أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
MALAIKAT atau DEWATA adalah.:
Perangkat tugas atau Staf Petugas TUHAN
Semesta Alam, atau di Kitab WEDA mendapat julukan sebagai WIWASWAN, yang
artinya TUHAN Seribu Matahari.
Sekalian MALAIKAT atau Para DEWATA, merupakan Pecahan dari MAHAN ke-18.
Sekalian MALAIKAT atau Para DEWATA, merupakan Pecahan dari MAHAN ke-18.
Berbadan Astral dari unsur “Cahaya diatas Cahaya” atau berbadan-kan “Nur fauka nur”.
Hidupnya tidak terikat oleh makanan, minuman dan napas.
Tidak ada sekat apapun yang dapat
menghalangi kebebasan geraknya dan menembus benda apapun serta tak ada
batas ruang baginya, kecuali sampai batasan “ Kulit BOLA-
ALAM—RAYA-SEMESTA ” , maksudnya sekalian Malaikat atau Para Dewata, tak
dapat keluar dari Gerbang Alam Raya-Semesta.
Tak ada istilah Laki-Laki atau Wanita ,
dsb., Maka disebut “DEWA” jika Malaikat tersebut bertugas pada
makhluk-makhluk jenis Priya. Disebut “DEWI”, jika Malaikat tersebut
bertugas pada makhluk-makhluk Jenis Wanita.Disebut DEWAI, bila bertugas
pada kaum wadam.Disebut DEWIA, bila bertugas pada kaum lesbian.
Memiliki kecepatan gerak, jauh berlipat
ganda melebihi kecepat cahaya diruang hampa udara dan dapat hanya dlm
waktu sekejap tiba dilokasi yang dikehendakinya.
Berhubung tidak terikat oleh makanan-
minuman- napas & nafsu berahi, maka jelas tak mempunyai Nafsu-Kotor
sedikitpun, yang ada hanya NAFSU PENGABDIAN pada TUHAN Semesta Alam.
Pandangan dan pendengarannya tak ada apapun sekap yg sanggup menghalanginya.Sesama
Malaikat atau sesama Dewata, dapat berkomunikasi tanpa ada batasan
jarak. Maksudnya Para-Dewata dapat berkomunikasi dari penghujung
Alam-Semesta sampai dengan penghujung Alam-Semesta yang lain.
Namun Para Dewata atau Para Malaikat terikat dengan “Zat-Kalpataru” atau “Zat Al Kautsar”. sebagai “ENERGI/KEKUATAN”.
Tak ada istilah Lelah, Istirahat sakit dan Mati.
Sedemikian halusnya badan Astral sekalian
Malaikat atau Para Dewata, sehingga tidak ter-tampak oleh sekalian
makhluk yang berBadan Astral lebih kasar dibawa tingkatannya.
Seperti, Iblis, Syeitan, Jin, Arwah, Siluman terlebih-lebih Manusia tak dapat melihat langsung sekalian Malaikat.
Jika Malaikat ingin menampakan dirinya
pada manusia, maka Malaikat itu harus meminjam badan Astral-Arwah atau
badan Astral-Jin, baru dapat dilihat oleh manusia tertentu.
Manusia Tertentu disini adalah manusia,yang memiliki darah Keturunan gaib JIN diatas 50%..
Tetapi jika Malaikat ingin menampak diri
kepada seluruh manusia, maka harus memasuki, badan-manusia lagi, setelah
memasuki badan astral Arwah atau JIN.
Namun yang ter-tampak dalam hal ini adalah wajah manusianya, yang beda hanya dari Karakteristik, penampilan, tutur-kata, perangai, ilmu-pengetahuan, dst……… !.
Namun yang ter-tampak dalam hal ini adalah wajah manusianya, yang beda hanya dari Karakteristik, penampilan, tutur-kata, perangai, ilmu-pengetahuan, dst……… !.
Namun dalam hal-hal tertentu, dapat
menampakkan wajah aslinya, kepada manusia , Jin,dst. Dengan menggunakan
kostum tubuh Khusus, yg dirancang sedemikian rupa, sehingga tertampak
oleh semua makhluk, dalam wajah dan kostum tubuh Malaikat yg asli !.
Semua Malaikat atau semua Dewata pandai
membaca “getaran-getaran, frekwenti, gelombang” Pikiran, Niat, yang
sedang dipikirkan dan diniatkan oleh makhluk, bahkan sampai pada sesama
mereka dapat membaca pikiran dan niat, sehingga mereka tak dapat
berbohong.
Dengan siatuasi dan kondisi serupa ini,
jelas sekalian Malaikat atau Para Dewata, tidak akan dapat melakukan
penyimpangan-penyimpangan tugas, tidak seperti manusia dapat
disuap/disogok, dapat korupsi, suka menuntut, suka menipu, gemar
berbohong, serakah, emosional…dst. !.
Tidak pernah tertawa, apalagi tertawa terbahak-bahak, tetapi hanya sekedar tersenyum dan senantiasa berwajah serius !.
