Pesan Makrifat Nabi Khidir Kepada Nabi Musa
Pesan Makrifat Nabi Khidir
ketika berpisah dengan Nabi Musa, dia (Musa) berkata, “Berilah aku
wasiat”. Jawab Nabi Khidir : Wahai Musa, jadilah kamu orang yang berguna
bagi orang lain, Janganlah sekali-kali kamu menjadi orang yang hanya
menimbulkan kecemasan diantara mereka sehingga kamu dibenci
mereka. Jadilah kamu orang yang senantiasa menampakkan wajah ceria dan
janganlah sampai mengerutkan dahimu kepada mereka. Janganlah kamu keras
kepala atau bekerja tanpa tujuan. Apabila kamu mencela seseorang hanya
karena kekeliruannya saja, kemudian tangisi dosa-dosamu, wahai Ibnu
Imron! (Al Bidayah Wan Nihayah juz I hal. 329 dan Ihya’ Ulumuddin juz IV
hal. 56).
1. “Wahai Musa”, jadilah kamu seorang yang berguna bagi orang lain.
Sebaik-baiknya manusia
yang berguna bagi orang lain karena keberadaannya sangat dibutuhkan dan
andaikata dia pergi, mereka merasa kehilangan sehingga yang akan
dijadikan panutan tidak ada, dan sebagai penggantinya yang setaraf pun
tidak ada.
2. Janganlah sekali-kali kamu menjadi
orang yang hanya menimbulkan kecemasan diantara mereka sehingga kamu
dibenci mereka. Kerukunan dan ketentraman lingkungan didambakan disetiap
warga. Dan apabila ada seseorang yang membuat resah masyarakat yang
menimbulkan kecemasan mereka, kepergiannya tidak akan dinantikan
kedatangannya lagi. Dengan kepergiannya, masyarakat merasa tentram,
keberadaannya disetiap yang ditempati selalu dibenci dan bahkan diusir.
3. Jadilah kamu orang yang senantiasa
menampakkan wajah ceria dan janganlah sampai mengerutkan dahimu kepada
mereka. Muka cemberut dan kusam menunjukkan wajah atau hati sedih dan
kurang senang pada keadaan. Terimalah apa adanya dengan senang hati,
jalani saja kehidupan ini dengan ketabahan dan sabar, walaupun pahit
dirasa. Kejadian apapun yang kita alami, pasti Allah akan memberikan
hikmah dan pelajaran dibaliknya. Dengan demikian kesedihan pun sirna
dengan sendirinya, dan wajah kelihatan berseri-seri tampaklah muka
ceria.
4. Janganlah kamu keras kepala, atau
bekerja tanpa tujuan. Keras kepala adalah sifat yang harus disingkirkan
jauh-jauh, karena bisa mengalahkan sifat-sifat baik lainnya, kalau sifat
keras kepala masih mendominasi pada diri yang akibatnya dapat merugikan
diri sendiri bekerja pun tak terarah dan sia-sia.
5. Apabila kamu mencela seseorang, hanya karena kekeliruannya saja. Kemudian tangisi dosa-dosamu.
Menyalahkan orang lain atau mencela
tidak diperbolehkan oleh Nabi Khidir karena beliau berlandaskan firman
Allah dalam surat Al Insyiqaq ayat 19 : “Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kejadiannya)”.
Manusia diciptakan oleh Allah tingkat
demi tingkat, salah satunya tingkat pemahaman belum berubah atau berbeda
sebab yang dicela tingkat pemahamannya dibawah yang mencela, logislah
yang mencela atau menyalahkan tidak dibenarkan. Orang kelas 3 kok
disalahkan oleh orang kelas 5. Seharusnya kelas 5 yang mengalah, dan
harus tahu bahwa perbuatan itu kurang benar, segeralah mohon ampun
kepada Allah dan jangan diulangi lagi.
Pesan ke Dua.
Diriwayatkan bahwa setelah Khidir akan
meninggalkan Nabi Musa, dia (Khidir) berpesan kepadanya : Wahai Musa,
pelajarilah ilmu-ilmu kebenaran agar kamu dapat mengerti apa yang belum
kamu fahami, tetapi janganlah sampai kamu jadikan ilmu-ilmu hanya
sebagai bahan omongan. (Riwayat Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Asakir).
Faham sesuatu ilmu bukan untuk modal
berdebat, menonjolkan sesuatu faham yang berseberangan dan faham yang
baru selesai dipelajarinya itu adalah yang paling benar sehingga bangga
atas golongannya itu dan mengajak adu argument bahwa dialah yang paling
benar sendiri, ini tidak dibenarkan sebab berdebat itu tidak
diperbolehkan sebagaimana surat Al Baqarah ayat 139 :
“Katakanlah, apakah kamu
memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami
dan Tuhan kamu, bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya
kepada Nya kami mengikhlaskan hati”.
Berseberangan faham yang sudah diyakini
tidaklah perlu diusik satu sama lain karena masing-masing sudah kokoh
dalam keyakinannya hanya saja ajakan orang-orang yang masih ngambang
atau yang belum iman.
Pesan ke tiga.
1. Wahai Musa, sesungguhnya orang yang
selalu memberi nasehat itu tidak pernah merasa jemu seperti kejemuan
orang-orang yang mendengarkan.
Memberi nasehat kepada orang lain
janganlah mengharapkan sesuatu imbalan apapun kecuali ridha Allah dan
tugas menyampaikan. Tugas menyampaikan dan mensyiarkan agama Allah
adalah tugas setiap umat muslim, firman Allah dalam surat Al Hajj ayat
32 mengatakan :
“Demikianlah (perintah Allah). Dan
barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya itu timbul
dari ketaqwaan hati”.
Dan kita sendiri jangan merasa
bosan-bosan untuk menengarkan para penceramah itu termasuk tholabul ilmi
yang diwajibkan pada setiap muslim, walaupun ilmunya banyak.
2. Maka janganlah kamu berlama-lama dalam menasehati kaummu.
Berilah nasehat singkat, padat, berisi dan yang penting tidak membosankan.
3. Dan ketahuilah bahwa hatimu itu
ibarat sebuah bejana yang harus kamu rawat dan pelihara dari hal-hal
yang bisa memecahkannya.
Iman didalam hati belum tentu sudah
kokoh tanpa djaga dan dirawat dan dipelihara karena lapisan luar hati
masih dipenuhi oleh hawa nafsu yang selalu mengajak ke arah perbuatan
yang kurang baik. Maka dari itu waspadalah dalam menjaga hati jangan
sampai hati terpengaruh dari hasutan syaitan yang cara penyusupan
penyerangannya lewat hawa nafsu. Begitu hati sudah terkena pengaruh hawa nafsu pecahlah hati ini. Dan hati-hatilah dalam menjaganya.
