أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
Sedulur Papat Antara Kejawen dan Islam
Keberadaan kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Semenjak pertama
kali kita diturunkan ke alam dunia lewat rahim ibu, Tuhan sudah
menitahkan adanya penjaga-penjaga yang senantiasa mendampingi kita hidup
di alam dunia. Dan sesuai dengan perintah Tuhan, para penjaga-penjaga
itu dengan setia senantiasa berada di sekeliling kita.
Bagi orang Jawa, khususnya orang yang memahami tentang Kejawen,
adanya para penjaga tersebut dikenal dengan sebutan “Sedulur Papat”.
Siapa saja Sedulur Papat itu? Sedulur papat yang dikenal masyarakat yang
memahami Kejawen adalah:
1. Kakang Kawah (Air Ketuban)
2. Adhi Ari-Ari (Ari-ari)
3. Getih (Darah)
4. Puser (Pusar)
Kakang Kawah
Yang disebut dengan Kakang Kawah adalah air ketuban yang menghantarkan kita lahir ke alam dunia ini dari rahim ibu. Seperti kita ketahui, sebelum bayi lahir, air ketuban akan keluar terlebih dahulu guna membuka jalan untuk lahirnya si jabang bayi ke dunia ini. Lantaran air ketuban (kawah) keluar terlebih dulu, maka masyarakat Kejawen menyebutnya Kakak/Kakang (saudara lebih tua) yang hingga kini dikenal dengan istilah Kakang Kawah.
1. Kakang Kawah (Air Ketuban)
2. Adhi Ari-Ari (Ari-ari)
3. Getih (Darah)
4. Puser (Pusar)
Kakang Kawah
Yang disebut dengan Kakang Kawah adalah air ketuban yang menghantarkan kita lahir ke alam dunia ini dari rahim ibu. Seperti kita ketahui, sebelum bayi lahir, air ketuban akan keluar terlebih dahulu guna membuka jalan untuk lahirnya si jabang bayi ke dunia ini. Lantaran air ketuban (kawah) keluar terlebih dulu, maka masyarakat Kejawen menyebutnya Kakak/Kakang (saudara lebih tua) yang hingga kini dikenal dengan istilah Kakang Kawah.
Adhi Ari-Ari
Sedangkan yang disebut dengan adhi ari-ari adalah ari-ari jabang bayi itu sendiri. Urutan kelahiran jabang bayi adalah, air ketuban terlebih dulu, setelah itu jabang bayi yang keluar dan dilanjutkan dengan ari-ari. Karena ari-ari tersebut muncul setelah jabang bayi lahir, maka masyarakat Kejawen biasanya mengenal dengan sebutan Adhi/adik Ari-ari.
Sedangkan yang disebut dengan adhi ari-ari adalah ari-ari jabang bayi itu sendiri. Urutan kelahiran jabang bayi adalah, air ketuban terlebih dulu, setelah itu jabang bayi yang keluar dan dilanjutkan dengan ari-ari. Karena ari-ari tersebut muncul setelah jabang bayi lahir, maka masyarakat Kejawen biasanya mengenal dengan sebutan Adhi/adik Ari-ari.
Getih
Getih memiliki arti darah. Dalam rahim ibu selain si jabang bayi dilindungi oleh air ketuban, ia juga dilindungi oleh darah. Dan darah tersebut juga mengalir dalam sekujur tubuh si jabang bayi yang akhirnya besar dan berwujud seperti kita ini.
Getih memiliki arti darah. Dalam rahim ibu selain si jabang bayi dilindungi oleh air ketuban, ia juga dilindungi oleh darah. Dan darah tersebut juga mengalir dalam sekujur tubuh si jabang bayi yang akhirnya besar dan berwujud seperti kita ini.
Puser
Istilah Puser adalah sebutan untuk tali pusar yang menghubungkan antara seorang ibu dengan anak yang ada dalam rahimnya. Dengan adanya tali pusar tersebut, apa yang dimakan oleh sang ibu, maka anaknya pun juga ikut menikmati makanan tersebut dan disimpan di Ari-Ari. Disamping itu, pusar juga digunakan oleh si jabang bayi untuk bernapas. Oleh karena itu, hubungan antara ibu dengan anaknya pasti lebih erat lantaran terjadinya kerjasama yang rapi untuk meneruskan keturunan. Semuanya itu atas kehendak dari Gusti Allah Yang Maha Kuasa.
