أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
HAKIKAT BISMILLAH DI TIAP HURUF
Bahkan disebutkan dalam hadits lain, setiap kandungan yang ada dalam Bismillah hirrahmaan nirrahiim ada di dalam huruf Baa, dan setiap yang terkandung di dalam Baa ada di dalam titik yang berada dibawah Baa.
Sebagian para Arifin menegaskan, Dalam perspektif orang yang makrifat kepada Allah, Bismillaah hirrahmaan nirrahim itu kedudukannya sama dengan kun dari Allah.
Perlu diketahui bahwa pembahasan mengenai Bismillah hirrahmaan nirrahiim banyak ditinjau dari berbagai segi, baik dari segi gramatikal (Nahwu dan sharaf) atau pun segi bahasa (etimologis), disamping tinjuan dari materi huruf, bentuk, karakteristik, kedudukan, susunannya serta keistemewaanya atas huruf-huruf lainnya yang ada dalam Surat Pembuka Al Qur’an, kristalisasi dan spesifikasi huruf huruf yang ada dalam huruf Baa, manfaat dan rahasianya.
Tujuan kami bukan mengupas semua itu, tetapi lebih pada esensi atau hakikat makna terdalam yang relevan dengan segala hal di sisi Allah swt, Pembahasannya akan saling berkaitan antara satu sama lainnya, karena seluruh tujuannya adalah Ma’rifat kepada Allah swt.
Kami memang berada di gerbangNya, dan setiap ada limpahan baru di dalam jiwa maka ar-Ruhul Amin turun di dalam kalbunya kertas. Ketahuilah bahwa Titik yang berada dibawah huruf Baa’ adalah awal mula setiap surat dan Kitab Allah Ta’ala. Sebab huruf itu sendiri tersusun darititik, dan sudah semestinya setiap Surat ada huruf yang menjadi awalnya, sedangkan setiap huruf itu ada titik yang menjadi awalnya huruf. Karena itu menjadi keniscayaan bahwa titik itu sendiri adalah awal dan pada setiap surat dan Kitab Allah Ta’ala.
Kerangka hubungan antara huruf Baa dengan Tititknya secara komprehensif akan dijelaskan berikut nanti. Bahwa Baa dalam setiap surat itu sendiri sebagai keharusan adanya dalam Basmalah bagi setiap surat, bahkan di dalam surat Al-Baqarah. Huruf Baa itu sendiri mengawali ayat dalam surat tersebut. Karena itu dalam konteks inilah setiap surat dalam Al-Qur’an mesti diawali dengan Baa sebagaimana dalam hadits di atas, bahwa seluruh kandungan Al-Qur’an itu ada dalam surah Al-Fatihah, tersimpul lagi di dalam Basmalah, dan tersimpul lagi dalam Huruf Baa, akhirnya pada titik.
Hal yang sama , Allah SWT dengan seluruh yang ada secara paripurna sama sekali tidak terbagi-bagi dan terpisah-pisah. Titik sendiri merupakan syarat-syarat dzat Allah Ta’ala yang tersembunyi dibalik khasanahnya ketika dalam penampakkan-Nya terhadap mahlukNya. Amboi, titik itu tidak tampak dan tidak Layak lagi bagi anda untuk dibaca selamanya mengingat kediaman dan kesuciannya dari segala batasan, dari satu makhraj ke makhraj lainya. Sebab ia adalah jiwa dari seluruh huruf yang keluar dari seluruh tempat keluarnya huruf. Maka,camkanlah, dengan adanya batin dari Ghaibnya sifat Ahadiyah.
Misalnya anda membaca titik menurut persekutuan, seperti huruf Taa’ dengan dua tik, lalu Anda menambah satu titik lagi menjadi huruf Tsaa’, maka yang Anda baca tidak lain kecuali Titik itu sendiri. Sebab Taa’ bertitik dua, dan Tsaa’ bertitik tiga tidak terbaca,karena bentuknya satu, yang tidak terbaca kecuali titiknya belaka. Seandainya Anda membaca di dalam diri titik itu niscaya bentuk masing-masing berbeda dengan lainnya. Karena itu dengan titik itulah masing-masing dibedakan, sehingga setiap huruf sebenarnya tidak terbaca kecuali titiknya saja. Hal yang sama dalam perspektif makhluk, bahwa makhluk itu tidak dikenal kecuali Allah.