4. Kurangilah usaha-usaha duniawimu
dan buanglah jauh-jauh dibelakangmu, karena dunia ini bukanlah alam yang
akan kamu tempati selamanya.
Dunia yang kita tempati ini tidaklah
selamanya kita tempati dan setelah selesai hidup kitapun pindah di alam
lain, maka kumpulkan amal kebajikan untuk modal menuai di akhirat nanti.
Jangan buang-buang tempo, tanamlah amalmu untuk menggapai kebahagiaan
di alam akhirat, apabila tidak ditanami amal kebajikan apa yang diambil
disana kita akan rugi di dunia dan di akhirat. Waktu kita di dunia hanya
sebentar, tidaklah lama sebagaimana keterangan surat An Naziyat ayat 46
:
“Pada hari mereka melihat hari
kebangkitan itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia)
melainkan (sebentar saja) diwaktu sore atau di pagi hari”.
5. Kamu diciptakan adalah untuk mencari tabungan pahala-pahala akhirat nanti.
Semua makhluk yang bernama manusia
beramar ma’ruf nahi munkar. Mengerjakan amal yang baik untuk bekal di
akhirat serta mencegah hal yang munkar untuk diri sendiri dan
dilanjutkan kepada orang lain yang menjalani hal yang munkar yang
dilarang.
6. Bersikap ikhlaslah dan bersabar hati menghadapi kemaksiatan yang dilakukan kaummu.
Sabar dalam menghadapi kemaksiatan
dilingkungannya, ini bukan berarti diam tetapi sabar dalam bentuk
berusaha mencegah dan menggantikan dengan perbuatan yang baik. Apabila
mengalami kesulitan, bersabarlah, mencari solusinya dan jalan keluar
yang baik.
7. Hai Musa, tumpahkanlah seluruh pengetahuan (ilmu) mu, karena tempat yang kosong akan terisi oleh ilmu yang lain.
Kewajiban manusia yang berilmu untuk
membagi ilmunya kepada orang lain yang membutuhkan, bukan ilmu yang
diberikan kepada orang lain itu habis tetapi malah sebaliknya justru
bertambah banyak. Apa sebabnya?. Karena, ilmu yang kita berikan kepada
orang lain dengan ikhlas dan ridha, Allah pun ridha menambah ilmu Nya
kepada orang tersebut.
8. Janganlah kamu banyak mengomongkan ilmumu itu, karena akan dipisahkan oleh kaum ulama’.
Membicarakan ilmu yang sudah dicapai
dengan predikat ilmu mukasyafah dengan orang yang diluar kelompoknya
yang masih dibawah jauh dari ilmu yang dicapai, maka akan terjadi kurang
baik bagi dirinya juga bagi orang lain. Pendapat mengenai hal ini, Imam
Al Ghozali mengatakan, Pengetahuan-pengetahuan yang begini yang hanya
boleh dikemukakan melalui isyarat, tidak diperkenankan untuk diketahui
setiap manusia. Begitulah halnya dengan orang yang berpengetahuan
tersebut tersingkap padanya, dia tidak boleh mengungkapkannya kepada
orang yang pengetahuan tersebut tidak tersingkap atasnya. (Sufi dari
Z.Z. hal. 181).
9. Maka bersikaplah sederhana saja,
sebab sederhana itu akan menghalangi aibmu dan akan membukakan taufiq
hidayah Allah untukmu.
Menjalani kehidupan dengan kesederhanaan
ini berartisudah meninggalkan kehidupan keterikatan dengan keduniawian.
Banyak tokoh-tokoh Sufi yang tadinya hidup dalam
kemewahan ditinggalkannya untuk hidup dalam kesederhanaan. Dengan hidup
sederhana hatinya tidak disibukkan dengan harta. Ibadah kepada Allah
lebih tenang dan khusu’, dalam pendekatannya kepada Allah serasa tak
mengalami kesulitan.
10. Berantaslah kejahilanmu dengan cara membuang sikap masa bodohmu (ketidak pedulian) yang selama ini menyelimutimu.
Menahan dan menyingkirkan sifat-sifat
yang kurang baik bukan main susahnya kalau tidak dilandasi dengan dzikir
kolbu, sebab dzikir kalbu dapat mengikis sifat-sifat yang kurang baik
yang sekian lama membelenggu diri. Dengan dzikrullah yang dikerjakan di
kalbu, disamping menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik, sifat-sifat
yang baik pun menguasai diri dan menambah ketenangan dan ketentraman
hati.
11. Itulah sifat orang-orang arif dan
bijaksana, menjadi rahmat bagi semua. Orang-orang arif identik dengan
orang-orang Sufi, orang-orang Sufi kebanyakan adalah para wali Allah
yang menjadi rahmat bagi semua orang.
12. Apabila orang bodoh datang kepadamu
dan mencacimu, redamlah ia dengan penuh kedewasaan serta keteguhan
hatimu. Meredam kemarahan orang yang memarahi di awali melatih penahanan
hawa nafsu dan meredam keinginan hawa nafsu yang ingin bergolak.
Setelah mampu meredam hawa nafsu, meredam amarah orang lain dengan
kelembutan sifat dan keteguhan hati.
13. Hai putra Imron, kamu sadari bahwa
ilmu Allah yang kamu miliki hanya sedikit. Ilmu yang dipunyai manusia
itu hanya sedikit, itupun Allah lah yang memberinya sedangkan ilmu yang
Allah miliki tak terhingga sebagaimana di surat Luqman 27: “Dan
seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya
tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
14. Sesungguhnya menutup-nutupi
kekurangan yang ada pada dirimu atau bersikap sewenang-wenang adalah
menyiksa diri sendiri. Menutupi kekurangan diri sendiri juga sama dengan
menutup diri yang tidak mau menerima dari luar diri. Akhirnya kebodohan
yang didapatkan sebaiknya sifat terbuka atau keterbukaan dari segala
hal akan terbukalah hal-hal yang tersembunyi. Termasuk dapat terbukanya
ilmu Allah maka jangan tutupi dirimu, terbukalah.
