Sunday, March 3, 2013

73 golongan islam akhir zaman

أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله

1. SYIAH= 22 Golongan

2. KHAWARIJ= 20 golongan
3. MUKTAZILAH= 20 golongan
4. MURJIAH= 5 golongan
5. NAJJARIAH= 3 golongan
6. JABBARIYAH= 1 golongan
7. MUSYABBIHAH= 1 golongan
JUMLAH= 72 Golongan
+ 1 Ahli Sunnah Wal Jamaah

Sumber: Akidah Muslimin. Fakulti Usuluddin Universiti Al-Azhar al-Sharif. Mesir

Antara Ahlul Bait dan Syi'ah

Syiah adalah pengikut, dan sebenarnya kelompok ini sebagian besar adalah dalam penyelewengan akidah, karena mereka menamakan dirinya SYIAH dan memproklamirkan mereka mencintai Ahlulbait, seakan akan ahlussunnah waljamaah ini tak mengerti mencintai Ahlulbait, bahkan sebagian besar ulama ahlulbait kesemuanya pada ahlussunnah waljamaah, bukan pada golongan syiah.


tak satupun Imam dan Muhaddits dari ahlulbait yg menganut ajaran syiah.

mereka mempunyai ciri yg jelas, yaitu membenci para sahabat Nabi saw, tidak mengakui kekhalifahan khulafa urrasyidin kecuali Ali bin Abi Thalib kw.

mereka tak mau ziarah ke makam nabi saw, karena disitu ada jasad Abubakar dan umar radhiyallahu'anhuma.


mereka mengaku mencintai ahlulbait padahal mereka menghina ahlulbait, mereka menganggap Putri Rasul saw Fathimah Azzahra ra, wanita suci yg dididik oleh nabi saw itu marah dan ribut menuntut tanah warisan, bukankah ini penghinaan pada putri rasul saw?, adakah mereka mengkiaskan putri rasul saw ini mempunyai jiwa serakah dan tamak yg ribut dengan sepetak tanah waris sebagaimana artis artis masa kini?


Ali bin Abi Thalib kw dianggap bertaqiyah (berdusta) pura-pura membai'at Abubakar shiddiq ra sebagai khalifah padahal sayyidina Ali tahu bahawa Khalifah Abubakar ra itu sesat, bukankah ini penghinaan pada Sayyidina Ali kw?


kita bisa memahami bahwa syiah adalah akidah orang persia, hadits mereka tak tentu sanadnya, dan sanad guru guru mereka terputus, dan mereka tidak berpadu dan berpanut pada Imam Imam Ahlulbait, mereka mempunyai ajaran sendiri, cara shalat berbeda, syahadat berbeda, bahkan Alqur'annya pun berbeda.


Dijelaskan bahawa mereka ini adalah pengikut rakyat parsi, kerajaan parsi dikalahkan oleh islam, lalu putri kaisar persia dibawa sebagai budak, lalu Sayyidina Ali kw tak tega melihat putri kaisar itu dijadikan budak, maka ia membebaskannya dan menikahkannya dg putranya, yaitu Husein bin Ali ra.


kita dapat lihat kini mereka kaum Syiah, mereka mengakui imam-imam hanya dari keturunan Husein bin Ali, tak ada satupun imam imam mereka dari 10 imam mereka yg termasyhur itu yg dari keturunan Hasan bin Ali ra, padahal hasan bin Ali adalah kakak kandung husein bin Ali ra, keduanya adalah cucu Rasulullah saw, dan keturunan Hasan bin Ali lebih banyak dari keturunan Husein bin Ali kw.


mengapa mereka hanya mengambil Imam-Imam mereka dari keturunan Husein bin Ali ra.....?.


jawabannya adalah karena mereka memang bukan bertujuan memuliakan keturunan Nabi saw, tapi memuliakan keturunan putri kaisar mereka, kaisar persia.


karena putri kaisar itu dinikahi oleh Husein bin Ali kw, maka mereka mengelu elukan keturunan Husein bin Ali kw dan menyingkirkan keturunan Hasan bin Ali ra.


dan saudara kita muslimin-muslimat terus tertipu daya oleh tipuan ini, dan termasuk banyak dari habaib yg terpengaruh, tentunya sikap kita bukan memusuhi dan memerangi mereka, namun terus berusaha merangkul mereka agar kembali pada ahlussunnah waljamaah,


Melihat hadits-hadits yang sahih di halaman sblum ini dapat diambil kesimpulan :
1. Nabi Muhammad SAW mengabarkan sesuatu yang akan terjadi dalam lingkungan ummat Islam secara mu’jizat, yaitu mengabarkan hal-hal yang akan terjadi. Kabar ini tentu Beliau terima dari Allah SWT.
2. Sesudah Nabi wafat akan ada perselisihan faham yang banyak, sampai 73 faham (i’tiqad/firqah).
3. Ada segolongan orang-orang muda pada akhir zaman yang sok aksi mengeluarkan dalil-dalil dari Al-Quran, tetapi keimanan mereka tidak melewati kerongkongannya.
4. Ada dua golongan yang tidak bersangkut paut dengan Islam, yaitu faham Murjiah dan Qadariyah.
5. Ada 30 orang pembohong yang akan mendakwakan bahwa dirinya adalah Nabi, padahal tidak ada lagi Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Dan ada orang-orang Khawarij yang paling jahat.
6. Di antara 73 golongan itu ada satu yang benar yaitu golongan Ahlussunnah wal Jama’ah yang selalu berpegang teguh kepada Sunnah Nabi dan Sunnah Khalifah Rasyidin.
7. Mereka ini akan selalu mempertahankan kebenaran i’tiqad-nya sampai hari kiamat.Melihat kenyataan sekarang, dan dengan meneliti sejarah perkembangan Islam sejak abad pertama Hijriyah hingga sekarang, apa yang disampaikan Nabi Muhammad SAW telah terjadi dengan nyata.

Di dalam buku Bugyatul Mustarsyidin karangan Mufti Sheikh Sayid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar, yang terkenal dengan gelar Ba’Alawi, cetakan Mathba’ah Amin Abdul Majid Kairo (Mesir) tahun 1960M/1381H, halaman 398, bahwa 72 firqah yang sesat itu bertumpu pada 7 firqah yaitu : 
Faham Syi’ah, kaum yang berlebih-lebihan memuja Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Mereka tidak mengakui Khalifah Rasyidin yang lain seperti Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq, Khalifah Umar Ibnu Khattab dan Khalifah Utsman bin Affan.

