أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Sabda Rasulullah saw :
“Sebesar - besar kejahatan muslimin (pada muslim lainnya) adalah yang mempermasalahkan suatu hal yang tidak diharamkan, namun menjadi haram sebab ia mempermasalahkannya (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hadirat para habaib yang saya muliakan, para ulama, para sesepuh dan hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah yang hadir dan yang menyimak.
Dialah Allah Yang Maha Menghapus kesalahan hamba dengan hamba mengingat-Nya maka ingatlah Allah..Allah semakin hari semakin jarang disebut lisan,semakin jarang diucap lidah, semakin jarang yang mengingat-Nya maka semakin banyaklah musibah, semakin banyaklah kesulitan, semakin banyaklah kegundahan, semakin banyaklah kesedihan, semakin banyaklah kesempitan, tiada sebab lain kecuali semakin sedikit yang mengingat Allah, semakin sedikit yang percaya kepada Allah, semakin sedikit yang berharap kepada Allah, semakin sedikit yang meminta kepada Allah, semakin sedikit yang menganggap Allah-lah Yang Maha Berwibawa, Allah-lah Yang Maha Menentukan usaha dan berusaha, janganlah diam. Namun ketahuilah ketentuan tiada lepas dari Genggaman-Nya, Yang Maha Mengetahui berapa jumlah nafasmu dan Dia-lah yang memberikan setiap nafasmu, Maha Mengetahui berapa detak jantungmu akan berakhir kelak, Maha Mengetahui berapa hari sisa kehidupan kita yang dipinjamkan-Nya untuk kita, berapa hari lagi kita diberi kesempatan untuk ruku’ dan sujud kepada-Nya.
Wahai yang hadir dalam Majelis Rasulillah Saw. Pada dirimulah harapan Sayyidina Muhammad, pada dirimulah Sang Nabi Saw mengharapkan bangkitnya kembali umat karena kita disini selalu mengingat dan membangkitkan semangat untuk kembali kepada sunnah Sayyidina Muhammad, tuntunan Sayyidina Muhammad, ketenangan Sayyidina Muhammad, kedamaian ajaran Sayyidina Muhammad, kerukunan yang diajarkan Sayyidina Muhammad Saw. Budi pekerti terindah, budi pekerti yang paling ramah, budi pekerti yang paling luhur, budi pekerti yang paling suci, budi pekerti yang paling indah, budi pekerti Sayyidina Muhammad Saw wabarak alaihi wa ‘ala alih.
Hadirin – hadirat, perindahlah hari – harimu untuk menjadikan dirimu sebagai orang – orang yang meneruskan perjuangan Nabi Muhammad Saw pada keluargamu, pada teman – temanmu dengan handphone, dengan ucapan, dengan tulisan, dengan apapun yang kau miliki. Jadikan hari – harimu matahari dan bulan menyaksikanmu sebagai orang yang membantu dakwah Sayyidina Muhammad Saw, jadikan bumi yang kau lewati saat ini mulai keluar dari tempat sampai ke tempat ini, sungguh Allah telah mengharamkan kaki yang melangkah menuju tempat ke jalan Allah diharamkan oleh Allah dari api neraka, amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, Allah Swt berfirman :
Mengajak orang sholat, mengingatkan orang sholat, mengingatkan orang ibadah, mengingatkan orang mengerti dosa, tidak ada ucapan yang lebih indah dari itu dan beramal sholeh dan berkata aku orang muslim. Semoga Allah menjadikanku dan kalian semua dalam kelompok itu, amin. Bawa cita – cita Sayyidina Muhammad, bawa kelembutan dan kedamaian Sayyidina Muhammad Saw. Bulan ini, bulan yang agung. Bulan ini, bulan luhur. Bulan ini, bulan Sayyidina Muhammad Saw. Hadirin, saudara – saudariku yang kumuliakan, bangkitlah dari majelis ini dengan membawa semangat Muhammad Rasulullah Saw maka akan kau lihat keberkahan berlimpah pada hari – harimu dan kemudahan dibuka seluas – luasnya oleh Sang Maha Meluaskan Rizqi.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