Sehari Alam Dewata atau sehari Alam Malaikat, sama dengan Seribu tahun Alam Bumi manusia.
Kecepatan, ketepatan dan ketelitiannya,
dalam menjalankan tugas & dalam melakukan sesuatu, sangat
mengagumkan dan luar biasa, meskipun waktu Alam-Malakut teramat jauh
terlambat, dibandingkan dengan waktu Alam di Bumi.
Tidak ter-basah-kan oleh air, tidak
terbakar oleh api, tidak tersentuh oleh benda dan tidak terhempas oleh
angin, lagi pula tak ada istilah luka dan terluka, sehingga Para
Malaikat tak mempunyai perasaan ragu-ragu, gelisah ataupun takut barang
sedikitpun !.
Tidak mempunyai sifat Rajas dan Tamasy,
atau sifat Alawwamah dan amarah Bisu, dengan kata lain, Para Malaikat
tak mempunyai sifat Sombong dan Serakah.
Tak terhitung banyaknya, Para Malaikat atau Para Dewata ini hampir melebihi “Seper-Tiga” seisi Gerbang Bola Alam-Raya-Semesta.
MEREKA berada dimana-mana, diseluruh penjuru jagad ini, bahkan berada didalam tubuh kita dan didalam tubuh setiap insani !.
MEREKA MEMPUNYAI Jutaan Institusi atau
Jutaan Lembaga, yg bertugas dalam aneka urusan dan masalah, yang teramat
Kompleks menyangkut segala problema seisi Jagad Alam-Raya–Semesta
ini.Pada setiap institusi atau kelembagaan, merekamemakai seragam, wajah
dan kostum tubuh yang berbeda, namun didalam satu institusi, mereka
berwajah sama dan serupa.
Sebagai contoh . :
Institusi Jibril, maka semua Malaikat
yang bertugas pada Lembaga tersebut bernama JIBRIL, dan semua berwajah,
kostum tubuh dan berseragam sama & serupa, dan hampir tak dapat
dibedakan satu dan lainnya, tak punya Pemimpin Kecuali TUHAN Semesta
Alam, sebagai Pemimpin-Tertingginya.
Demikian juga dengan Institusi Mikail,
Institusi-Malik, institusi-Ridwan, institusi-Israel, Institusi-Israfil,
dan Lembaga-Lembaga Malaikat lainnya yang berbeda sikon, wajah,
kostum-tubuh & seragam, masing-masing Institusi dan berbeda pula
“Bidang Tugas Masing-Masing” Institusinya.
Namun sama tak punya Pemimpin diantara mereka, kecuali Pemimpin Tertinggi yakni TUHAN Semesta Alam.
Para Malaikat atau Para Dewata bertugas
disamping, menjaga memelihara, pada sel-sel, kelenjar-kelenjar,
pertumbuhan kulit, rambut, tulang, kuku, gigi, sperma tozoid, indung
telur, dan organ-organ tubuh semua insani, baik badan jasmani atau badan
kasar, maupun badan Astral yang dipakai oleh makhluk-makhluk Alam-Gaib
juga bertugas mempertahankan umur-umur benda dan makhluk.
Bertugas pada reaksi semua benda,
molekul-molekul Atom, sampai pada Unsur-Unsur Atom, baik dari unsur
Atom-ION, maupun dari unsur Atom-BION. Pada reaksi dan persenyawaan
Kimia dan reaktor Nuklir. Mempertahankan bentuk benda dan sebagainya !.
Didalam Kitab-Kitab Suci , dikenal
istilah”Manusia setengah Dewa”, “Arwah-setengah-Dewa” dan
“Roh-setengah-Dewa”, maka itu bermakna . :
A. Manusia setengah DEWA.
Yaitu Manusia yang mendapat Pentunjuk Malaikat, yang dike nal dengan sebutan Dewa-Rsi atau Nabi dari jenis Manusia.
Yaitu Manusia yang mendapat Pentunjuk Malaikat, yang dike nal dengan sebutan Dewa-Rsi atau Nabi dari jenis Manusia.
B. Arwah setengah DEWA. :
Yaitu, ARWAH manusia yang mendapat
Petunjuk Malaikat. Maksudnya, Arwah para Nabi atau Arwah Orang-Orang
Suci, yg dihormati pada Alam-Gaib, karena jasa-jasa almarhum, semasa
hidupnya sebagai manusia tempo dulu.
C. ROH setengah DEWA.
Yaitu ROH-Suci, sebagai cikal bakal bagian dari JIWA-Manusia yang akan menjadi Nabi atau orang-orang Suci, dimuka Bumi.
Yaitu ROH-Suci, sebagai cikal bakal bagian dari JIWA-Manusia yang akan menjadi Nabi atau orang-orang Suci, dimuka Bumi.