Bahwa Anda mengenal-Nya dari makhluk sesungguhnya Anda mengenal-Nya dari Allah swt. Hanya saja Titik pada sebagian huruf lebih jelas satu sama lainnya, sehingga sebagian menambah yang lainnya untuk menyempurnakannya, seperti dalam huruf-huruf yang bertitik, kelengkapannya pada ttik tersebut. Ada sebagian yang tampak pada kenyataannya seperti huruf Alif dan huruf-huruf tanpa Titik. Karena huruf tersebut juga tersusun dari titik-titik. Oleh sebab itulah, Alif lebih mulia dibanding Baa’,karena Titiknya justru menampakkan diri dalam wujudnya, sementara dalam Baa’ itu sendiri tidak tampak (Titik berdiri sendiri). Titik di dalam huruf Baa’ tidak akan tampak, kecuali dalam rangka kelengkapannya menurut perspektif penyatuan. Karena Titik suatu huruf Merupakan kesempurnaan huruf itu sendiri dan dengan sendirinya menyatu dengan huruf tersebut. Sementara penyatuan itu sendiri mengindikasikan adanya faktor lain, yaitu faktor yang memisahkan antara huruf dengan titiknya.
Huruf Alif itu sendiri posisinya menempati posisi tunggal dengan sendirinya dalam setiap huruf. Misalnya Anda bisa mengatakan bahwa Baa’ itu adalah Alif yang di datarkan Sedang Jiim, misalnya, adalah Alif dibengkokkan’ dua ujungnya. Daal adalah Alif yang yang ditekuk tengahnya.
Sedangkan Alif dalam kedudukan titik, sebagai penyusun struktur setiap huruf ibarat Masing-masing huruf tersusun dari Titik. Sementara Titik bagi setiap huruf ibarat Neucleus yang terhamparan. Huruf itu sendiri seperti tubuh yang terstruktur. Kedudukan Alif dengan kerangkanya seperti kedudukan Titik. Lalu huruf-huruf itu tersusun dari Alif sebagimana kita sebutkan, bahwa Baa’ adalah Alif yang terdatarkan.
Demikian pula Hakikat Muhammadiyyah merupakan inti dimana seluruh jagad raya ini diciptakan dari Hakikat Muhammadiyah itu. Sebagaimana hadits riwayat Jabir, yang intinya Allah swt. menciptakan Ruh Nabi saw dari Dzat-Nya, dan menciptakan seluruh alam dari Ruh Muhammad saw. Sedangkan Muhammad saw. adalah Sifat Dzahirnya Allah dalam makhluk melalui Nama-Nya dengan wahana penampakan Ilahiyah.
Anda masih ingat ketika Nabi saw. diisra’kan dengan jasadnya ke Arasy yang merupakan Singgasana Ar-Rahman. Sedangkan huruf Alif, —walaupun huruf-huruf lain yang tanpa titik sepadan dengannya, dan Alif merupakan manifestasi Titik yang tampak di dalamnya dengan substansinya — Alif memiliki nilai tambah dibanding yang lain. Sebab yang tertera setelah Titik tidak lain kecuali berada satu derajat. Karena dua Titik manakala disusun dua bentuk alif, maka Alif menjadi sesuatu yang memanjang. Karena dimensi itu terdiri dari tiga: Panjang, Lebar dan Kedalaman.
Sedangkan huruf-huruf lainnya menyatu di dalam Alif,seperti huruf Jiim. Pada kepala huruf Jiim ada yang memanjang, lalu pada pangkal juga memanjang, tengahnya juga memanjang. Pada huruf Kaaf misalnya, ujungnya memanjang, tengahnya juga memanjang namun pada pangkalnya yang pertama lebar. Masing-masing ada tiga dimensi. Setiap huruf selain Alif memiliki dua atau tiga jangkauan yang membentang. Sementara Alif sendiri lebih mendekati titik. Sedangkan titik , tidak punya bentangan. Hubungan Alif diantara huruf-huruf yang Tidak bertitik, ibarat hubungan antara Nabi Muhammad saw, dengan para Nabi dan para pewarisnya yang paripurna. Karenanya Alif mendahului semua huruf.