15. Janganlah kamu buka ilmu ini jika
kamu tidak bisa menguncinya. Jangan pula kamu kunci pintu ilmu ini jika
tidak tahu bagaimana membukanya, hai putra Imron. Membuka ilmu adalah
tugas seorang guru, mursyid, atau pembimbing. Jadi
beliau sudah mampu membuka dan menutup ilmu. Kenapa ilmu yang sudah
dijalani oleh seorang murid ditutup?, disebabkan si murid ada kesalahan
besar yang sudah tidak dapat diajak memperbaiki untuk meluruskan
pelajaran ilmunya. Makanya harus ditutup, supaya dibelakang hari tidak
ada permasalahan yang lebih besar lagi. Kalau tidak tahu cara menutup
ilmu, jangan sekali-kali membukanya walau tahu cara membuka ilmu
tersebut, sebab kalau nanti ada konflik dikemudian hari tidak akan
merepotkan. Bisa saja ilmu yang baik ini diselewengkan.
16. Barang siapa yang menumpuk-numpuk
harta benda, dia sendiri bakal mati tertimbun dengannya hingga dia
merasakan akibat dari kerakusannya itu. Sebagaimana kisah kerakusannya
Korun, dia seorang yang tamak terhadap harta tidak dipergunakan untuk
perjuangan agama Allah, sehingga dia tertimbun hartanya.
17. Namun, semua hamba yang selalu
mensyukuri karunia Allah serta memohon kesabaran atas
ketentuan-ketentuan Nya, dialah hamba yang zuhud dan patut diteladani.
Orang-orang yang
pandai mensyukuri nikmat Allah dan jangan dlolim atas nikmat pemberian
Nya. Andai kata kita tidak mau mensyukuri nikmat atas pemberian dari
Nya, Allah pun murka sebagaimana diterangkan dalam surat Ibrahim ayat 34
: “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluan) dari segala apa yang
kamu pohonkan kepada Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
tidaklah kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat dzalim
dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”. Juga sabda Rasulullah yang
diriwayatkan oleh Muslim mengatakan : “Dari Abi Yahya Shuhaib bin
Sinan ra. berkata : Bersabda Rasulullah saw. sangat mengagumkan keadaan
seorang mukmin sebab segala keadaannya untuk ia sangat baik dan tidak
mungkin terjadi demikian kecuali bagi seorang mukmin, jika mendapat
nikmat ia bersyukur, maka syukur itu lebih baik baginya dan bila
menderita kesusahan ia bersabar, maka sabar itu lebih baik baginya”.
Dengan meninggikan
sifat sabar serta mau menerima ketentuan-ketentuan yang baik bersyukur
atas nikmat dari Nya, dan menerima ketentuan yang jelek diterimanya
dengan ikhlas yang didasari dengan kesabaran, dan mohon pertolongan Nya.
18. Bukankah orang yang seperti itu
mampu mengalahkan nafsu syahwatnya dan dapat memerangi bujuk rayu
syaitan? Syaitan membujuk manusia sejak Nabi Adam as. diciptakan di
surga, dia iri dengan Nabi Adam karena Nabi Adam diciptakan lebih
sempurna dari dia, bahkan dia (iblis) disuruh bersujud kepada Nabi Adam
tidak mau sebab menurut dia, dia lebih dahulu dan lebih tinggi dari Nabi
Adam sa. karena dia tercipta dari api. Dengan tidak maunya iblis
bersujud kepada Nabi Adam, diusirlah dia oleh Allah dari surga, dan
disuruh menempati neraka selamanya. Iblis mau menerima itu tapi dia
masih meminta tangguh dan dalam penangguhan itu meminta lagi untuk
menggoda anak cucu Nabi Adam as. Dan hanya yang ikhlaslah iblis tidak
dapat menggoda, sebagaimana firman Allah di surat Al Hijr ayat 30 – 42 :
30.
Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama. 31. Kecuali iblis, ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang bersujud itu. 32. Allah berfirman : Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut bersujud) bersama-sama mereka yang bersujud itu? 33.
Berkata iblis : Aku sekali-kali akan sujud kepada manusia yang Engkau
telah menciptaka dari tanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam
yang diberi bentuk. 34. Allah berfirman : Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk. 35. Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat. 36. Berkata iblis : Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. 37. Allah berfirman : (kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh. 38. Sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan. 39.
Iblis berkata : Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa
aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan
maksiat) dimuka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka. 40. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka. 41. Allah berfirman : Inilah jalan yang lurus, kewajiban Aku lah (menjaganya). 42.
Sesungguhnya hamba-hamba Ku tidak ada kuasa kekuasaan bagimu terhadap
mereka kecuali orang-orang yang mengikuti kamu yaitu orang-orang yang
sesat.
19. Dan Dia pula orang yang mengetam
buah dari ilmu yang selama ini dicarinya. Sabda Rasulullah saw. dari Abu
Darda ra. mengatakan : Barang siapa yang melalui suatu jalan untuk
menuntut ilmu Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Dan para
malaikat selalu meletakkan sayapnya untuk menaungi orang-orang yang
menuntut ilmu, karena senang dengan apa yang mereka lakukan. Dan bagi
orang-orang yang alim, dimintakan ampun untuknya oleh penduduk langit
dan bumi serta oleh ikan-ikan yang ada di air. Dan keutamaan orang alim
terhadap ahli ibadah (yang tidak memiliki ilmu) adalah bagaikan
kelebihan sinar bulan atas bintang-bintang lainnya. Dan sesungguhnya
ulama’ adalah pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi tidak
mewariskan dinar dan dirham (kekayaan dunia), akan tetapi mereka
mewariskan ilmu. Maka barang siapa yang mengambil ilmu itu, berarti ia
telah mengambil bagian yang sempurna. (HR. Dawud Tirmidzi). (Pesan-Pesan
Rasulullah hal. 167- 168).
20. Segala amal kebajikannya akan
dibalas dengan pahala di akhirat. Sekecil apapun amal kebajikan yang
kita kerjakan di dunia, Allah akan membalasnya karena di dunia ini kita
diwajibkan menanam amal sebanyak-banyaknya, surat Az Zalzalah ayat 7
menerangkan : “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya”.
21. Sedangkan kehidupan dunianya akan
tentram ditengah-tengah masyarakar yang merasakan jasanya. Jasa seorang
pahlawan dikenang sepanjang masa oleh takyat..
22.Hai Musa, pelajarilah olehmu
ilmu-ilmu pengetahuan agar kamu dapat mengetahui segala yang belum kamu
ketahui, misalnya masalah-masalah yang tidak bisa diomongkan atau
dijadikan bahan pembicaraan saja. Ilmu yang tidak bisa diomongkan itu
ada beberapa macam antara lain penyampaiannya memakai bahasa isyarat,
bahasa gerak, bahasa perlambang, bahasa kias, dan bahasa simbolis. Ada
juga yang memakai bahasa kalbu, ada lagi cara penyampaiannya lewat mimpi
dan yang setengah sadar. Menerima pelajaran seperti itu semua memang
tidak bisa diomongkan kepada orang yang belum bisa memahaminya.