Kaum Syi’ah terpecah menjadi 22 aliran 
Termasuk pengikut Syi’ah adalah Kaum Bahaiyah dan Kaum Ahmadiyah Qad-yan. Faham Khawarij, yaitu kaum kaum yang berlebih-lebihan membenci Saidina Ali bin Abi Thalib, bahkan di antaranya ada yang mengkafirkan Saidina Ali. Firqah ini berfatwa bahwa orang-orang yang membuat dosa besar menjadi kafir.

Kaum Khawarij terpecah menjadi 20 aliran. 
Faham Mu’tazilah, yaitu kaum yang berfaham bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri, Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata dalam surga, orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan mi’raj Nabi Muhammad SAW hanya dengan roh saja, dll.

Kaum Mu’tazilah terpecah menjadi 20 aliran, termasuk di antaranya adalah Kaum Qadariyah. 
Faham Murjiah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa membuat maksiat (kedurhakaan) tidak memberi mudharat jika sudah beriman, sebaliknya membuat kebaikan dan kebajikan tidak bermanfaat jika kafir. Kaum ini terpecah menjadi 5 aliran.

Faham Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yaitu dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada. 


Kaum Najariyah terpecah menjadi 3 aliran.
Faham Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa manusia “majbur”, artinya tidak berdaya apa-apa. Kasab atau usaha tidak ada sama sekali. Kaum ini hanya 1 aliran. Faham Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi, naik dan turun tangga dll. Kaum ini hanya1 aliran saja. Kaum Ibnu Taimiyah termasuk dalam golongan ini, dan Kaum Wahabi adalah termasuk kaum pelaksana dari faham Ibnu Taimiyah. Jika ditambah dengan 1 aliran lagi yaitu Ahlussunnah wal Jama’ah maka menjadi 73 firqah, seperti yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits Imam Tarmidzi. 
~ WALLAHU A'LAM ~
Enhanced by Zemanta

Mengenai Akhir Zaman..


أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله

TAKWA DAN PERPADUAN DASAR KESELAMATAN DI AKHIR ZAMAN

Hadis Nabi saw yang artinya, Dari Abi Nijih 'Irbadh bin Sariyah ra berkata, "Telah menasihati kami oleh Rasulullah saw. akan satu nasihat yang menggetarkan hati kami dan meneteskan air mata kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata , Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir sekali maka berilah pesan kepada kami. "Beliau pun bersabda, "Aku berwasiat akan kamu agar selalu bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun yang meminpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya siapa yang panjang umurnya dari kamu pasti ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Khalifah-khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunah-sunah itu dengan gigi geraham dan jauhilah hal-hal yang baru (bid'ah) yang diada -adakan, karena sesungguhnya segala bid'ah itu adalah sesat. " (HR Abu Daud dan Tirmidzi) 


Keterangan: Hadis diatas mengandung pesan-pesan yang sangat berharga dari Rasulullah saw. untuk umatnya, terutama bila mereka berhadapan dengan zaman yang penuh dengan kekacauan dan perselisihan yaitu seperti zaman yang sedang kita hadapi sekarang ini. Jadi siapa yang mau selamat maka ia mengikuti tunjuk ajar yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam hadits, yaitu: 
Pertama: Hendaklah ia menlazimi takwa kepada Allah dalam kondisi apapun dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. 
Kedua: Mentaati perintah pihak yang mengelola urusan kaum muslimin meskipun seandainya mereka terdiri dari golongan hamba, selama mereka berpegang dengan Al Quran dan sunnah Nabi saw. dan sunnah-surmah kulafa Ar Rasyidin, karena patuh kepada penguasa yang memiliki sifat-sifat ini berarti patuh kepada Al Quran dan Hadis Nabi saw. 
Ketiga: Berpegang teguh kepada sunnah Nabi saw. dan sunnah para kulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali ra) yang mana mereka telah mendapat petunjuk dari Allah Taala, iaitulah berpegang pada gagasan dan praktek ahli sunnah waljamaah yang mana hanya penganut paham ini saja yang mendapat jaminan aman dari api neraka dan yang beruntung mendapatkan surga pada hari kiamat nanti. 
Keempat: Menjauhi hal-hal bid'ah dholalah, yaitu apa paham dan praktek yang ditambahkan ke agama Islam yang sempurna ini, pada hal tidak ada dalil atau asal dan contoh dari agama. Jika ada asal atau dalil, maka tidaklah hal-hal yang baru itu dikatakan bid'ah menurut pengertian syariah (bukan bid'ah dholalah) tetapi hanya disebut bid'ah menurut pengertian dialek atau bahasa saja (jaitulab bid'ah hasanah).

KENAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN perusakan 
Artinya: Dari Ummul Mu'minin, Zainab binti Jahsy (istri Rasulullah saw.), beliau berkata, "(Pada suatu hari) Rasulullah saw. masuk ke dalam rumahnya dengan kondisi cernas sambil bersabda, La ilaha illallah, celaka ( binasa) untuk bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka dari dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini ", dan Baginda menemukan ujung jari dan ujung jari yang sebe! ahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyararkan seperti lingkaran. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya: "Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa sedangkan dikalangan kami masih ada orangorang yang shaleh?" Lalu Nabi saw. bersabda "Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak". (HR Bukhari Muslim) Keterangan: Hadis di atas rnenerangkan bahwa apabila di suatu tempat atau negeri sudah terlarnpau banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu.Tidak hanya kepada orang jahat saja, tetapi orang-orang yang shaleh juga akan dibinasakan, meskipun masing-masing pada hari kiamat akan diperhitungkan menurut praktek yang telah dilakukan. Karena itu, segala macam kemungkaran dan kefasiqan harus segera dibasmikan dan segala kemaksiatan harus segera dimusnahkan, agar tidak terjadi bencana yang tidak hanya akan menimpa orang-orang yang melakukan kemungkaran dan kejahatan tersebut, ternyata menimpa semua penduduk yang berada di tempat itu. dalarn hadis di atas, meskipun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus adalah karena Nabi kita saw. sendiri dari kalangan mereka, dan yang menerima Islam pada masa awal penyebarannya adalah kebanyakan dari kalangan bangsa Arab dan sedikit sekali dari bangsa yang lain. Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan maju-mundurnya Umat Islam adalah banyak tergantung pada maju-mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab. Kemudian Ya'juj dan Ma'juj pula adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam as.) yang sebelumnya banyak membuat kerusakan di permukaan bumi ini, lalu batas daerah dan rumah mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, hingga hampir tibanya hari kiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa ini dari rumah mereka lalu kembali membuat kerusakan dipermukaan bumi ini. Bila ini terjadi, ia menandakan bahwa hari kiamat sudah dekat sekali tibanya. 