Istilah Puser adalah sebutan untuk tali pusar yang menghubungkan antara seorang ibu dengan anak yang ada dalam rahimnya. Dengan adanya tali pusar tersebut, apa yang dimakan oleh sang ibu, maka anaknya pun juga ikut menikmati makanan tersebut dan disimpan di Ari-Ari. Disamping itu, pusar juga digunakan oleh si jabang bayi untuk bernapas. Oleh karena itu, hubungan antara ibu dengan anaknya pasti lebih erat lantaran terjadinya kerjasama yang rapi untuk meneruskan keturunan. Semuanya itu atas kehendak dari Gusti Allah Yang Maha Kuasa.
Ketika seorang jabang bayi lahir ke dunia dari rahim ibu, maka semua
unsur-unsur itu keluar dari tubuh si ibu. Unsur-unsur itulah yang oleh
Gusti Allah ditakdirkan untuk menjaga setiap manusia yang ada di muka
bumi ini. Maka bila masyarakat Kejawen hingga kini mengenal adanya doa
yang menyebut saudara yang tak tampak mata itu secara lengkap yaitu
“KAKANG KAWAH, ADHI ARI-ARI, GETIH, PUSER, KALIMO PANCER”.
“KAKANG KAWAH, ADHI ARI-ARI, GETIH, PUSER, KALIMO PANCER”.
Pancer
Lalu siapakah yang disebut dengan istilah Pancer? Yang disebut dengan istilah Pancer itu adalah si jabang bayi itu sendiri. Artinya, sebagai jabang bayi yang berwujud manusia, maka dialah pancer dari semua ‘saudara-saudara’nya yang tak tampak itu.
Lalu siapakah yang disebut dengan istilah Pancer? Yang disebut dengan istilah Pancer itu adalah si jabang bayi itu sendiri. Artinya, sebagai jabang bayi yang berwujud manusia, maka dialah pancer dari semua ‘saudara-saudara’nya yang tak tampak itu.
Kesamaan Dengan Islam
Antara ajaran Kejawen dengan Islam ada kesamaannya. Dalam Islam disebutkan bahwa setiap manusia dijaga oleh malaikat-malaikat yang ditugaskan oleh Tuhan. Siapa saja malaikat-malaikat itu? Malaikat-malaikat yang ditugaskan oleh Gusti Allah untuk setiap manusia itu antara lain, Jibril, Mikail, Izroil dan Isrofil.
Antara ajaran Kejawen dengan Islam ada kesamaannya. Dalam Islam disebutkan bahwa setiap manusia dijaga oleh malaikat-malaikat yang ditugaskan oleh Tuhan. Siapa saja malaikat-malaikat itu? Malaikat-malaikat yang ditugaskan oleh Gusti Allah untuk setiap manusia itu antara lain, Jibril, Mikail, Izroil dan Isrofil.
Nah, kesamaan antara ajaran Kejawen dan Islam tersebut yakni Kakang
Kawah yang disebutkan sebagai pembuka jalan si jabang bayi, itu di Islam
dianggap sama dengan Jibril (Penyampai Wahyu). Malaikat Jibril lah yang
membuka jalan bagi keselamatan sang bayi hingga lahir ke dunia.
Sedangkan Adhi Ari-ari yang disebut-sebut di dalam ajaran Kejawen, di
dalam Islam dianggap sama dengan Mikail (Pembagi Rezeki). Karena lewat
Ari-Ari itulah si jabang bayi dapat hidup dengan sari-sari makanan yang
didapatkan dari seorang ibu.
Sementara Getih (darah) , bagi orang Kejawen, pada pemahaman orang
Islam dianggap sama dengan keberadaan malaikat Izroil (pencabut nyawa).
Buktinya, jika tidak ada darahnya, apakah manusia bisa hidup?
Yang terakhir adalah Puser. Dalam pemahaman masyarakat Kejawen, Puser
adalah sambungan tali udara (napas) antara sang ibu dengan anaknya.
Nah, pada pemahaman Islam, Puser ini dianggap sama dengan Isrofil
(Peniup Sangkakala). Meniup sangkakala menjelang kiamat Qubro (kiamat
Besar) adalah dengan napas.
Oleh karena itu, kita wajib mengenali siapa penjaga-penjaga tak
nampak yang sudah diperintahkan Gusti Allah untuk senantiasa mendampingi
kita. Dengan kita mengenali keberadaan mereka, akhirnya mereka nantinya
bisa mawujud (berwujud). Dan yang perlu diingat lagi, jika kita sudah
melihat wujud mereka, maka hendaknya kita senantiasa memuji atas
kebesaran Gusti Allah yang Maha Agung. Karena atas titah Gusti Allah-lah
kita semua bisa hidup berdampingan dengan penjaga-penjaga yang disebut
dengan Sedulur Papat, Kalimo Pancer.
No comments:
Post a Comment