendaknya, agar semua itu menjadi Pelajaran bagimu semua !.
Demikian hendaknya, agar semua itu menjadi Pelajaran bagimu semua !.
Setiap umat selalu mengatakan. :”Nabiku adalah Nabi terAkhir !”.
Apakah kemajuan perADABan umat manusia, harus berhenti di Zaman “perADABan” Nabi mu ?.
Apakah kemajuan Ilmu-Pengetahuan & teknologi, harus berhenti di Zaman keNabian mu ?.
Apakah tidak diperbolehkan adanya kemajuan, seusai masa Nabi mu ?.
Apakah tidak diperbolehkan adanya kemajuan, seusai masa Nabi mu ?.
Apakah tidak boleh ada Nabi baru, sesudah Nabimu ?.
Bukan kamu yang menentukan “penutup para Nabi”, tetapi TUHAN jua yang patut menentukan dan menetapkan semua itu !.
Kamu telah memutar balikkan isi
Kitab-Suci mu, dengan mengartikan Wahyu itu menurut kemauanmu sendiri,
tanpa Petunjuk Allah & tanpa disiplin ilmu-pengetahuan yang memadai,
guna memahami secara BENAR !
Kamu telah menjerumuskan banyak orang
kedalam lembah Neraka, dan jangan mengira kamu sebagai Pemimpin &
biang keladinya, dapat terluput dari Siksa-Neraka !.
Kamu telah menghancurkan & membakar
hangus rumah-rumah ibadah, & telah & akan membunuh sesama
kaummu, disebabkan hanya perbedaan dalam memahami Kitab-Suci, dengan
kemarahan yang meluap-luap, kamu tanpa sadar telah membakar Kitab-Suci
mu sendiri, yg berada didalam rumah ibadah itu. Kamilah saksi-utama atas
perbuatanmu itu !.
Biarkanlah mereka saling menghancurkan
& saling membunuh, karena segala apa yg mereka perjuangkan, hanya
untuk kepentingan Asing, dan sama sekali mereka yang berseteru itu,
tidak berjuang demi kepentingan Bangsa & Negara nya sendiri. Maha
Durhaka perbuatan mereka itu !.
Kamilah Saksi-Kunci atas segala apa yg telah mereka perbuat !.
Dengan emosi tak terkendali, lantang
berkata pemimpin itu sambil berteriak, menuduh Pejabat-Pejabat
Pemerintah, Pemuka-Pemuka masyarakat yang tidak disukainya, melakukan
tindakan-tindakan Negatif secara membabi buta, padahal dirinya sendiri
yang jelas-jelas telah melakukan perbuatan amat DOSA tidak diketahuinya
!.
Bukankah hasutan itu akan memicu timbulnya “Perang-Saudara” ?.
Bukankah hasutan itu, dapat menimbulkan “Pertumpahan-Darah” ?.
Bukankah perbuatan itu,telah mengotori & menodai Sejarah Bangsa ?.
Tetapi mengapakah Aparatur-Negara, tidak
berani mengambil tindakan tegas, demi tegaknya Hukum dan demi
menyelamatkan Bangsa & Negara ini ?.
Malah dalam beberapa kasus, mereka yang
“BELA-NEGARA” ditangkap oleh Aparat !. Sedangkan kaum
Penjajah-Jiwa-Bangsa itu, bebas berkeliaran melakukan aksi kejahatannya
!.
Bangsa ini telah kebingungan, tak lagi mengenal manakah yang salah dan manapula yang benar !.
Karena Akhir-Zaman serba membingungkan,
betapa tidak,” perbuatan Dosa berselubungkan keSucian” dengan kata
lain,”jelas-jelas keJAHATan, mengaku tindakan yang Benar !”.
Manakah yang laki-laki dan manapula yang
wanita, hampir tak dapat dibedakan, karena garis pemisah antara yang
Salah terhadap yang Benar sudah menjadi kabur dan tidak lagi terlihat
dengan jelas !.
Berbondong-bondong ramai orang membangun
Rumah-Rumah Ibadah, guna kepentingan Politik, mencari umat
sebanyak-banyaknya dengan mengabaikan kwalitas dan kwantitas
Budi-Pekerti, ibarat membangun Rumah-Rumah Ibadah ditepi Jurang-Neraka
!.
Kemenangan lebih diutamakan daripada Budi-Pekerti, berakibat masyarakat menjadi liar dan mengganas tak terkendali !.