..kullu man ya’syaq Muhammad fi amanin wa salaam.. dikatakan oleh para penyair kita para ulama kita, orang yang rindu kepada Nabi Muhammad Saw dalam keadaan aman dan selamat dunia akhirat. Orang yang rindu kepada Rasulullah Saw, cinta kepada Rasulullah Saw, Allah berikan kecukupan didalam kehidupannya dan ia akan bersama Rasul di yaumal qiyamah. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, dan dibulan yg padanya malam yang agung yaitu malam nisfu sya’ban tepatnya malam ahad yang akan datang, Rasul Saw bersabda diriwayatkan didalam Shahih Ibn Hibban bahwa Allah mengawasi penduduk bumi di malam nisfu sya’ban, malam 15 sya’ban, Allah mengawasi penduduk bumi dan mengampuni semua penduduk bumi kecuali yang menyembah selain Allah dan yang suka bertengkar, punya sifat suka bertengkar dengan orang lain, suka berdebat dengan orang lain, yang begitu nggak dapat pengampunan. Semoga kita semua mendapatkan pengampunan dari Allah, amin. Ini sebelum malam nisfu sya’ban sudah diampuni oleh Allah, amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Musnad Imam Ahmad dan lainnya, ketika suatu malam Rasul Saw keluar maka Sayyidatuna Aisyah radhiyallahu ‘anha mengikuti kemana Nabi Saw pergi? Ternyata Rasul Saw berhenti di pekuburan Baqi’ dan berdoa setelah itu kembali. Ditanya oleh Sayyidatuna Aisyah, “ada apa ya Rasulullah do’amu panjang sekali di pekuburan Baqi’ berziarah? Rasul Saw berkata “wahai Aisyah taukah kau ini malam apa? Ini malam nisfu sya’ban, malam dimana banyak Allah mengampuni dosa – dosa hamba - hamba-Nya kecuali orang yang menyembah selain Allah dan orang yang suka bertengkar”. Banyak riwayat tentang ini.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Di malam nisfu sya’ban itu Allah Swt mencatatkan ketentuan – ketentuan Allah yang akan datang sampai malam 15 sya’ban tahun yang akan datang. Apakah hamba itu akan diwafatkan di tahun ini atau akan sampai usianya hingga malam nisfu sya’ban di tahun yang akan datang dan juga ketentuan – ketentuan lainnya maka para ulama kita mengajarkan untuk memperbanyak do’a di malam itu. Maka diajarkan membaca surat yassin 3x sebagaimana dibaca tiap tahun, yang pertama dipanjangkan usia, yang kedua supaya diampuni dosa, lalu diluaskan rizqinya dzohir dan bathin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Do’a – do’a di malam nisfu sya’ban itu, dikabulkan oleh Allah. Diajarkan oleh para ulama kita untuk membaca surat yassin. Kenapa? karena lebih dari 25 riwayat hadits Nabi Saw, diriwayat Sunan Imam Baihaqi AlKubra, Ma’ajamul Kabir At-Thabrani, Musnad Imam Ahmad dan lainnya bahwa yassin qalbul qur’an. Rasul bersabda surat yassin itu adalah jantungnya alqur’anul karim, maka ada riwayat membaca alqur’an secara keseluruhan yang tentunya panjang, baca surat yassin. Karena sesungguhnya Rasul Saw bersabda barangsiapa membaca surat yassin dengan niat karena Allah Swt maka Allah ampuni dosa – dosanya, tabarakallahu.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Maka oleh sebab itu di malam nisfu sya’ban, malam yang sangat agung ditentukan ketentuan kita setahun yang akan datang, kita memperbanyak do’a di malam itu, Insya Allah acara nanti di malam nisfu sya’ban sukses,.amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dijelaskan di dalam Sunan Alkubra oleh Imam Baihaqi bahwa Imam Syafi’i berkata 5 malam mustajabnya do’a yaitu malam Nisfu Sya’ban, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam 1 Rajab dan malam Jum’at. Ada riwayat lain juga tentunya malam – malam seperti malam Nuzulul Qur’an, malam Lailatul Qadr dan lainnya. Namun Imam Syafi’i mengambil 5 malam yang jarang diketahui orang, kalau malam lailatul qadr semua sudah tau, malam mustajabnya do’a. Tapi seperti malam 1 rajab, malam jum’at, malam nisfu sya’ban, malam Idul fitri, malam Idul adha ini banyak orang tidak tau. Malam – malam Idul adha, malam Idul fitri orang tenggelam dalam ghaflah (lalai), dalam dosa, dalam maksiat, justru malam itu malam mustajab do’a. Imam Syafi’i menyampaikan kepada kita rahasia kemuliaan didalamnya karena belum didengar oleh umat. Imam Syafi’i tidak menyebut malam lailatul qadr karena semua orang sudah tau, jadi disebut yang tidak diketahui orang supaya orang tau. Kita melewati berapa malam jum’at dalam kehidupan kita disaat itu mustajabnya do’a?