Maka dalam Kitab-Kitab Suci bagi Aneka
Alam-Gaib, tersebut istilah yang serupa itu, seperti “JIN setengah
DEWA”..“Binatang setengah Dewa”…”Pohon setengan Dewa”…”Siluman setengah
Dewa”…dst. Itu mempunyai makna yang sama yakni,”Nabi bangsa JIN”…”Nabi
jenis Hewaniah”…”Nabi jenis Botani”…”Nabi kaum Siluman”……. Dst. Maka
pada setiap kaum di Alam-Gaib, maupun di Alam Nyata, pasti terdapat Para
NABI, dari bangsa kaumnya !.
Demikian pula pada aneka benda terdapat
para Nabi dan Nabinya masing-masing, seperti sebutan “Dewa-Api”=
Malaikat yang bertugas pada Api…..”Dewa-Angin”= Malaikat yang bertugas
pada Angin…… “Dewa Air”= Malaikat yang bertugas pada
Air…..”Dewa-Tanah”=Malaikat yang bertugas pada Tanah. “Dewa-Logam”=
Malaikat yg bertugas pada aneka Logam……………. Dst. Disini pada
benda-benda, Malaikatlah sebagai Nabinya !.
Mereka yg mempelajari, karakter aneka
benda dan aneka makhluk, sesungguhnya tanpa disadari telah belajar
mengenal akan aneka tugas para Malaikat, yang merupakan Ilmu-Allah dalam
Sunnatullah.
Dengan demikian mempelajari Ilmu-Ilmu
Eksata, merupakan ibadah yang amat penting, disamping bentuk-bentuk
ibadah lainnya, yang menyangkut masalah disiplin dan budi-luhur atau
kemuliaan akhlak.
Sebab itu para PELOPOR IP-TEK dan kaum
cendikiawan, yang berbudi-luhur, di Alam-Gaib amat dihormati, dan
digolongkan setara dengan Nabi. Meskipun ini tidak berlaku di
Alam-Manusia.
Ingin mencapai Keselamatan dunia & akhiraat, harus pakai ILMU.
Secara Garis Besar, ada dua aspek, pengenalan terhadap Sunnatullah . :
Pengenalan Ilmu ALLAH melalui kenyataan Pancaindera.
Yang melahirkan Dunia Ilmu pengetahuan dan hasil-hasil Teknologi, seperti yang kita nikmati dan memanfaatkannya sekarang.
Pengenalan Ilmu-ALLAH, melalui Indera-Batin .
Yang melahirkan Dunia Ilmu pengetahuan dan hasil-hasil Teknologi, seperti yang kita nikmati dan memanfaatkannya sekarang.
Pengenalan Ilmu-ALLAH, melalui Indera-Batin .
Yang melahirkan Ilmu-Ilmu Mu’jizat, Ilmu
Tenaga-Dalam, Ilmu Kekebalan Tubuh, Hypnoptisme, Magnetisme, sugestisme,
Telephaty Transendal, Pengobatan Alternatif, Permainan Sulap sampai
pada Permainan Sihir, black Magic maupun white Magic,…… dsb.
Ramses atau Raja Fir‘aun, dalam membangun
Piramid,menggunakan tenaga JIN, dengan memasukkan sekalian JIN kedalam
manusia pekerja, maka para pekerja itu menjadi sedemikian kuat, sehingga
dapat mengangkat bongkahan-bongkahan batu raksasa untuk membangun
Piramid, sebagai makam Raja, dimana menurut perhitungan para Ilmuwan,
itu tak mungkin dilakukan tanpa bantuan alat-alat berat teknologi Modern
!.
Demikian pula Nabi Sulaiman dalam
membangun Istana-nya yang amat mewah dan amat megah, dengan menggunakan
kekuatan & keahlian Syeitan dan JIN, yang dimasukkan kedalam para
pekerja bangunan !.
Ilmu –Pengetahuan Eksata yang
menghasilkan alat-alat Teknologi, bekerja berdasarkan hukum-hukum Alam
yang berlaku, maka mesin-mesin atau alat-alat Teknologi itu takan dapat
berfungsi, jika menyimpang dari hukum-hukum alam, yang sudah ditetapkan
oleh TUHAN Sang-Pencipta, melalui para MalaikatNYA.
Dengan demikian mempelajari
Ilmu-Pengetahuan-Eksata, sama artinya beribadah, dan beriman kepada
ALLAH melalui para Malaikat. Disiplin ilmu, amat menentukan sukses dan
tidaknya suatu eksprimen !.
“Maka kamu tidak akan mendapati perubahan barang sedikitpun terhadap Sunatullah, dari semenjak dahulu kala, sampai kapanpun !”.
Jelas Sunatullah disini dimaksudkan
adalah Ilmu Pengetahuan Eksata atau Ilmu Pengetahuan Ilmiah. Sebagai
contoh, 1 + 1 = 2. sebelum manusia diciptakan 1 + 1 = 2, sudah berlaku
dan sampai kiamat pun, bahkan diciptakan kembali Alam-Raya-Semesta yang
Baru, maka 1 + 1 = 2. tidak akan pernah berubah barang sedikitpun !.