Mempelajari ilmu yang seperti itu dimulai dengan dzikir kalbu dan
menghidupkan perasaan antara lain, perasaan lahiriyah / fisik, perasaan
akal / otak, perasaan kalbu / hati, serta menghidupkan perasaan
indra-indra dhohiriyah maupun indra-indra batiniyah.
23. Itulah penuntun jalanmu dan orang-orang akan disejukkan oleh hatimu.
Menjadi seorang penuntun yang diawali
dari dituntun oleh seorang yang sudah ahlinya. Karena kita ini ditunggu
oleh mereka maka persiapkan dirimu untuk mereka. Sebab keberadaan sang
penuntun ditengah-tengah mereka hatinya merasa tentram.
24. Hai Musa putra Imron, jadikanlah pakaianmu bersumber dari dzikir dan fakir serta perbanyaklah amal kebajikan.
Pakaian taqwa adalah yang paling baik
untuk dipakai, dzikir adalah sarana pokok dalam kekokohan taqwa, buahnya
dzikir itu bertafakkur. Ketafakkuran menghasilkan perenungan yang di
amalkan dalam keseharian berbakti kepada Allah swt.
25. Suatu hari kamu tidak dapat mengelak
dari kesalahan, maka pintalah ridha Allah dengan berbuat kebajikan,
karena pada saat-saat tertentu akalmu pasti melanggar larangan Nya.
26. Sekarang telah kupenuhi kehendakmu untuk memberi pesan-pesan kepadamu.
27. Omonganku ini tidak akan sia-sia apabila kamu mau menurutinya.
Setelah itu Khidir meninggalkan Nabi
Musa yang duduk termenung dalam tangis kesedihan. (Kisah Khidir dan 9
Tokoh Sufi oleh ABU KHALID MA. Pustaka Agung Surabaya).
Andaikata kita baca sekali lagi
pesan-pesan Nabi Khidir, akan ditujukan kepada diri kita sendiri apa
yang kita rasakan dan apa yang kita lakukan terhadap pesan-pesan itu.
sengaja pesan-pesan itu diberi nomor dari kalimat per kalimat supaya
mudah untuk menjelaskan dari pesan-pesan itu.
Dibutuhkan waktu dan penelaahan yang
serius serta memakai kaca mata batin yang paling dalam serta pemahaman
tersendiri untuk dapat melaksanakan pesan-pesan Nabi Khidir as..Rahasia Alloh dan kisah Nabi Khidir
Dikisahkan
dalam Kitab suci Suatu saat Nabi Musa ingin belajar ilmu Kepada Nabi
Khidir, tetapi nabi Khidir berpesan,kalau mau belajar dari beliau Nabi
Musa tidak boleh banyak bertanya. “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah
kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu pun sehingga aku sendiri
menerangkannya kepadamu.” demikian pesan Nabi Khidir ke Nabi Musa. Dan
Nabi Musapun menyanggupinya.
Demikianlah seterusnya Nabi Musa a.s. mengikuti Nabi Khidir dan terjadilah beberapa peristiwa yang menguji diri Nabi Musa a.s. yang telah berjanji bahwa baginda tidak akan bertanya sebab sesuatu tindakan diambil oleh Nabi Khidir. Setiap tindakan Nabi Khidir a.s. itu dianggap aneh dan membuat Nabi Musa terperanjat.
Kejadian yang pertama adalah saat Nabi Khidir menghancurkan perahu yang ditumpangi mereka bersama. Nabi Musa tidak kuasa untuk menahan hatinya untuk bertanya kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir memperingatkan janji Nabi Musa, dan akhirnya Nabi Musa meminta maaf karena kalancangannya mengingkari janjinya untuk tidak bertanya terhadap setiap tindakan Nabi Khidir.
Selanjutnya setelah mereka sampai di suatu daratan, Nabi Khidir membunuh seorang anak yang sedang bermain dengan kawan-kawannnya. Peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Nabi Khidir tersebut membuat Nabi Musa tak kuasa untuk menanyakan hal tersebut kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir kembali mengingatkan janji Nabi Musa, dan beliau diberi kesempatan terakhir untuk tidak bertanya-tanya terhadap segala sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Khidir, jika masih bertanya lagi maka Nabi Musa harus rela untuk tidak mengikuti perjalanan bersama Nabi Khidir.
Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai disuatu wilayah perumahan. Mereka kelelahan dan hendak meminta bantuan kepada penduduk sekitar. Namun sikap penduduk sekitar tidak bersahabat dan tidak mau menerima kehadiran mereka, hal ini membuat Nabi Musa merasa kesal terhadap penduduk itu. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir malah menyuruh Nabi Musa untuk bersama-samanya memperbaiki tembok suatu rumah yang rusak di daerah tersebut. Nabi Musa tidak kuasa kembali untuk bertanya terhadap sikap Nabi Khidir ini yang membantu memperbaiki tembok rumah setelah penduduk menzalimi mereka. Akhirnya Nabi Khidir menegaskan pada Nabi Musa bahwa beliau tidak dapat menerima Nabi Musa untuk menjadi muridnya dan Nabi Musa tidak diperkenankan untuk terus melanjutkan perjalannya bersama dengan Nabi Khidir.
Selanjutnya Nabi Khidir menjelaskan mengapa beliau melakukan hal-hal yang membuat Nabi Musa bertanya. Kejadian pertama adalah Nabi Khidir menghancurkan perahu yang mereka tumpangi karena perahu itu dimiliki oleh seorang yang miskin dan di daerah itu tinggallah seorang raja yang suka merampas perahu miliki rakyatnya.
Kejadian yang kedua, Nabi Khidir menjelaskan bahwa beliau membunuh seorang anak karena kedua orang tuanya adalah pasangan yang beriman dan jika anak ini menjadi dewasa dapat mendorong bapak dan ibunya menjadi orang yang sesat dan kufur. Kematian anak ini digantikan dengan anak yang shalih dan lebih mengasihi kedua bapak-ibunya hingga ke anak cucunya.