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu layak bagi kita untuk memuliakan malam nisfu sya’ban itu. Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Imam Masjid Quba setiap kali sholat ia selalu membaca surat Al Ikhlas, setiap sholat ia selalu membaca surat Al Fatihah, Al Ikhlas, baru surat lainnya. Al Ikhlas mesti ada pada setiap rakaatnya maka makmumnya protes kenapa setiap mengimami Al Ikhlas selalu dibaca baru surat lain? maka Imam berkata: “kalau kalian tidak ingin aku jadi imam aku pergi, kalau tidak orang lain yang jadi imam aku yang do’a”, maka para makmumnya cinta kepada imam ini, namun sebagian mengadukan pada Rasul Saw. “Ya Rasulullah ini bikin ajaran baru”, “apa?”, “setiap baca fatihah ia baca surat Al Ikhlas baru surat lain, kenapa Al Ikhlas yang ia dahulukan dibaca terus, beda apa Al Ikhlas dengan surat lain, kenapa harus Al Ikhlas terus baru surat lainnya yang dibaca”. Dipanggil oleh Rasul Saw “kenapa kau membaca surat Al Ikhlas setiap setelah fatihah baru membaca surat lain?”, ia berkata “inniy uhibbuhaa” nggak ada jawaban apa – apa ya Rasulullah, aku ciinta dengan surat Al Ikhlas, aku tidak mau pisah dengan kalimat
Selanjutnya adalah hadits yang kita baca,
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Disinilah kita memahami bahwa keagungan – keagungan syiar di masa ghaflahnya umat sangat dibutuhkan, kalau zaman dulu sudah kuat imannya muslimin – muslimat itu tapi zaman sekarang dimana ditemukan menyerukan Nama Allah, dimana kumpulan – kumpulan dzikir, lihat kumpulan – kumpulan dosa, perbuatan – perbuatan dosa, lihat luluh lantah dan hancurnya umat Muhammad Saw paling besar. Hadirin – hadirat, umat Muhammad Saw sekarang ini betul – betul menyayat hati Sang Nabi keadaannya, siapa yang berdzikir? siapa yang mengingat Allah? siapa lagi yang mau peduli di malam nisfu sya’ban, Sang Nabi bermunajat. Hadirin – hadirat, siapa lagi yang mau baca surat yassin, qalbul qur’an jantungnya alqur’an, siapa yang mau menghidupkan sunnah – sunnahnya Rasul makin hari makin tidak dikenal. Justru perkumpulan seperti inilah yang mesti dimakmurkan, mereka yang tidak suka semoga diberi hidayah, amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Para ulama dan shalihin sangat dibutuhkan menjadi gerbang Dakwah Sang Nabi Saw di dunia dan di akhirat bahkan di alam barzah. Diriwayatkan bahwa salah seorang murid Imam Ghazali, ketika Imam Ghazali wafat ia bermimpi jumpa dengan gurunya yaitu Imam Ghazali. Mimpi tidak bisa dijadikan dalil, Rasul Saw bersabda barangsiapa yang melihat hal yang baik maka itu dari Allah, barangsiapa yang bermimpi hal yang baik maka itu dari Allah, barangsiapa melihat hal yang buruk maka itu dari syaitan. Barangsiapa yang melihat hal yang baik maka itu dari Allah, hendaknya ia mengucapkan اَلْحَمْدُلِلّهِ` yang mimpi buruk atau melihat hal yang buruk maka itu dari syaitan maka hendaknya ia mengucap kalimat ta’awudz atau
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul Saw bersabda diriwayatkan didalam Shahih Bukhari
Dan diriwayatkan didalam Shahih Bukhari salah satu dari bentuk 41 kenabian adalah الرُّؤْياَ الصَّالِحِة mimpi yang baik.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Muridnya Imam Ghazali ketika gurunya wafat, Imam Ghazali berdiri dihadapan Rasul Saw jumpa para Nabi, para Nabi – Nabi lalu Nabi Musa as berkata kepada Rasul “ya Muhammad kau ini berkata ulama umatmu seperti Nabi – Nabi Bani Israil (tentunya bukan derajat kenabian, kenabian menerima wahyu) tapi keshalihannya, ibadahnya menyerupai para Nabi Bani Israil, kedudukan derajat kenabian. Rasul Saw berkata “coba aku ingin lihat salah satu dari umatmu wahai Muhammad, pertemukan denganku, aku ingin lihat yang kau bilang ulama umatmu bagaikan Nabi Bani Israil. Katanya Musa as mengakui seperti Nabi – Nabi Bani Israil, lihat ulama umatmu yang kau katakan seperti kami, bukan maksudnya derajat kenabian seperti mereka namun keshalihannya tapi dari segi ibadah, dan lainnya seperti ulama – ulama Nabi Muhammad Saw dimuliakan Rasul Saw. Maka Rasul Saw memanggil Imam Ghazali, datang kemudian duduk lalu Nabi Musa berkata wahai Muhammad izinkan aku menguji umatmu ini yang kau katakan ulama seperti Nabi, “silahkan” Rasulullah berkata. Maka berkata Nabi Musa as “namamu siapa? Maka Imam Ghazali menjawab aku Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Atthusi, namaku Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Atthusi maka berkata Nabi Musa “ditanya nama nyebut gelar, aku tidak tanya nama kakekmu, bapakmu, gelarmu, yang kutanyakan namamu siapa? bukan nama bapakmu, kakekmu, gelarmu tidak kutanya itu, kenapa kau jawab seperti itu? salah umatmu ini ya Muhammad” . Imam Ghazali menunduk, lalu berkata “ya Rasulullah apakah aku diizinkan menjawab? “silahkan” Rasul berkata. Maka berkata Imam Ghazali “wahai Nabi Musa ketika kau ditanya oleh Allah, apa itu dikananmu wahai Musa? kau menjawab “ini tongkatku, aku bersandar padanya, aku menggunakannya untuk menggembala kambing, aku menggunakannya untuk hal lainnya”(QS Thaha 17-18), kau sendiri cuma ditanya apa ditangan kananmu, kau menjawab sepanjang – panjangnya” lalu Nabi Musa pun terdiam, lantas berkata Rasul Saw “ayo wahai Musa, adakah diummatmu seperti ini?”, Nabi Musa berkata “tidak ada ya Muhammad..
