أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Bermula haqiqat takbir itu,hendaklah kita hadirkan mata hati dengan Musyahadah kepada zat Allah terlebih dahulu/sebelum mengangkat takbiratul ihrak,maka hendaklah kita tetapkan segala kehendak hati,Ruh,dan perasaan kita untuk tawajuh (menghadap) dan liqa’ (menemui) Allah SWT.
Bermula haqiqat takbir itu,hendaklah kita hadirkan mata hati dengan Musyahadah kepada zat Allah terlebih dahulu/sebelum mengangkat takbiratul ihrak,maka hendaklah kita tetapkan segala kehendak hati,Ruh,dan perasaan kita untuk tawajuh (menghadap) dan liqa’ (menemui) Allah SWT.
Bila
sudah demikian,baru kita kata usalli…dan sudah
mengembalikan/menyerahkan amanat Allah Ta’ala yang ada pada kita,yakni
ujud kita yang kasar ini (baharu) dan yang menanggung amanat yaitu diri
kita yang bathin.Adapun amanat itu kita serahkan kepada pemilik amanah
yakni Allah SWT.itulah sebabnya kita disebut Ummat Muhammad SAW yang
ditanyai mengenai amanat Allah Ta’ala itu seperti firmannya :
Artinya : Bahwasanya Allah Ta’ala memerintah kepadamu sekalian untuk mengembalikan amanat itu kepada pemiliknya
Dengan
dikembalikan/diserahkannya amanat Allah itu kepada pemiliknya yaitu
Allah ta’ala itu sendiri,maka jadilah fana/lebur/hilang/karam sekalian
sifat tubuh kita didalam laut “Ruh Bahrul Qadim”adapun yang tinggal
ketika itu hanya sifat Ruh semata-mata,dan itulah Ruh ilmu
Allah,kemudian,kita katakan Allahhu Akbar. Itulah yang dinamakan
lebur/karam kehambaan diri kita (Fana Fillah) kedalam ke-Baqaan
Allah,dimana nyata keadaan zat Allah semata-mata.
Inilah yang harus kita syuhudkan sampai kepada salam.
Maka
janganlah kita lalai dari paenjelasan ini-yang artinya syuhud
itu,dipancang dengan mata hati itulah pengetahuan zat dan ilmunya dan
sebenar-benar ilmunya itu,iman kepada kita dan sebenar-benar Sir-Allah
itu,cahaya kalam Allah yang tidak berhuruf,tidak bersuara yaitu ujud zat
yang mutlak,seperti yang tersebut dalam Hadits Qudsi :
Artinya : tidak bersuara,tidak berhuruf dan tiada bertempat/berbekas.
Firman Allah dalam Al-qur’an :
Artinya
:Apakah mereka itu dijadikan bukan dari sesuatu atau mereka yang
menjdikan mereka,dan bukanlah Aku yang menjadikan mereka.
Hendaklah
takbir kita itu,dengan syah lagi jazam yakni yaqin.hati kita hadir
dengan Allah Ta’ala,yakni ingat kepada Allah maka takbir kita serta
membesarkan Allah Ta’ala.pada waktu mengangkat takbir itu,menjadi tempat
perhimpunan pada kalimah La Ilaha Illa Allah : yang kita pandang hanya
Allah semata-mata artinyakita fana sekali-kali tidak ada,yang ada hanya
Ujud Allah semata.
Caranya adalah,sebelum mengangkat takbiratul ihram kita tarik nafas dengan Hu haqiqatnya Aku Allah Akbar yang lain semua kecil.sesudah itu di angkat takbiratul ihram “Allahu Akbar” dengan qasat,ta’aradh,ta’ayyin (tubuh hati Ruh).
ARTI SURAH AL-FATEHA :
Bismilah : Allah menamai akan dirinya
Arrahman : Ya Muhammad aku menciptakan engkau.
Arrahim : Ya Muhammad aku menhatakan Rahasiaku kepadamu
Alhamdulillahi : Ya Muhammad,sembahyangku itu ganti sembahyangmu untuk memuji diriku.
Rabbil Alamin : Ya Muhammad,aku tau yang lahir dan yang bathin.
Arrahmannirrahim : Ya Muhammad,Yang membaca fateha itu aku dan sembahyang itu aku memuji diriku.
Maliki Yaumiddin : Ya Muhammad,Aku Tuhan yang maha besar pada isi sekalian alam,kamu ganti kerajaanku.
Iyya Kana’ Budu : Ya Muhammad,tiada lain yang sembahyang itu melainkan aku memuji diriku.
Waiyyakanas Ta’in : Ya Muhammad,yang ghaib aku jua tiada aku engkau ganti kerajaanku.
Ihdinasshirathal Mustaqim : Ya Muhammad,tiad yang tau………engkau jua yang mengetahui aku.
Shiratallazi Na’an Amta’Alaihim : Ya Muhammad,tiada murka aku kepadamu,tiada nyata aku jika tiada engkau.
Waladdhallin : Ya Muhammad,jika tiada kasihku tidak ada engkau dan tiada Rahasiaku sekaliannya.
Amin : Ya Muhammad,adamu itu ganti rahasiaku.
ARTI SURAH AL-IKHLAS :
Qul Huwallahu Ahad : Aku nyata dengan dirimu.
Allahus shamad : Aku jadi penolong dunia dan akhirat
Lam Yalid Walam Yulad : Aku Esa Ghaib kepadamu.
Walam Yakul Lahu Kupuan Ahad : Aku nyata dengan dirimu
No comments:
Post a Comment