SELURUH DUNIA DATANG mengerumuni DUNIA ISLAM 
Artinya: Dari Tsauban berkata: Rasulullah saw. bersabda; "Hampir tiba suata waktu di mana bangsa-bangsa dun seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orangorang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah seorang sahabat bertanya "Apakah dari karena kami sedikit pada hari itu?" Nabi saw. menjawab, "Bahkan kanu pada hart itu banyak sekali, tetapi kanu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gerun terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit 'wahan"'. Seorang sahabat bertanya, "Apakah wahan itu hai Rasulullah?" Nabi kita nenjawab, "Cinta pada dunia dan takut pada mati". (HR Abu Daud) Keterangan: Memang benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Kondisi umat Islam pada hari ini, menggarnbarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw. Umat ​​Islam meskipun mereka mernpunyai jumlah yang banyak, yaitu 1.000 juta (1/5 penduduk dunia), tetapi mereka selalu dipersendakan dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, diinjak-injak, disakiti, dibunuh dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia meskipun berbeda agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatannya. Sebenarnya, segala kekalahan kaum Muslimin adalah bersumber dari dalam diri kaum muslimin itu sendiri, yaitu dari penyakit 'wahan "yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang selalu ada dalarn bentuk kembar dua, yaitu "cinta dunia" dan 'ttakut mati ". Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" berarti tamak, rakus, kikir Danti dak mau mendermakan harta di jalan Allah. Sedangkan "takut mati" pula berarti leka dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persiapan untuk menghadapi akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agarna Allah. Kita berdoa agar Allah swt. menurunkan mushrahNya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kesuksesan di dunia dan di akhirat. 

ILMU AGAMA AKAN bertahap HILANG 
Artinya: Dari Abdullah bin Amr bin 'ash ra berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Bahwasanya Allah swt. tidak mencabut (menghilangkan) akan ilmu itu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah. menghilangkan ilmu itu dengan mematikan alim ulama. Maka apabila sudah ditiadakan alim ulama, masyarakat akan memilih orang-orang yang jahil sebagai pemimpin mereka. Maka apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain. "(HR Muslim)Keterangan: Sekarang ini alim-ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa Melayu mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", peribahasa ini tidak tepat herlaku kepada alim ulama . Mereka patah payah tumbuh dan hilang payah berganti. Sampailah suatu saat nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Maka pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Scbenarnya, alim ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Maka ketika menghilang alim ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai. Di ahir-akhir ini kita telah melihat gejala-gejala yang menunjukkan hampirnya zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah saw. tadi . Di mana jumlah alim ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya pula tidak mendapat perhatian yang layak. Pondok-pondok dan sekolah-sekolah agama kurang mendapat perhatian dari cerdik pandai. Mereka banyak mengutamakan pengajian-pengajian di bidang urusan keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Ini lah realitas masyarakat kita di hari ini. Jadi, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.

UMAT ISLAM MENGIKUTI TINDAKAN Yahudi dan Nasrani 
Artinya: Dari Abu Sa'id Al-Khudri ra. berkata, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka." Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang kau maksudkan? "Nabi saw. menjawab," Siapa lagi kalau bukan mereka ". (HR Muslim) Keterangan: Umat Islam akan mengikuti langkah ataupun "carahidup" orang-orang Yahudi dan Nashrani, sampai dalam urusan yang kecil dan hal-hal yang tidak menasabah. Misalnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lubang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka. Zaman sekarang ini kita dapat melihat kenyataan sabdaan Rasulullah saw. ini. Banyak orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru "carahidup" Yahudi dan Nashrani apakah mereka sadar atau tidak. Banyak orang Islam yang telah terperangkap dengan tipu helah Yahudi dan Nashrani dan banyak pula orang yang menjadi alat dan tali barut mereka. Ya Allah! Selamatkanlah kami dari mereka. 

GOLONGAN ANTI HADITH 
Artinya: Dari Miqdam bin Ma'dikariba ra berkata: Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda , "Hampir tiba suatu masa di mana seorang pria yang sedang duduk bersandar di atas tempat tidurnya, lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadis dari hadisku maka ia berkata:" Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (al-Quran) saja. Apa yang di halalkan oleh al -Quran kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan ". (Kemudian Nabi saw. melanjutkan sabdanya," Padahal apa yang diharamkan oleh Rasulullah saw. samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan oleh Allah. "(HR Abu Daud)Keterangan: Pria yang dimaksudkan di dalam hadits ini adalah seorang yang mengingkari kedudukan Hadis sebagai sumber hukum yang kedua setelah al-Quran. Ia hanya percaya kepada alQuran saja. Baginya, hadis tidak perlu untuk dijadikan sumber hukum dan tempat referensi. Golongan ini tidak diragukan lagi telah keluar dari ikatan Agama Islam dan pada kenyataannya seseorang tidak akan dapat memahani al-Quran jika tidak merujuk kepada hadis Nabi saw .. Al-Quran banyak menjelaskan hal-hal yang besar dan pedoman umum. Maka Hadislah yang berfungsi untuk menjelaskan isi dan konten serta kehendak ayat-ayatnya serta menguraikan dan menjelaskan yang musykil. oieh karena itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya dengan al-Quran saja, tetapi harus disertai dengan hadis Nabi saw. 

GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG 
Artinya: Dari Mughirah bin Syu 'bah ra berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Selalu di antara kamu ada orang yang berhasil (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah suatu saat yang dikehendaki oleh Allah. Mereka selalu berhasil". (HR Bukhari) Keterangan: Allah. telah menjadikan umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Jadi Allah. berjanji akan memelihara kitabnya (Al-Quran) dan memastikan lahirnya generasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap ada kaum mukminin dipermukaan bumi ini. Kalau kita meneliti sejarah umat Islam mulai zaman awal penyebarannya sampai ke hari ini, kita akan menemukan bahwa umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan tes yang berat-berat. Ujian itu dimulai dari kaum musyrikin di Mekah dan munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah berikutnya gerakan Riddah, Majusi yang berselimutkan Islam, kaum Bathiniyah, pengaruh filsafat dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Moghul dan bangsa Tatar yang menghancurkan tamddun Baghdad pada pertengahan abad keenam Hijrah. Begitu pula halnya dengan pembantaian beramairarnai terhadap Muslim ketika terjadi kejatuhan kerajaan Islam di Andalusia (Spanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang memiliki alat dan fasilitas yang banyak dan berikutnya serangan disegi pemikiran dan kebudayaan dan sebagainya dan sebagainya Meskipun tes yang sangat dahsyat melanda umat Islam di sepanjang sejarah namun mereka masih ada dan masih memiliki identitas dan peranan yang hebat di dalam peta dunia di hari ini.Meskipun di hari ini ada di kalangan umat Islam yang tidak peduli tentang agama mereka tetapi masih ada kelompok yang keras untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya. Bahkan banyak di kalangan umat Islam yang telah hancur moral dan akhlaknya tetapi masih ada lagi golongan yang berakhlak tinggi dan berpekerti luhur. Meskipun syi'ar-syi'ar Islam diinjak-injak di sebagian tempat tetapi di tempat lain syi'ar-syi'ar Islam masih gagah dan kuat. Bahkan aktivis- aktivis Islam ditindas dan disiksa di suatu tempat tetapi di tempat lain mereka akan disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya umat Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah. Maka pada masa itu Allah swt. akan mematikan semua orang -orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang yang jahat atau orang kafir, maka pada saat itulah akan terjadi hari kiamat. 

PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU

Artinya: Dan pada Abu Hurairah ra katanya: Aku mendengar RasuIullah saw. bersabda, "Umat ku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat sebelumnya". Sahabat bertanya, "Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?" Nabi saw. menjawab, "Penyakit-penyakit itu adalah (1) terlalu banyak seronok, (2) terlalu mewah, (3) menghimpun harta sebanyak mungkin, (4) tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, (5) saling memarahi, (6) hasut menghasut sehingga jadi lalim menzalim ". ( HR Hakim)Keterangan: Penyakit-penyakit yang disebutkan oleh Rasulullah saw. tadi telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin di hari ini. Di sana sini kita melihat penyakit ini menyebar dan menjalar dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan meruncing. Dengan kekosongan rohani itulah mereka terpaksa mencari dan menimbun harta sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka ketika nafsu diperturutkan tentunya mereka terpaksa menggunakan segala macam cara dan tipu helah. Di saat itu, hilanglah nilai-nilai akhlak dan yang ada hanyalah kecurangan, khianat, hasud-menghasud dan sebagainya. Marilah kita merenung maksud hadis ini, dan marilah kita bermuhasabah! 

ISLAM KEMBALI DAGANG 

Artinya: Dari Abu Hurairah ra berkata: Bersabda Rasulullah saw, "Islam mulai menyebar dalam kondisi dagang (asing). Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang orang yang asing ". (HR Muslim) Keterangan: Islam mulai menyebar di Mekkah dengan kondisi yang sangat asing dan dagang. Sangat sedikit penganut dan pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan pada pandangan orang Islam sendiri. Sebagian orang Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan mencoba menerapkan tuntutan Islam yang sebenarnya. Seorang yang iltizam dengan Islam dipandang sepi oleh masyarakat dan terlalu susah untuk diterima sebagai individu yang sehat. Misalnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu shalat, tiba-tiba ada seorang yang meminta diri untuk menunaikan shalat, maka tindakan ini dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak shalat sambil bersenda-gurau ketika orang lain shalat tidak dianggap sebagai perbuatan yang salah dan terkutuk. Begitulah seterusnya nasib Islam di akhir zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam sendiri yang rnengaku sebagai umat Islam dan marah saat dikatakan yang dia bukan orang Islam. 

BAHAYA KEMEWAHAN

Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib ra, "Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah saw. di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus'ab bin Umair ra dan tidak pada tubuhnya kecuali hanya sehelai selendang yang bertampung dengan kulit. Tatkala Rasulullah saw.melihat kepadanya Baginda menangis dan meneteskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus'ab ketika berada di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya) dan karena memandang nasib Mus'ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang terpaksa meninggalkan segala harta benda dan kekayaan diMekkah). Kemudian Nabi Muhammad saw. bersabda, "Bagaimana keadaan kalian pada suatu saat nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di Sore dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diangkatkan satu hidangan diletakan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu seperti kamu memasang kelambu Ka'bah? ". Maka jawab sahabat," Wahai Rasulullah, tentunya di waktu itu kami lebih baik dari di hari ini. Kami akan menberikan konsentrasi pada masalah ibadah saja dan tidak usah mencari rezeki ". Lalu Nabi saw. bersabda," Tidak! Kondisi kamu di hari ini adalah lebih baik dari kondisi kamu di hari itu ". (HR Termizi) Keterangan:Dalam hadits ini Nabi kita Muhammad saw. menjelaskan bahwa umatnya pada suatu masa kelak akan mendapat kekayaan dan kelapangan dalam kehidupan. Pagi sore pakaian silih berganti. Hidangan makanan tak putus-putus. Rumah-rumah mereka tersergam indah dan dihias dengan bermacam -macam perhiasan. Dalam kondisi demikian kita juga mungkin akan berkata seperti kata sahabat. Di mana, kalau semuanya sudah ada, maka senanglah hendak membuat ibadat. Tetapi Nabi kita Muhammad saw. mengatakan, "Kondisi serba kekurangan itu adalah lebih baik untuk kita", artinya lebih memungkinkan kita untuk beribadah. Kemewahan hidup banyak mencegah seseorang dari melakukan ibadah kepada Allah SWT., seperti yang terjadi di hari ini. Segala yang kita miliki kalaupun tidak melebihi kebutuhan, namun itu sudah cukup Namun, bila dibanding dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah dari mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang ada, selalu menyibukkan kita dan mencegah dari berbuat ibadah. Kita sibuk menghimpun harta dan juga sibuk menjaganya serta sibuk untuk rnenambah lebih banyak lagi. Tidak layaknya apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah saw., "Seandainya seorang anak Adam itu telah memiliki satu jurang emas, dia berhasrat untuk menemukan kesenjangan yang kedua, sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian)". Begitulah gambaran yang nyata terhadap kehaloban manusia dalam menghimpun harta kekayaan. Ia selalu mencari dan menambahkan, sampai ia menemui kematian Maka ketika itu, barulah ia sadarkan dirinya dengan seribu satu penyesalan. Tetapi di saat itu sudah tidak berguna lagi penyesalan. oieh itu janganlah kita lupa daratan dalam mencari harta kekayaan. Tidak peduli halal atau haram, yang penting dapat harta. Tidak kira waktu shalat, bahkan semua waktu digunakan untuk menimbun kekayaan. Biarlah kita menemukan mata benda dunia pada batas-batas kebutuhan. Kalau berlebihan bisa digunakan untuk menolong orang lain yang kurang beruntung, suka menderma dan suka bersedekah, sebagai penyimpanan untuk akhirat. Orang yang cerdas adalah orang yang memiliki perhitungan untuk masa akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain. "(HR Muslim) Keterangan:Sekarang ini alim-ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa Melayu mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", peribahasa ini tidak tepat herlaku kepada alim ulama . Mereka patah payah tumbuh dan hilang payah berganti. Sampailah suatu saat nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Maka pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Scbenarnya, alim ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Maka ketika menghilang alim ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai. Di ahir-akhir ini kita telah melihat gejala-gejala yang menunjukkan hampirnya zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah saw. tadi . Di mana jumlah alim ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya pula tidak mendapat perhatian yang layak. Pondok-pondok dan sekolah-sekolah agama kurang mendapat perhatian dari cerdik pandai. Mereka banyak mengutamakan pengajian-pengajian di bidang urusan keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Ini lah realitas masyarakat kita di hari ini. Jadi, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya. 
Enhanced by Zemanta