“Maka tiada yang lebih Suci dari Dunia-Ilmu Pengetahuan Eksata, karena
Ilmu-Eksata tidak pernah berbohong dan tidak pula dapat tertipu daya !
”.
Peranan Malaikat di Alam Fana Manusia,
hampir tidak tampak, ini disebabkan setiap manusia adalah
Pemimpin-Pemimpin dimuka Bumi !.
Sebagai Pemimpin, maka setiap manusia
bertanggung jawab, bukan saja terhadap diri sendiri dan apa yg
dipimpinnya, tetapi juga bertanggung jawab terhadap planet Bumi dengan
segala isinya, dari pengrusakan dan perbuatan yang semena-mena yang
dapat menghancurkan siklus kehidupan demi kepentingan bersama.
Sebagai contoh, keadilan, keamanan,
kemakmuran, kesejahteraan, kesehatan, kepandaian, kemajuan Ilmu dan
Teknologi, kesabaran, kejujuran, keselamatan, kedamaian, kemerdekaan,
keluhuran budi pekerti, kebahagiaan, kenikmatan, kenyamanan, kelezatan,
Surga & hal-hal positip lainnya, tidak akan datang dengan sendirinya
& bukan juga tanggung jawab Malaikat, melainkan adalah tanggung
jawab setiap individu manusia, sebagai Pemimpin-Pemimpin dimuka Bumi !.
“Maka ALLAH tidak akan merubah suatu kaum, sampai kaum itu berusaha sendiri kearah perbaikan itu !”.
Jadi janganlah mempersalahkan TUHAN dan
Malaikat-NYA, jika terjadi hal-hal yang negatif dalam hidup ini, tetapi
hendaknya setiap individu manusia introspeksi atau memeriksa diri
sendiri, dan berusaha memperbaiki diri dari segala dosa, serta
menyempurnakan segala kekurangan.
Dan janganlah kerjamu hanya mempersalahkan orang lain & suka menuntut segala kekuranganmu tanpa hendak bekerja keras !.
“Janganlah kamu menyombongkan diri dan jangan pula kamu merajalela dimuka Bumi dengan membuat kerusakkan ! “.
“Janganlah kamu suka merusak dan
menghancurkan milik orang lain, hanya dikarenakan adanya perbedaan
diantara kamu, tetapi berusahalah mencari titik-temu dengan baik, dan
jadikanlah perbedaan itu membawa Rahmat bagi semuanya ! “.
“Karena yang benar selalu dibalik
kesalahan, manusia belajar tentang kebenaran setelah mengenal kesalahan,
maka kebenaran itu tidak akan ter-tampak jelas, sebelum kesalahan
diketahui ! “.
“Janganlah suatu kaum menghinakan kaum yang lain, karena boleh jadi kamu lebih hina dari kaum yang kamu hinakan itu ! ”.
“Sesungguhnya saling menghormati, satu terhadap yang lain, dapat mencegah perbuatan keji dan merusak ! “.
“Dan sesungguhnya sabar dan saling
memaafkan, lebih baik jika kamu mengetahuinya ! “.”ALLAH dan para
Malaikat, menyukai orang-orang yang menganjurkan kesabaran dan berbicara
tentang keBENARan, dengan tidak melakukan tindak kekerasan ! “.
Masing-Masing Bangsa, mempertahankan
keBangsaan, keBudayaan Bahasa dan Sejarahnya, dan janganlah satu bangsa
hendak merubah & melenyapkan keBangsaan, keBudayaan, Bahasa dan
Sejarah Bangsa milik orang lain, sebab itu adalah Penjajah, Penindasan
& kejahatan !.
Dengan menyombongkan diri, mereka
berjalan dimuka Bumi, menipu dan memperdaya orang lain, dengan mengatas
namakan Nabi, para Malaikat dan ALLAH, untuk kepentingan keBangsaan
Nabinya !.
Mereka merasa bangga, karena mereka adalah keturunan Nabi !.
Kebanggaan yang melampaui batas itu,
menyebabkan mereka terjerumus dalam perbuatan teramat keji dan teramat
kejam, yang mencoreng dan menodai goresan-goresan Sejarah Bumi
diAkhir-Zaman !.
Mereka menjajah jiwa dan raga Bangsa-Bangsa diDunia, tetapi mereka tak hendak dikatakan PENJAJAH !.
Mereka membantai siapa saja,yang tidak hendak tunduk dan menuruti keinginannya, tetapi tidak hendak dikatakan TERORISME !.
Kehadiran mereka, menimbulkan
Perang-Saudara di Negara orang lain, tetapi tidak hendak dikatakan
memecah belah Bangsa lain, bahkan mereka mengatakan, ingin mempersatukan
bangsa-bangsa di Dunia ini, didalam SATU-PANJI, yakni “PANJI-KEBANGSAAN
NABInya” !.
