Sejak zaman kuno, spiritualitas Jawa mengakui bahwa setiap orang
mempunyai saudara-saudara halus yang mendampinginya. Mereka tentu tidak
kelihatan oleh mata biasa ,karena mereka tidak berbadan fisik. Mereka
itu ada dan berbadan halus yang berujud sinar.
Dalam pemahaman
spiritualitas universal dinyatakan bahwa setiap manusia selalu
didampingi oleh spirit guide atau pengawal suksma, bisa satu pengawal
bisa lebih. Para guides atau pengawal juga berasal dari dunia suksma.
Seperti
kita telah fahami bahwa manusia sejati adalah suksma yang memakai
pakaian badan halus dan badan fisik yang sesuai. Suksma atau jiwa hidup
langgeng atau immortal, yang rusak adalah raga. Bila raga rusak, maka
suksma/jiwa kembali kealam asal atau dalam bahasa sehari-hari disebut
meninggal dunia. Orang Jawa kuno bilang : Kembali kemula-mula, pulang
keharibaan Gusti, Tuhan.
Manusia hidup yang berujud bleger- raga
eteris dan fisik, didalamnya berupa suksma, yang dalam spiritualitas
sering dipanggil pribadi sejati atau Higher Self dan pada penampilan
luarnya berujud manusia yang beraga.( Mengenai Pribadi Sejati atau
Higher Self, ada sementara spiritualis muda kita, yang menyebutnya
dengan “ Kembaran Saya”, mereka berdalih pada waktu ketemu dengan Pribadi Sejati, rupa dan bentuknya persis seperti dirinya).
Menurut
kawruh Kejawen, pengetahuan spiritual Jawa yang merupakan satu
kebenaran dan kenyataan, setiap manusia selalu didampingi oleh
saudara-saudara halusnya. Dari begitu banyak bibit kehidupan berupa
sperma sehat calon Bapak yang masuk dalam gua garba ibu, hanya satu yang
menjadi janin dan ketika sudah 9/sembilan bulan dikandungan ibu,
terlahir sebagai bayi.
Bisa juga dua atau lima , kalau terjadi
bayi kembar. Jadi banyak bibit kehidupan yang tidak mendapatkan
kesempatan untuk terlahir sebagai bayi manusia.Sedangkan yang telah
menjadi bayi , tumbuh menjadi manusia untuk menjalani kehidupan didunia
ini. Oleh karena itu, kita yang menjadi manusia , wajib mensyukuri
hidup ini dan mengisi kehidupan didunia ini dengan benar, baik dan
berguna bagi sesama dan jagat ini.
Manusia dalam kiprahnya menjalani kehidupan dibumi , selalu didampingi oleh saudara-saudara Gaibnya
kapanpun dan dimanapun dia berada. Para saudara halus ini mendapatkan
tugas dari Sang Pencipta Kehidupan, Gusti, Tuhan untuk membantu dan
menjaga saudaranya yang pada saat ini menjadi manusia dibumi.
Siapa saja saudara Gaib itu?
Sedulur
alus yang tidak berbadan fisik itu menurut kepercayaan tradisional
Jawa selalu membantu saudaranya yang manusia dengan jalan menyertai,
melindungi, membantu supaya saudaranya yang manusia menjalani
kehidupannya dengan selamat, sehat, sejahtera selama hidup dibumi ini.
Tugas sedulur alus tersebut sesuai dengan paugeran – ketentuan dari
Gusti.
Saudara Gaib itu jumlahnya banyak, mari kita coba mengenali mereka :
Mar dan Marti, biasa dipanggil Mar Marti.
Mereka
adalah saudara manusia yang lebih tua. Mereka tidak ikut dilahirkan
melalui gua garba ibu. Mar yang paling tua merefleksikan perjuangan ibu
sewaktu melahirkan bayi. Dia adalah daya, kekuatan yang kuat, hebat
untuk hidup dan melindungi hidup.
Marti merefleksikan perjuangan
ibu setelah melahirkan. Perjuangannya berhasil, lega rasanya. Oleh
karena itu Mar Marti tinggi pangkatnya, sebagai Raja dan Ratu. Secara
mistis warnanya berupa cahaya putih bersih dan kuning muda jernih.