Kemenangan lebih diutamakan daripada yang
Benar, sehingga masyarakat dalam kebingungan, dan tak sanggup
membedakan mana yang Salah & mana pula yang Benar, bahkan yang Benar
dikatakan Salah, sedangkan yang Salah dikatakan Benar, maka pada
akhirnya kekacauan terjadi disemua sektor kehidupan didalam Negara yang
sudah tidak memiliki Jati-Diri-Bangsa lagi !.
Adat-Leluhur yang berBudi pekerti Tinggi,
penuh sopan-santun dan kelembutan, digantikan dengan ideologi-ideologi,
faham-faham dan ajaran-ajaran asing, yang penuh keberingasan &
kekejaman, serta ta’dapat menerima kemajemukan dalam Bhineka Tunggal
Ika, maka apakah ini disebut Negara-Demokrasi ataukah Negara Diktator
nan Otoriter ?.
Mengaku Demokrasi, tetapi tak hendak
menerima kemajemukan yang ada, bahkan bertindak secara Diktator, dengan
menindas kaum minoritas dibiarkan saja, bahkan ramai-ramai didukungnya,
maka kemanakah Visi & Misi Bangsa dan Negara ini untuk masa depannya
?.
Bangsa dan Negara yang tidak mempunyai
tujuan yang pasti akan masa depannya, akan terkatung-katung dalam
kebingungannya yang nyata, terlebih-lebih jika Visi dan Misi itu adalah
keSESATan, maka Kutukan & Laknat ALLAH pasti menimpa Bangsa dan
Negara yg terLaknat lagi Durhaka, dan itu adalah sesuatu yang pasti,
lagi tak dapat dipungkiri !.
Bukan misi Kitab-Suci yang mereka bawakan, tetapi misi Jahiliyahlah yang mereka ajarkan kepadamu !.
Mereka menyuruhmu menegakkan sistem
Jender, bukankah Adat kaum Jahiliyah yang menguburkan kedalam tanah anak
wanita yang masih hidup ?
Adat kaum Jahiliyah, merasa hina bila memiliki anak wanita dan memandang rendah kaum wanita, lebih rendah dari binatang !.
Apakah ajaran yang teramat keji ini yang akan kamu ikuti ?.
Kerja sama didalam menata Negara, antara Alam Gaib & Alam Nyata . :
Kerja sama ini diawali dengan saling
menjaga, melindungi, memelihara dan melestarikan Hak Asasi Alam Gaib
juga Hak Asasi Alam Nyata, melalui perundingan, persetujuan &
kesepakat bersama.
Kerja sama ini bukan saja terhadap
Alam-Gaib yang secara umum telah kita ketahui dan yang sudah kita kenal,
tetapi juga meliputi Gaib Alam, yakni Jiwa dari Gunung-Gunung, Daratan/
Ibu-Pertiwi, Sungai-Sungai, Lautan-Lautan, Matahari, Bulan, dan
sebagainya.
Dengan adanya kerja-sama antara Alam
Nyata-Manusia dengan Alam Gaib, maka dipastikan, tidak ada lagi yang
berani lakukan perbuatan korupsi, dengan kata lain, kriminalitas dapat
ditekan sekecil mungkin.
Didalam hubungan kerja-sama Gaib dengan
Manusia, apalagi itu menyangkut dalam mengatur Bangsa & Negara, agar
tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan oleh kedua pihak, maka
penyelenggaraan Kerja Sama itu hendaknya dalam pengawasan institusi
Malaikat, menurut bidang permasalahan, pada batasan bingkai koridoor
yang disepakati bersama.
Berbicara tentang Kerja Sama antara Alam
Gaib dengan Alam Nyata, maka ini tidak luput dari masalah keKhalifahan
manusia, Maksudnya, sebahagian dari keKhalifahan Manusia harus
diserahkan pada Gaib menurut bidang professional, yang telah disepakati
bersama. Sebab jika Manusia masih memikul keKhalifahan sepenuhnya, maka
Gaib tak dapat ikut campur dalam menangani secara langsung permasalahan
yang tengah dihadapi Manusia di Alam Fananya !.
Pentingnya Institusi-Institusi Malaikat
dalam mengawasi dan juga sebagai Penasehat serta menetapkan sangsi bagi
yang melanggar, agar hubungan Kerjasama tersebut, tidak menimbulkan
pemerasan, penindasan, manipulasi, merugikan sepihak dan hal-2 Negatip
lainnya !.