Bukankah HITLER dengan bangga mengagumi
dirinya sebagai keturunan Bangsa ARYA, dengan mencoba melakukan
Penjajahan Bangsa-Bangsa dimuka Bumi dan melakukan tindakkan teramat
keji, melalui tangan-besi Tentara NAZI-nya, akhirnya mereka binasa
karena kekejamannya !.
Bukankah Pangeran HIROHITO, yang dengan
bangga mengaku Titisan Dewa, mencoba melakukan penjajahan Bangsa-Bangsa
di-Dunia, dengan tindakan teramat kejam melalui tangan-besi dan Samurai
bala tentara Dai Nippon, akhirnya harus tunduk dan menyerah oleh
Boom-ATOM !.
Kamu tidak akan mungkin mempersatukan
Bangsa-Bangsa di Dunia ini dalam Satu-Panji kebangsa-anmu !. Tetapi kamu
dapat mempersatukan bangsa-bangsa di-Dunia ini dalam Satu-Panji, yaitu
“PANJI-ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI”, karena Panji itu
adalah”SUNNATULLAH” !.
Janganlah kamu mengulangi, tindakan yang
amat bodoh lagi amat keji itu, dengan mengulangi Sejarah masa lalu, yang
berakhir dengan kegagalan, kehancuran dan kebinasaan !.
Sejarah masa lalu, adalah PELAJARAN yang
amat penting bagimu dan bagi semuanya, untuk tidak mengulangi kekeliruan
& keSALAHan Sejarah Masa Lalu, yang merusak dan menodai Bumi dengan
Pertumpahan Darah !.
ALLAH, sekalian Malaikat dan para Nabi, tak menyukai perbuatan yang kotor lagi teramat kejam itu !.
ALLAH, sekalian Malaikat dan para Nabi, menyukai DAMAI dan PERDAMAIAN terhadap semua makhluk dan juga terhadap Alam !.
Dapatkah kamu hidup dengan tenang,
didalam ketegangan yang terus-menerus ?. Jika kamu selalu hidup dalam
ketegangan, maka ketahuilah, para Malaikat yang bertugas pada
organ-organ tubuhmu, akan keluar & meninggalkan tubuhmu, sehingga
kamu terserang penyakit yang melumpuhkan dan yang mematikan !.
Dengan mengikuti keinginan yang kotor
itu, timbullah keserakahan yang akan berakibat kehancuran dan kebinasaan
bagi semuanya, kecuali orang-orang tertentu, yang dikehandaki-Nya akan
selamat dari kehancuran dan kebinasaan itu !.
Maka biarkanlah mereka melakukan
perbuatan yang amat keji itu terlebih dahulu, agar Dunia dan seisi Alam
Raya Semesta menyaksikan dan mempunyai bukti akan tindakan kejam mereka,
sehingga timbullah kemurkaan Dunia dan kemurkaan seisi Alam Raya
Semesta, yang akan membawa mereka kepada kehancuran dan kebinasaan,
akibat tindakan keji yang telah diperbuatnya !.
Dapatkah kamu hidup tanpa ALAM ?. Kamu
tidak akan dapat hidup tanpa ALAM, sebab itu jagalah dan peliharalah
akan kelestarian Alam ini, agar kamu hidup layak bersama ALAM !.
Demikian pula kamu tak akan dapat hidup
layak, tanpa ada orang lain yang membantumu !. Pikirkanlah hari tuamu,
manakala tubuh ini menjadi lemah dan manakala ingatanmu menjadi lumpuh,
maka siapakah yg akan menolongmu ?.
Maka jika semasa mudamu banyak menolong orang, niscaya dihari tuamu banyak pula orang datang menolongmu !.
Maka jika semasa mudamu banyak menolong orang, niscaya dihari tuamu banyak pula orang datang menolongmu !.
Sabar dan Jujurlah senantiasa dalam hidup ini, niscaya banyak orang menyukaimu dan banyak orang yang menaruh percaya padamu !.
Sopan-santun-lah di dalam bertutur-kata, niscaya banyak orang senang kepadamu !.
Sopan-santun-lah di dalam bertutur-kata, niscaya banyak orang senang kepadamu !.
Hormatilah orang yang lebih tua darimu, tetapi jangan kamu ikuti perbuatan Dosanya !.
Jika kamu ingin dihormati, maka hormatilah orang lain terlebih dahulu !
Hargailah orang lain, sebagaimana kamu menghargai dirimu sendiri !.
Maka hargailah pendapat orang lain, dan
tegurlah dengan sopan-santun, sekiranya pendapat orang lain itu salah !.
Sebab bertengkar itu tidak baik dan akan menjadikan hidupmu gelisah dan
tidak tenang !.
Ketenangan akan menimbulkan kebijaksanaan dalam tindakan dan dalam berperilaku, lagi pula orang menyukai wajah yang tenang !.
BerIMAN pada Malaikat, bukan hanya
sekedar percaya adanya Malaikat secara sepihak, tetapi lebih dari itu,
IMAN itu akan sempurna adanya, bila Para Malaikat telah sepenuhnya
mempercayaimu !.