Kejadian yang ketiga (terakhir), Nabi Khidir menjelaskan bahwa rumah yang dindingnya diperbaiki itu adalah milik dua orang kakak beradik yatim yang tinggal di kota tersebut. Didalam rumah tersebut tersimpan harta benda yang ditujukan untuk mereka berdua. Ayah kedua kakak beradik ini telah meninggal dunia dan merupakan seorang yang shalih. Jika tembok rumah tersebut runtuh, maka bisa dipastikan bahwa harta yang tersimpan tersebut akan ditemukan oleh orang-orang di kota itu yang sebagian besar masih menyembah berhala, sedangkan kedua kakak beradik tersebut masih cukup kecil untuk dapat mengelola peninggalan harta ayahnya.
Kisah diatas menunjukkan bahwa kita tidak boleh cepat berburuk sangka jika mendapatkan sesuatu yang diluar kehendak kita. Kita harus sabar dan bersyukur dengan apapun yang terjadi, keberhasilan harus kita syukuri, demikian pula cobaan harus kita syukuri. Jangan cepat marah jika mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan, mungkin Tuhan punya rahasia lain . Misal suatu saat mobil kita hilang , lalu kita marah dan putus asa. Siapa tahu hilangnya mobil itu justru rahmat bukan bencana. Mungkin kalau mobil itu masih ada bisa menyebabkan kecelakaan dan musibah yang lebih besar ,jadi lebih baik jika mobil itu hilang.
Ada orang yang selalu berdoa untuk meminta ini dan itu, kalau ditulis bisa berbaris-baris, ada yang dikabulkan tetapi banyak juga yang tidak. Awalnya dia marah karena merasa semua ibadah dan doanya sia-sia, namun setelah mendengar cerita nabi Khaidir di atas, pikirannya berubah total. Ia tidak pernah menyesali permintaan yang tidak dikabulkan, tetapi malah bersyukur. Ia sadar mungkin yang diminta itu baik menurut pendapatnya, tetapi tidak bagi Tuhan. Tuhan tahu apa yang lebih baik lagi baginya, yakni dengan tidak mengabulkan permintaannya. Sejak saat itu permintaannya dalam doa tidak lagi banyak berbaris-baris , tetapi hanya satu Kalimat :”Ya Tuhan berilah apa yang terbaik bagiku, Amin”. Doa ini sangat menentramkan, karena dia tidak pernah sedih dan kecewa dengan apa pun yang terjadi padanya , semua keberhasilan dan ”tidak” keberhasilan selalu disyukuri, karena ia yakin itulah yang terbaik baginya dari Tuhan.
Demikianlah seterusnya Nabi Musa a.s. mengikuti Nabi Khidir dan terjadilah beberapa peristiwa yang menguji diri Nabi Musa a.s. yang telah berjanji bahwa baginda tidak akan bertanya sebab sesuatu tindakan diambil oleh Nabi Khidir. Setiap tindakan Nabi Khidir a.s. itu dianggap aneh dan membuat Nabi Musa terperanjat.
Kejadian yang pertama adalah saat Nabi Khidir menghancurkan perahu yang ditumpangi mereka bersama. Nabi Musa tidak kuasa untuk menahan hatinya untuk bertanya kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir memperingatkan janji Nabi Musa, dan akhirnya Nabi Musa meminta maaf karena kalancangannya mengingkari janjinya untuk tidak bertanya terhadap setiap tindakan Nabi Khidir.
Selanjutnya setelah mereka sampai di suatu daratan, Nabi Khidir membunuh seorang anak yang sedang bermain dengan kawan-kawannnya. Peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Nabi Khidir tersebut membuat Nabi Musa tak kuasa untuk menanyakan hal tersebut kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir kembali mengingatkan janji Nabi Musa, dan beliau diberi kesempatan terakhir untuk tidak bertanya-tanya terhadap segala sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Khidir, jika masih bertanya lagi maka Nabi Musa harus rela untuk tidak mengikuti perjalanan bersama Nabi Khidir.
Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai disuatu wilayah perumahan. Mereka kelelahan dan hendak meminta bantuan kepada penduduk sekitar. Namun sikap penduduk sekitar tidak bersahabat dan tidak mau menerima kehadiran mereka, hal ini membuat Nabi Musa merasa kesal terhadap penduduk itu. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir malah menyuruh Nabi Musa untuk bersama-samanya memperbaiki tembok suatu rumah yang rusak di daerah tersebut. Nabi Musa tidak kuasa kembali untuk bertanya terhadap sikap Nabi Khidir ini yang membantu memperbaiki tembok rumah setelah penduduk menzalimi mereka. Akhirnya Nabi Khidir menegaskan pada Nabi Musa bahwa beliau tidak dapat menerima Nabi Musa untuk menjadi muridnya dan Nabi Musa tidak diperkenankan untuk terus melanjutkan perjalannya bersama dengan Nabi Khidir.
Selanjutnya Nabi Khidir menjelaskan mengapa beliau melakukan hal-hal yang membuat Nabi Musa bertanya. Kejadian pertama adalah Nabi Khidir menghancurkan perahu yang mereka tumpangi karena perahu itu dimiliki oleh seorang yang miskin dan di daerah itu tinggallah seorang raja yang suka merampas perahu miliki rakyatnya.
Kejadian yang kedua, Nabi Khidir menjelaskan bahwa beliau membunuh seorang anak karena kedua orang tuanya adalah pasangan yang beriman dan jika anak ini menjadi dewasa dapat mendorong bapak dan ibunya menjadi orang yang sesat dan kufur. Kematian anak ini digantikan dengan anak yang shalih dan lebih mengasihi kedua bapak-ibunya hingga ke anak cucunya.
Kejadian yang ketiga (terakhir), Nabi Khidir menjelaskan bahwa rumah yang dindingnya diperbaiki itu adalah milik dua orang kakak beradik yatim yang tinggal di kota tersebut. Didalam rumah tersebut tersimpan harta benda yang ditujukan untuk mereka berdua. Ayah kedua kakak beradik ini telah meninggal dunia dan merupakan seorang yang shalih. Jika tembok rumah tersebut runtuh, maka bisa dipastikan bahwa harta yang tersimpan tersebut akan ditemukan oleh orang-orang di kota itu yang sebagian besar masih menyembah berhala, sedangkan kedua kakak beradik tersebut masih cukup kecil untuk dapat mengelola peninggalan harta ayahnya.
Kisah diatas menunjukkan bahwa kita tidak boleh cepat berburuk sangka jika mendapatkan sesuatu yang diluar kehendak kita. Kita harus sabar dan bersyukur dengan apapun yang terjadi, keberhasilan harus kita syukuri, demikian pula cobaan harus kita syukuri. Jangan cepat marah jika mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan, mungkin Tuhan punya rahasia lain . Misal suatu saat mobil kita hilang , lalu kita marah dan putus asa. Siapa tahu hilangnya mobil itu justru rahmat bukan bencana. Mungkin kalau mobil itu masih ada bisa menyebabkan kecelakaan dan musibah yang lebih besar ,jadi lebih baik jika mobil itu hilang.