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian keluhuran di alam barzah, datang waktunya aku dan kalian menyusul ke alam barzah, kehidupan dunia yang sementara ini jadikanlah perantara untuk mencapai keluhuran.
Kita bermunajat semoga Allah Swt melimpahkan keluhuran dunia dan akhirat, kebahagiaan dunia dan akhirat, kesejahteraan dunia dan akhirat, kemakmuran dunia dan akhirat, kemudahan dunia dan akhirat
قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
إِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ
(صحيح البخاري)Sabda Rasulullah saw :
“Sebesar - besar kejahatan muslimin (pada muslim lainnya) adalah yang mempermasalahkan suatu hal yang tidak diharamkan, namun menjadi haram sebab ia mempermasalahkannya (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hadirat para habaib yang saya muliakan, para ulama, para sesepuh dan hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah yang hadir dan yang menyimak.
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ
اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِوَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ
اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا
لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذَا
اْلجَمْعِ اْلعَظِيْمِ
Limpahan puji ke hadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, yang telah
memuliakan kita dengan majelis yang agung, perkumpulan yang agung,
didalam kemuliaan tuntunan Nabi yang agung Sayyidina Muhammad Saw
wabaarak alaih di bulan yang agung. Bulan yang dinamai bulannya Nabi
Muhammad Saw yaitu Bulan Sya’ban. Semoga Allah menerima dan menerangi
jiwaku dan kalian dengan Cahaya Keindahan Allah. Tunggal dalam
Kesempurnaan, Tunggal didalam Keabadian, Maha Tunggal Melimpahkan
Kebahagiaan dunia dan akhirat, Maha Tunggal Memiliki dunia dan akhirat,
Maha Tunggal Memiliki Kerajaan alam semesta, Maha Tunggal Membangun alam
semesta dari tiada, Maha Tunggal Mengasuh seluruh makhluk yang ada di
alam semesta, di alam barzah, dan di alam akhirat. Maha Raja Tunggal dan
Abadi yang dengan mengingatnya tenanglah hati,
اَلاَبِذِكْرِاللهِ تَطْمَئِنُّ اْلقُلُوْبُ
ketenangan terbesar, ketenangan terkuat, ketenangan terhebat adalah
dengan mengingat Allah Sang Pencipta sanubari. Semakin banyak hamba
mengingat Allah, semakin tenang hatinya, semakin indah keadaannya dunia
dan akhirat karena ia mengingat Allah maka ia bersama Allah. Jika ia
bersama Allah, apa yang dirisaukan? Tiada lagi yang ia risaukan karena
ia bersama Rabbul A’lamin, bersama Kasih Sayang-Nya, bersama
Kelembutan-Nya, bersama Sang Maha Pelimpah Anugerah yang siap
melimpahkan apapun yang ia dambakan dan ia butuhkan, Maha Mencukupinya
dalam kehidupan dunia dan akhirat, Maha Mempermudah kesulitan hamba-Nya
dari segala hambatan kesulitan, Maha Menjadikan musibah sebagai pencuci
dosa dan Maha Menjadikan musibah tersingkir dan dosa dihapuskan dengan
kehendak-Nya Allah, Yang Maha Melimpahkan Anugerah bagi hamba – hamba
yang mengingat-Nya.
ياَابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كاَنَ وَلاَ أُباَلِيْ
“Wahai keturunan Adam, jika kau mengingat-Ku dan berharap kepada-Ku, Ku-ampuni dosa – dosamu tanpa Ku-pertanyakan lagi”. Dialah Allah Yang Maha Menghapus kesalahan hamba dengan hamba mengingat-Nya maka ingatlah Allah..Allah semakin hari semakin jarang disebut lisan,semakin jarang diucap lidah, semakin jarang yang mengingat-Nya maka semakin banyaklah musibah, semakin banyaklah kesulitan, semakin banyaklah kegundahan, semakin banyaklah kesedihan, semakin banyaklah kesempitan, tiada sebab lain kecuali semakin sedikit yang mengingat Allah, semakin sedikit yang percaya kepada Allah, semakin sedikit yang berharap kepada Allah, semakin sedikit yang meminta kepada Allah, semakin sedikit yang menganggap Allah-lah Yang Maha Berwibawa, Allah-lah Yang Maha Menentukan usaha dan berusaha, janganlah diam. Namun ketahuilah ketentuan tiada lepas dari Genggaman-Nya, Yang Maha Mengetahui berapa jumlah nafasmu dan Dia-lah yang memberikan setiap nafasmu, Maha Mengetahui berapa detak jantungmu akan berakhir kelak, Maha Mengetahui berapa hari sisa kehidupan kita yang dipinjamkan-Nya untuk kita, berapa hari lagi kita diberi kesempatan untuk ruku’ dan sujud kepada-Nya.