Tetapi bagaimanakah para Malaikat dapat
mempercayaimu, jika kamu mengangkat dirimu dengan beranggapan kamu jauh
lebih mulia dari Malaikat !.
Sekiranya kamu lebih mulia dari Malaikat, niscaya kamu tak akan berani menyombongkan diri berjalan dimuka Bumi, karena diatas semua Kekuasaan yang ada, masih terdapat Yang Maha Kuasa !.
Sekiranya kamu lebih mulia dari Malaikat, niscaya kamu tak akan berani menyombongkan diri berjalan dimuka Bumi, karena diatas semua Kekuasaan yang ada, masih terdapat Yang Maha Kuasa !.
Sekiranya kamu lebih mulia dari Malaikat,
niscaya kamu tak akan berani membuat ke-rusak-an sedikitpun di Bumi,
karena setiap ciptaan pasti ada Penjaganya dan setiap ciptaan pasti ada
Sang Penciptanya, maka kaum Perusak itu, akan dituntut oleh para Penjaga
dan akan dikenakan Hukuman setimpal, sesuai dengan perbuatannya oleh
Sang Pencipta !.
Maka tidak sehelai daun-pun,yang jatuh
kemuka Bumi, dapat terluput dari catatan Malaikat !. Jika kamu lebih
mulia dari Malaikat, dapatkah kamu berbuat serupa itu ?.
Maka tidak ada apapun yang bergerak dan
yang tidak bergerak, dapat terluput dari rekaman para Malaikat !. Jika
kamu lebih mulia dari Malaikat, sanggupkah kamu berbuat serupa itu ?.
Para Malaikat telah menciptakan kamu dari
segumpal darah, kemudian meniupkan Roh kedalamnya. Adakah lebih mulia
yang diciptakan daripada Sang Penciptanya ?.
Kamu telah berbuat semena-mena dan
berlaku tidak adil, terhadap orang lain yang tidak hendak tunduk dengan
kemauan-mu, dan orang-orang yang tidak seirama denganmu. Adakah
tindakanmu ini lebih mulia dari Malaikat ?.
Kamu mencoba mengHAKIMi Dunia dengan ketidakadilan-mu, dan dengan kekejamanmu !. Adakah ini lebih mulia dari Malaikat ?.
Tindakanmu yang amat buruk itu, telah
membuat malu Nabimu, karena kamu secara sepihak mengangkat dirimu
sebagai Wali Nabi, tanpa restu dan sepengetahuan NABImu !.
Adakah NABImu,mengajarkan dan menganjurkan perbuatan yang amat kotor dan teramat keji itu ?.
Haram menjadi Halal, dan Halal kamu rubah menjadi Haram !.
Apa yang dilarang oleh NABImu, dilarang
oleh para MALAIKAT dan dilarang oleh TUHANmu, kamu halal-kan !.
Sedangkan, segala apa yang dianjurkan kepadamu dari TUHAN, para Malaikat
dan Nabimu, kamu abaikan & kamu campakkan, kalaupun kamu kerjakan,
itu hanya sekedar kebanggaan belaka, dengan menghinakan orang lain yang
belum sanggup mengerjakannya. Masalah yang teramat penting kamu
lalaikan, sedangkan masalah yang tidak begitu penting, kamu utamakan !.
Kamu diharapkan menjadi teladan bagi
Dunia,tetapi justru janji ke-teladan-an itu, menyebabkan kamu
menyombongkan diri berjalan dimuka Bumi, dengan melakukan ketidakadilan
dan kekejaman !.
Kamu adalah umat yang mudah tersinggung
dan umat yang cepat naik pitam !. Adakah umat yang tak sabar ini, patut
sebagai penghuni Sorga ?
Ketahuilah Surga adalah tempat bagi kaum yang Sabar & cinta Damai !.
Kamu adalah umat yang tidak dapat
menerima nasehat-baik dari orang lain dan umat yang tidak dapat menerima
teguran yang benar dari orang lain, karena kamu menganggap dirimulah
paling benar dan orang lain salah !. Ketahuilah sikap buruk semacam ini,
telah menutup diri dari Petunjuk ALLAH !.
TUHAN disangkanya Syeitan, sebaliknya
Syeitan disangkanya Tuhan. hanya dikarenakan Syeitan itu membenarkan apa
yg dianut-nya, sedangkan TUHAN selalu menegurnya !.
Mungkinkah, NERAKA disangkanya SURGA ?.
Mungkinkah tindak kejahatan disangkanya perbuatan Suci ?.
Pada awalnya, Kitab-Suci itu asing bagi
umat, maka di Akhir Zaman Kitab-Suci itu kembali menjadi asing bagi
umat, dikarenakan kemajuan yang amat pesat peradaban umat manusia di
Akhir-Zaman, dibanding dengan peradaban umat manusia pada
Pertengahan-Zaman, yang berakibat timbulnya perbedaan-perbedaan yang
amat menyolok, didalam mengartikan isi Kitab Suci tersebut !.