Ada orang yang selalu berdoa untuk meminta ini dan itu, kalau ditulis bisa berbaris-baris, ada yang dikabulkan tetapi banyak juga yang tidak. Awalnya dia marah karena merasa semua ibadah dan doanya sia-sia, namun setelah mendengar cerita nabi Khaidir di atas, pikirannya berubah total. Ia tidak pernah menyesali permintaan yang tidak dikabulkan, tetapi malah bersyukur. Ia sadar mungkin yang diminta itu baik menurut pendapatnya, tetapi tidak bagi Tuhan. Tuhan tahu apa yang lebih baik lagi baginya, yakni dengan tidak mengabulkan permintaannya. Sejak saat itu permintaannya dalam doa tidak lagi banyak berbaris-baris , tetapi hanya satu Kalimat :”Ya Tuhan berilah apa yang terbaik bagiku, Amin”. Doa ini sangat menentramkan, karena dia tidak pernah sedih dan kecewa dengan apa pun yang terjadi padanya , semua keberhasilan dan ”tidak” keberhasilan selalu disyukuri, karena ia yakin itulah yang terbaik baginya dari Tuhan.
Yang utama, berusahalah dengan maksimal dan berbuat baik sesuai ajaran agama kita, setelah itu berserahlah dan yakin semua yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita, maka tidak ada lagi kekecewaan dan kesedihan dengan apa yang terjadi dalam hidup ini. Yang ada hanya rasa syukur dan tenteram. .
1. Kalau seseorang akan melakukan ibadah Haji, maka harus diketahui tujuan sebenarnya, kalau tidak apa yang dilakukan akan sia-sia belaka. Itulah yang dinamakan Iman Hidayat
2. Sebelum seseorang melakukan sesuatu, hendaknya diteliti dahulu agar tidak tertipu oleh nafsu, supaya tetap dalam jati diri yang asli ( pancamaya ). Penghalang tingkah laku menuju kebaikan ada tiga golongan, dan siapa berhasil menjauhi penghalang tersebut akan berhasil menyatukan dirinya dengan yang ghaib. Yang dimaksud dengan penghalang tersebut adalah marah, sakit hati, angkara murka, sombong, dan semacamnya
3. Orang Islam adalah pewaris atau penerus ajaran Muhammad Rasulullah SAW, oleh karena itu harus melestarikan dan memperjuangkan ajaran tersebut
4. Tanda-tanda adanya Alllah itu ada pada diri manusia sendiri. Hal ini harus direnungkan dan diingat betul. Orang yang suka membicarakan dan memuji diri sendiri, akan dapat melemahkan semangat usahanya
5. Semua garis hidup manusia telah ditentukan di dalam Johar awal. Lalu kalau begitu, jawabannya,karena disesuaikan dengan ketentuan dan kegaiban yang dirasakan di jaman azali. Berdiri tegak sambil sendhakep adalah untuk menciptakan keheningan hati, menyatukan konsentrasi dan menyatukan segala gerakan dan ucapan
6. Ruku berarti tunduk kepada Yang Menciptakan, merasa sedih dan malu sampai Sang Pencipta muncul, lalu keluar air mata sehingga tenanglah kehidupan ruh manusia yang melakukan rukuk
7. Gerakan sujud dalam sholat bermula dari munculnya cahaya yang menandakan pentingnya sujud ke permukaan bumi. Adanya cahaya tersebut, manusia merasa berhadapan dengan wujud Allah SWT sehingga orang yang sujud yakin bahwa Allah SWT melihat diriNya( pelajaran tentang ikhsan ). Pada waktu sujud, bumi dan segala isi serta keindahannya tidak nampak oleh manusia, sehingga pada waktu itu yang dilihat hanya Allah SWT semata
8. Pada waktu duduk di antara sujud, seolah-olah seorang sedang bimbang menunggu kedatangan Allah. Walaupun tidak nampak datang, tetapi sesunguhnya Allah benar-benar ada dan Dialah satu-satunya tempat mengabdi. Sekali-kali jangan ada manusia yang menganggap dirinya itu sama dengan Allah SWT
9. Tidak ada manusia yang dapat menyamai Nabi Muhammad SAW, karena beliau adalah makhluk pilihan yang dimuliakan Allah SWT, yang selalu dikaruniai dengan pengetahuan rahasia.Nabi Muhammad SAW sering melakukan puasa
10. Akan dimuliakan Allah oleh Allah SWT manusia yang mau mengeluarkan shodaqoh, yang melakukan ibadah haji, yang rajin melaksanakan sholat
11. Sudahkah petunjuk iman terasa dalam dirimu ? Tauhid adalah pengetahuan yang penting untuk menyembah Allah SWT, ma’rifat harus dimiliki untuk mengetahui kejelasan yang terlihat, sedang ru’yat sebagai saksi adanya yang terlihat dengan nyata
12. Ketika Syekh Melaya bertanya mengapa ada orang yang masuk neraka, jawabnya adalah neraka disediakan buat manusia yang mempunyai sifat hewani, manusia yang tidak mengenal dan meniru tingkah laku Nabiyulloh, amnusia yang mengikuti bujuk rayu iblis, serta orang kafir yang menyembah kayu dan batu
13. Ruh Idhofi adalah yang kekal sampai hari kiamat, berasal dari Ruh Allah yang mendapat sinar Allah, yang senantiasa menerangi hati penuh kewaspadaan, selalu mawas diri, mencari kekurangan yang ada, selalu memprsiapkan diri, menghadapi kematian, serba pasrah kepada Allah SWT, merasa sebagai anak cucu Adam yang harus mempertanggung jawabkan segala perbuatan. Ruh idhofi sudah ada sebelum manusia diciptakan
14. Johar awallah yang menimbulkan sholat Daim, sholat yang tidak memerlukan air wudhu, yaitu sholat batin yang sebenarnya, sholat selama-lamanya selagi manusia masih hidup, dimana saja, kapan saja, dan bagaimanapun keadaannya
15. Kehidupan manusai itu ibarat wayang dengan layarya, sedang wayang tidak tahu warna dirinya. Oleh karena itu manusia memerlukan hidyat dari Allah SWT.Pengganti Allah adalah utusan Allah, yaitu Muhammad yang termasuk badan mukmin. Ruh mukmin identik dengan ruh idhofi
16. Disebut Iman Maksum kalau sudah mendapat ketetapan sebagai panutan ( suri tauladan ), yaitu mengikuti contoh nabi Muhammad. Kalau tidak mengikuti tauladan maka tidak mengetahui keislaman sehingga hidupnya akan tersesat, kufur serta kafir badannya. Orang kufur akan bingungkarena tiada pedoman manusia yang dapat diteladani