Saturday, March 2, 2013

PERWUJUDAN MAKHLUK ROHANI

ADANYA MAKHLUK ROHANI
[Keberadaan makhluk rohani yang diciptakan dari api yang tidak asap (jin)]
Dia campurkan api dan tumbuh-tumbuhan, maka bentuk jin dijadikan sebagai ruang di antara dua kondisi.
Ia adalah di antara roh yang berjasad dengan tempat yang dalam dan roh yang tidak "di mana".
Yang menerima jasad mencari makanan untuk pembesaran tanpa kepalsuan,
Dan yang menerima malaikat-malaikat, menerima hati untuk mengambil bentuk dalam keasliannya.
Karena alasan ini, ia mentaati pada satu saat dan menentang pada saat lain Dia akan balas mereka yang tidak taat dengan dua api.
[Penciptaan Jin, malaikat dan manusia]
Allah berfirman, "Dia ciptakan jin dari pucuk api yang tidak asap" (55:14). Hadis menceritakan, "Allah ciptakan malaikat dari nur, dan Allah ciptakan jin dari api, dan Dia ciptakan manusia dari apa yang telah dikabarkan kepada kamu". Apa yang Rasulullah katakan tentang penciptaan manusia "seperti yang telah diceritakan kepada kamu", beliau memberi ketegasan dan tidak menjelaskannya seperti yang beliau lakukan pada menceritakan ciptaan malaikat dan jin. Rasulullah saw "diberikan segala perkataan". Berikut beberapa contohnya. Dasar penciptaan malaikat dan jin tidak berubah. Dasar ciptaan manusia berubah karena ada empat kategori kejadian manusia. Kejadian Adam tidak menyerupai kejadian Hawa. Kejadian Hawa tidak meneyrupai kejadian keturunan Adam yang lain. Kejadian Isa tidak menyerupai yang lain. Di sini Rasulullah s.a.w memberi penjelasan. Beliau menyampaikan kepada kita rincian kejadian manusia. Adam diciptakan dari tanah liat, Hawa dari tulang rusuk, Isa dari tiupan Roh, keturunan Adam dari "Air yang hanyir" (77:20).
[Konsep relevansi langit dan bumi]
Bila Allah dirikan empat anasir dasar dan asap naik ke bagian bawah Sfera Bintang-bintang Yang Tetap, tujuh langit dibentangkan di dalam asap itu, setiap berpisah dari yang lain. Dia "Bukakan pada setiap langit ketentuannya" setelah "Dia adakan dalamnya rezekinya" dan semua ini "Dalam empat hari". Kemduian Dia berfirman, "Kepada langit dan bumi: Datanglah dengan rela atau terpaksa". (41:9-11).
Kemudian Allah adakan hubungan di antara langit dan bumi dan arah yang dengannya Dia berkehendak mengadakan benda-benda di bumi dalam bentuk tambang, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Dia jadikan bumi seperti istri dan langit seperti suami. Langit menyalurkan perintah Allah kepada bumi sebagaimana suami memindahkan air mani ke istrinya. Dengan demikian bumi membawa keluar jenis-jenis pembentukan yang Allah sembunyikan di dalamnya.
[Empat anasir dan pembentukan manusia dan jin]
Bila udara dinyalakan dan dipanaskan, ia membakar seperti pelita. Pembakaran api itu adalah nyala udara dan itu tidak berasap (marj, campur aduk) karena bercampur dengan udara dan adalah udara yang terbakar. Marj adalah campuran dan dari ini yang tidak berasap itu adalah marj karena tanaman bercampur di dalamnya.
Jin adalah campuran dua anasir yaitu api dan udara, sebagaimana manusia merupakan campuran dua anasir yaitu air dan tanah diuli bersama yang menjadikannya tanah liat. Begitu juga campuran udara dan api dinamakan 'api yang tidak berasap'. Allah ciptakan bentuk jin dalam api yang tidak berasap itu. Karena anasir udara ada dengan jin, maka jin bisa mengambil berbagai bentuk yang mereka inginkan. Karena ada anasir api dengannya maka ia menjadi tidak nyata dan seni, dan mereka mencari kekuasaan, kemegahan dan kekuatan karena api merupakan bagian yang paling tinggi dalam anasir-anasir itu dan ia memiliki pengaruh yang kuat untuk mengubah sesuatu sebagaimana hukum alam kehendaki. Inilah sebabnya jin iblis menyombong dan enggan sujud kepada Adam bila Allah memerintahkannya melakukannya lantaran pandangannya yang tinggi terhadap dirinya. Dia berkata, "Aku lebih baik darinya" (7:12), berarti menurut dasar bahwa Allah lebih menyukai api dari anasir-anasir yang lain.
Jin tidak tahu bahwa anasir air yang darinya Adam diciptakan lebih kuat dari api karena air bisa memadamkan api dan tanah adalah lebih kuat dari api melalui kesejukan dan kekeringan. Adam memiliki kekuatan dan kemantapan melalui penguasaan dua anasir tersebut yang Allah jadikannya. Meskipun dia juga memiliki anasir-anasir yang lain - udara dan api, anasir tersebut tidak ada kekuasaan atasnya. Jin juga memiliki anasir-anasir sisanya ....
Adam dikaruniai sifat rendah diri berdasarkan sifat tanah yang ada dengannya. Kapan dia menjadi megah, itu hanyalah yang datang kemudian (bukan sifat alami). Dia menerima sifat tersebut karena anasir api yang ada dengannya sebagaimana imajinasi dan keadaannya menerima berbagai suasana karena anasir udara dengannya. Jin bersifat menyombong karena sifat api yang ada dengannya. Jika mereka merendah diri, itu adalah yang datang kemudian (bukan sifat asli), ia bisa datang karena anasir tanah yang ada dengannya. Mereka juga menerima ketetapan dalam menggunakan tipu daya jika mereka setan, dan menerima ketetapan untuk berbuat taat jika mereka bukan setan.
[Kondisi jin bila surat ar-Rahman (surat 55 dalam Quran) dibacakan]
Bila Rasulullah saw membacakan surah ar-Rahman kepada para sahabatnya, beliau bersabda, "Aku membacakannya kepada kelompok jin. Mereka mendengarkannya lebih baik dari kamu. Bila aku katakan, 'Nikmat Tuhan kamu yang manakan kamu menolak?' Mereka melafalkan, 'kami tidak menolak atas nikmat Tuhan kami!' Ia meneguhkan mereka dan tidak bergetar bila dibacakan, 'Nikmat Tuhan kamu yang manakah kamu menolak?' Dalam bacaannya. Ini adalah cetusan sifat jin yang keluar dari aanasir tanah dan air yang memadamkan nyala api. Sebagian dari mereka adalah taat kepada Allah dan sebagiannya durhaka, seperti manusia: tetapi mereka dapat mengambil berbagai bentuk seperti malaikat.