Maka berpecah belah-lah Agama-Agama
diDunia ini, masing-masing Agama berpecah belah menjadi beberapa
golongan yang berbeda aliran !.
Lalu, mengapakah tidak seorangpun yang ingin mempersatukannya, dengan mencari titik-temu, agar membawa Rahmat bagi semuanya ?.
Bukankah membiarkan konflik ini berlarut
dan berlanjut terus, akan membawa Bangsa dan Negara didalam kekacauan
dan mengganggu stabilitas keamanan Nasional ?. Jika demikian adanya,
dengan cara apakah Negara dan Bangsa ini melaksanakan pembangunannya ?.
Kalaupun Pemerintah bertindak, bukan
titik temu yang membawa Rahmat bagi semuanya yang dilakukan, tetapi
hanya mengikuti kehendak & kemauan golongan mayoritas belaka !.
Bagi TUHAN, para Malaikat dan para Nabi, ”Satu orang yang Benar, lebih BAIK daripada Sejuta orang yang Salah ! “.
Tetapi POLITIK berkata.: “Sejuta orang yang SALAH, lebih Baik dari pada Satu orang yang BENAR ! “.
Kami ingatkan kepada-mu sekalian.:
“ALLAH, para Malaikat dan para Nabi,
berpihak pada Satu Orang yang BENAR !. dan Tidak akan berpihak pada
Sejuta orang yang Salah, karena SATU ORANG YANG BENAR, itulah TENTARA
TUHAN ! “.
Kamu akan bertanya.: “Mungkinkah satu orang, dapat mengalahkan sejuta orang ?”.
Katakanlah kepada mereka yang bertanya. :
“ Maha Suci Allah dari segala apa yang mereka ragukan, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui dari segala apa yang mereka tidak mengetahuinya ! .
Jangankan Sejuta orang, berlipat ganda
sekalipun, maka Satu Orang Tentara Tuhan tetap akan keluar sebagai
Pemenangnya !. Sebab sekiranya Satu Orang Tentara Tuhan dapat
dikalahkan, maka dengan apakah Kemajuan Peradaban Umat di Bumi hendak
dibangun ?”
Perhatikan perjalanan Sejarah. :
Setiap Masa, pasti ada seorang Utusan ALLAH, yang diturunkan kemuka Bumi, guna menyempurnakan segala yang telah ada, menuju kemajuan Peradaban Umat di Bumi !. (hanya satu orang Tentara Tuhan)
Setiap Masa, pasti ada seorang Utusan ALLAH, yang diturunkan kemuka Bumi, guna menyempurnakan segala yang telah ada, menuju kemajuan Peradaban Umat di Bumi !. (hanya satu orang Tentara Tuhan)
Setiap Pelopor Ilmu-Pengetahuan dan
Teknologi, masing-masing Penemuan-Baru hanya satu orang Pelopornya,
kalaupun lebih dari Satu maka yang lain adalah pendukungnya belaka,
untuk lebih baik dan lebih sempurnanya Penemuan itu !. (hanya satu orang
Tentara Tuhan)
Setiap yang BENAR , pasti pada awalnya
ditentang dan dimusuhi banyak orang, tetapi TUHAN tetap berada di atas
semua yang Benar, maka pada akhirnya Dunia harus menerimanya ,demi
kemajuan Peradaban umat !. Segala yang sudah Ada, tidak akan pernah
berhenti Ada ! “.
“ Setiap Utusan yang baru diturunkan Allah, mereka selalu mempermainkan dan memperolok-olokkannya, maka dengan terdengarnya bunyi yang maha dahsyat, binasalah mereka semuanya ! ”.
“ Setiap Utusan yang baru diturunkan Allah, mereka selalu mempermainkan dan memperolok-olokkannya, maka dengan terdengarnya bunyi yang maha dahsyat, binasalah mereka semuanya ! ”.
“ Telah datang yang BENAR, musnah-lah yang Palsu, sesungguhnya yang Palsu itu adalah sesuatu yang harus Musnah ! “.
“ DAMAI “ demikian di serukan oleh TUHAN Maha Penyayang.
“ Maha Suci ALLAH, sesungguhnya semua
yang ada ini, didalam genggamanNYA, maka akan tiba saatnya, semua yang
ada ini akan kembali kepadaNYA ! “.
Ada 99 institusi atau 99 Lembaga Malaikat, yang terbagi dalam 3 kelompok tugas, sbb.:
33. Lembaga Malaikat,yang mengurus dan
bertugas pada Planet Bumi, dari mulai mengurus masalah “Zat Kalpataru”
atau “zat Al-Kautsar” sebagai “Zat-Kekekalan” bagi yang tak memikul
amanah, sampai kepada “Zat-Zat” yang terkandung dalam Planet Bumi,
hingga permukaan Bumi Meletusnya Gunung, Gelombang Tsunami.