Wahai yang hadir dalam Majelis Rasulillah Saw. Pada dirimulah harapan Sayyidina Muhammad, pada dirimulah Sang Nabi Saw mengharapkan bangkitnya kembali umat karena kita disini selalu mengingat dan membangkitkan semangat untuk kembali kepada sunnah Sayyidina Muhammad, tuntunan Sayyidina Muhammad, ketenangan Sayyidina Muhammad, kedamaian ajaran Sayyidina Muhammad, kerukunan yang diajarkan Sayyidina Muhammad Saw. Budi pekerti terindah, budi pekerti yang paling ramah, budi pekerti yang paling luhur, budi pekerti yang paling suci, budi pekerti yang paling indah, budi pekerti Sayyidina Muhammad Saw wabarak alaihi wa ‘ala alih.
Hadirin – hadirat, perindahlah hari – harimu untuk menjadikan dirimu sebagai orang – orang yang meneruskan perjuangan Nabi Muhammad Saw pada keluargamu, pada teman – temanmu dengan handphone, dengan ucapan, dengan tulisan, dengan apapun yang kau miliki. Jadikan hari – harimu matahari dan bulan menyaksikanmu sebagai orang yang membantu dakwah Sayyidina Muhammad Saw, jadikan bumi yang kau lewati saat ini mulai keluar dari tempat sampai ke tempat ini, sungguh Allah telah mengharamkan kaki yang melangkah menuju tempat ke jalan Allah diharamkan oleh Allah dari api neraka, amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
مَنْ اغْبَرَّتْ قَدَمَاهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
Rasul Saw bersabda barangsiapa yang berdebu (maksudnya melangkah)
kedua kakinya menuju jalan Allah, majelis ta’lim, majelis dzikir,
masjid, sholat jama’ah, tempat ibadah, silaturahmi islami, ziarah, dan
tempat – tempat mulia lain, tempat - tempat menuju tempat ibadah adalah
فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
maka kedua kakinya diharamkan oleh Allah dari api neraka. Hadirin –
hadirat, kalau sudah kedua kakinya diharamkan dari api neraka maka
seluruh tubuhnya tiada akan masuk api neraka karena kaki tidak terlepas
dari tubuh, demikian hadirin saat seluruh hamba dibangkitkan maka ketika
tubuh akan masuk neraka, kaki yang akan diharamkan Allah masuk neraka
tidak jadi buat dia masuk neraka. Kalau kaki sudah demikian termuliakan
yang menuju tempat – tempat ibadah, lebih – lebih lagi jiwa yang menuju
Allah, yang membantu Sayyidina Muhammad Saw. Saat kau bangun sholat
subuh, teman – temanmu sms barangkali belum bangun sholat subuh dan itu
berhasil atau tidak dapat pahalanya. Waktu sholat lainnya saling
menasehati, ayo sholat, udah sholat, hadirin – hadirat, ucapan seperti
itu harga yang tidak berarti buatmu tapi hal itu adalah juga
membangkitkan syiar daripada ucapan – ucapan yang tidak membawa pahala
bahkan mungkin membawa dosa. Hadirin – hadirat, hal – hal yang remeh
temeh seperti itu tidak kecil disaat kau sudah berada dibawah gundukan
tanah.Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, Allah Swt berfirman :
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Siapakah yang ucapannya lebih indah dari orang yang mengajak
kepada Allah? , dan beramal shalih dan berkata (mengakui bahwa) aku
adalah orang muslim” (QS Fusshilat 33) Mengajak orang sholat, mengingatkan orang sholat, mengingatkan orang ibadah, mengingatkan orang mengerti dosa, tidak ada ucapan yang lebih indah dari itu dan beramal sholeh dan berkata aku orang muslim. Semoga Allah menjadikanku dan kalian semua dalam kelompok itu, amin. Bawa cita – cita Sayyidina Muhammad, bawa kelembutan dan kedamaian Sayyidina Muhammad Saw. Bulan ini, bulan yang agung. Bulan ini, bulan luhur. Bulan ini, bulan Sayyidina Muhammad Saw. Hadirin, saudara – saudariku yang kumuliakan, bangkitlah dari majelis ini dengan membawa semangat Muhammad Rasulullah Saw maka akan kau lihat keberkahan berlimpah pada hari – harimu dan kemudahan dibuka seluas – luasnya oleh Sang Maha Meluaskan Rizqi.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
..kullu man ya’syaq Muhammad fi amanin wa salaam.. dikatakan oleh para penyair kita para ulama kita, orang yang rindu kepada Nabi Muhammad Saw dalam keadaan aman dan selamat dunia akhirat. Orang yang rindu kepada Rasulullah Saw, cinta kepada Rasulullah Saw, Allah berikan kecukupan didalam kehidupannya dan ia akan bersama Rasul di yaumal qiyamah. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, dan dibulan yg padanya malam yang agung yaitu malam nisfu sya’ban tepatnya malam ahad yang akan datang, Rasul Saw bersabda diriwayatkan didalam Shahih Ibn Hibban bahwa Allah mengawasi penduduk bumi di malam nisfu sya’ban, malam 15 sya’ban, Allah mengawasi penduduk bumi dan mengampuni semua penduduk bumi kecuali yang menyembah selain Allah dan yang suka bertengkar, punya sifat suka bertengkar dengan orang lain, suka berdebat dengan orang lain, yang begitu nggak dapat pengampunan. Semoga kita semua mendapatkan pengampunan dari Allah, amin. Ini sebelum malam nisfu sya’ban sudah diampuni oleh Allah, amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Musnad Imam Ahmad dan lainnya, ketika suatu malam Rasul Saw keluar maka Sayyidatuna Aisyah radhiyallahu ‘anha mengikuti kemana Nabi Saw pergi? Ternyata Rasul Saw berhenti di pekuburan Baqi’ dan berdoa setelah itu kembali. Ditanya oleh Sayyidatuna Aisyah, “ada apa ya Rasulullah do’amu panjang sekali di pekuburan Baqi’ berziarah? Rasul Saw berkata “wahai Aisyah taukah kau ini malam apa? Ini malam nisfu sya’ban, malam dimana banyak Allah mengampuni dosa – dosa hamba - hamba-Nya kecuali orang yang menyembah selain Allah dan orang yang suka bertengkar”. Banyak riwayat tentang ini.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Di malam nisfu sya’ban itu Allah Swt mencatatkan ketentuan – ketentuan Allah yang akan datang sampai malam 15 sya’ban tahun yang akan datang. Apakah hamba itu akan diwafatkan di tahun ini atau akan sampai usianya hingga malam nisfu sya’ban di tahun yang akan datang dan juga ketentuan – ketentuan lainnya maka para ulama kita mengajarkan untuk memperbanyak do’a di malam itu. Maka diajarkan membaca surat yassin 3x sebagaimana dibaca tiap tahun, yang pertama dipanjangkan usia, yang kedua supaya diampuni dosa, lalu diluaskan rizqinya dzohir dan bathin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Do’a – do’a di malam nisfu sya’ban itu, dikabulkan oleh Allah. Diajarkan oleh para ulama kita untuk membaca surat yassin. Kenapa? karena lebih dari 25 riwayat hadits Nabi Saw, diriwayat Sunan Imam Baihaqi AlKubra, Ma’ajamul Kabir At-Thabrani, Musnad Imam Ahmad dan lainnya bahwa yassin qalbul qur’an. Rasul bersabda surat yassin itu adalah jantungnya alqur’anul karim, maka ada riwayat membaca alqur’an secara keseluruhan yang tentunya panjang, baca surat yassin. Karena sesungguhnya Rasul Saw bersabda barangsiapa membaca surat yassin dengan niat karena Allah Swt maka Allah ampuni dosa – dosanya, tabarakallahu.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Maka oleh sebab itu di malam nisfu sya’ban, malam yang sangat agung ditentukan ketentuan kita setahun yang akan datang, kita memperbanyak do’a di malam itu, Insya Allah acara nanti di malam nisfu sya’ban sukses,.amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dijelaskan di dalam Sunan Alkubra oleh Imam Baihaqi bahwa Imam Syafi’i berkata 5 malam mustajabnya do’a yaitu malam Nisfu Sya’ban, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam 1 Rajab dan malam Jum’at. Ada riwayat lain juga tentunya malam – malam seperti malam Nuzulul Qur’an, malam Lailatul Qadr dan lainnya. Namun Imam Syafi’i mengambil 5 malam yang jarang diketahui orang, kalau malam lailatul qadr semua sudah tau, malam mustajabnya do’a. Tapi seperti malam 1 rajab, malam jum’at, malam nisfu sya’ban, malam Idul fitri, malam Idul adha ini banyak orang tidak tau. Malam – malam Idul adha, malam Idul fitri orang tenggelam dalam ghaflah (lalai), dalam dosa, dalam maksiat, justru malam itu malam mustajab do’a. Imam Syafi’i menyampaikan kepada kita rahasia kemuliaan didalamnya karena belum didengar oleh umat. Imam Syafi’i tidak menyebut malam lailatul qadr karena semua orang sudah tau, jadi disebut yang tidak diketahui orang supaya orang tau. Kita melewati berapa malam jum’at dalam kehidupan kita disaat itu mustajabnya do’a?
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu layak bagi kita untuk memuliakan malam nisfu sya’ban itu. Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Imam Masjid Quba setiap kali sholat ia selalu membaca surat Al Ikhlas, setiap sholat ia selalu membaca surat Al Fatihah, Al Ikhlas, baru surat lainnya. Al Ikhlas mesti ada pada setiap rakaatnya maka makmumnya protes kenapa setiap mengimami Al Ikhlas selalu dibaca baru surat lain? maka Imam berkata: “kalau kalian tidak ingin aku jadi imam aku pergi, kalau tidak orang lain yang jadi imam aku yang do’a”, maka para makmumnya cinta kepada imam ini, namun sebagian mengadukan pada Rasul Saw. “Ya Rasulullah ini bikin ajaran baru”, “apa?”, “setiap baca fatihah ia baca surat Al Ikhlas baru surat lain, kenapa Al Ikhlas yang ia dahulukan dibaca terus, beda apa Al Ikhlas dengan surat lain, kenapa harus Al Ikhlas terus baru surat lainnya yang dibaca”. Dipanggil oleh Rasul Saw “kenapa kau membaca surat Al Ikhlas setiap setelah fatihah baru membaca surat lain?”, ia berkata “inniy uhibbuhaa” nggak ada jawaban apa – apa ya Rasulullah, aku ciinta dengan surat Al Ikhlas, aku tidak mau pisah dengan kalimat
قُلْ هُوَالله أَحَدٌ
maka Rasul Saw berkata “hubbuka iyyahaa adkhalakal jannah” cintanya kepada surat al ikhlas membuatnya masuk ke dalam surga-Nya Allah.