Mar
Marti membantu manusia yang dikawalnya ,hanya untuk hal-hal yang
penting, dalam keadaan yang benar-benar diperlukan. Karena derajat Mar
Marti adalah bagai Raja dan Ratu, maka manusia yang meminta bantuan
mereka adalah yang punya perbuatan, pikiran dan rasa yang jernih.
Menurut istilah Kejawen adalah manusia yang telah melakukan tapabrata
terlebih dahulu, yang sudah melakukan laku spiritual yang
sungguh-sungguh.
Sedulur papat kalimo pancer
Saudara empat yang kelima pancer, yaitu :
Kakang Kawah : Kakak Kawah, yang keluar dari rahim ibu, sebelum sibayi. Warnanya putih, tempatnya di Timur.
Adi Ari-ari : Adik ari-ari, yang keluar dari rahim ibu, sesudah si bayi. Warnanya kuning, tempatnya di Barat.
Getih : Darah yang keluar dari rahim ibu sewaktu melahirkan. Warnanya merah, tempatnya di Selatan.
Puser : Pusar, yang dipotong sesudah kelahiran bayi. Warnanya hitam, tempatnya di Utara.
Pancer : Pancer adalah bleger ,wujud badan jasmani yang ada ditengah keempat saudara yang lain yang tidak punya raga fisik.
Sedulur
papat kalimo pancer juga disebut Keblat papat, kalimo tengah ,artinya :
Kiblat empat, yang kelima ditengah.( Mengenai kiblat: Timur, Selatan,
Barat, Utara dan Tengah, ini mengandung pemahaman tersendiri dalam
spiritualitas Kejawen, yang akan diuraikan dilain kesempatan).
Para saudara halus ini mempunyai tugas untuk membantu manusia didalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya ada saudara-saudara halus yang dipanggil sebagai :
Kabeh kadang ingsun kang metu saka margo ino lan kang ora metu saka marga ino.
Semua saudaraku, yang ada melalui rahim ibu dan yang tidak melalui rahim ibu.
Kabeh kadang ingsun kang ora katon miwah kang ora karawatan.
Semua saudaraku yang tidak kelihatan dan tidak terawat.
Kabeh kadang ingsun kang lahir bareng sadino sawengine karo aku.
Semua saudaraku yang lahir siang malam bersamaku.
Jadi,
memang benar saudara halus manusia itu ada banyak, mereka juga sering
disebut sedulur sinarawedi- saudara terdekat. Dari sudut kebatinan, ada
yang menyebut mereka makdum sarpin.
Perlu dikenal
Para
pinisepuh Kejawen mengajarkan supaya kita semua mengenal dan syukur
kalau mau ngerteni – memahami saudara halus kita. Mereka itu selalu
mengawal dan membantu kita, disadari atau tidak, karena mereka dapat
tugas dari Gusti, Tuhan. Tentunya ,si manusia juga harus berbuat dan
berkemauan yang baik.
Perlu diketahui bahwa para saudara halus
tersebut merasa senang kalau kita mengetahui kehadiran dan keberadaan
mereka, terlebih kalau kita memperhatikan mereka. Kalau mereka merasa
dianggap dan diperhatikan tentu mereka akan lebih rajin dan giat
membantu. Mereka senang bila setiap saat diajak berpartisipasi dalam
setiap kegiatan kita, seperti : makan, minum, belajar, bekerja,
menyopir, mandi dsb.
Contoh mengajak saudara halus kita, katakan dalam batin :
“
Semua saudara halusku ( secara lengkap adalah : Kakang kawah, adi
ari-ari, getih, puser, kadang ingsun papat kalimo pancer, kabeh kadang
ingsun kang metu saka margo ino lan kang ora metu saka margo ino, kabeh
kadang ingsun kang ora katon miwah kang ora karawatan, kabeh kadang
ingsun kang lahir bareng sadino sawengine karo aku), saya mau makan,
bantulah saya – Aku arep mangan, ewang-ewangono. Artinya supaya kita dibantu bisa makan dengan selamat dan makanan itu juga baik untuk kita.