Tentu Kerja-Sama Alam-Gaib dengan
Alam-Nyata, dalam rangka tegaknya “Rahmatan lil’alamiin”, atau “Kasih
bagi Alam-Raya-Semesta”, yang selama ini diartikan amat sempit dan sama
sekali tidak pernah diwujudkan !.Mereka masing-masing sibuk mengurusi
kepentingan orgasnisasinya belaka !.
Rahmatan lil’alamiin atau Kasih bagi Alam
Raya Semesta, meliputi dimensi dan bidang yang teramat luas, dalam
menjaga, memelihara, dst. terhadap hak-asasi Manusia, Flora, fauna,
Alam-Bumi & Langit-Bumi, sampai kepada menjaga, memelihara,
melindungi dan melestarikan aneka demensi Alam-Gaib. ini berguna demi
tercapainya ketentraman, kesejahteraan, dsb. terhadap kehidupan
Alam-Raya-Semesta !.
Maka akan tiba gilirannya,”Kasih bagi
Alam-Raya-Semesta”meluas mencapai hubungannya dengan, menjaga,
memelihara, melindungi, melestarikan hak-asasi sekalian Malaikat !.
Pada masa berlakunya Hak-Asasi terhadap
para Malaikat, maka para Malaikat akan menentukan lokasi-lokasi
dipermukaan Bumi, dijadikan sebagai “Tempat Yang Kuddus”, guna
menyongsong datangnya “RAJA-DAMAI” dan Lokasi Kudus “Kebangkitan para
Nabi & Tokoh-Tokoh Dunia”, guna meluruskan Sejarah, memperbaiki
kwalitas & kwatintas umat !.
Pada saat seluruh Dunia terkena bencana
Kiamat, maka “Lokasi-Lokasi Kuddus” itu tak tersentuh sedikitpun, oleh
bencana yang amat dahsyat itu !.
Maka hanyalah orang-orang yang berIMAN
& berBudi-Luhur, yang dapat mencapai “Lokasi-Kuddus”, dengan hidup
penuh damai dan aman !.
Pada “Lokasi-Lokasi Kuddus” itulah, para
Malaikat senantiasa berkunjung, guna membimbing, mendidik &
mengajarkan, tentang cara-cara mengembalikan kekhalifahan yang disandang
makhluk, kepada ALLAH !.
Pada saat itu, semua angkatan yg jahat
telah binasa tertelan oleh ganasnya bencana amat dahsyat aksi dan reaksi
KIAMAT. dan Bumi hanya didomisili oleh angkatan yang SUCI !.
Kesadaran yang amat tinggi bagi seluruh
Penghuni Jagad Alam-Raya, tentang tidak mampunya dalam menyandang
sebagai PEMIMPIN, maka hanya ALLAH Maha-Pemilik-Semua-Yang-Ada inilah
yang patut menjadi Maha-Pemimpin dari semua ke-Pemimpin-an yang ada !.
Pada Hari itu, bagi mereka yang percaya
akan “Hidup-Kekal” sampai pada ajal yang telah ditetapkan. Tetapi bagi
mereka yang tidak percaya lagi keji, akan binasa seketika, guna menerima
siksaan Neraka, sesudah menerima siksa & derita KIAMAT !.
Pada “Lokasi-Lokasi Kuddus” itu,
berkumpul Murid-Murid TUHAN, untuk belajar dan senantiasa belajar,
tentang Ilmu-Pengetahuan yang Baik lagi Benar, tiada tipu daya dan
dusta, pada Hari-Agung itu, tiada lagi kebencian, iri hati, permusuhan,
keserakahan apalagi pertumpahan-darah !.
Karena keKhalifahan itu, sudah tiada lagi
disandang oleh semua makhluk, sehingga tiada gairah untuk mengGURUi
orang lain, yang ada hanyalah saling bertukar pengalaman dan
Ilmu-Pengetahuan, guna mencapai keSEMPURNAan !.
Maha GURU pada hari itu adalah TUHAN Semesta Alam, TUHAN Seruh Sekalian Alam, tiada Guru yang lebih tinggi lagi lebih Sempurna dari TUHAN Semesta-Alam, Maha Pemimpin dari semua pemimpin !.