[Bentuk dasarnya adalah rohani]
Allah jadikan mereka tidak terlihat pada pandangan manusia melainkan bila Allah angkatkan tutupan kepada orang-orang tertentu untuk mereka melihatnya. Karena jin tidak nyata dan seni, mereka bisa mengambil apa juga bentuk yang bisa diakses oleh pancaindera menurut kemauan mereka. Bentuk dasarnya adalah spiritual yang merupakan bentuk pertama yang diterima oleh jin pertama tatkala Allah membawanya ke eksistensi. Kemudian ia mengambil berbagi-bagai bentuk menurut apa yang Allah kehendaki. Jika Allah membukakan pandangan kita sehingga kita dapat melihat bentuk-bentuk yang dapat disaksikan indera melalui khayal, maka pada waktu yang memungkinkan kamu akan dapat melihat manusia dalam berbagai bentuk yang tidak serupa antara satu sam alain.
[Pembiakan jin dan manusia]
Kemudian Allah tiupkan roh ke dalam nyala api yang bergolak lantaran kondisinya yang tidak padat itu. Tiupan menambahkana pergolakan tersebut dan udara menguasainya dan ia tidak tinggal dalama kondisi yang sama. Alam jin muncul dalam bentuk demikian. Sebagaimana persetubuhan terjadi dalam kehidupan manusia secara memasukkan air ke dalam konten lalu menghasilkan reproduksi dan kelahiran dalam bangsa Adam yang fana, begitu juga dengan reproduksi terjadi pada jin secara memindahkan udara ke dalam konten perempuan dan reproduksi serta kelahiran terjadi pada jin. Mereka keluar melalui Sagittarius dan keadaannya yang berapi-api. Ini telah diceritakan oleh orang yang telah sampai - semoga Allah melindunginya!
[Tempuh di antara penciptaan jin dan penciptaan manusia]
Tempuh di antara penciptaan Jann (jin pertama) dengan penciptaan Adam adalah 60.000 tahun. Berikut adalah perlu menurut klaim beberapa orang bahwa kelahiran jin berakhir setelah 4.000 tahun dan kelahiran manusia berakhir setelah 7.000 tahun. Namun, itu tidak terjadi berdasarkan yang demikian. Ini akan terjadi menurut kehendak Allah. Jin masih tumbuh dan akan terus tumbuh. Jadi kapan manusia mulai, berapa tahun pembiakannya yang masih tinggal, berapa lama lagikah sebelum berakhirnya dunia ini dan bangsa manusia terhapus dari muka bumi ini dan mereka dipindahkan ke Alam Berikutnya? Ini bukanlah pegangan mereka yang kokoh dalam ilmu. Ia dikatakan oleh sejumlah kecil saja dan tidak akan diulangi.
[Jin adalah ruang di antara malaikat dengan manusia]
Malaikat adalah roh yang ditiupkan ke dalam nur (cahaya). Jin adalah roh yang ditiupkan ke dalam angin. Manusia adalah roh yang ditiupkan ke dalam bentuk. Ada yang mengatakan bahwa yang perempuan tidak berpisah dari jin yang pertama ada, seperti Hawa berpisah dari Adam. Salah seorang dari mereka mengatakan Allah ciptakan anggota pada jin pertama, maka satu bagiannya bersetubuh dengan bagiannya yang lain dan keturunannya dilahirkan seperti keturunan Adam dilahirkan: pria dan perempuan menikah. Jadi sifat jin adalah memiliki kedua jenis kelamin. Oleh karena itu jin merupakan bagian dari ruang di antara: mereka menyerupai manusia dan menyerupai malaikat karena kedua jenis kelamin menyerupai lelaki dan perempuan.
[Makanan dan pernikahan jin]
Anasir udara dan api menguasai kejadian jin. Oleh karena itu makanannya adalah apa yang di bawa oleh udara yaitu lemak di dalam tulang. Allah jadikan persediaan ini dalam mereka. Jadi kita temukan bahwa tulang dan dagingnya tidak berkurang sama sekali dan kita tahu bahwa Allah berikan kepada mereka zat dalam tulang itu. Inilah yang dikatakan oleh Rasulullah saw mengenai tulang, "Tulang adalah makanan saudara kamu dari golongan jin". Dalam satu hadis, "Allah taruhkan zat makanan mereka di dalamnya". Orang yang hal ini dibukakan kepadanya menceritakan kepada kami dia telah melihat jin mendapatkan tulang dan menghidunya seperti hewan menghirup korbannya. Kemudian mereka pergi sesudah mengambil makanannya. Makanannya diambil melalui penghiduan itu. Segala puji bagi Yang Maha Lemah-lembut (al-Latiff) dan Yang Maha Mengerti!
Untuk penyatuan mereka dalam pernikahan, ia dalam bentuk berputar - seperti apa yang terlihat pada asap yang keluar dari tempat bakaran. Asap itu bergaul dan setiap individu jin itu menikmati kemasukan yang berbalas-balasan itu. Semburan maninya seperti biji palem dan dalam bentuk bau yang asli, sama seperti makanannya.
[Puak dan kelompok jin]
Mereka berkelompok-kelompok dan kelompok. Dikatakan mereka tergolong kepada dua belas suku dan kemudian bercabang ke suku-suku yang lebih kecil. Biasa terjadi perang besar di antara mereka, dan sebagian dari angin puting beliung adalah sebenarnya di tengah-tengah pertempuran mereka. Puting beliung itu merupakan pertandingan yang berbalas-balasan di antara dua angin yang berlawanan, masing-masing mencegah yang lain dari melewati. Jadi penahanan itu menyebabkan lingkaran yang dapat disaksikan oleh mata sebagai debu yang nyata yang merupakan dampak pada pertandingan dua angin itu. Pertempuran mereka adalah seperti itu, tetapi bukan pula setiap puting beliung itu pertempuran mereka. Kisah jin 'Amr merupakan kisah yang terkenal. Ia tewas di dalam puting beliung yang terlihat. Ia pecah dari ketika ia hampir mati. Ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mati. Ia adalah jin yang salih. Jika dasar buku ini adalah untuk menceritakan sejarah dan budaya kami tentu ceritakan sebagian, tetapi buku ini adalah mengenai maksud ilmu pengetahuan. Kamu bisa mencari ceritanya di tempat yang lain, dalam buku sejarah dan puisi.
