Dari Ali Karamallahu Wajhah : Aku katakan padamu ya Rasullullah, manakah jalan tharekat yang sedekat dekatnya kepada Allah dan semudah mudahnya atas hamba Allah dan semulia mulianya disisi Allah.
Maka
Sabda Rasullullah SAW : Ya Ali penting atas kamu berkekalan /
senantiasa berdzikir kepada Allah. Berkatalah Ali : Tiap orang berdzikir
kepada Allah. Maka Rasullullah bersabda : Ya Ali, tidak ada terjadi
kiamat sehingga tiada lagi tinggal di atas permukaan bumi ini, orang
yang mengucapkan Allah – Allah.
Maka
sahut Ali kepada Rasullullah, bagaimana caranya aku berdzikir ya
Rasullullah, maka sabda Rasullullah: pejamkan kedua matamu dan
dengarkanlah dari saya ucapan tiga kali, kemudian ucapkanlah seperti itu
dan aku akan dengarkan.
Maka sejenak Rasullullah mengucapkan : laa illaaha illallah,
tiga kali sedang kedua matanya tertutup, kemudian Ali pun mengucapkan
kalimat Laa illaaha illallah seperti demikian. Ajaran tersebut kemudian
Sayyidina Ali ajarkan pula kepada Hasan basri dan dari Hasan Basri
kepada Al Habib al Ajay dari Al Habib kepada Daud Athaiy, dari Daud
kepada Al Makruf Al karaci dan dari Al karaci kepada Assuraa, dan dari
Assuraa kepada Al Junaid ( HR. Thabrani dan Baihaqi ).
Teori
String mengatakan Energi lepas alam semesta ini mengalami penyesuaian
sehingga menghasilkan suatu energy baru. Artinya suara yang dibuat oleh
Rasullullah berasal dari suara atau Energi yang diterima oleh malaikat
jibril dan suara yang diterima malaikat jibril berasal dari Dzat Yang
Maha Agung.
Dan
mengapa mata harus dipejamkan, karena Allah itu hanya dapat dilihat
oleh ruhaniah, dan selain itu jika mata terbuka maka yang terlihat
adalah sosok manusia / jasad sehingga dapat menimbulkan penilaian /
pengkultusan yang berasal dari pola pikir manusia sehingga penilaian
inilah yang dapat merusak / mengotori hati
Seperti
firman Allah dalam An Nur 35 : Allah memberi cahaya langit dan bumi,
umpama cahayaNYA, seperti sebuah lubang di dinding rumah, di dalamnya
ada pelita, pelita itu didalam gelas, gelas itu seperti bintang yang
berkilauan.
Hadist
Qudsi : Laa illaha illallah ( kalimah Allah ) itu adalah perkataanKU,
dan ia adalah AKU, siapa yang MENYEBUTNYA masuklah kedalam bentenKU, dan
siapa yang masuk ke dalam bentengKU, maka terpeliharalah ia dari
siksaKU ( HR.Syairazi )
Artinya kalam yang diturunkan oleh Dzat yang maha Agung dalam bentuk kalimat Laa illaaha illallah merupakan
suatu energy cahaya langit dan bumi yang didalamnya mengandung hikmah,
dan kalam ini lah yang akan menjadi tali perjalanan manusia menuju
Allah.
Seperti firman Allah dalam Ali Imran 103 : berpeganglah kamu pada Tali Allah dan janganlah kamu bercerai berai.
Namun tidaklah mudah untuk mencari seorang guru yang sudah pernah diturunkan atau dibisikan kalimah Tauhid dari guru guru diatasnya sampai pada rasullullah ( wasilah / silsilah ),
Seperti firman Allah surat Al Maidah 35 : Hai orang yang beriman, taqwalah pada Allah dan carilah /temukanlah WASILAH yang membawa engkau pada ALLAH, berjihadlah engkau diatas jalan/ tali itu, niscaya engkau akan beruntung.
Ketika kita sudah menemukan tali energy kalam Allah yang berasal dari wasilah maka Rasullullah bersabda :
Atas
nama Allah, yang tidak memberi mudharat apa apa yang dibumi dan yang
dilangit ialah bagi orang yang beserta dengan namaNYA (HR. Abu Daud dan
Thirmidzi )
Artinya kalimat Allah yang bertalian tidak akan mencelakan bagi manusia yang selalu menyebut namaNYA.
Setelah
rohaniah kita bertemu dengan ruhaniah rasullullah dan rohaniah para
guru diatasnya artinya kita sudah bersyaf-syaf dan bertalian erat atau
berimam iman maka barulah kita melakukan solat seperti firman Allah Al
Alaa 15 : Dan menyebut nama Tuhannya lalu solat.
Dan Ayat Al Ma’un 4 dan 5 : maka celakalah bagi orang yang solat, yang mereka lalai (tdk berdzikir)dari solatnya.
Dan
Rasullullah pun bersabda : Tiada tiga orang disebuah desa, dan tidak
pula diperkampungan terpencil yang tidak mendirikan solat, melainkan
sesungguhnya syaitan menguasai mereka, maka kamu harus berjamaah
(jasmani dan rohaniah), sesungguhnya srigala itu menerkam kambing yang
terpencil sendirian (HR Ahmad, Abu Daud, Baihaqi dan Nasai)
Barang
siapa yang dalam solatnya tidak berimam imam, bersyaf-syaf (jasmani
rohani)ia akan disambar iblis dan syaitan dalam solatnya, bukannya
berarti jempol kaki kita harus rapat syaf nya dengan orang disebelah
kita dan syetan bisa masuk lewat pintu mana saja didalam tubuh, jadi
artinya disini adalah rohaniah yang bersyaf syaf dan bertalian erat
sampai kepada Rasullullah.
Kebingungan
masyarakat mengenai silsilah / wasilah yang bertalian pada sahabat
Rasul, Rasullullah bersabda : Tidak sesuatupun yang dicurahkan Allah
dalam dadaku, melainkan aku mencurahkannya kembali kedalam dada Abu
bakar.
Jadi jelas dalam hadist diatas termasuk mencurahkan talqin dzikir seperti yang dilaksanakan oleh rasullullah kepada saidina Ali.
Firman
Allah Al Araf 205 : Sebutlah Tuhanmu dalam hatimu, serta merendahkan
diri dan takut dan bukan dengan suara keras, waktu pagi dan petang dan
janganlah engkau termaksud orang orang yang lalai.
No comments:
Post a Comment