Al Imam Ibn Hajar Al-Atsqalani didalam Fathul Baari bi syarah Shahih
Bukhari memaknakan hadits ini menjadi dalil bahwa tidak merupakan hal
yang salah bila seseorang memilih salah satu surat yang ia cintai untuk
diamalkan. Misalnya setiap malam jum’at membaca surat yaasin atau malam
nisfu sya’ban membaca yaasiin, kenapa surat yaasin? orang dari dulu baca
yaasin kenapa harus surat lain, ia berkata “terserah orang mau baca surat ini surat itu, ia khususkan surat itu, ia cintai surat itu”
maka hal itu tidak bisa mengatakan membeda – bedakan kalamullah Swt,
tidak bisa demikian dikatakan oleh Imam Ibn Hajar Al Atsqalani. Sebab
kalau seandainya itu dianggap membeda – bedakan alqur’an pasti imam
masjid quba sudah dilarang oleh Rasulullah Saw maka Rasul mengatakan “hubbuka iyyahaa adkhalakal jannah” cintamu pada surat itu akan membuatmu masuk ke dalam surga.
Demikian mencintai atau membaca salah satu surat tertentu di waktu
tertentu tidak bisa dilarang atau dikatakan bid’ah, justru hal itu sudah
diperbolehkan oleh Sayyidina Muhammad Saw.Selanjutnya adalah hadits yang kita baca,
إِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ
seorang muslim yang paling jahat kepada muslim lainnya orang muslim
yang paling jahat paling besar dosanya paling besar kejahatannya adalah
orang yang mempermasalahkan hal yang tidak diharamkan jadi haram gara –
gara ia permasalahkan. Banyak sekarang yang muncul seperti ini, yang
mengharamkan maulid, yang mengharamkan nisfu sya’ban, yang mengharamkan
isra mi’raj. Hal ini tidak diharamkan dipermasalahkan hingga menjadi
haram, padahal semuanya adalah syiar :
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
"barangsiapa yang membesarkan syiar – syiar Allah, sungguh itu bentuk ketaqwaan hati." (QS Alhajj 32)Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Disinilah kita memahami bahwa keagungan – keagungan syiar di masa ghaflahnya umat sangat dibutuhkan, kalau zaman dulu sudah kuat imannya muslimin – muslimat itu tapi zaman sekarang dimana ditemukan menyerukan Nama Allah, dimana kumpulan – kumpulan dzikir, lihat kumpulan – kumpulan dosa, perbuatan – perbuatan dosa, lihat luluh lantah dan hancurnya umat Muhammad Saw paling besar. Hadirin – hadirat, umat Muhammad Saw sekarang ini betul – betul menyayat hati Sang Nabi keadaannya, siapa yang berdzikir? siapa yang mengingat Allah? siapa lagi yang mau peduli di malam nisfu sya’ban, Sang Nabi bermunajat. Hadirin – hadirat, siapa lagi yang mau baca surat yassin, qalbul qur’an jantungnya alqur’an, siapa yang mau menghidupkan sunnah – sunnahnya Rasul makin hari makin tidak dikenal. Justru perkumpulan seperti inilah yang mesti dimakmurkan, mereka yang tidak suka semoga diberi hidayah, amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Para ulama dan shalihin sangat dibutuhkan menjadi gerbang Dakwah Sang Nabi Saw di dunia dan di akhirat bahkan di alam barzah. Diriwayatkan bahwa salah seorang murid Imam Ghazali, ketika Imam Ghazali wafat ia bermimpi jumpa dengan gurunya yaitu Imam Ghazali. Mimpi tidak bisa dijadikan dalil, Rasul Saw bersabda barangsiapa yang melihat hal yang baik maka itu dari Allah, barangsiapa yang bermimpi hal yang baik maka itu dari Allah, barangsiapa melihat hal yang buruk maka itu dari syaitan. Barangsiapa yang melihat hal yang baik maka itu dari Allah, hendaknya ia mengucapkan اَلْحَمْدُلِلّهِ` yang mimpi buruk atau melihat hal yang buruk maka itu dari syaitan maka hendaknya ia mengucap kalimat ta’awudz atau
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ
maka mimpi buruknya itu tidak akan membawa keburukan apa – apa. Kalau
hal yang baik adalah dari Allah maka pahamlah kita bahwa mimpi baik itu
dari Allah, Allah tidak berdusta maka mimpi baik itu dari Allah, patut
dipercaya. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul Saw bersabda diriwayatkan didalam Shahih Bukhari
مَنْ رَآنِيْ فِي اْلمَنَامِ فَقَدْ رَآنِيْ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ بِيْ