“
Semua saudara halusku, bantulah saya menyopir mobil ini atau naik
motor ini supaya selamat dan lancar sampai ke kampus atau ke kantor”.
Artinya supaya dibantu supaya tidak ada halangan maupun kecelakaan.
“ Semua saudara halusku, bantulah saya dalam bekerja, sehingga pekerjaan saya lancar dan benar”.
Perlindungan pada waktu tidur
Pada
waktu tidur, kita tidak bilang supaya dibantu tidur. Nanti mereka
semua tidur dan tidur itu bukan kebutuhan mereka. Katakan dalam batin :
“ Kabeh sedulur alusku, aku arep turu, reksanen aku sajerone
turu, yen ana kang ngganggu utawa mbebayani tandangono utawa gugahen
aku”.
Artinya :
“ Semua saudara halusku, saya
mau tidur, lindungilah saya. Kalau ada yang mengganggu atau
membahayakan, kamu atasi atau kamu bangunkan aku”.
Sambil
merebahkan badan ditempat tidur, sebelum menutup mata, letakkan
telapak tangan kanan diatas dada , menyentuh jantung, katakan dalam
batin : “Saya juga hidup “–“ Aku iyo urip”.
Berdasarkan pengalaman, biasanya tidur nyenyak, selamat, bangun tidur sehat, cerah.
Akrab dengan saudara halus
Hubungan
akrab dengan semua saudara halus bisa dilakukan dengan biasa
melakukan komunikasi. Seperti juga dalam pergaulan antar manusia, kalau
sering terjadi komunikasi, tentulah hubungannya menjadi lebih terbiasa
dan bahkan menjadi akrab. Kalau sudah akrab, bisa terjadi hubungan
yang saling membantu.
Jalinan komunikasi pertama adalah : Anda
sering menyebut nama mereka secara lengkap, satu per satu. Ini anda
lakukan karena anda perlu minta dibantu atau dilindungi. Dengan
menyebut mereka dan minta bantuan itu artinya anda mengakui keberadaan
mereka dan bahwa mereka adalah saudara-saudara anda yang anda sayangi
dan perlukan. Jadi menyebut mereka dan minta kerjasama mereka, itu
tidak merendahkan mereka maupun anda, itulah kenyataan yang digariskan
Gusti, sesuai Kejawen. Ini adalah tindakan terhormat karena anda dan
saudara-saudara anda adalah dari satu sumber yang sama yaitu atas karsa
Gusti.
Seandainya anda, tidak pernah menyapa mereka, maka
sebagai sesama makhluk mereka juga merasa bahwa keberadaan mereka tidak
anda perhatikan dan perlukan. Mereka akan tidak antusias mendampingi,
melindungi dan membantu anda, meskipun itu tugas alami mereka atas
kehendak Gusti. Maka jangan heran kalau kita lihat banyak teman,
kenalan kita yang hidupnya kesandhung-sandhung – banyak menghadapi
kendala, sial, nasib jelek dan sebagainya. Mungkin saja mereka tidak
dibantu secara optimal oleh saudara-saudara halusnya sendiri, selain
ada masalah karma.
Hendaknya diketahui bahwa para saudara halus
itu berada didunia dengan tanpa raga fisik, itu adalah juga latihan
bagi mereka, bila nanti satu ketika ,mereka diperbolehkan menjalani
kehidupan sebagai manusia oleh Gusti, Tuhan. Bila mereka bisa
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik, itu harapan lebih besar
dan lebih cepat untuk muncul dibumi sebagai manusia.
Mereka
juga senang kalau manusia yang dikawal sukses, maju dan baik
kehidupannya. Sebaliknya ,bila yang dikawal tidak baik, tidak memahami
mereka, mereka juga punya rasa bosan. Lalu timbul perasaannya :” Buat
apa mendampingi lama-lama manusia seperti ini. Lebih baik dia cepat
dipanggil kembali kealam asal yaitu alam suksma dan kamipun juga bebas
tugas dan juga kembali kealam suksma. Disana kami menanti anugerah Gusti
untuk diciptakan sebagai manusia dan boleh hidup dibumi sesuai
ketentuan”.