Maha GURU pada hari itu adalah TUHAN Semesta Alam, TUHAN Seruh Sekalian Alam, tiada Guru yang lebih tinggi lagi lebih Sempurna dari TUHAN Semesta-Alam, Maha Pemimpin dari semua pemimpin !.
ALLAH adalah Maha-Khalifah, dari semua keKhalifahan yang ada !.
Apakah DADJAL itu ? . :
Dadjal adalah, apabila ia berbicara dari
ujung Dunia, maka suaranya akan terdengar sampai keujung dunia yang
lain, dan apabila ia menampakan dirinya dari ujung Dunia, maka wajahnya
akan ter-tampak sampai keujung Dunia yang lain !.Itulah tanda-tanda
peradaban umat Manusia telah memasuki Akhir Zaman.
Dadjal itu bukan makhluk syeitan, seperti
yang tafsirkan kebanyakan umat, tetapi Dadjal itu adalah Alat
Technologi Komunikasi Audio dan Video, atau Pemancar-Penerima Radio,
Televisi dan Internet.
Secara umum telah diketahui, bahwa
Technologi Akhir-Zaman, dapat membuktikan segala apa yang dapat
diperbuat dalam isyarat Dadjal yang dimaksud.
Adalah sesuatu yang tidak memungkinkan,
bila Kami mengatakan pada Zaman Pertengahan, dimana manusia saat itu
belum mengenal akan Technologi Komunikasi Akhir-Zaman, seperti Radio,
Televisi dan Internet. Sebab itu Kami memberikan isyarat atau gambaran
“DADJAL” !.
Jika sekiranya Kami katakan .
:”Di-Akhir-Zaman, akan ditemukan manusia alat yang disebut Radio,
Televisi dan Internet !”. Niscaya umat Manusia Zaman-Pertengahan itu,
lebih tak mengerti, bahkan tidak akan percaya, karena anggapan mereka
itu hanyalah ALLAH jua yang dapat menciptakan Alat Technologi secanggih
itu, dan Manusia tidak akan sanggup menciptakan keajaiban semacam itu !.
Terbukti di Akhir Zaman ini, Dadjal
adalah bagian dari kehidupan umat Manusia dan masyarakat Gaib, yg
peranannya amat penting, diantaranya Telephone rumah/kantor dan
Telephone-Genggam atau HandPhone .
Seribu tahun lampau atau lebih dari itu,
umat manusia menilai Akhir Zaman adalah sesuatu yang teramat buruk,
karena munculnya Makhluk-makhluk aneh nan ajaib ! , yang dengan amat
mudahnya makhluk-makhluk itu mempengaruhi umat manusia Akhir-Zaman,
untuk menimbulkan keRUSAKan, merajalelanya keJAHATan dan menjerumuskan
manusia ke lembah penuh DOSA.
Akhir-Zaman atau Zaman Kali-Yuga, digambarkan oleh umat seribu tahun yang lalu, sebagai Zaman-Berkobarnya-Api-NERAKA !.
“ BENARKAH DUGAAN MEREKA ITU ? “.
Benar & tidaknya, kami serahkan pada sidang pembaca untuk menilainya !.
Komentar. :
Pisau ditangan seorang dokter ahli bedah,
akan dapat menyelamatkan orang, tetapi pisau ditangan penjahat dapat
melukai dan membunuh orang !.
Demikian pula dengan Dadjal,maka
tergantung dari manusianya, untuk apa ia dimanfaatkan,untuk kebaikan
atau kejahatan, tapi Dadjal tak bersalah !.
Ilmu-Pengetahuan & Technologi tidak
bersalah, sebab itu adalah Sunnatullah atau Ilmu ALLAH yang ditemukan
& dimanfaatkan Manusia.
Baik-buruknya,tergantung dari manusia dalam cara penggunaannya !.
Adalah sesuatu yang amat mengherankan,
bila orang berpendapat bahwa setiap Penemuan dibidang ip-tek, dikatakan
“menyaingi TUHAN”.
Dapatkah manusia melebihi TUHAN ?.
Tanpa disadari, mereka yang berpendapat
keliru semacam itu, telah merendahkan TUHAN !. Menuduh orang lain, namun
dirinya sendirilah yang terkena sangsi dan pertanggungan jawab,
terhadap apa yang dituduhkannya !.
Syukuri jika ada orang menemukan sesuatu yang baru di bidang ip-tek !.