“barangsiapa yang melihatku dalam mimpi sesungguhnya ia melihat aku karena syaitan tidak bisa menyerupaiku”.Dan diriwayatkan didalam Shahih Bukhari salah satu dari bentuk 41 kenabian adalah الرُّؤْياَ الصَّالِحِة mimpi yang baik.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Muridnya Imam Ghazali ketika gurunya wafat, Imam Ghazali berdiri dihadapan Rasul Saw jumpa para Nabi, para Nabi – Nabi lalu Nabi Musa as berkata kepada Rasul “ya Muhammad kau ini berkata ulama umatmu seperti Nabi – Nabi Bani Israil (tentunya bukan derajat kenabian, kenabian menerima wahyu) tapi keshalihannya, ibadahnya menyerupai para Nabi Bani Israil, kedudukan derajat kenabian. Rasul Saw berkata “coba aku ingin lihat salah satu dari umatmu wahai Muhammad, pertemukan denganku, aku ingin lihat yang kau bilang ulama umatmu bagaikan Nabi Bani Israil. Katanya Musa as mengakui seperti Nabi – Nabi Bani Israil, lihat ulama umatmu yang kau katakan seperti kami, bukan maksudnya derajat kenabian seperti mereka namun keshalihannya tapi dari segi ibadah, dan lainnya seperti ulama – ulama Nabi Muhammad Saw dimuliakan Rasul Saw. Maka Rasul Saw memanggil Imam Ghazali, datang kemudian duduk lalu Nabi Musa berkata wahai Muhammad izinkan aku menguji umatmu ini yang kau katakan ulama seperti Nabi, “silahkan” Rasulullah berkata. Maka berkata Nabi Musa as “namamu siapa? Maka Imam Ghazali menjawab aku Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Atthusi, namaku Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Atthusi maka berkata Nabi Musa “ditanya nama nyebut gelar, aku tidak tanya nama kakekmu, bapakmu, gelarmu, yang kutanyakan namamu siapa? bukan nama bapakmu, kakekmu, gelarmu tidak kutanya itu, kenapa kau jawab seperti itu? salah umatmu ini ya Muhammad” . Imam Ghazali menunduk, lalu berkata “ya Rasulullah apakah aku diizinkan menjawab? “silahkan” Rasul berkata. Maka berkata Imam Ghazali “wahai Nabi Musa ketika kau ditanya oleh Allah, apa itu dikananmu wahai Musa? kau menjawab “ini tongkatku, aku bersandar padanya, aku menggunakannya untuk menggembala kambing, aku menggunakannya untuk hal lainnya”(QS Thaha 17-18), kau sendiri cuma ditanya apa ditangan kananmu, kau menjawab sepanjang – panjangnya” lalu Nabi Musa pun terdiam, lantas berkata Rasul Saw “ayo wahai Musa, adakah diummatmu seperti ini?”, Nabi Musa berkata “tidak ada ya Muhammad..
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian keluhuran di alam barzah, datang waktunya aku dan kalian menyusul ke alam barzah, kehidupan dunia yang sementara ini jadikanlah perantara untuk mencapai keluhuran.
Kita bermunajat semoga Allah Swt melimpahkan keluhuran dunia dan akhirat, kebahagiaan dunia dan akhirat, kesejahteraan dunia dan akhirat, kemakmuran dunia dan akhirat, kemudahan dunia dan akhirat
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ
Dengan kemuliaan bulan sya’ban puluhan ribu muslimin memanggil
Nama-Mu, tidak ada nama yang lebih berhak diserukan melebihi Nama-Nya,
tidak ada Nama yang lebih pantas diagungkan melebihi Nama-Nya, limpahi
kami pengampunan, kebahagiaan, kedamaian, kesejukkan, tiada Nama yang
lebih berhak digemuruhkan melebihi Nama-Nya, tidak ada Nama yang lebih
pantas diagungkan melebihi Nama-Nya,
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ
Wahai Nama Yang Maha Luhur, wahai Yang Maha Mencipta alam semesta
dari tiada, wahai Yang Memiliki setiap nafas kami, berapa sisa nafas
kami yang Kau sisakan dalam kehidupan dunia,
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ
Kami mengaku lemah dalam menjalankan perintah-Mu, dalam menjauhi
larangan-Mu, kami mengadukan kelemahan kami kepada-Mu wahai Yang Maha
Memberi kekuatan, Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha Membangkitkan,
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ
Kami risau dengan sisa usia kami, kami risau terjebak dosa – dosa di
masa mendatang, kami titipkan pada gerbang Kedermawanan-Mu pada samudera
Kasih Sayang-Mu,
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ
Tenangkan wilayah kami, tenangkan kota kami, tenangkan bangsa kami, tenangkan muslimin di barat dan timur,
يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لَاإِلهَ إِلَّا الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Hadirin – hadirat, selanjutnya kita dengarkan qasidah oleh fadhilatul
sayyid adda’i ila allah Al Habib Ibrahim Al Aidid setelah itu kita
melakukan sholat ghaib atas permintaan guru mulia AlMusnid Al ‘Arif
billah AlHabib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh dan beberapa nama
yang disampaikan untuk disholat ghaibkan.
No comments:
Post a Comment