17. Fakir dekat denagn kafir, sebab kafir berarti buta tuli tidak mengerti tentang surga neraka. Fakir tidak akan mendekatkan diri kepada Allah SWT, tidak menyembah dan memujinya
18. Adapun wujud Dzatullah itu tidak satu makhluk apapun yang mengethaui. Sedang yang dimaksud dengan iman tauhid adalah meyakini adanya Allah SWT dan mengakui Muhammad sebagai rasulNya
19. Ruh idhofi ada di dalam diri manusia, namanya ma’rifat, hidupnya disebut syahadat ( kesaksian ), hidup tunggal di dalam hidup, rukuk sujud sebagai penghiasnya, ruku berarti dekat dengan Tuhan pilihan. Kalau sudah begitu maka tidak akan menderita dan tidak takut ketika menjelang ajal (sakratul maut )
20. Manusia harus mengakui sedalam-dalamnya bahwa keberadaannya karena Allah hidup dan menghidupi dirinya serta menghidupi semua makhluk hidup
21. Sholat adalah sarana pengabdisan hamba kepada Sang Pencipta, yang menjalankan sholat adalah raga, tetapi geraan raga terdorong oleh adanya iman yang hidup, sinarnya memancar dari ruh. Seandainya nyawa tidak hidup, maka tidak akan ada perbuatan
22. Allah SWT tidak berjumlah tiga. Semua yang hidup akan mati, lalu berganti hidup di akhirat. Kurang lebih tiga hari perubahan hidup tiu pasti terjadi. Tiga hari sebagai isyaratbahwa manusia terjadi dari tiga asal lahi, yaitu ayah, ibu dan Allah SWT. Setelah dititipkan selama 7 hari maka dikembalikan pada yang memberi amanat . Titipan tauhid dikembalikan pada hari ke 30. Kalau waktu menegembalikan itu menangis, pertanda, dia menyesali sewaktu masih hidup. Hal ini akan menimbulkan kesedihan yang berkepanjangan . Siapapun akan mengalami kesedihan itu karena merasa kehilangan, mati, yang terjadi pada hari ke 40. Pada waktu itu ruh jasad di hadapan Sang Pemberi. Pda hari ke 1000 sudah tidak ada lagi yang tertinggal. Pada waktu itu ruh kembali kepada Allah SWT dalam keadaan sempurna, seperti mula pertama diciptakan
23. Seluruh yang ada pada diri mausia dan lingkungannya bukan milik manusia, melainkan milik Sang Hyang Agung, oleh karena itu manusia harus angrogo sukmo yaitu hatinya sudah bulat menyatu sebagai kawulo gusti
24. Kalau sudah memahami serta menguasai amalan dan ilmu, manusia hendaknya waspada terhadap semua masalah. Manusia harus mampu ibarat mati didalam hidp atau hidup didalam mati. Itulah hidup abadi, yang mati aalah nafsunya, lahiriahnya badan yang menjalani mati
25. Banyak pemuka agama yang salah dalam penafsiran maupun menyampaikan suatu pesan sehingga justru mematikan pengertian yang benar. Ada pemuka agama yang ibarat seekor burung, mencari pohon rindang dengan banyak buahnya sekedar tempat bertengger. Disitu pula dia memperoleh kemuliaan hidup baru, ada yang berpangkat tinggi, ada yang ikut orang kaya, tetapi ada pula orang bodoh yang memanfaatkannya. Adapula yang justru terpaksa menjadi pemuka agama, menumpuk harta kekayaan dan banyak isteri, semuanya ingin mendapatkan yang serba lebih
26. Ada agamawan yang ingin mati bersama raganya dengan mempertinggi semedi. Sayang mereka tidak mengikuti petunjuk Allah SWT, tidak didukung oleh ilmu, sehingga kosong karena hanya mengandalkan fikiran walaupun badannya sampai kurus kering
27. Semedi mestinya hanya sebagai ragi, sedang ilmu sebagai pendukung. Semedi tanpa ilmu tidak akan berhasil, sedang ilmu tanpa semedi akan hambar yang juga tidak akan berhasil
28. Banyak pula agamawan palsu, ajarannya hanya setengah-setengah. Seorang diantara para sahabat itu dianggap yang paling berilmu, harus ditaati ucapannya, ketika berjalan harus disembah-sembah, biasanya bertempat tinggal di puncak gunung. Pengaruhnya sangat besar, bayak murid datang kepadanya untuk berguru, nasihatnya banyak sekali dan bermacam-macam, seperti gong besar yang dipukul, tetapi isinya tidak bermutu sehingga ruglah murid-murid yang bergru tersebut
29. Manusia bukan yang paling mulia diantara ciptaanNya dan harus menyadari bahwa isi jagad ini bukan hanya manusia, tetapi manusia ditugaskan menjadi Khalifah
Shalat mempunyai makna tersembunyi yang tersirat dalam gerakannya, berdiri adalah lambang api yang bersifat Qohar, rukuk adalah lambang angin yang bersifat Jalal, sujud adalah lambang air yang bersifat Jamal, dan duduk adalah labang bumi yang bersifat Kamal.
Qohar berarti Maha Mandiri ( Kuasa )
Jalal berarti Maha Kuasa
Jamal berarti Maha Indah
Kama berarti Maha Sempurna
Shalat selalu diakhiri dengan fadhillah masing-masing shalat
Empat perkara yang menakjubkan ;
1. Takjub kepada Shahadat
2. Takjub kepda Takbir
3. Takjub kepada Tuhan
4. Takjub kepada
Kisah Nabi Khidir Dalam Kitab Allamah Ibnu Hajar al Asqalani
Sakratul mautDiriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam kitab Tafsir: .Bercerita kepadaku ayahku, yang didengarnya dari Abdul Aziz Al-Ausiy, dari Ali bin Abu Ali, dari Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain, dari ayahnya, katanya Ali bin Abi Talib berkata: .Ketika wafat Rasulullah SAW, datanglah ucapan takziah.Datang kepada mereka (keluarga Nabi SAW) orang yang memberi takziah. Mereka mendengar orang memberi takziah tetapi tidak melihat orangnya. Bunyi suara itu begini :
.Assalamu Alaikum Ahlal Bait Warahmatullahi Wabarakatuh. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanyasanya disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat. Sesungguhnya dalam agama Allah ada pemberi takziah bagi setiap musibah, bagi Allah ada pengganti setiap ada yang binasa, begitu juga menemukan bagi setiap yang hilang. Kepada Allah-lah kamu berpegang dan kepada-Nya mengharap. Sesungguhnya orang yang diberi musibah adalah yang diberi ganjaran pahala..