Jangan suka menuduh secara negatif,
padahal kamu juga ikut menggunakan & memanfaatkan Penemuan ip-tek
orang yang kamu benci, karena perbuatan dan perilaku semacam itu
termasuk munafik !.
Hormatilah dan belajarlah pada para Pelopor ip-tek akan penemuannya, sebab dengan cara itulah kemajuan akan diperoleh !.
Jangan suka merendahkan apalagi
menghinakan “akal-sehat”, sebab akal-sehat adalah karunia TUHAN terbesar
dan terpenting bagi umat manusia, karena “Akal-Sehat” lah yang dapat
membedakan antara yang salah & yg benar juga sanggup membedakan
antara yang baik & yang buruk !.
Mereka yg suka merendahkan “Akal-Sehat”
apalagi menghinakannya, tanpa disadarinya mereka telah merendahkan &
menghinakan TUHAN Sang Pencipta “Akal-Sehat nan ilmiah” !.
Dan jangan pula kamu hinakan, mereka yg
lebih rendah ilmu-Pengetahuan & status sosialnya, tapi kasihanilah
mereka dengan membantu dan mengajarkan tentang sesuatu yang tidak
dimilikinya, dengan demikian kamu akan tercatat & tergolong
orang-orang bijaksana sebagai Ahli Waris SORGA !.
Bersabar itu lebih baik jika kamu mengetahuinya !.
Selamatlah senantiasa bagi orang-orang yang sabar !.
Penghuni SORGA adalah mereka yang Sabar dan Cinta-Damai !.
Jangan pula kamu mengira binatang tak
mempunyai Akal, mereka mempunyai akal, tetapi tak mempunyai
“Daya-Khayal” seperti Manusia, sehingga binatang tak mengenal akan
kemajuan peradabannya !.
Pada binatang hanya dikenal
“daya-lamunan”, sehingga tak dapat berfungsi dalam “daya-Cipta”, karena
daya lamun hanya bereaksi & beraksi hanya berkisar pada keNikmatan
dan Derita belaka !.
Sedangkan “Daya-Khayal” dapat menimbulkan “Daya-Cipta”, yang melahirkan ilmu-pengetahuan dan technologi !.
Daya-Khayal-Positif dapat menimbulkan
“Daya-Cipta”, sedangkan Daya-Khayal-Negatif itu tergolong dalam kategori
Lamunan, yang timbulkan dendam.
Mengkhayallah selalu tentang keindahan
Surga, niscaya hidupmu akan tenang !. Demikianlah hendaknya para Pemuka
Agama, jangan suka memberikan rasa takut dengan ancaman Neraka kepada
jemaah, sebab jemaah yang kamu takut-takutii itu, akan menjadi gelisah
hidupnya, kegelisahan itu menimbulkan kebingungan, dalam kebingungannya
itu, dapat berakibat terjadinya perbuatan-perbuatan yang negatif !.
Jangan pula suka menggambar TUHAN sebagai
sesuatu yang amat menakutkan, tapi berilah gambaran yg amat sejuk,
Maha-Pengasih, Maha-Penyayang, Maha-Pengampun, agar jemaah yang
mendengarkan, masih merasa adanya peluang untuk memperbaiki diri dan
kesempatan yang luas untuk bertaubat !. Jangan pula suka mempersempit
pemikiran jemaah, sebab jemaah akan tertekan jiwanya, yang berakibat
mereka merasa takut dalam mengarungi samudra kehidupan ini !.
Jangan juga suka memancing kemarahan
jemaah, sebab mereka akan melakukan tindakan-tindakan yang merusak dan
keji, tetapi seringlah selalu mengajak pada keSabaran, dan manfaat
keteguhan didalam keSabaran, sebab ini akan membawa kepada Stabilitas
Nasional, yang memberikan kesempatan bagi Negara untuk membangun
disegala-bidang yang positif !.
Jangan membeda-bedakan para Nabi, sebab
bukan tugasmu untuk menilai mereka, belajarlah pada mereka tanpa perlu
mengultuskan satu terhadap yang lain, mereka semua adalah utusan-utusa
TUHAN, untuk memperbaiki situasi dan kondisi umat manusia, menurut kurun
zamannya masing-masing.
Nabi yang satu kamu amat cintai,tetapi
Nabi yang lain kamu membencinya, hanya dikarenakan Nabi-Nabi yang tak
kamu sukai berbeda suku Bangsa, berbeda Budaya, berbeda Bahasa dan warna
kulit.
No comments:
Post a Comment