Diantara huruf-huruf itu ada yang punya Titik di atasnya, ada pula yang punya Titik dibawahnya,Yang pertama (titik di atas) menempatip osisi “Aku tidak melihat sesuatu sebelumnya) kecuali melihat Allah di sana”.
Diantara huruf itu ada yang mempunyai Titik di tengah, seperti Titik putih dalam lobang Huruf Mim dan Wawu serta sejenisnya, maka posisinya pada tahap, ”Aku tidak melihat sesuatu kecuali Allah didalamnya.” Karenanya titik itu berlobang, sebab dalam lobang itu tampak sesuatu selain titik itu sendiri Lingkaran kepada kepala Miim menempati tahap, “Aku tidak melihat sesuatu” sementara Titik putih menemptai “Kecuali aku melihat Allah di dalamnya.”
Alif menempati posisi “Sesungguhnya orang-orang yang berbaiat kepadamu sesungguhnya mereka itu berbaiat kepada Alllah.” Kalimat “sesungguhnya” menempati posisi arti “Tidak”, dengan uraian “Sesungguhnya orang-orang berbaiat” kepadamu tidaklah berbaiat kepadamu tidaklah berbaiat kepadamu, kecuali berbaiat kepada Allah.”
Dimaklumi bahwa Nabi Muhammad saw. dibaiat, lalu dia bersyahadat kepada bersyahadat kepada Allah pada dirinya sendiri, sesungguhnya tidaklah dia itu berbaiat kecuali berbaiat kepada Allah. Artinya, kamu sebenarnya tidak berbaiat kepada Muhammad saw. tetapi hakikat-nya berbaiat kepada Allah swt. Itulah arti sebenarnya dari Khilafah tersebut.
(disarikan dari tafsir Al-Qur’an karya lbnu ‘Araby)
##################
Sahabat bertanya kepada Rosulullah Saww tentang Bismillahirahmannirrohim. Rosulullah Saww menjawab : “ Bismillah adalah nama Allah yang paling dekat dengan nama agung (al-Ism al-Azhim) “
Imam Ja’far Shadiq as berkata : “ Bismillah itu kunci kitab Allah laksana kunci pintu rumah. Sebagaimana tidak ada pintu rumah tanpa kunci, tidak ada suatu tuntunan dalam Al-Quran tanpa Bismillah..”
Bismillahirahmannirrahim, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kalimat suci ini rahasia hubungan antara hamba dan Allah yang Maha Agung. Begitulah apa yang diungkapkan Imam Ali Bin Abi Thalib a.s tentang makna Bismillah..
Sungguh ….tak akan mampu manusia untuk menguasai makna yang terkandung didalamnya. Dalam Huruf ba’ saja, dalam kata Bismillah teramat banyak makna dibawanya. Hingga kata Imam Ali a.s tak akan cukup 40 unta untuk membawa penjelasan beliau akan makna huruf ba’.
Subhanallah…Ini sebagian dari luasnya ilmu dari Imam Ali Bin Abi Thalib a.s secara logika ini sudah menunjukkan bahwa Beban yg berat atau berbobot tidak akan mungkin bisa diangkat atau dibawa oleh orang yang memiliki fisik yang lemah atau dayan tahan tubuh yang lemah,. Itu sudah sunatullah.. manusia tidak dapat memungkirinya.
Dalam satu hadis dikatakan bahwa : “ Semua yang ada dalam kitab-kitab yang diwahyukan terdapat dalam Al-Quran. Semua yang ada dalam Al-Quran terkandung dalam Al-Fatihah. Semua yang ada dalam Al-Fatihah terkandung dalam Bismillah, dan semua yang terdapat dalam Bismillah terkandung dalam Ba’, dan semua yang terdapat dalam ba’ terkandung dalam titik yang ada dibawahnya.”