Berkata Imam Ja'far as Shadiq : .Bercerita kepadaku ayahku bahawa Ali bin Abi Talib ada berkata : .Tahukah kamu siapa ini? Ini adalah suara Nabi Khidir.. Berkata Muhammad bin Ja'far : .Adalah ayahku, yaitu Ja'far bin Muhammad, menyebutkan tentang riwayat dari ayahnya, dari datuknya, dari Imam Ali bin Abi Talib bahawa datang ke rumahnya satu rombongan kaum Quraisy kemudian dia berkata kepada mereka: .Maukah kamu aku ceritakan kepada kamu tentang Abul Qasim (Muhammad SAW)?. Kaum Quraisy itu menjawab: .Tentu saja mau..
Imam Ali bin Abi Talib berkata: .Jibril Alaihis salam pernah berkata kepada Rasulullah SAW :
.Selamat sejahtera ke atas kamu wahai Ahmad. Inilah akhir watanku (negeriku) di bumi. Sesungguhnya hanya engkaulah hajatku di dunia.. Maka tatkala Rasulullah SAW wafat, datanglah orang yang memberi takziah, mereka mendengarnya tetapi tidak melihat orangnya. Orang yang memberi takziah itu berkata: .Selamat sejahtera ke atas kamu wahai ahli bait. Sesungguhnya pada agama Allah ada pemberi takziah setiap terjadi musibah, dan bagi Allah ada yang menggantikan setiap ada yang binasa. Maka kepada Allah-lah kamu berpegang dan kepada-Nya mengharap. Sesungguhnya orang yang diberi musibah adalah yang diberi ganjaran pahala.. Mendengar yang demikian Imam Ali bin Abi Talib berkata: .Tahukah kamu siapa yang datang itu? Itu adalah Khidir..
Berkata Saif bin Amr At-Tamimi dalam kitabnya Ar-Riddah, yang diterimanya dari Said bin Abdullah, dari Ibnu Umar mengatakan: .Ketika wafat Rasulullah SAW, datanglah Abu Bakar ke rumah Rasulullah. Ketika beliau melihat jenazah Rasulullah SAW, beliau berkata: .Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun.. Kemudian beliau bersama sahabat-sahabat yang lain menyembahyangkan jenazah Rasulullah SAW. Pada waktu mereka menyembahyangkan jenazah Rasulullah SAW, mereka mendengar suara ajaib. Selesai solat dan mereka pun semuanya sudah diam, mereka mendengar suara orang di pintu mengatakan: .Selamat sejahtera ke atas kamu wahai Ahli Bait. Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Hanya saja disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat.
Sesungguhnya pada agama Allah ada pengganti setiap ada yang binasa dan ada kelepasan dari segala yang menakutkan. Kepada Allah-lah kamu mengharap dan dengan-Nya berpegang. Orang yang diberi musibah akan diberi ganjaran. Dengarlah itu dan hentikan kamu menangis itu."
Mereka melihat ke arah suara itu tetapi tidak melihat orangnya. Kerana sedihnya mereka
menangis lagi. Tiba-tiba terdengar lagi suara yang lain mengatakan: .Wahai Ahli Bait, ingatlah kepada Allah dan pujilah Dia dalam segala hal, maka jadilah kamu golongan orang mukhlisin. Sesungguhnya dalam agama Allah ada pemberi takziah setiap terjadi musibah, dan ada pengganti setiap ada yang binasa. Maka kepada Allah-lah kamu berpegang dan kepada-Nya taat. Sesungguhnya orang yang diberi musibah adalah orang yang diberi pahala..
Mendengar yang demikian itu berkata Abu Bakar: .Ini adalah Khidir dan Ilyas. Mereka datang atas kematian Rasulullah SAW..
Berkata Ibnu Abu Dunia, yang didengarnya dari Kamil bin Talhah, dari Ubad bin Abdul Samad, dari Anas bin Malik, mengatakan: .Sewaktu Rasulullah SAW meninggal dunia, berkumpullah sahabat-sahabat beliau di sekeliling jenazahnya menangisi kematian beliau. Tiba-tiba datang kepada mereka seorang lelaki yang bertubuh tinggi memakai kain panjang. Dia datang dari pintu dalam keadaan menangis. Lelaki itu menghadap kepada sahabat-sahabat dan berkata: .Sesungguhnya dalam agama Allah ada pemberi takziah setiap terjadi musibah, ada pengganti setiap ada yang hilang. Bersabarlah kamu kerana sesungguhnya orang yang diberi musibah itu akan diberi ganjaran..
Kemudian lelaki itu pun menghilang daripada pandangan para sahabat. Abu Bakar berkata: .Datang ke sini lelaki yang memberi takziah.. Mereka memandang ke kiri dan kanan tetapi lelaki itu tidak nampak lagi. Abu Bakar berkata: .Barangkali yang datang itu adalah Khidir, saudara nabi kita. Beliau datang memberi takziah atas kematian Rasulullah SAW..
Berkata Ibnu Syahin dalam kitabnya Al-Jana.iz: .Bercerita kepada kami Ibnu Abu Daud, dari Ahmad bin Amr, dari Ibnu Wahab, dari Muhammad bin Ajlan, dari Muhammad bin Mukandar, berkata: .Pernah pada suatu hari Umar bin Khattab menyembahyangkan jenazah, tiba-tiba beliau mendengar suara di belakangnya: janganlah mendahului dari kami mengerjakan solat jenazah ini. Tunggulah sudah sempurna dan cukup orang di belakang baru memulakan takbir.. Kemudian lelaki itu berkata lagi: .Kalau engkau siksa dia ya Allah, maka sesungguhnya dia telah durhaka kepada-Mu. Tetapi kalau Engkau mahu mengampuni dia, maka dia betul-betul mengharap keampunan dari-Mu..Umar bersama sahabat-sahabat yang lain sempat juga melihat lelaki itu. Tatkala mayat itu sudah dikuburkan, lelaki itu masih meratakan tanah itu sambil berkata: .Beruntunglah engkau wahai orang yang dikuburkan di sini..
No comments:
Post a Comment