[Cara alam makhluk rohani muncul dalam bentuk]
Bila alam rohani mengambil bentuk dan muncul dalam bentuk yang bisa ditangkap oleh pancaindra, mata mengurung makhluk rohani itu karena makhluk rohani itu tidak dapat melepaskan bentuk yang ia muncul itu karena mata terus melihat kepadanya meskipun yang melihat itu adalah manusia. Bila mata manusia jelas tentang makhluk rohani itu, ia tidak memiliki tempat untuk menghilang, maka makhluk rohani itu menjelmakan bentuk yang ia gunakan untuk menutupi dirinya. Kemudian makhluk rohani itu membuat manusia mengkhayalkan yang bentuk itu telah meninggalkannya pada satu arah, lalu mengikuti arah tersebut. Bila mata mengikutinya, makhluk rohani itu meninggalkan kurungan mata tadi dan menghilang. Bila ia menghilang, bentuk itu hilang dari pandangan orang yang sedang memandang kepadanya dan mengikutinya dengan pandangannya. Dalam hubungan dengan makhluk rohani itu, bentuk itu adalah umpama cahaya yang di dalam bekas lampu yang cahayanya dihamburkan di penjuru-penjuru. Bila badan lampu itu tidak cahaya pun hilang. Beginilah kondisi bentuk itu. Jika seseorang mengetahui hal ini, dan mau mengurung makhluk rohani itu, dia tidak harus mengikuti makhluk rohani itu dengan matanya. Ini adalah salah satu rahasia Ilahi yang hanya diketahui oleh mereka yang mendapat petunjuk Allah. Bentuk itu tidak lain dari makhluk rohani itu. Sebenarnya ia adalah sama, sekalipun ia berada pada seribu tempat, atau pada setiap kotak, dengan bentuk yang berlainan.
Andaikata salah satu bentuk itu dibunuh dan terlihat mati, makhluk rohani itu meninggalkan kehidupan dunia ini dan pergi ke ruang antara sebagaimana kita pergi ketika kita meninggal. Tidak ada informasi tentang tinggal di dalam dunia ini, seperti kondisi kita juga. Bentuk yang bisa ditangkap oleh indera yang diambil oleh makhluk rohani itu dinamakan 'tubuh'. Allah berfirman, "Kami adakan hanya jasad di atas singgasananya" (38:34) dan "Kami tidak berikan kepada mereka tubuh yang tidak memakan makanan" (21:8). Perbedaan di antara jin dengan malaikat, meskipun secara kerohaniannya mereka serupa, adalah makanan jin mengandung makanan yang tersedia dalam tubuh asli. Malaikat tidak demikian. Itulah sebabnya Allah ceritakan tentang tamu Ibrahim, "Kapan dia melihat tangan mereka tidak mengambilnya, dia mencurigai mereka" (11:70), yaitu malaikat tidak menjamah daging panggang dan mereka tidak memakannya yang membuat Ibrahim curiga.
[Pembentukan alam jin]
Bila sampai masa dijadikan alam jin, Dia memerintahkan tiga dari malaikat yang kepercayaan dalam bola pertama yang membawa pembantu-pembantu mereka yang diperlukan untuk tugas ini dari langit kedua. Mereka turun ke langit-langit dan mengambil dua pembantu dari langit ke dua dan ke enam. Mereka turun ke anasir dan menyediakan tempat tersebut. Tiga lagi penjaga mengikuti mereka, dan mereka membawa apa juga pembantu yang diperlukan dari langit kedua, kemudian turun ke langit ke tiga, dan dari sana ke yang ke lima. Mereka mengambil dua malaikat. Mereka melalui langit ke enam dan dan mengambil dua pembantu dari malaikat. Kemudian mereka turun ke anasir untuk melengkapi pembentukan itu. Enam yang lebihnya turun dan mengambil pembantu yang selebihnya di dalam langit ke dua dan langit-langit. Semuanya dikumpulkan untuk urutan kejadian ini dengan izin mengetahui, Maha Bijaksana.
Bila kejadian alam jin selesai, Allah perintahkan roh dari Alam Pemerintahan dan tiupkan ke bentuk yang telah tersedia itu dan kehidupan pun mengalir ke dalamnya. Ia pun berdiri mengucapkan puji-pujian kepada Penciptanya: ini merupakan ketentuan alami yang Dia aturkan. Terkandung di dalamnya adalah kekuatan dan kebesaran yang penyebabnya tidak dikenal dan tidak ditemukan karena pada waktu itu tidak ada makhluk lain yang ada dalam alam ini selain ia. Ia menyembah Tuhannya, mengakui kekuasaan-Nya, merendah diri kepada Tuhannya yang telah membuatnya sebagai makhluk sampai Adam diciptakan. Bila jin ini melihat lembaga Adam, salah seorang dari mereka yang bernama al-Harith, dikuasai oleh kebencian kepada lembaga tersebut dan kemarahannya menyala-nyala tatkala menyaksikan lembaga Adam itu. Puaknya yang lain melihat kondisinya dan mengkeritiknya lantaran mereka melihat ia bersedih dan berduka cita pada kejadian Adam itu. Bila kejadian Adam telah siap, al-Harith menunjukkan apa yang tersirat dalam dirinya dengan mengingkari perintah Penciptanya agar sujud kepada Adam dan ia menjadi angkuh terhadap Adam membanggakan asal usulnya (dari api yang ia rasakan lebih mulia dari tanah). Ia gagal melihat rahasia kekuatan air yang darinya Allah jadikan setiap makhluk yang hidup ini, dan sebagiannya datangnya kehidupan jin sekalipun ia tidak menyadarinya.
[Penciptaan Adam dan kejadian manusia]