Diriwayatkan dari ibnu Mas’ud, “Barang siapa menghendaki Allah menyelamatkan dari 19 nyala api neraka, maka hendaknya dia membaca : Bismillahirahmanirrahim. Sesungguhnya Basmalah terdiri 19 huruf agar Allah menjadikan setiap hurufnya(sebagai) syurga untuk memadamkan 19 nyala api neraka tersebut.”
Nabi Saww bersabda : " Andai kata pohon-pohon dijadikan pena, semua lautan dijadikan tinta lalu berkumpullah semua jin, manusia dan malaikat membuat buku, lalu mereka menulis arti dari Bismillah, sejuta tahun mereka tidak akan sanggup, mengartikan walaupun hanya satu persepuluhnya."
Maha suci Allah yang Dzatnya menjadi tempat bergantung manusia ketika terjadi bencana. Tak ada sesuatupun yang mampu mengganti posisi-NYA sebagai Pelindung dan Penolong makhluk, Allah senantiasa memudahkan jalan bagi manusia untuk mendapat ridha-NYA. Kunci kemudahan itu adalah Bismillah….
Dengan Bismillah setan tak mampu menggangu manusia. Dengan Bismillah api menjadi dingin dan menyelamatkan. Dengan Bismillah sungai tunduk tidak menenggelamkan. Dengan Bismillah tubuh menjadi kuat. Dengan Bismillah pula kunci syurga pula bisa didapatkan.
Bismillah adalah segalanya tak patut bagi kita meninggalkan dan melupakan Bismillah. Tidak mempercayai kebenaran dan keajaiban Bismillah adalah ciri kejahilan dan kerendahan kekuatannya. Meski begitu, ada sebagian yg mengatakan bahwa Bismillah itu Bid’ah. Na’udzubillahi min dzalik...
Ironis ada yang meyakini Bismillah bukan bagian dari Al-quran. Mereka enggan mengakui Bismillah bagian dari Al-Fatihah, misalnya..dengan tidak dibacanya Bismillah ketika menunaikan shalat. Sungguh-sungguh merugi.
Setan akan selalu membayangi pekerjaan yang dilakukan manusia sehingga pantaslah bila pekerjaan tidak berkembang, miskin berkah dan hilang manfaatnya. Karena dalam hadis dikatakan segala sesuatu yang tidak dibacakan Bismillah jauh dari berkah
Imam Ali Zainal Abidhin a.s berkata kepada Abi Hamzah ats-Tsumali, “ Tatkala shalat ditunaikan, setan mendekati Imam shalat seraya bergumam, ‘Apakah dia menyebut Bismillahirahmanirrahim ?’ jika membaca setan akan pergi. Jika tidak membaca, setan menduduki bahu Imam sambil menggantungkan kakinya didada Imam Shalat. Saat itu, sesungguhnya setanlah yang menjadi Imam shalat sampai habis rakaat.”
Imam Ja’far shadiq a.s berkata : “ Apa yang akan dirasakan oleh sekelompok masyarakat ini ? semoga Allah membinasakan mereka lantaran mereka mengingkari ayat yang paling agung. Mereka menyatakan bahwa membaca Bismillah adalah Bid’ah “
Imam Muhammad Bagir a.s mengatakan hal yang senada dengan Imam Ja’far shadiq, “ Mereka telah mencuri ayat yang paling mulia dari kitab Allah. Ayat tersebut adalah Bismillahirohmanirrohim yang dianjurkan atas hamba Allah sebelum memulai pekerjaan agar penuh berkah.”