Komunikasi dan ajakan kepada saudara halus yang
utama adalah ketika kita manembah kepada Gusti. Kita ajak mereka,
disebut namanya satu persatu untuk membantu dan melindungi kita dan
penyembahan kita, semadi kita, meditasi kita diperkenankan oleh Gusti.
Pendekatan
kita yang kedua adalah ketika kita melakukan laku spiritual untuk
memperteguh iman kita untuk percaya, berbakti dan mendekatkan diri
kepada Gusti. Ajaklah saudara halus untuk membantu dan melindungi.
Pendekatan
ketiga supaya akrab dengan saudara halus adalah supaya mereka membantu
kita dalam menjalankan tugas kehidupan yang baik dan benar supaya
berhasil dan tidak terkena halangan atau goda yang negatif.
Pendekatan
yang lain ketika kita mengajak saudara halus kita membantu kita supaya
kita berhasil mencapai cita-cita dan keinginan yang baik.
Menurut
pengalaman para pinisepuh dan yang sudah akrab dengan saudara-saudara
halus, sebenarnya mereka itu masing-masing punya kekhususan a.l .:
Mar
Marti, hanya membantu dalam hal yang sungguh perlu dalam kehidupan
seseorang. Kakang Kawah dan Adi Ari-ari adalah yang banyak membantu
dalam memenuhi kehendak yang baik. Kakang Kawah selalu membantu
sebaik-baiknya terjadinya satu cita-cita/ keinginan, sedangkan Adi
Ari-ari selalu mendukung dan menyenangkan. Getih membantu menggerakkan
gairah dan semangat, Puser memperhatikan kemauan dan kebutuhan duniawi.
Sedangkan
bagi saudara-saudara spiritualis yang sudah serasi hubungannya dengan
Pribadi Sejati atau Higher Self, Pribadi Sejati bukan untuk permintaan
apapun ,apalagi yang bersifat keduniawian,tetapi untuk sumarah –
berpasrah total kepada Gusti.Pada tataran ini seorang manusia sejati
sebenarnya telah memasuki tataran kesadaran spiritual yang jarang
digapai oleh orang biasa.
Mengenai kesadaran- consiousness yang berupa bawah sadar, kesadaran normal dan kesadaran tinggi, akan kita bicarakan kemudian.
MENGENAL DIRI DI HADAPAN TUHAN NYA : Lir-ilir, Lir-ilir, Tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar, Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi, Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro, Dodotiro-dodotiro, kumitir bedhah ing pinggir, Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore, Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane, Yo surako… surak hiyo. . .
Labels
KITAB
(58)
KITAB ISTIQAL
(30)
RAHASIA MAKRIFATULLAH
(26)
SYEH SITI JENAR
(22)
HAKEKAT
(17)
Al muntahi
(15)
Kitab Ta'limul Muta'alim
(15)
MISYAKAATUL ANWAR IMAM AL GHAZALI
(14)
GURU MURSYID
(12)
ULAMA BESAR INDONESIA
(12)
WALI SONGO
(11)
KITAB FUTUHAT AN-NAJHAH
(10)
MENGENAL BID'AH
(10)
PRO DAN KONTRA Yesus Bukan Tuhan
(10)
Di Manakah Allah??
(9)
Futuhat Al Makiyyah
(9)
Ibnu Araby Dalam Kitab Khatamul Auliya'
(9)
MAQAM MUSYAHADAH
(9)
Membongkar Kedok Sufi
(9)
kitab akhir zaman
(9)
Asas Tareqat
(7)
PERANG SALIB
(7)
Kitab Durun Nafis
(6)
DOWNLOAD
(5)
KITAB NASHOIHUL IBAD
(5)
KITAB RAHASIA APPONA KALI BARRU
(5)
Mukjizat Al-Qur'an
(5)
TAUHID MUFADDHAL
(5)
ADAB AS SULUK
(4)
RAHASIA
(4)
Mafahim Yajibu An Tushohhah
(3)
Asia
(1)
Government
(1)
Indonesia
(1)
Islam
(1)
Kali
(1)
Kata
(1)
Tasikmalaya
(1)
Wali
(1)
No comments:
Post a Comment