Jika kamu terdiri dari mereka yang tidak disingkapkan, pikirkanlah tentang firman Allah, "Dan singgasana-Nya di atas air" (11:7). Jadi, singgasana dan makhluk di sekitarnya memperoleh kehidupan melalui air. "Tidak ada yang tidak meninggikan puji-pujian terhadap-Nya" (17:44). Dia menggunakan yang negatif. Hanya yang hidup mengagungkan. Dala satu hadis yang baik bersabda, "Malaikat berkata, 'Wahai Tuhan (dalam hadis yang panjang)! Apakah Engkau ciptakan sesuatu yang lebih kuat dari api?' Dia menjawab, 'Iya, air.'" Jadi, Dia jadikan air lebih kuat dari api. Jika anasir udara dalam struktur jin tidak dinyalakan oleh api, maka jin tentunya menjadi lebih kuat dari keturunan Adam, karena udara lebih kuat dari air. Dalam hadis ini malaikat bertanya, "Wahai Tuhan, apakah Engkau ciptakan sesuatu yang lebih kuat dari api?" Dia menjawab, "Ya, keturunan Adam." Allah jadikan organisme manusia lebih kuat dari udara. Air lebih kuat dari api, dan ia merupakan anasir utama dalam manusia sebagaimana api menjadi anasir utama dalam jin. Inilah sebabnya Allah katakan tentang setan, "Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah" (4:76). Ia tidak menganggap berkekuatan terhadapnya sama sekali. Ia tidak menolak ke Gobernor Mesir tatkala ia bertkata, "Sesungguhnya tipu daya kamu kuat" (12:27) ...
Sebab bagi yang demikian adalah organisme manusia memiliki kesesuaian untuk melahirkan sikap berhati-hati, keteguhan hati, bertafakur dan berpikir karena pengaruh anasir tanah dan air dalam sifat manusia. Jadi manusia memiliki akal yang lebih karena tanah memegangnya dan menahannya sementara air menjadikannya lemah-lembut dan mudah. Jin tidak demikian. Akal jin tidak memiliki yang demikian yang bisa membuatnya berpegang kepada sesuatu sebagaimana manusia dapat lakukan. Sebab itu kita katakan, "Si anu 'ringan' akalnya dan 'redup' pikirannya" bila dia bertingkah bodoh dan dungu! Ini merupakan sifat jin, dan dengan jin sesat dari jalan petunjuk karena sifat aslinya yang dungu dan kurang kecerdasannya dalam berpikir. Jadi ia berkata, "Aku lebih mulia darinya" (7:12) dan menggabungkan kebodohan dan akhlak yang buruk karena sifat dungunya.
[Setan pertama dari golongan jin]
Setiap jin yang durhaka adalah setan, yaitu yang tercampak jauh dari rahmat Allah. Al-Harith adalah jin pertama yang disebut setan. Allah menghalaunya dalam kondisi putus asa, yaitu menghalaunya keluar dari rahmat-Nya dan melarang rahmat ke atasnya. Darinya cabang-cabang setan muncul. Setiap jin yang beriman, seperti Hama ibn Alham bin Laqis ibn Iblis, bergabung dengan jin yang beriman. Mana-mana yang tinggal dalam keingkaran adalah setan. Ia hanya merupakan sedikit perselisihan pendapat di kalangan ulama Syariat. Ada yang mengatakan setan tidak pernah tunduk, berdasarkan dari apa yang Rasulullah katakan tentang setan yang menjadi sahabatnya, "Allah berikan daku kekuatan ke atasnya maka dia tunduk (aslama)." Mereka yang menafsirkan beliau sebagai berkata "aslamu" mengambil pemahaman "Daku selamat darinya "dan ia tidak memiliki jalan ke atasku. Jadi, terjemahannya berbeda. Jika ia diterjemahkan sebagai "aslama" maka ia tunduk. Berarti ia tunduk meskipun ia menjadi musuh maka ia tidak menyuruhku melainkan kepada kebaikan, dipaksakan melakukannya oleh Allah dan sebagai perlindungan kepada Rasulullah saw Yang bertentangan mengatakan bahwa "aslama" berarti bahwa ia percaya kepada Allah seperti yang tidak percaya berubah menjadi Muslim dan beriman. Ini adalah lebih tepat dan diterima.
[Iblis adalah jin celaka yang pertama]
Kebanyakan orang berpendapat al-Harith adalah jin yang pertama, dan ia merupakan jin yang sama kedudukannya dengan jin-jin yang lain seperti umat manusia dengan Adam. Kami tidak berpendapat demikian. Al-Harith adalah salah satu dari jin, tetapi yang menyamai seperti posisi Adam untuk umat manusia adalah jin yang lain. Inilah sebabnya Allah berfirman, "Iblis adalah salah satu jin" (18:50), yaitu ia adalah dalam kategori penciptaan ini. Sama juga Qabil adalah salah seorang manusia, tetapi Allah catitkannya di kalangan yang celaka. Dia adalah yang pertama dari kalangan manusia yang celaka, dan iblis adalah yang pertama yang celaka di kalangan jin. Kebanyakan siksaan bagi setan bangsa jin di dalam neraka adalah dengan kesejukan yang amat sangat, bukan dengan kepanasan, meskipun mereka mungkin disiksa dengan api. Kebanyakan siksaan untuk keturunan Adam adalah dengan api.
Satu hari aku bertemu dengan seorang wali yang meracau. Dia menangis dan berkata kepada orang banyak, "Jangan berhenti dengan kata-Nya, 'Aku akan menjejali Jahannam dengan kamu'" (38:85) dan memaksudkannya dengan iblis saja. Perhatikan bagaiamana Dia menyampaikan kepada kamu secara tidak langsung bila Dia berfirman, '... jahannam dengan kamu.' Iblis dijadikan dari api maka dia kembali ke asal usulnya - semoga Allah melaknatinya! Jika iblis disiksa dengannya, siksaan untuk panci belangan dengan api adalah lebih lagi, maka ambillah perhatian!
Kapan Jahannam disebutkan, wali ini hanya memikirkan api secara khusus, dan lupa akan kenyataan bahwa Jahannam adalah nama untuk keduanya yaitu panas yang bersangatan dan dingin yang bersangatan. Ia disebut jahannam karena rupanya yang masam (jahama. Jahuma berarti 'memiliki rupa yang jelek') karena rupanya yang menimbulkan rasa kebencian. Jaham adalah kata untuk awan yang sudah mencurahkan air yang dikandungnya. Hujan yang lebat merupakan rahmat Allah. Bila Allah sudah mengeluarkan hujan dari awan, maka nama jaham digunakan baginya karena rahmat yaitu hujan yang lebat sudah tidak lagi. Begitu juga, Allah telah menghilangkan rahmat dari Jahannam yang dibenci menurut pandangan dan laporan. Ia disebut Jahannam karena ia terlalu dalam. Ada yang mengatakan, "sedalam Jahannam" bila mengatakan sesuatu yang sangat dalam. Kita bermohon kepada Allah Yang Maha Besar agar dikaruniai kepada kita dan sekalian orang yang beriman keamanan dari-Nya!..

Enhanced by Zemanta