Abu Hamzah Tsumali menuturkan bahwa dirinya pergi kerumah Imam Ali Zainal Abidhin. Tatkala tiba disana, beliau keluar dari rumah lalu berkata, “ Bismillah amantu billah wa tawakkaltu ‘alallah; dengan memohon pertolongan kepada Allah, aku beriman kepada Allah dan berserah diri kepada Allah “
Kemudian beliau berkata “ Wahai Abu Hamzah, tatkala seorang hamba keluar rumahnya, setan akan membuntutinya. Begitu ia mengucapkan Bismillah dengan memohon pertolongan kepada Allah, datanglah dua malaikat mengatakan kepadanya, ‘Engkau telah tercukupi.’ Ketika ia mengucapkan, ‘Amantu billah; aku beriman kepada Allah’ dua malaikat mengatakan, ‘Engkau memperoleh bimbingan.’ Saat ia berucap, ‘Tawakkaltu alallah; aku berserah diri kepada Allah,’ dua malaikat mengatakan, ‘Engkau dalam perlindungan.’ Kedua malaikat mengusir setan. Sebagian setan berkata pada yang lain ‘ Bagaimana mungkin kita mampu mengganggu seorang yang telah dicukupi, dibimbing, dan dilindungi ?”
Kemudian Abu Hamzah menuturkan bahwa Imam Ali Zainal Abidhin berkata, “ Ya Allah..hari ini kekayaanku adalah berasal dari-MU.”
Imam Ali berkata lagi, “ Wahai Abu Hamzah, sekiranya engkau meninggalkan manusia maka mereka tidak akan meninggalkanmu. Sekiranya engkau menolak mereka maka mereka tidak akan menolakmu.”
“ Apa yang harus kulakukan ?”
“ Berikan mereka sebagian kekayannmu dan jadikanlah sebagai simpananmu saat engkau miskin dan memerlukan.”
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rosulullah Saww melewati pemakaman Baqi’, saat Nabi berada ditempat suatu kuburan beliau menyeru kepada para sahabatnya, “Berjalanlah dengan cepat dan tinggalkanlah dengan segera kuburan ini.”
Para sahabat berjalan dengan cepat dan menjauhkan diri dari kuburan itu. Saat melewati untuk pulang, para sahahabat hendak berjalan ingin berjalan dengan cepat, tetapi Rosulullah Saww justru melarangnya, “ Wahai Rosulullah Saww mengapa saat berangkat engkau memerintahkan kami untuk berjalan dengan cepat ?”
Rosulullah Saww menjawab : “ Sebelumnya penghuni kubur ini tengah disiksa oleh para malaikat, Aku tidak tahan mendengar jeritan dan rintihannya. Tetapi saat ini Allah SWT telah mencurahkan rahmat-NYA kepadanya “
“ Wahai Rosulullah Saww apa yang menyebabkan ia merasakan siksa dan memperoleh rahmat ?”
Rosulullah Saww menjawab : “ Pria ini seorng fasik yang gemar berbuat dosa. Karena itu ia merasakan siksa sejak dikuburnya sampai beberapa saat yang lalu. Ia memiliki seorang putra yang diajarkan gurunya Bismillahirahmannirrohim. Ketika sianak mengucapkannya saat itu pula terdengar seruan untuk para melaikat penyiksa, ‘berhentilah, jangan kalian menyiksanya; tidak sepatutnya AKU menyiksanya, sedangkan putranya dalam keadaan mengingat-KU.”
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rosulullah Saww bersabda, “Tatkala seorang guru memerintahkan kepada muridnya untuk menucapkan Bismillahirrahmannirrohim, Allah Swt akan mencatat bahwa anak murid, ayah, ibu, dan gurunya semuanya bebas dari neraka.”
Dan ada satu kisah yang cukup terkenal yg mungkin sering kita dengar, kisah seorang istri yang mempunyai seorang suami yang zolim, ketika itu sisuami berniat jelek pada istrinya dengan menitipkan suatu barang(dalam satu riwayat ada yg mengatakan bungkusan uang, kita tdk akan mempersoalkan apapun yg dititipkan, yg jelas suatu barang yang berharga) siistri dengan taat dan menyanggupi untuk menyimpan barang tersebut, lalu dengan mengucapkan ‘Bismillah’ ia simpan barang tersebut disatu tempat. Sisuami memperhatikan dimana istrinya menyimpan barang tersebut. Ketika si istri pergi, cepat-cepat diambilnya barang tersebut dan dibuangnya kedalam sumur. Keesokan harinya sisuami pura-pura menanyakan barang yg dititipkan tersebut pada istrinya. Si istri segera pergi mengambil barang tersebut, dan dengan tenang siitri memberikan barang tsb kepada suaminya. Begitu kagetnya sisuami melihat barang tersebut ada didepannya. Berita ini sampai kepada Nabi, lalu Nabi berkata “ Allah telah memerintahkan malaikat, untuk mengambil barang tersebut dan menempatkannya kembali pada tempatnya”, sejak peristiwa itu sisuami tobat dan menjadi suami yang sholeh.