33. Lembaga Malaikat,yang mengurus dan
bertugas pada aneka Benda, juga aneka Makhluk penghuni Bumi di Alam Gaib
maupun di Alam Nyata Manusia, tidak dalam arti mencampuri segala
urusan, melainkan dalam masalah hukum benda atau hukum eksata, reaksi
Kimia, reaksi Nuklir, perubahan-perubahan bentuk pada benda dan makhluk
menurut penilaian Usia-Benda dan Usia-Makhluk, sampai kepada hukum
causalitet atau hukum sebab akibat dari kematian makhluk dan kerapuhan
benda, dsb.
33. Lembaga Malaikat, yang mengurus dan
bertugas di angkasa yang masih berkait dengan segala urusan di
Planet-Bumi, dari mulai mengangkat DOA-DOA dan menurunkan
PETUNJUK-PETUNJUK serta WAHYU-WAHYU, juga gelombang-gelombang audio dan
video, maupun frekwensi-frekwensi yang ditimbulkan oleh Bumi dan semua
penghuni Bumi, sampai kepada masalah Guntur, Kilat, Hujan, Pelangi
Radiasi sinar Matahari ,dan sebagainya. berdasarkan hukum causalitet.
Ini baru lembaga-lembaga Malaikat yang
bertugas di Planet Bumi saja, belum terhitung Lembaga-Lembaga Malaikat
yang bertugas pada lebih 200 Milyard Galaxi, yang berada didalam
Alam-Bima-Sakti ini atau didalam Lapisan ke-Tiga Langit-Terbesar Alam
Raya Semesta.
“Sekiranya, Lima-Samudra di Bumi, dilipat
gandakan tujuh kali, dan kamu jadikan tinta, lalu semua ranting pohon
yang ada di Bumi, kamu jadikan pena, maka sampai kering air Samudra yang
kamu jadikan tinta itu, niscaya Ilmu Allah belum juga selesai kamu
tuliskan, meskipun dengan huruf yang teramat kecil sekalipun kamu
tuliskan ! ”.
Tentu dalam hal ini, tidak akan sanggup
kami menjelaskan semuanya secara terperinci, karena semua itu akan
membutuhkan waktu jutaan tahun lamanya untuk menuliskan, bahkan lebih
dari waktu tersebut, maka Ilmu-Allah belum juga akan selesai dituliskan
!.
Mereka yg mengatakan diri-nya paling
benar dan paling sempurna, maka kelak mereka akan di-Bangkit-kan dalam
keadaan buta dan tuli !.
“ Barang siapa buta di Dunia,niscaya ia akan lebih buta di Akhiraat dan jauh lebih sesat dari jalan Allah ! “.
Mereka buta dan tuli, dikarenakan
kesombongannya, mereka tak dapat melihat dan mendengar di
Hari-Berbangkit, sampai mereka menyadari penyebab buta & tuli itu
dikarenakan kesombongannya, dan sungguh-sungguh bertaubat untuk
memperbaiki diri, dengan belajar mengenal tentang keBENARan itu !.
Mereka dengan congkak, mengatas namakan,
Nabi, para Malaikat dan ALLAH, dengan mendangkalkan dan merendahkan
Ilmu-Allah, dihadapan umat, se-akan-2 Ilmu Allah hanya pada sekitar
bahasa Nabi, sejarah ke-bangsa-an Nabi dan ke-Budaya-an Nabi-nya belaka,
tanpa mengetahui hikmah dan Ilmu Allah, dengan baik dan benar, yang
terkandung di dalam Kitab-Suci yang dijadikan pedoman hidupnya !.
“ Maka tidak sehelai daun-pun yang jatuh ke-muka Bumi, dapat terluput dari catatan para Malaikat ! “.
Maka tidak sepatah katapun, yang terlontar dari mulutmu, dapat terluput dari catatan para Malaikat !.
Berhati-hatilah melontarkan kata-kata
dari mulutmu, meski pun kata-kata itu tidak berarti bagimu, sebab setiap
huruf yang terlontar dari mulutmu, akan dimintai pertanggungan jawab !.
Jangan pula suka berebut menjadi Pemimpin
dan Penguasa, sebab memimpin dan menguasai nafsu-kotor pada dirimu
sendiri, belum tentu kamu sanggup mengatasi dan mengendalikannya, maka
bagaimana pula kamu dapat memimpin orang lain ?.
Maka biarkanlah ALLAH menjadi
Maha-Pemimpin atas dirimu sekalian, agar keselamatan Dunia dan
kebahagiaan Akhiraat akan diper-oleh dan dirasakan oleh semuanya dengan
adil, sesuai dengan amal yang telah diperbuat oleh masing-masing
individu !.
Ketahuilah Ilmu Allah, meliputi seisi
Alam Raya Semesta ini, pada semua bidang disiplin Ilmu-Pengetahuan, maka
beribadahlah dan berimanlah melalui disiplin Ilmu-Pengetahuan, sebab
akan membawa manfaat bagi banyak orang dan membawa manfaat bagi Dunia,
guna mencapai Takwa, dalam arti se-benarnya TAKWA !.
No comments:
Post a Comment