أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Jika
orang-orang atheis berkeyakinan bahwa segala sesuatu haruslah masuk akal
agar bisa dipercayai justru pertanyaan yang diajukan olehnya tidaklah
masuk akal. Hal ini menandakan bahwa pertanyaan tersebut bukanlah muncul
dari akal sehat karena akal sehat tidaklah bertabrakan dengan
kebenaran. Akan tetapi pertanyaan itu muncul dari bisikan setan didalam
hatinya.
Syeikh
Muhammad Shaleh al Munjid mengatakan jika kita membuka perdebatan
terhadap pertanyaan Siapa Pencipta tuhan ? maka si penanya akan bertanya
lagi : Siapa Pencipta yang Menciptakan Tuhan ? lalu Siapa Pencipta yang
menciptakan si Pencipta Tuhan ? begitu seterusnya tanpa ada akhirnya,
dan ini tidaklah masuk akal.
Sedangkan
seluruh makhluk yang ada berujung pada Sang Pencipta Yang menciptakan
segala sesuatu dan tak ada satu pun yang menciptakannya akan tetapi Dia
lah Sang Pencipta yang tidak ada selain-Nya, dan inilah yang sesuai
dengan akal dan logika
pertanyaan
tersebut hanyalah bersumber dari setan sebagaimana diriwayatkan oleh
Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Nabi saw bersabda,”Setan akan
mendatangi seorang dari kalian lalu mengatakan,’Siapa yang menciptakan
ini ? Siapa yang menciptakan ini? sehingga dia akan berkata,’Siapa yang
menciptakan Tuhanmu? Dan apabila dia menghinggapinya maka berlindunglah
kepada Allah darinya dan hendaklah dia menyudahinya.”
Imam
Muslim juga meriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata bahwa Nabi saw
bersabda,”Manusia akan senantiasa bertanya hingga yang dikatakan,’Ini
adalah Allah yang menciptakan makluh lalu siapakah yang menciptakan
Allah?’ dan barangsiapa yang mendapatkan sedikit saja tentang hal ini
maka katakanlah ‘Aku beriman kepada Allah.”
Nabi saw bersabda,”Manusia senantiasa bertanya hingga seorang dari
mereka berkata,”Ini Allah yang menciptakan makhluk lalu siapakah yang
menciptakan Allah?’ Apabila mereka mengatakan demikian maka katakanlah :
اللهُ أَحَدٌ، اللهُ الصَّمَدُ، لمَ يَلِد وَلمَ يُولَد، وَلمَ يَكُن لَهُ كُفُواً أَحَد
(Allah Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia.)
Kemudian meludahlah ke sebelah kiri tiga kali dan berlindunglah (kepada Allah) dari godaan setan.”
Dengan
demikian jelaslah bahwa pertanyaan semacam itu adalah dari setan yang
ingin merusak agama dan akal sehatnya dan mejauhkannya dari Allah swt
dan kebenaran.
Mungkin saja jawaban seperti ini tidak diterima oleh seorang yang kafir
kepada Allah dikarenakan sifat inkar dan dusta yang ada didalam hatinya
telah menutupi kebenaran dan akal sehatnya namun tidak bagi seorang
mukmin yang hatinya senantiasa hidup dengan mengingat Allah serta
meyakini bahwa Allah adalah Sang Pencipta seluruh makhluk-Nya dan Dia
lah Yang Awal dan Yang Akhir.
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya : “Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin;
dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Hadid : 3)
Nabi saw apabila hendak tidur maka beliau berbaring diatas bagian sebelah kanan tubuhnya lalu berdoa :
اللَّهُمَّ، رَبَّ السَّمَوَاتِ وَرَبَّ الأَرضِ وَرَبَّ العَرشِ العَظِيم،
رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيءٍ، فَالِقَ الحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنزِلَ
التَّورَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالفُرقَانِ، أَعُوذُ بِكَ مِن شَرِّ كُلِّ ذِي
شَرِّ أَنتَ آخِذُ بِنَاصِيَتِهِ، اللَّهُمَّ، أَنتَ الأَوَّلُ فَلَيسَ
قَبلَكَ شَيءٍ، وَأَنتَ الآخِرُ فَلَيسَ بَعدَكَ شَيءٍ، وَأَنتَ الظَّاهِرُ
فَلَيسَ فَوقَكَ شَيءٍ، وَأَنتَ البَاطِنُ فَلَيسَ دُونَكَ شَيءٍ، اقضِ
عَنَّا الدَّينَ، وَأَغنِنَا مِنَ الفَقرِ.”
“Wahai Allah Tuhan langit dan Tuhan bumi serta Tuhan arsy yang agung.
Wahai Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, Yang menumbuhkan butir
tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan, Yang menurunkan taurat, injil dan
al Furqon. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setiap pemilik
kejahatan. Engkaulah yang menggenggam ubun-ubunnya. Wahai Allah,
Engkaulah Yang Awal dan tidaklah ada sesuatu sebelum-Mu. Engkaulah Yang
Akhir dan tidaklah ada sesuatu setelah-Mu. Engkaulah Yang Zhahir dan
tidaklah ada sesuatu diatas-Mu, Engkaulah Yang Bathin dan tidaklah ada
sesuatu tanpa-Mu maka tunaikanlah hutang kami dan cukupkanlah kami
daripada kefakiran.”
Wallahu A’lam
No comments:
Post a Comment