Sungguh banyak cerita2 berkenaan dengan Bismillah ini, krn keterbatasan, tidak bisa saya ungkapkan semua. Tapi ada satu pengalaman dari seorang sahabat saya, berkenaan dgn karomah Bismillah, ia mempunyai satu kebiasaan yaitu bila ia ada satu keperluan/janji ataupun menyimpan Barang penting yg suatu saat harus dia bawa kesuatu tempat misalnya file-file atau apapun barangnya, ia pegang barang tersebut dipandangnya lalu ia bacakan Bismillah dan ucapkan didalam hati ‘Ya Allah semoga pada saat hari tersebut aku tidak lupa untuk membawa ini’, terkadang sering kali terjadi walau kita sdh menyimpan ditempat khusus sekalipun tapi bila lupa itu datang maka tidak akan ada yg bisa apapun juga utk menghalanginya datang. Subhanallah.. menurutnya..ia tidak pernah lupa untuk membawa barang tersebut. Dan ketika pas hari barang tersebut itu musti dia bawa ia benar-benar lupa untuk membawanya tapi Subhanallah…selalu saja Allah menuntunnya untuk melihat barang tersebut tanpa ia sengaja untuk mencarinya. Atau bila janji tiba-tiba saja ia langsung mengingatnya. Dan ini Sangat Berbeda sekali bila ia tidak mengucapkan Bismillah sebelumnya, apapun itu (baik janji ataupun barang) pasti tidak akan dia ingat sama sekali seperti terkunci rapat.
Aku bertanya ‘masa sih..kamu tdk pernah lupa utk membawa barang atau apapun itu ?’, temanku menjawab, “ memang tidak sy pungkiri sekali2 pernah ada lupanya, tapi saya beranggapan bahwa itu berarti barang tersebut tidak penting atau tidak ada manfaatnya untuk dibawa, dan itu atas kehendak Allah, jadi saya tidak menyesalinya sama sekali, Karena Allah yang menghendaki itu terjadi “ tuturnya.
Sungguh dengan melihat hadis2 tentang keutamaan Bismillah Insya Allah hati kita akan bertambah yakin dan Semakin sering kalimat ini diucapkan maka akan semakin banyak energi positif yang memberikan dorongan kepada jiwa untuk berbuat baik, mengingat 60% unsur dari tubuh manusia adalah air, dan menurut suatu hasil penelitian menyatakan bahwa air dia akan mengkristal sesuai dengan prasangka dan ucapan seseorang. Apabila kata yang diucapkan kepada air tersebut buruk maka sugesti negatif yang akan ia berikan kepada tubuh. Begitupun hal nya dengan sugesti positif.
Jauh sebelum penelitian itu ditemukan Rasulullah Saww mengajarkan umatnya untuk berkata dan berbuat baik. Terjadi hubungan yang saling menguatkan antara hasil penelitian itu dengan perkataan Rasulullah bahwa setiap aktivitas yang tidak diawali oleh bismillahi Arrohmani Arrohimi tidak berkah atau kurang berkah.
Rasulullah saww bersabda, “Setiap pekerjaan yang baik, jika tidak dimulai dengan “Bismillah” (menyebut nama ALLAH) maka (pekerjaan tersebut) akan terputus (dari keberkahan ALLAH)”.
Mari kita biasakan setiap akan mengawali melakukan sesuatu yg baik kita lafadzkan-amalkan kalimat diatas agar apa yg kita lakukan/kerjakan di ridhoi oleh Allah...insya allah..Aamiin
No comments:
Post a Comment